Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Bioactivity of Antibacterial Compounds Produced by Endophytic Actinomycetes from Neesia altissima Pratiwi, Rina Hidayati; Hanafi, Muhammad; Artanti, Nina; Pratiwi, Rosa Dewi
Journal of Tropical Life Science Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.918 KB) | DOI: 10.11594/jtls.08.01.07

Abstract

Identification of alternate bioactive compounds isolated from microbial endophytes from plants may lead to better solution against antibiotic resistance. Main objective of this research is to determine the bioactivity of antibacterial compounds produced by endophytic actinomycetes, which was isolated from stem bark of Neesia altissima Bl. at Halimun Salak Mount. Detection of bioactive compounds was assayed using Thin Layer Chromatography (TLC) by employing bioautography. Bioactivity was assayed using crude extract against five microorganisms using agar diffusion methods. Tetracycline was used as a positive control. The result of antibacterial activity from endophytic actinomycetes isolate revealed that the bioactive compounds were effective in inhibiting the growth of bacteria Bacillus cereus (1.25 mm), Salmonella typhimurium (5.75 mm), and Shigella flexneri (4.37 mm). Bioactivity of ethyl acetate extract from bioactive compounds of endophytic actinomycetes has an antibacterial activity against bacteria Bacillus cereus (13.00 mm) and Staphylococcus aureus (15.90 mm), at a concentration of 250,000 ppm. Each of TLC fraction was able to inhibit growth of B. cereus at a minimum concentration of 10,000 ppm. In conclusion, the bioactive compounds produced by endophytic actinomycetes can have inhibitory effect towards B. cereus. The category of that compounds are narrow spectrum. The bioactive compound isolated from endophytic actinomycetes may have other implications such as anticancer, antifungal, and antioxidant.
PENINGKATAN KOMPENTENSI GURU BIOLOGI MELALUI PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI BIOINFORMATIKA Pratiwi, Rosa Dewi; Pratiwi, Rina Hidayati; Noer, Shafa
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2017): OCTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.923 KB) | DOI: 10.30997/qh.v3i2.826

Abstract

Tujuan pelaksanaan pelatihan Bioinformatika untuk guru-guru Biologi di DKI Jakarta khususnya di Jakarta Timur dan Selatan adalah meningkatkan kompetensi guru biologi dalam bidang teknologi, informasi dan komputer. Pelaksanaan pelatihan Bioinformatika dilaksanakan sebanyak dua kali tatap muka yaitu pada tanggal 8 dan 15 Agustus 2017. Pelatihan berlangsung selama 8 jam untuk sekali tatap muka yaitu pada pukul 08.30-16.30 WIB, bertempat di aula SMA N 39 Jakarta Timur. Materi yang diberikan pada tatap muka pertama adalah pengenalan terkait ilmu Bioinformatika, penjelasan NCBI, penggunaan BLAST, teori aplikasi Mega 7.0, dan Chromas Pro. Sedangkan pada tatap muka kedua, peserta berlatih menggunakan aplikasi Mega 7.0 dan Chromas Pro. Pada akhir tatap muka, tim pelaksana pelatihan mengadakan evaluasi berupa test untuk mengetahui ketercapaian belajar peserta. Berdasarkan hasil evaluasi dari 40 peserta, maka dapat dinyatakan bahwa ada 5 peserta dikategorikan memiliki nilai kurang, 18 peserta dikategorikan cukup, 15 peserta baik dan 2 peserta sangat baik. Kata Kunci : bioinformatika, biologi, guru, BLAST, Chromas Pro
PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS DALAM UPAYA PENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RW 009 KELURAHAN KALISARI, JAKARTA TIMUR Pratiwi, Rosa Dewi
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2018): OCTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.534 KB) | DOI: 10.30997/qh.v4i2.1090

Abstract

ABSTRAKTujuan pelaksanaan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan untuk masyarakat khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam PKK RW 009, Kelurahan Kalisari, Jakarta Timur adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan kesehatan berupa cek gula darah dan tekanan darah. 2) Memberikan  motivasi   kepada   masyarakat  khususnya   para   lansia   tentang pentingnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, dan 3) Meningkatkan wawasan masyarakat terutama di bidang kesehatan melalui penyuluhan kesehatan. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan 2 mitra (sasaran) masyarakat, yaitu PKK RT 02 dan PKK RW 009, Kalisari. Kegiatan ini berlangsung selama 4 jam untuk masing-masing mitra. Jumlah total peserta yang ikut adalah 52 orang. Hasil pemeriksaan tekanan darah, rerata tekanan darah dari peserta adalah normal, yaitu di angka 100/70 -140/100. Sedangkan rerata kadar gula darah sewaktu peserta juga normal yaitu < 180 mg/dL. 
Komparasi Yield Nata De Tomato Dengan Nata De Coco Berdasarkan Lama Fermentasi Gresinta, Efri; Pratiwi, Rosa Dewi; Damayanti, Fitri; Putra, Erik Perdana
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education Vol 1, No 2 (2019): July 2019
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijisedu.v1i2.2248

Abstract

ABSTRAK Nata adalah bahan menyerupai gel (agar- agar) yang terapung pada medium yang mengandung gula dan asam hasil bentukan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Nata pada dasarnya merupakan selulosa. Apabila dilihat dibawah mikroskop akan tampak sebagai suatu massa fibril tidak beraturan yang menyerupai benang atau kapas. Untuk memperoleh hasil yang baik, media harus disesuaikan dengan syarat tumbuh bakteri tersebut. Untuk menghasilkan nata dengan produksi dan kualitas yang tinggi, sifat fisik-kimia media harus sesuai dengan syarat tumbuh dari bakteri A.xylinum.  Nata de coco tanpa ZA dengan lama fermentasi 10 hari memberikan yield paling baik dengan ketebalan 1,1 cm dan berat 600 gram. Sedangkan pada nata de tomato dengan ZA memberikan yiels terbaik dengan ketebalan0,5 cm pada lama fermentasi 10 hari.Hal inimenunjukkan bahwa ketebalan nata de coco dengan nata de tomato berbeda. Hal inidipengaruhi oleh variasi substrat dan komposisi bahan. Pada nata de tomato, ekstrak nata tomato dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1:4. Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan yield nata de tomato dan coco berbeda. Kandungan nutient atau glukosa pada sari buah tomat lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan glukosa pada nata de coco.  Hasil uji organoleptik menyimpulkan bahwa : 1) Panelis lebih menyukai nata dengan tekstur kenyal yang diperolehdari nata decoco pada hari ke-10, 2) Panelis lebih menyukai nata de coco maupun tomatodengan aroma tidak asamkarena pada saat dipanen, nata  dicuci lalu direbus selama 20 menit pada suhu 100°C sehingga aroma asam pada natahilang pada saat pencucian danperebusan.3) Panelis lebih menyukai natadengan rasa enak karena perbedaan lama fermentasi menghasilkan citarasa nata enak yang relatif sama.Kata kunci : nata de tomato, nata de coco, lama fermentasi. ABSTRACTNata is a gel-like material (gelatin) floating on a medium containing sugar and acid formed by microorganisms Acetobacter xylinum. Nata is basically cellulose. When seen under a microscope it will appear as an irregular fibril mass that resembles thread or cotton. To get good results, the media must be adjusted to the conditions for the growth of these bacteria. To produce nata with high production and quality, the physical-chemical properties of the media must comply with the growing requirements of A.xylinum bacteria. Nata de coco without ZA with 10 days fermentation gives the best yield with a thickness of 1.1 cm and weighs 600 grams. While in tomato with ZA, the best yiels were 0.5 cm thick at 10 days fermentation time. This shows that the thickness of nata de coco with tomatoes is different. This is influenced by variations in substrate and material composition. In nata de tomato, nata tomato extract is mixed with water in a ratio of 1: 4. This is probably the reason why the yield of tomato and coco is different. Nutient or glucose content in tomato juice is less than the glucose content in nata de coco. The organoleptic test results concluded that: 1) Panelists preferred nata with chewy texture obtained from the nata decoco on the 10th day, 2) Panelists preferred nata de coco and tomatoes with non-sour aroma because when harvested, the nata was washed and boiled for 20 minutes at 100 ° C so that the aroma of acid in the nata disappears during washing and boiling. 3) Panelists prefer nata with good taste because the differences in fermentation time produce relatively similar tastes of nata.Key words: nata de coco, nata de tomato, fermentation time