Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BENGKEL NEGOSIASI DAN DIPLOMASI PARIWISATA BAGI PEMUDA DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Yuniasih, Tulus; Asnelly, Afri; Awal, Syahrul; Yusran, Yusran
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.872 KB)

Abstract

Artikel ini mendiskusikan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan di SMAN11 Tangerang Selatan oleh Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Budi Luhur padaSemester Genap Tahun Ajaran 2018/2019. Program ini merupakan kelanjutan kegiatan serupayang telah dilakukan pada Semester Ganjil. Permasalahan utama yang menjadi fokus program iniadalah rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia, terutamanya pada era disrupsi yangmengikuti perkembangan Revolusi Industri Keempat. Salah satu hasil penelitian awal mengenaibagaimana mempromosikan budaya literasi adalah perlunya melaksanakan intervensi sedinimungkin, termasuk ke dalam kehidupan keseharian para pemuda yang dinamis. Pengabdian yangpertama fokus pada pentingnya membaca berserta teknik baca dan menulis, terutamanya untuktulisan ilmiah. Pengabdian lanjutan ini fokus pada meningkatkan minat baca, berdiskusi, sertamenghasilkan solusi, melalui bengkel atau workshop negosiasi dan diplomasi pariwisata. Puncakkegiatan berlangsung pada bulan Juli 2019, dengan peserta siswa/i dari berbagai kelas.Menggunakan metode ceramah, simulasi?termasuk focus group discussion (FGD) yangterfasilitasi, serta permainan interaktif, program pengabdian lanjutan ini menunjukkan hasil yangbaik dalam mencapai tujuan. Para siswa telah mampu menjalankan peran dengan baik sertamenghasilkan usulan solusi dengan justifikasi yang terstruktur, menyelenggarakan negosiasiberbasis partisipasi aktif dan solutif, serta membangun strategi diplomasi pariwisata berbasisteknologi komunikasi dan informasi yang kreatif melalui presentasi yang menarik danmenyenangkan.
Dinamika Penegakan Hukum Humaniter Internasional: Analisis Kehadiran PMSC dalam Konflik Non-Internasional di Libanon, Somalia, dan Ukraina Yuniasih, Tulus
Jurnal Hubungan Internasional Vol 5, No 2 (2016): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/hi.5299

Abstract

The article aims to discuss the private military and security companies/PMSC, International Humanitarian Law/IHL and the fourth generation warfare/4GW in contemporary non-international armed conflict. Discussion on PMSC varies in terms of its contribution to the development of weapon system and intelligence gathering in combating terrorism, and of its violation towards humanity that has caused civilian casualties. Meanwhile, IHL is present to regulate the primary actors of international and non-international armed conflict, and to protect civilians in both conflicts. The dynamics of contemporary conflict, especially the asymmetrical non-international armed conflict, is also influenced by the rapid development of information and communication technology. This affects the popularity of the use of and debate on the definition of 4GW and its relevance to the contemporary conflict. This article also analyses the presence of PMSC on the dynamics of respect towards IHL in non-international armed conflict during the period of 2009-2014. The qualitative analysis would be especially conducted under the concept of international law and PMSC as two of the conceptual frameworks. Secondary data is collected on three main variables. The results show that PMSC creates both pontentials and challenges to the effort of upholding IHL in three non-international conflict areas, i.e. Lebanon, Somalia, and Ukraine. In relation to 4GW, PMSC also reflects some characterisation of 4GW trends in such contemporary conflict. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan perusahaan swasta dalam bidang militer dan keamanan (private military and security companies/PMSC), hukum humaniter internasional (International Humanitarian Law/IHL), dan perang generasi keempat (fourth generation warfare/4GW) dalam konflik bersenjata non-internasional kontemporer. Diskusi mengenai PMSC beragam pada sisi kontribusinya kepada pengembangan sistem persenjataan dan pengumpulan data intelijen dalam rangka melawan terorisme, serta pada sisi pelanggaran terhadap kemanusiaan yang telah mengakibatkan korban sipil. Sementara itu, terdapat IHL yang mengatur para aktor dalam konflik baik itu internasional maupun non-internasional dalam rangka melindungi warga sipil pada keduanya. Dinamika konflik kontemporer terutamanya yang bersifat non-internasional dan asimetris juga dipengaruhi oleh perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini mendorong perdebatan terkait relevansi 4GW dalam konflik kontemporer. Tulisan ini kemudiannya menganalisis kehadiran PMSC terhadap dinamika penegakan IHL dalam konflik non-internasional kontemporer pada tahun 2009-2014. Analisis kualitatif akan dilakukan terutamanya dengan menggunakan konsep hukum internasional dan PMSC. Data sekunder yang dikumpulkan fokus kepada tiga variabel utama tersebut di atas. Hasil menunjukkan bahwa PMSC tidak hanya memberikan potensi kontribusi tetapi juga tantangan kepada upaya menegakkan IHL pada tiga area konflik non-internasional, yaitu Libanon, Somalia dan Ukraina. Terkait dengan 4GW, kehadiran PMSC juga mencerminkan beberapa karakter tren 4GW dalam konflik kontemporer.
Dinamika Penegakan Hukum Humaniter Internasional: Analisis Kehadiran PMSC dalam Konflik Non-Internasional di Libanon, Somalia, dan Ukraina Tulus Yuniasih
Jurnal Hubungan Internasional Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/hi.5299

Abstract

The article aims to discuss the private military and security companies/PMSC, International Humanitarian Law/IHL and the fourth generation warfare/4GW in contemporary non-international armed conflict. Discussion on PMSC varies in terms of its contribution to the development of weapon system and intelligence gathering in combating terrorism, and of its violation towards humanity that has caused civilian casualties. Meanwhile, IHL is present to regulate the primary actors of international and non-international armed conflict, and to protect civilians in both conflicts. The dynamics of contemporary conflict, especially the asymmetrical non-international armed conflict, is also influenced by the rapid development of information and communication technology. This affects the popularity of the use of and debate on the definition of 4GW and its relevance to the contemporary conflict. This article also analyses the presence of PMSC on the dynamics of respect towards IHL in non-international armed conflict during the period of 2009-2014. The qualitative analysis would be especially conducted under the concept of international law and PMSC as two of the conceptual frameworks. Secondary data is collected on three main variables. The results show that PMSC creates both pontentials and challenges to the effort of upholding IHL in three non-international conflict areas, i.e. Lebanon, Somalia, and Ukraine. In relation to 4GW, PMSC also reflects some characterisation of 4GW trends in such contemporary conflict. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan perusahaan swasta dalam bidang militer dan keamanan (private military and security companies/PMSC), hukum humaniter internasional (International Humanitarian Law/IHL), dan perang generasi keempat (fourth generation warfare/4GW) dalam konflik bersenjata non-internasional kontemporer. Diskusi mengenai PMSC beragam pada sisi kontribusinya kepada pengembangan sistem persenjataan dan pengumpulan data intelijen dalam rangka melawan terorisme, serta pada sisi pelanggaran terhadap kemanusiaan yang telah mengakibatkan korban sipil. Sementara itu, terdapat IHL yang mengatur para aktor dalam konflik baik itu internasional maupun non-internasional dalam rangka melindungi warga sipil pada keduanya. Dinamika konflik kontemporer terutamanya yang bersifat non-internasional dan asimetris juga dipengaruhi oleh perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini mendorong perdebatan terkait relevansi 4GW dalam konflik kontemporer. Tulisan ini kemudiannya menganalisis kehadiran PMSC terhadap dinamika penegakan IHL dalam konflik non-internasional kontemporer pada tahun 2009-2014. Analisis kualitatif akan dilakukan terutamanya dengan menggunakan konsep hukum internasional dan PMSC. Data sekunder yang dikumpulkan fokus kepada tiga variabel utama tersebut di atas. Hasil menunjukkan bahwa PMSC tidak hanya memberikan potensi kontribusi tetapi juga tantangan kepada upaya menegakkan IHL pada tiga area konflik non-internasional, yaitu Libanon, Somalia dan Ukraina. Terkait dengan 4GW, kehadiran PMSC juga mencerminkan beberapa karakter tren 4GW dalam konflik kontemporer.
Analisis Cyber Bullying Berbasis Teknik Netralisasi (Techniques of Neutralization) melalui Smartphone pada Pelajar SMA di Pesanggrahan, Jakarta Lucky Nurhadiyanto; Chazizah Gusnita; Tulus Yuniasih
Deviance Jurnal kriminologi Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.661 KB) | DOI: 10.36080/djk.v2i1.877

Abstract

Penelitian ini memfokusan kajiannya pada analisis cyber bullying berbasis teknik netralisasi (techniques of neutralization) melalui smartphone pada pelajar SMA di Pesanggrahan, Jakarta. Cyber bullying melalui smartphone seringkali tidak dianggap sebagai bentuk kejahatan atau penyimpangan sosial. Pemakluman terhadap cyber bullying memiliki keterkaitan dengan ragam tipe teknik netralisasi. Oleh karena itu, identifikasi masalah meliputi perilaku cyber bullying dan tipe teknik netralisasi yang melibatkan pelaku, korban, dan saksi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis proses cyber bullying berbasis teknik netralisasi melalui smartphone dan menggambarkan cyber bullying secara umum di masyarakat. Indikator penelitian mencakup pengguna dan pengakses, materi berkonten cyber bullying, dan klasifikasi tipe teknik netralisasi. Tahapan penelitian ini merupakan rangkaian proses yang mencakup pengamatan awal, perumusan masalah penelitian, penetapan lokasi penelitian, penyusunan instrumen pengumpulan data primer, survei lapangan, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Tahapan pengamatan awal dilaksanakan melalui observasi dan kajian kepustakaan. Hasil pengamatan awal berupa pemetaan kondisi SMA di Pesanggrahan Jakarta, permasalahan yang dihadapi masyarakat muda, kekinian medium dan pola interaksi di antara generasi muda di SMA di Pesanggrahan Jakarta. Survei lapangan dilakukan menggunakan teknik observasi partisipasif, wawancara terstruktur, dan focus group discussion (FGD). Analisis data dilakukan melalui teknik analisis diskursus dan konten. Penelitian ini akan berlangsung selama 1 tahun (12 bulan). Luaran utama yaitu luaran wajib berupa publikasi ilmiah dalam jurnal nasional tidak terakreditasi.
Peningkatan Kemampuan Literasi Digital dan Membangun Perdamaian bagi Pemuda Kabupaten Ciamis di Era Revolusi Industri 4.0 di Tengah Pandemi Covid-19 Tulus Yuniasih; Afri Asnelly Idroes; Yusran Yusran; Syahrul Awal
Indonesian Journal of Emerging Trends in Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the community services conducted as the second implementation of cooperation between Universitas Budi Luhur (UBL) and Provincial Government of Ciamis by the International Relations Study Programme of FISIP UBL. The community service aims to solve problems in human resources especially during the pandemic Covid-19. The community service takes form of workshop for digital literacy and peace education for high school and vocational school students. The method covers simulation, ice breaking, and lecturing. Simulation was done through focus group discussion and quizzes, stimulating skills required in building the physical and psychological health in order to face the future. This workshop was attended by 7 (seven) schools, comprising of students and teachers. The result shows that the participants have understood the challenges and opportunities coming from the Industrial Revolution 4.0, especially for the youth to support the Government in building positive communication during the pandemic. The participants have also comprehended steps or ways in facing such challenges and opportunities, by considering the power of digital media in empowering the negotiation position for peace, and by considering the existence of different perspectives and interests in education sector, and by also applying the nobility values and open mind attitude.
Kolaborasi Sivitas Akademika Jepang dan Indonesia dalam Penguatan Kesadaran Kebencanaan Tulus Yuniasih; Ryo Tanaka; Arief Wibowo; Didik Hariyadi Raharjo
Jurnal Relawan dan Pengabdian Masyarakat REDI Vol. 2 No. 3 (2025): Februari
Publisher : Yayasan REDI Tiga Monas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69773/t0kmx688

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) merupakan implementasi tridharma perguruan tinggi yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Universitas Budi Luhur (UBL) bekerja sama dengan Chiba Institute of Science (CIS) Jepang dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam program penguatan pengetahuan kebencanaan, khususnya menghadapi gempa bumi. Program abdimas ini mencakup pelatihan, simulasi evakuasi, serta pemanfaatan teknologi drone dalam pengelolaan bencana. Dalam kegiatannya, metode pelaksanaan mencakup paparan ilmiah, simulasi, dan pendekatan edukasi visual berdasarkan metode Kamishibai Jepang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman civitas akademika UBL dalam aspek mitigasi bencana, pentingnya penggunaan teknologi dalam penanganan kebencanaan, serta teknik evakuasi yang benar. Program ini diharapkan memberikan kontribusi berkelanjutan dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungan akademik dan masyarakat luas.