Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI PALA DENGAN OPTIMALISASI DEFACT BUAH PALA MENJADI PRODUK YANG MEMILIKI NILAI EKONOMI YANG TINGGI trihaditia, riza
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.835 KB) | DOI: 10.30997/qh.v5i2.1992

Abstract

Hal yang melatarbelakangi kami melakukan pengabdian adalah Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah penghasil rempah yang potensial, salah satunya buah pala. luas area lahan yang dipakai untuk perkebunan pala di kabupaten Cianjur yaitu 321 Ha dengan produksi 84 ton/th dan tingkat produktivitas 549 kg/Ha, akan tetapi dari sekian banyak itu yang terambil adalah biji pala sementara daging buah pala terbuang percuma, sangatlah minim nilai pemanfaatannya. Tujuan kegiatan program pengabdian PPUD (Pengembangan Produk Unggulan Daerah) ini adalah untuk mengoptimalisasi hasil panen pala terutama pada bagian daging buah pala yang dianggap defact dan menjadi limbah pasca panen. Metode yang digunakan untuk kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Focus Group Discussion, (2) Bimbingan Teknis, (3) Penyuluhan, (4) Pendampingan. Dimana di dalamnya meliputi materi tentang pengolahan pangan, manajemen keuangan, teknik pasca panen, diversifikasi pangan, labelling, perijinan, strategi pemasaran. Hasil dari kegiatan pengabdian PPUD ini adalah adanya produk unggulan daerah yang telah dikembangkan yaitu wedang pala “Cisara” dimana produk tersebut adalah hasil dari keseluruhan kegiatan pengabdian yang memanfaatkan limbah/buangan (defact) daging pala. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah dengan melakukan kegiatan pengabdian PPUD  menggunakan metode FGD, Bimbingan Teknis, Penyuluhan dan Pendampingan dan materi tentang diversifikasi olahan pangan, peserta petani dan UKM Pala sangat antusias dan telah dijadikannya peluang usaha baru dengan bahan baku yang termurahHal yang melatarbelakangi kami melakukan pengabdian adalah Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah penghasil rempah yang potensial, salah satunya buah pala. luas area lahan yang dipakai untuk perkebunan pala di kabupaten Cianjur yaitu 321 Ha dengan produksi 84 ton/th dan tingkat produktivitas 549 kg/Ha, akan tetapi dari sekian banyak itu yang terambil adalah biji pala sementara daging buah pala terbuang percuma, sangatlah minim nilai pemanfaatannya. Tujuan kegiatan program pengabdian PPUD (Pengembangan Produk Unggulan Daerah) ini adalah untuk mengoptimalisasi hasil panen pala terutama pada bagian daging buah pala yang dianggap defact dan menjadi limbah pasca panen. Metode yang digunakan untuk kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Focus Group Discussion, (2) Bimbingan Teknis, (3) Penyuluhan, (4) Pendampingan. Dimana di dalamnya meliputi materi tentang pengolahan pangan, manajemen keuangan, teknik pasca panen, diversifikasi pangan, labelling, perijinan, strategi pemasaran. Hasil dari kegiatan pengabdian PPUD ini adalah adanya produk unggulan daerah yang telah dikembangkan yaitu wedang pala “Cisara” dimana produk tersebut adalah hasil dari keseluruhan kegiatan pengabdian yang memanfaatkan limbah/buangan (defact) daging pala. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah dengan melakukan kegiatan pengabdian PPUD  menggunakan metode FGD, Bimbingan Teknis, Penyuluhan dan Pendampingan dan materi tentang diversifikasi olahan pangan, peserta petani dan UKM Pala sangat antusias dan telah dijadikannya peluang usaha baru dengan bahan baku yang termurah
KOMPARASI JENIS AMPAS KOPI (Coffea) DAN PERIODE FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK KOMBUCHA AMPAS KOPI (Coffea) Sundara, Trias; Trihaditia, Riza; Adriana Imansyah, Angga; Mufti, Ayi
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 14, No 2 (2024): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v14i2.4895

Abstract

Salah satu komoditas pertanian yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat adalah kopi. Produksi Perkebunan Rakyat cenderung meningkat dari tahun 2016 hingga 2018, menurut data dari Direktorat Jendral Perkebunan. Minuman kopi kombucha adalah produk tambahan dari industri kopi. Ini adalah minuman fungsional yang memiliki efek kesehatan yang baik dan memiliki rasa yang menyegarkan. Konsumen mendapatkan manfaat dari minuman fungsional ini. Ampas kopi tidak hanya dapat digunakan untuk membuat kopi; itu juga dapat digunakan untuk membuat kue tepung, produk khusus dalam penelitian ini. Ampas kopi juga dapat bermanfaat sebagai produk nutrisi.Ampas kopi juga bisa dibuat menjadi biskuit yang dapat dikonsumsi oleh orang yang menderita diabetes dan obesitas untuk meningkatkan energi mereka. Selain itu, ampas kopi dapat digunakan sebagai pengganti atau sebagai pengganti dalam pembuatan produk makanan. Semakin banyak ampas kopi yang digunakan, semakin tinggi kandungan protein, lemak, abu, dan serat dalam produk tersebut. Penggunaan ampas kopi memberikan peningkatan kualitas produk dari segi protein dan kekuatan antioksidan. Data diolah menggunakan metode RSM (Response Surface Method) dengan 28 panelis biasa dan 2 orang panelis ahli dengan parameter uji yang dilakukan yakni meliputi tekstur, warna, aroma dan rasa. Masing-masing panelis diberikan 5 sampel berbeda pada setiap formulasinya. Hasil terbaik dengan nilai rata-rata pada parameter warna (5,4), aroma (5,3), rasa (5,7) dan kekentalan (5,4), diperoleh pada formulasi C5A3. Dengan formulasi ampas kopi arabika 30% dan ampas kopi robusta 70%.
PENDETEKSI UNSUR HARA NPK PADA PUPUK PADAT SINTETIS DAN ALAMI BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) Imansyah, Angga Adriana; Kurniawati, Prihatina; Rahmah, Siti Yiyis; Trihaditia, Riza
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 15, No 1 (2025): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v15i1.5189

Abstract

Pada penelitian rancang bangun berbasis Internet of Things (IoT) ini merupakan salah satu teknologi untuk untuk mendeteksi dan menguji pupuk padat sintetis Phonska 30 gram dan 60 gram, NPK 15-10-12 30 gram dan 60 gram, padat alami kiambang 200 gram dan 300 gram, dan kontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alat pendeteksi NPK Internet of Things (IoT) dapat mendeteksi dan menguji kandungan unsur hara NPK. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023 – Mei 2024 bertempat di Kp. Cisalak Kidul RT. 004 RW. 004 Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif deskriptif dan melakukan perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, pengujian sistem alat Internet of Things (IoT) dan analog dan pengujian delay pengiriman data. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa alat pendeteksi Internet of Things (IoT) dapat mendeteksi dan menguji perlakuan tanpa tanaman dan dengan tanaman pada pupuk padat sintetis Phonska 30 gram dan 60 gram, NPK 15-10-12 30 gram dan 60 gram, padat alami kiambang 200 gram dan 300 gram, dan kontrol terhadap kandungan unsur hara NPK.
PENGARUH FREQUENSI SUARA AL QURAN TERHADAP PERTUMBUHA TANAMAN KELOR ( Moringa Oleifera L) Andriani, Reni; Trihaditia, Riza; Imansyah, Angga Adriana
Pro-STek Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v6i1.4172

Abstract

Tanaman kelor (Moringa oleifera L) merupakan  tanaman tropis  yang artinya  dapat tumbuh pada berbagai  jenis  tanah dan tidak  membutuhkan perawatan khusus.  Pertumbuh tanaman kelor dipengaruhi  oleh beberapa faktor salah satunya adalah gelombang suara. Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengetahui  pengaruh perbedaan frekuensi  surah Al-Qur’an terhadap pertumbuhan  tanaman kelor dan untuk mengetahui  pengaruh frekuensi  terbaik terhadap pertumbuhan tanaman kelor. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang hanya memiliki 1  faktor dan terdiri dari 4 perlakuan yaitu perlakuan A (tanaman kontrol), perlakuan B (frekuensi 2000 Hz), perlakuan C (Frekuensi 3500-5000 Hz) dan perlakuan D (Frekuensi 1000 Hz). Masing-masing perlakuan tersebut terdiri dari 7 ulangan sehingga terdapat 28 unit percobaan. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kp. Mandalawinaya RT/RW 003/001, Desa Mandalawangi, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur dengan ketinggian kurang lebih 7-600 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret tahun 2023. Penelitian ini dimulai dari stek batang tanaman kelor yang berdiameter 10 mm, pemberian gelombang suara dengan surah Al-Qur’an memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan  tinggi tunas, diameter batang, jumlah daun dan bobot basah tanaman kelor. Pemberian gelombang suara perlakuan C (Fekuensi 3500–5000 Hz) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tunas dan diameter batang tunas tanaman kelor. Sedangkan pada jumlah daun pemberian frequinsi tidak  berbeda nyata antar perlakuan.  Perlakuan C (Frekuensi 3500-5000 Hz) juga memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot tunas yaitu14  gram.  Sedangkan perlakuan  B (Frekuensi  2000 Hz) memberikan pengaruh kedua terbaik setelah perlakuan C (Frekuensi 3500-5000 Hz) dengan bobot 2 gram dan perlakuan D (Frekuensi 1000 Hz) memiliki bobot tunas 1 gram serta tanaman kontrol memiliki bobot basah tunas 1 gram.