Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KADAR GULA DARAH DENGAN TINGKAT KOGNITIF PADA LANSIA YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II doris, astri
Jurnal Ilmiah Cerebral Medika Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH CEREBRAL MEDIKA
Publisher : Akper Kesdam I/Bukit Barisan Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53475/jicm.v6i2.205

Abstract

Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhui emosi, proses pikiran dan kondisi fisik seseorang, Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Peran diabetes dalam degenerasi saraf telah dikonfirmasi oleh teknik pencitraan dan studi neuropatologis. Paparan gula darah tinggi secara kronis dapat memperburuk fungsi kognitif. Masalah kesehatan mengganggu fungsi fisiologis seseorang yang mengakibatkan penurunan kognitif disebabkan faktor usia, jenis kelamin, depresi, kecemasan, dan diabetes melitus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan kadar gula darah dengan tingkat kognitif pada lansia yang menderita diabetes mellitus tipe 2. Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif yang menggunakan metode analitik korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang rawat inap Rst Dr.Reksodiwiryo padang pada bulan november 2024. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan lansia yang mengalami Diabetes Mellitus Tipe II sebanyak 67 kasus. Cara menentukan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin didapatkan 41 Responden. Tehnik sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan lembar observasi. Analisis penelitian berdasarkan analisa univariat dan analisa bivariat korelasi uji rank spearman. Hasil penelitian ini membuktikan ada hubungan yang bermakna antara tingkat stres (p- value = 0,004) dan kadar gula darah (p-value = 0,007) dengan tingkat kognitif pada lansia yang menderita diabetes mellitus tipe 2 di Ruang rawat inap Rst Dr.Reksodiwiryo padang Tahun 2024. Diharapkan bagi instansi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan akses pelayanan lansia untuk meningkatkan wawasan dan mencari informasi tentang pengaruh tingkat stres dan kadar gula darah dengan tingkat kognitif yang terjadi pada lansia yang menderita diabetes mellitus.
KOMUNIKASI KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA DAN PERAN MASYARAKAT MENANGGAPI KEGAWATDARURATAN ISU KESEHATAN MENTAL doris, astri
Jurnal Ilmiah Cerebral Medika Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH CEREBRAL MEDIKA
Publisher : Akper Kesdam I/Bukit Barisan Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53475/jicm.v7i1.236

Abstract

Currently, mental health is a grave issue. It garners significant emphasis, particularly in senior secondary school and postsecondary education, owing to the elevated prevalence of mental health illnesses among individuals in that age group. The insufficient consideration and understanding of mental health lead to a lack of sensitivity among individuals and society towards mental health issues well-being, as well as preventive measures implementation in decreasing its occurence. Currently, it has been observed that persons at this stage of life often lack information and understanding about the significance and potential risks of mental health issues, leading to a tendency to be closed off and insensitive towards their ozzwn mental well-being. They are unable to locate a secure environment for open discussion and a sanctuary to seek solace in their troubles, therefore they choose to retain them alone. This study employs an exploratory qualitative methodology with the objective of acquiring comprehensive insights into the topic under investigation. Ultimately, society plays a vital role in shaping norms, perceptions, and cooperation in addressing mental health disorders during adolescence. Therefore, it is imperative for all segments of society to actively participate in overcoming these challenges and creating a secure and reliable environment for students to openly discuss their mental health issues. or preexisting issues that potentially leading into mental health disorders.
Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Video Motion Graphic "Cofight" Untuk Mengurangi Ansietas Pada Anak Usia Sekolah Yang Akan Divaksinasi Covid-19 Doris, Astri; Rahman, Ade; Kurniawati, Vevi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 14, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v14i2.1636

Abstract

Corona Virus Disease2019 (Covid-19) merupakan suatu penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus yang dinamakan Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus-2 (Sars-Cov-2).1 Penyakit ini menyebar dengan sangat cepat dan telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global semenjak 30 januari 2020. Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak cara untuk mengatasi penyebaran penyakit ini salah satunya melalui pelaksanaan vaksinasi, seperti yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.Desain penelitian ini adalah Research and Development. Dengan populasi adalah seluruh siswa SD Kartika 1-11 daeri kelas 4,5,6 dengan jumlah 285 orang. Sampel adalah siswa kelas 4, 5 dan kelas 6 yang didapat dari perhitungan sampel dan memenuhi criteria inklusi berjumlah 46 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Analisa data yang digunakan yaitu analisa Univariat untuk menjelaskan variable karakteristik sampel meliputi usia, tingkat kecemasan anak yang akan divaksin. Analisis Bivariat menggunakan Uji t dengan melihat perbandingan antara variable sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan motion graphic cofight dan Analisis Multivariat digunakan untuk menentukan variabel yang paling dominan yaitu tingkat kecemasan siswa sebelum diberikan penyuluhan, penyuluhan tanpa video dan penyuluhan dengan video. Analisis dilakukan menggunakan Uji Statistic Regresi Linear Ganda. hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan sebelum diberikan intervensi adalah 31,20, sedangkan setelah diberikan intervensi adalah 19,67. Terjadi penurunan rata-rata skor kecemasan sebesar 11,53. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai P value sebesar 0,000 yang berarti terdapat perbedaan rata-rata skor kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Kesimpulan penelitian ini Setelah didapatkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan penyuluhan menggunakan Video Motion Graphic “Cofight” kepada Anak Usia Sekolah maka dapat mengurangi kecemasan pada Anak Usia Sekolah.