Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor Terhadap Kandungan Nilai Gizi Cookies Kacang Hijau Ataqwa, Krisjayanti; Wadli, Wadli; El Rizal Unzilatirrizqi D, Yan
Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA) Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/lipida.v2i2.1402

Abstract

Cookies are pastry products made from wheat flour which have a sweet taste and long shelf life cookies, to add good nutritional value by adding the formulation of mung bean flour and moringa leaf flour. The purpose of this study was to determine the effect of the formulation of mung bean cookies with Moringa leaf flour (Moringa oleifera L.) and on the organoleptic and nutritional values . This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments with concentrations of wheat flour: mung bean flour: moringa leaf flour (100 %: 0 %: 0 %), ( 50 % : 10 % : 40 %) , ( 50 % 35 % : 15 % ) , ( 50 % 25 % -25 % ) , and ( 50 % : 15 % : 35 % ) . The observed variables consisted of organoleptic properties : color , aroma , taste and texture and properties of water content , ash content , protein content , fat content and carbohydrate content , in order to conform to the sni standard for cookie quality . The data was processed using one way ANOVA test, and if it had a significant effect, it was continued to Duncan's follow-up test. The results showed the addition of Moringa leaf flour to cookies had a significant effect on the chemical properties of water content, ash content, protein content, fat content and carbohydrate content, and organoleptic properties. . The results selected by the panelists on the organoleptic test of cookies were in the P3 treatment with the composition of wheat flour: mung bean flour: ng Moringa leaves (50%: 25%: 25%) with organoleptic test value of taste = 5.93, color = = 5.80 , aroma 5,68 , texture = 6,28 and liking = 6,20 . With carbohydrate nutrient content of 46.87 % , nutritional content of water content of 4.15% , ash content of 3.61% , protein content of 9.35% and fat content of 36.02 %.
The EFFECT OF THE SUBSTITUTION OF MORINGA LEAF FLOUR ( Moringa oliefera ) ON THE ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF TUNA FISH NUGGETS: PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG DAUN KELOR ( Moringa oliefera ) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK NUGGET IKAN TUNA Hanna Rizqy Nurbaety, Hanna; Purwanti, Yunika; Wadli, Wadli
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 2 No. 02 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v2i02.807

Abstract

Moringa leaves (Moringa oliefera) is one part of the Moringa plant that has many uses. Moringa leaves are very rich in nutrients, including calcium, iron, protein, vitamin A, vitamin B, and vitamin C. Moringa leaves are only used as a vegetable menu so that cultivation and intensive use are not widely carried out by the community. Thus, researchers are interested in making nuggets by adding the proportion of Moringa leaf flour as healthy food. This study aims to determine the organoleptic properties of the effect of adding the proportion of Moringa leaf flour on tuna fish nuggets in terms of organoleptic properties of substitution of wheat flour with Moringa leaf flour in the manufacture of fish nuggets. The analysis to be carried out is the organoleptic characteristics. The method used in this study was a non-factorial Completely Randomized Design (CRD), namely the proportion of Moringa leaf meal and tuna fish with 3 repetitions (100%:0%, 90%:10%, 80%:20%, 70%: 30%). The data was processed using the one way ANOVA test, and if it had a significant effect, it was continued on the Duncan follow-up test. The results showed that the addition of the proportion of Moringa leaf flour and tuna had a significant effect on the organoleptic taste, color, and preference, while the aroma and texture organoleptic test had no significant effect. The highest taste preference was found at P0 (4.50) with the criteria of liking, the highest preference for aroma was P0 (3.96) with the criteria of somewhat liking, the highest texture preference being P0 (4.40) with the criteria of liking, the highest color preference being at P3 (3 ,33) with the criterion of somewhat liking, the highest overall preference is P0 (4.46) with the criterion of somewhat liking close to like.
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PRODUK ROTI DI UMKM ORCHID BAKESHOP Zul muzhahir; El Rizal Unzilatirrizqi, Yan; Wadli, Wadli
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 2 No. 01 (2022): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v2i01.1095

Abstract

Penelitian yang dilaksanakan di UMKM Orchid Bakeshop Slawi bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari proses produksi pada setiap proses yang berlangsung dalam pembuatan roti manis, mengetahui dan Mempelajari cara pengendalian mutu proses produksi roti manis di UMKM Orchid Bakeshop dan mengetahui prinsip kerja mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan roti manis yang diantaranya berupa Roti Burger, Roti O dan Donat. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, pencatatan, pengenalan bahan-bahan dan terjun langsung ke lapangan. Pada proses pengolahan roti burger, roti o dan donat perlakuan yang diberikan tergolong sama namun perbedaannya ada pada bahan tambahan pembuatan dari ketiga jenis roti tersebut Pada penangan produk akhir di UMKM Orchid Bakeshop sudah baik dimana kebersihan dari alat dan bahan sangat diperhatikan sehingga produk yang dihasilkan juga tidak terkontaminasi bakteri dan mutu dari produk tetap terjaga dan berkualitas baik.
Pengaruh Persentase Penggunaan Koagulan Terhadap Tekstur Pada Pembuatan Tahu Kacang Tanah Hasdar, Muhamad; Wadli, Wadli
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 2 No. 02 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v2i02.1527

Abstract

Tahu merupakan makanan semi padat yang terbuat dari susu serealia yang mengandung protein tinggi dengan proses pengendapan protein pada titik isoelektrik. Kenyataan ini sangat mencemaskan karena ketergantungan terhadap produk impor meningkat pesat. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk mencari bahan baku non-kedelai sehingga mengurangi ketergantungan impor bahan pangan. Modifikasi yang dapat dilakukan dalam pembuatan tahu adalah penggunaan bahan baku dari non kedelai yaitu kacang tanah yang mengandung protein. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase yang tepat dalam penggunaan koagulan (asam cuka) yang dapat menghasilkan mutu tahu yang baik dan mengetahui karakteristik tahu yang memiliki tekstur kompak dan kenyal seperti pada tahu umumnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan tiga perlakuan yaitu 1%, 1,5% dan 2% (v/v) dari volume susu kacang tanah yang kemudian dianalisis menggunakan uji chi square untuk uji organoleptik dan uji F untuk uji tekstur dan kadar air. Data diambil dari 30 panelis perempuan dan 30 panelis laki-laki. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) persentase yang tepat dalam penggunaan koagulan (asam cuka) yang dapat menghasilkan mutu tahu yang baik adalah P2 dengan pemberian asam cuka sebanyak 1,5 % (2) tahu yang memiliki tekstur kompak dan kenyal seperti pada tahu umumnya adalah P3 dengan pemberian asam cuka 2% yang memiliki kekerasan 219 mm/50gram.
Analisis Karakteristik Mutu Beras Analog Berbahan Baku Sagu (Metroxylon sagus Rottb.) Bashar, Abdul; Wadli, Wadli
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i1.19257

Abstract

Pola konsumsi masyarakat Indonesia cenderung sulit berubah dari beras. Bahkan banyak yang masih beranggapan bahwa belumlah makan jika belum memakan nasi, ketahanan pangan dalam pengertian pemenuhan kebutuhan pangan, diusahakan agar pangan selalu tersedia setiap saat dan masyarakat juga berharap harganya terjangkau. Beras analog merupakan salah satu bentuk solusi yang dapat dikembangkan dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan baik dalam hal penggunaan sumber pangan baru ataupun untuk penganekaragaman pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mutu beras analog berbahan baku tepung sagu. Penelitian ini mengunakan rancangan percobaan RAL. Beras analog dibuat sebanyak 5 variasi komposisi bahan penyusun yaitu 100 % dari tepung sagu, dan komposisi campuran tepung tapioka dengan perbandingan 95:5, 90:10, 80:20, 70:30 Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian dengan membandingkan F hitung dan F tabel dengan derajat penerimaan 5% menyimpulkan tepung sagu berpengaruh nyata terhadap karakteristik beras analog. Dalam pembuatan beras analog penguji menghasilkan karakteristik beras analog dengan kadar air 5,23% sampai 6,47, kerapatan curah tertinggi pada P5 dari 70% sagu dan 30% tapioka, Daya serap terendah adalah P5 yakni 71,67%, pada daya pengembang P3, P4 dan P5 memiliki prosentase yang sama 8% serta diameter beras dihasilkan 3,3 sampai 4,7 pada 50 g beras diperoleh berat terbanyak 44,33 pada P2. Pada Uji Hedonik keseluruhan perlakuan secara moderat disukai dan diterima oleh  panelis.
Penentuan Waktu Simpan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Metode Pengasapan Tradisional Wadli, Wadli; Bashar, Abdul
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i1.19352

Abstract

 Bawang merah memiliki kadar air tinggi sehingga mudah mengalami kerusakan selama masa penyimpanan. Penanganan pasca panen yang banyak dilakukan oleh para petani di Kabupaten Brebes pada umumnya masih secara sederhana/tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk  Mengetahui pengaruh  metode  pengasapan  terhadap  kualitas  bawang  merah  selama penyimpanan dan umur simpan bawang merah. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 2 ulangan.  Faktor yang dicoba meliputi lama penyimpanan   yaitu 3, 6,  9, 12 minggu. Variabel pengamatan pada penelitian meliputi, kadar air, susut bobot, tekstur serta penentuan umur simpan. Hasil penelitian ini adalah Perlakuan pengasapan memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas bawang merah selama penyimpanan terhadap kadar air, susut bobot dan tekstur. Mutu bawang merah selama 12 minggu atau 3 bulan dapat dipertahankan dari semua perlakuan dengan kondisi penyimpanan kadar air metode tradisional tertinggi 83,27% dengani rata-rata 68,82%, susut bobot tertinggi 24% terendah 3,5%, kekerasaan umbi cenderung stabil 4,14 N menjadi 4,36 N sampai akhir penyimpanan, Metode pengasapan dapat memperpanjang umur simpan umbi bawang merah adalah perlakuan dengan lama penyimpanan 9 minggu.
EFEKTIFITAS ZEOLIT TERHADAP SERAPAN NITROGEN DAN TINGGI TANAMAN PADA BAWANG MERAH daryono, daryono; Hasdar, Muhamad; Wadli, Wadli
Viabel : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/viabel.v15i1.1478

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of zeolites on nitrogen uptake and plant height in shallots. This research method used a combination randomized block design (RBD), the treatment consisted of two factors: the first factor was the dose of zeolite (0 kg / ha, 4000 kg / ha of zeolite, 8000 kg / ha) and the second factor was the variety of shallots (Bima Brebes, Super Philip, and Trisula), the size of the plots was 1.8 mx 1m, the distance between the plots was 30 cm, the distance between replicates was 100 cm using a spacing of 20 cm x 15 cm. The result of Zeolite treatment of 4 tonnes / ha on Bima Brebes variety showed the highest nitrogen uptake, namely 17.72. The best plant height was produced using zeolite 8 ton / ha with Bima Brebes variety.
Pengaruh Perbedaan Proporsi Tepung Tapioka Dan Ikan Bandeng Terhadap Karakteristik Organoleptik Kerupuk Ikan Bandeng Restu Aji Laksono; Yan El Rizal Unzillatirrizqi; Wadli, Wadli
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.12058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan proporsi tepung tapioka dan ikan bandeng terhadap karakteristik organoleptik dan kadar air pada kerupuk ikan bandeng. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu P1 (70% tapioka : 30% ikan bandeng), P2 (60% : 40%), P3 (50% : 50%), dan P4 (30% : 70%), yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi uji organoleptik (rasa, aroma, warna, dan tekstur) serta uji kadar air. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 memberikan skor organoleptik tertinggi untuk atribut rasa (4,28), sedangkan atribut tekstur paling disukai pada perlakuan P2 dan P3 (masing-masing 4,03). Skor aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan P2 (4,00), begitu pula pada atribut warna dengan skor tertinggi (4,25). Hasil analisis kadar air menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata antar perlakuan. Hal ini diduga disebabkan oleh waktu pengovenan yang singkat (30 menit pada suhu 100°C), sehingga kandungan air belum menguap secara maksimal. Selain itu, semakin tinggi proporsi tepung tapioka, kadar air cenderung meningkat dan tingkat kerenyahan kerupuk juga semakin tinggi.
PENGARUH JARAK TANAM DAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Juwanda, Muhammad; Wadli, Wadli
Agrin Vol 22, No 1 (2018): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.671 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.1.459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk upaya peningkatan produksi dan hasil budidaya tanaman bawang merah yangberwawasan lingkungan dengan pemanfaatan pupuk kandang sapi dan pengaturan jarak tanam. Penelitiandilaksanakan selama 8 bulan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2015.Penelitian dilakukan di lahan sawahBrebes, Kabupaten Brebes, jenis tanah alluvial dengan ketinggian tempat kurang lebih 50 m dpl. Penelitian inimerupakan percobaan faktorial 4 x 3 dengan rancangan lingkungan adalah rancangan acak kelompok. Faktorpertama adalah Jarak Tanam: J1 = 20 cm x 20 cm, J2 = 20 cm x 15 cm, J3 = 20 cm x 10 cm. Faktor yang keduaadalah takaran pupuk kandang sapi yaitu K0 = 0ton/ha, K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Karakterpertumbuhan dan hasil bawang merah diamati pada penelitian ini. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Funtuk mengetahui keragamannya dan apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan DMRT dengan tingkatkesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil umbi segar dan kering bawang merah per hektar tertinggidiperoleh pada tanaman dengan perlakuan jarak tanam 20 x 15 cm dengan hasil 20,56 t/ha (umbi segar) dan 18,63t/ha (umbi kering).Kata kunci: bawang merah, jarak tanam, pupuk kandang sapi, pertumbuhan dan hasilABSTRACTThis reseacrh purpose was to know the effect of plant distance and application of cowmanure on growth and yield of shallot by which sustainable for agriculture production.. This research was donewithin 8 months since January until August 2015. This research was done in Brebe with characters of alluvial soiland place hight is less than 50 m above sea level. This research arranged by factorial with first factor of plantdistance viz. J1= 20 cm x 20 cm, J2= 20 cm x 15 cm, J3= 20 cm x 10 cm and second factor of cow manure dosageviz. K0 = 0 to/ha, K2 = 20 ton/ ha, K3 = 30 ton/ha. The character of growth and yield of shallots was observed inthis study.Data of observing result analized by F test and it will be continued by DMRT p= 5% if there wassignificant difference. Research result showed that the highest wet tuber and dry shallot per hectare mostly foundon plant distance 20 x 15 cm with the result of 20.56 t/ha and 18.63 t/ha, respectively.Keywords: shallot, plant distance, cow manure, growth and yield