Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) Merr.) PADA BERBAGAI DOSIS ZEOLIT DAN JENIS PUPUK NITROGEN Rahayu, Arifah; Setyono, Setyono; Yulianti, Nani
Jurnal Pertanian Vol. 4 No. 2 (2013): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.394 KB) | DOI: 10.30997/jp.v4i2.544

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk nitrogen dan dosis zeolit yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan  dan produksi kedelai edamame. Penelitian dilaksanakan mulai bulan  Februari 2013 sampai dengan  April 2013, di Kebun Percobaan Jurusan Agroteknologi Universitas Djuanda, Ciawi-Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial  dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk nitrogen yang terdiri  atas empat taraf yaitu A0 = Urea (45%N) sebanyak 0,8 gram/tanaman, A1 = Amonium Sulfat (21%N) sebanyak 1,8 g/tan, A2 = NPK (15%N) sebanyak 2,5 g/tan dan A3=kompos (2,25 % N) sebanyak 16,7 g/tan, dosis N pada tiap jenis pupuk adalah 0,375 g/tan. Faktor kedua adalah dosis zeolit yang terdiri atas empat taraf yaitu Z0 (tanpa zeolit),Z1 (4 g/ tan),Z2 (7 g/ tan) dan Z3 (10 g/tan). Hasil penelitian menunjukkan tanaman edamame yang diberi zeolit dengan dosis 10 g/tan, memiliki pertumbuhan tinggi tanaman paling rendah (3-5 MST), jumlah daun paling sedikit (3-5 MST), bobot akar paling rendah (3 dan 6 MST), bobot tajuk paling rendah (6 MST), bobot total tanaman (basah) paling rendah dan jumlah bunga paling rendah (42 HST), tetapi jumlah dan bobot bintil paling tinggi (3 MST) dibanding tanaman yang diberi zeolit dengan dosis lebih rendah. Luas daun dan jumlah polong berbiji tiga pada tanaman kedelai yang dipupuk ZA dengan zeolit 10 g/tan (A1Z3) nyata lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lain.
MODIFIKASI KENDALA PADA REGRESI YANG MEMINIMUMKAN MAKSIMUM SISAAN MUTLAK UNTUK PEMODELAN MAKSIMUM DAN MINIMUM RESPONS Setyono, Setyono
Jurnal Pertanian Vol. 4 No. 1 (2013): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.97 KB) | DOI: 10.30997/jp.v4i1.547

Abstract

Regresi merupakan analisis yang banyak digunakan baik pada penelitian percobaan maupun survei. Metode kuadrat terkecil mampu memodelkan rataan dengan baik, tetapi mungkin saja menghasilkan  sisaan yang besar. Dalam model populasi yang menghendaki tidak pernah ada sisaan yang besar dibutuhkan metode yang meminimumkan maksimum sisaan mutlak (minimum largest absolute deviation disingkat MLAD). Kebutuhan di lapangan tidak hanya berupa regresi model rataan, melainkan juga regresi yang memodelkan maksimum respons atau minimum respons, misalnya memodelkan luasan minimum yang masih mampu menjemur hasil panen atau memodelkan volume maksimum hasil panen yang masih tertampung di gudang. Modifikasi kendala pada regresi MLAD mampu mengubah model rataan menjadi model maksimum atau model minimum. Hasil ini bermanfaat sebagai alternatif bagi analisis regresi kuantil dan analisis pengamplopan data (envelopment data analysis disingkat EDA).
PENGARUH UMUR BIBIT DAN JUMLAH BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN PADI SAWAH (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG Marlina, Marlina; Setyono, Setyono; Mulyaningsih, Yanyan
Jurnal Pertanian Vol. 8 No. 1 (2017): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.857 KB) | DOI: 10.30997/jp.v8i1.638

Abstract

Padi adalah sumber makanan pokok bangsa Indonesia. Umur bibit dan jumlah bibit per titik tanam merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan untuk efisiensi budidaya padi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh umur bibit dan jumlah bibit per titik tanam terhadap produksi padi sawah varietas Ciherang. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan berpola faktorial. Faktor umur bibit terdiri atas 2 taraf, yaitu umur 15 hari dan 20 hari, sedangkan faktor jumlah bibit per titik tanam terdiri atas 5 taraf, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5 bibit per titik tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum produksi padi tidak dipengaruhi oleh umur bibit dan banyaknya bibit per titik tanam. Oleh sebab itu untuk efisiensi disarankan menggunakan bibit berumur 15 hari dengan satu bibit per titik tanam.KATA KUNCI: padi, umur bibit, jumlah bibit, produksi padiEFFECT OF AGE OF SEEDS AND NUMBER OF SEEDS PER POINT OF PLANTING ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF RICE (Oryza sativa) CIHERANGABSTRACTRice is the staple food of Indonesia. Age of seeds and number of seeds per point of planting is one of the factors that need to be considered for rice cultivation efficiency. This study aims to determine the effect of age of seeds and the number of seeds per point of planting against Ciherang rice production. Experiments using a randomized block design with factorial treatment. The age of seedlings consists of two levels, namely the age of 15 days and 20 days after seedling, while the number of seeds per point of planting consists of 5 levels, namely 1, 2, 3, 4, and 5 seeds per point of planting. The results showed that the overall rice production was not affected by age of seeds and number of seeds per point of planting. Therefore, for the rice cultivation efficiency, it is suggested to use age of 15 days old seedlings with one seed per point of planting.
Pengembangan Chatbot Menggunakan Framework Rasa Dalam Optimalisasi Pelayanan Di Kecamatan Semarang Tengah Setyono, Setyono; Wibisono, Setyawan
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 7 No 5 (2024): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v7i5.11313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan chatbot menggunakan framework RASA dalam optimalisasi pelayanan di Kecamatan Semarang Tengah. Chatbot dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara masyarakat dan layanan publik dengan lebih efisien melalui aplikasi yang intuitif. Metode pengembangan meliputi analisis kebutuhan, desain sistem berbasis arsitektur mikro, dan penggunaan teknologi terkini dalam pemrograman chatbot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi chatbot berhasil meningkatkan efisiensi pelayanan dengan mempercepat respon terhadap pertanyaan masyarakat mengenai layanan kecamatan. Admin dapat dengan mudah mengelola konten chatbot melalui antarmuka pengelolaan yang user-friendly, termasuk pengaturan dan pembaruan respons chatbot sesuai kebutuhan. Proses pelatihan model chatbot secara berkala menjadi strategi penting dalam memastikan chatbot mampu menyesuaikan diri dengan perubahan informasi dan kebijakan, sehingga memberikan respons yang akurat dan relevan. Dengan demikian, pelayanan publik di Kecamatan Semarang Tengah dapat ditingkatkan melalui integrasi teknologi chatbot yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pengaruh aksesi dan dosis pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil kacang bogor (Vigna subterranea L. Verdc.) Darudriyo, Darudriyo; Novica, Siti Rezeki; Setyono, Setyono; Yuliawati, Yuliawati
JURNAL AGRONIDA Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v10i2.17220

Abstract

Kacang bogor atau bambara groundnut merupakan jenis tanaman legum asal Afrika yang sudah lama beradaptasi di Indonesia. Produktivitas kacang bogor di Indonesia masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan. Peningkatan produktivitas kacang bogor dapat dilakukan melalui pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa aksesi kacang bogor. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 3 ulangan dan 2 faktor, yaitu asal aksesi (Jampang, Cibenda, dan Waluran) dan dosis pupuk SP-36 (0%, 50%, 100%, 150% dari dosis rekombinasi). Peubah yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah daun, diameter kanopi, luas daun, diameter batang, jumlah bunga, bobot segar dan kering brangkasan, bobot segar dan kering polong total, jumlah polong bernas, cipo, serta total. Hasil penelitian menunjukkan aksesi Waluran memiliki keunggulan pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter kanopi, jumlah bunga, jumlah polong total dan jumlah polong bernas. Pemberian SP-36 dengan dosis 150% rekomendasi menghasilkan jumlah bunga, bobot polong total dan bobot polong bernas terbaik. Aksesi Waluran yang diberi SP-36 150% rekomendasi menghasilkan jumlah bunga dan bobot kering brangkasan yang tinggi.