Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Reka Lingkungan

Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor SIREGAR, KHAIRIL IRFAN; HARTATI, ETIH; HALOMOAN, NICO
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.973 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i1.27-37

Abstract

Abstrak Kecamatan Tanah Sareal merupakan Kecamatan terbesar ketiga di Kota Bogor dengan luas wilayah Kecamatan sebesar 1.884 Ha. Jumlah penduduk tahun 2016 di Kecamatan Tanah Sareal sebesar 226.906 jiwa. Terdapat 6 Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal berstatus risiko tinggi sanitasi. Kecamatan Tanah Sareal akan diproyeksikan menjadi Pusat Kota baru di Kota Bogor. Berdasarkan RTRW Kota Bogor 2011-2031 akan direncanakan sistem penyaluran air limbah domestik dengan sistem offsite sanitasi dengan lokasi IPAL di Kecamatan Tanah Sareal. Sehingga dibutuhkan sistem penyaluran air limbah domestik Kecamatan Tanah Sareal. Tujuan dari perencanaan ini adalah merencanakan jaringan pipa induk  dan lateral sistem penyaluran air limbah domestik di Kecamatan Tanah Sareal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan ini, yaitu proyeksi penduduk, perencanaan jalur, perhitungan debit, perhitungan dimensi pipa, dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya. Rancangan umum sistem penyaluran air limbah domestik mengacu pada Master Plan Air Limbah Kota Bogor dengan Periode desain 20 tahun. Jalur perencanaan sistem penyaluran air limbah di Kecamatan Tanah Sareal memiliki total panjang saluran 7.418 m, sistem pengaliran secara gravitasi, diameter pipa induk antara (600-1000) mm, debit minimum sebesar 1,13 m3/detik, waktu pengaliran sampai IPAL 5,88 jam, debit 1.403  L/detik, Manhole yang digunakan sebanyak 424 unit, dan Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp. 34.688.256.575,55.Kata kunci: Kecamatan Tanah Sareal, Limbah Domestik, Sistem Offsite Sanitasi.AbstractTanah Sareal Sub-district is the third largest sub district in Bogor City with the area of District is 1,884 Ha. Based on RTRW Kota Bogor 2011-2031 will be built sanitation offsite system with Waste Water Treatment Plan (WWTP) location in Kecamatan Tanah Sareal. The purpose of this plan is to plan the pipeline network and lateral domestic waste water sewerage system in Tanah Sareal Sub-district. The steps taken in this planning are population projection, pipeline planning, water discharge calculation, pipe dimension calculation, and calculation of Budget Plan. The general design of domestic waste water sewerage system refers to Bogor City Wastewater Master Plan. The sewerage system in Tanah Sareal Sub-district has a total length of 7.418 m channel, gravity sewerage system, pipe diameter between (600-1000) mm, minimum discharge of 1.13 m3 / sec, the flow time up to WWTP 5.88 Hour,  flow discharge 1,403 L/sec, Manhole used 424 units, and Budget Plan Rp. 34.688.256.575,55.Keywords: Tanah Sareal Sub-district, Domestic Wastewater, Sanitation Offsite System,.
Analisis Biaya Pengangkutan Sampah Rumah Tangga Eksisting di Kota Cimahi HERYENI, SITI S. ANGGUNISA; PRATAMA, YULIANTI; HALOMOAN, NICO
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.062 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i1.50-58

Abstract

AbstrakBiaya rerata pengelolaan sampah di Kota Cimahi (2012-2016) mencapai ±13 miliar rupiah dengan penerimaan rerata retribusi sampah hanya ±1 miliar rupiah. Biaya pengelolaan sampah kota dipengaruhi oleh timbulan sampah, dimana sebesar 63% sampah kota berasal dari permukiman dengan penerimaan retribusi sampah (permukiman) rerata (2012-2016) hanya ±784 juta rupiah. Retribusi sampah dipungut untuk membayar jasa pengangkutan sampah. Biaya pengangkutan di Kota Cimahi akan semakin meningkat dikarenakan mulai tahun 2021-2037 TPA Sarimukti akan ditutup dan dialihkan ke TPA Legok Nangka dengan jarak yang lebih jauh, sehingga pada penelitian ini dilakukan analisis biaya pengangkutan sampah rumah tangga eksisting di Kota Cimahi. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif. Analisis biaya pengangkutan dilakukan dengan membandingkan penerimaan retribusi sampah dengan biaya pengangkutan, serta dilakukan perbandingan dengan Kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa kontribusi penerimaan retribusi sampah permukiman terhadap biaya pengangkutan hanya 19%, artinya kontribusi penerimaan retribusi sampah relatif kecil dan tidak dapat dijadikan sumber anggaran utama. Kata kunci: Biaya Pengangkutan Sampah, Retribusi Sampah Rumah Tangga, Kota CimahiAbstractThe average cost of solid waste management in Cimahi City (2012-2016) reaches ± 13 billion rupiah with the average revenue of waste levies is only ± 1 billion rupiah. The cost of municipal solid waste management is influenced by waste generation, which 63% of the waste comes from household with average waste collection (household) (2012-2016) is only ± 784 million rupiah. Data analysis method used is descriptive-quantitative. Transportation cost analysis is done by comparing the acceptance of wastecollection with transportation cost, and comparing with Yogyakarta city. Based on the analysis result, it is found that the contribution of waste collection with transportation cost is only 19%, that means the contribution of waste retribution acceptance is relatively small and can not be used as the main budget source. Keywords: Cost of Transportating Waste, Domestic Waste Collection, Cimahi City
Analisis Penentuan Jalur Pipa Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik dengan Weighted Ranking Technique (WRT) di Kecamatan Bogor Tengah SUFINAH ROSADI, WIDHI SALLY; HARTATI, ETIH; HALOMOAN, NICO
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1934.175 KB) | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i1.14-26

Abstract

AbstrakKecamatan Bogor Tengah merupakan pusat pelayanan Kota Bogor dengan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi di Kota Bogor, yaitu sebesar 128,8 jiwa/ha. Dalam upaya mengelola air limbah domestik, Pemerintah Kota Bogor melalui RTRW Kota Bogor tahun 2011-2031, merencanakan penyaluran air limbah domestik dengan sistem terpusat mengingat tidak memungkinkan setiap rumah memiliki sistem setempat. Pada perencanan ini, dibuat 2 buah alternatif jalur untuk selanjutnya dipilih jalur yang paling sesuai dengan kriteria teknis yang dipersyaratkan. Metode pendekatan yang digunakan adalah Weighted Ranking Technique (WRT). WRT merupakan metode pemilihan alternatif yang didasarkan pada pemberian bobot terhadap parameter. Berdasarkan hasil analisis, terpilih jalur alternatif 1 sebagai jalur pipa terbaik dengan nilai akhir 0,26. Alternatif 1 memiliki rata rata kecepatan minimum 1,69 m3/detik, waktu pengaliran 8,37 jam, biaya pembelian pipa sebesar Rp. 275.670.000,-, luas area terlayani 67,48 %, dan jumlah aksesoris yaitu 123 unit manhole dan 1 unit siphon.Kata kunci: Pemilihan alternatif jalur pipa, sistem terpusat, Weighted Ranking Technique (WRT)AbstractAttached biomass growth is determined by seeding and acclimatization process. The purpose of this research is to know the seeding and acclimation process in anaerobic trickling reactor. The research method used includes the preparation of the tool that is hydrolysis reactor and 3 pieces of anaerobic trickling reactor with different media, as well as the preparation of materials including inoculum and substrate. Parameters measured were density, water content and volatile, C-Organic, NTK, pH, temperature, TAV, COD, and alkalinity refer to SNI and standard methods. The result of this research is when seeding process, pH value 6,87 to pH 7,52, temperature 27oC until 28oC, and third media have average weight gain of 0,5421 gram/medium (rambutan bioball) (12,93 %), 0,7158 grams/medium (spherical bioball) (11,47 %), and 0,0449 gram/medium (media straws) (13,95 %). Steady state acclimatization occurs on the 14th day until the 20th day marked by a constant decrease in COD concentrations. During seeding and acclimatization formed biogas.The conclusion of this research is the seeding and acclimatization process is characterized by the formation of biofilm layer and the decrease of COD concentration.Keywords: Anaerobes, Seeding and Acclimatization, Anaerobic Trickling Reactor
IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR SEDERHANA Aditya Wicaksono; YULIANTI PRATAMA; NICO HALOMOAN
Jurnal Reka Lingkungan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v7i1.47-55

Abstract

ABSTRAK                                                   Pasar Sederhana merupakan salah satu pasar yang berada di Kecamatan Sukajadi dimana sangat dekat dengan pemukiman dan berpotensi menimbulkan masalah di lingkungan sekitar ketika tidak ditangani dengan benar. Mengacu pada undang- Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, salah satu cara yang efektif dalam mengurangi jumlah timbulan sampah dari sumbernya di antaranya berupa memanfaatkan kembali sampah dengan teknologi yang dapat membuat sampah memiliki nilai baik ekonomi maupun fungsi. Maksud dari studi ini adalah mengidentifikasi komposisi, timbulan dan karakteristik sampah di lokasi penelitian, untuk menentukan teknologi pengolahan yang tepat sehingga mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA.  Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan obesrvasi, wawancara dan pengukuran dilapangan. Hasil observasi dan wawancara, Pasar Sederhana melakukan pengelolaan dimulai dari pewadahan sampah sampai pemindahan sampah dari wadah kedalam bak kontainer, untuk pengangkutan dilakukan oleh pihak PD.Kebersihan. Sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik sebesar 84%, satuan timbulan sampah sebesar 0,609 Kg/m2/hari dan densitas sebesar 0,178 kg/l. Dari pengukuran karakteristik didapat kadar air sebesar 77%, karbon organik 43,55%, NTK 0,18% dan rasio C/N 242 Berdasarkan pengukuran, sampah pasar sederhana memiliki potensi dimanfaatkan baik sebagai bahan baku pengomposan atau bahan baku biodigester. Tetapi dibutuhkan pre-treatment agar sampah pasar sederhana dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pengomposan ataupun biodigester. Kata Kunci : pengolahan sampah,  pengukuran , Pasar Sederhana. 
MODIFIKASI TRIPIKON-S DENGAN BIOBALL DAN FILTER IJUK UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH ARTIFISIAL BLACK WATER DAN DOMESTIK TERCAMPUR Karmilia, Alya; Halomoan, Nico; Soewondo, Prayatni
Jurnal Reka Lingkungan Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v12i3.327-339

Abstract

Tripikon-S merupakan septic tank vertikal yang terdiri dari tiga pipa konsentris septik untuk daerah spesifik. Tripikon-S memiliki efisiensi penyisihan BOD 75% dan penyisihan nutrient yang tergolong rendah sehingga diperlukan modifikasi untuk mencapai efisiensi yang lebih baik. Dilakukan modifikasi tripikon-S dengan menambahkan bioball pada pipa terluar dan filter ijuk pada outlet Tripikon-S untuk menguji kinetika pada reaktor dan kinerja reaktor dalam pengolahan limbah black water dan domestik tercampur. Seeding dan aklimatisasi dilakukan dalam kondisi batch dengan variasi beban COD 500, 750 dan 1.000 mg/L, dilanjutkan pengujian kinerja reaktor dalam kondisi kontinyu. Diperoleh µmax 0,0524/jam, Ks 942,277 mg/L COD/jam, dan yield 2,571. Laju degradasi substrat (k) pada konsentrasi 500, 750 dan 1.000 mg/L diperoleh berturut-turut 0,053/jam, 0,0537/jam dan 0,0442/jam. Efisiensi penyisihan black water menunjukkan hasil yang lebih baik pada reaktor modifikasi COD 67,76% dan TSS 87,51%, hasil uji t (p = 0,818) mengindikasikan tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan pada reaktor modifikasi dan kontrol terhadap pengolahan limbah black water. Penggunaan filter ijuk pada reaktor tripikon-S memberikan peningkatan efisiensi pada parameter COD 28,41% dan TSS  8,89%. Hasil uji (p = 0,036) menunjukkan tripikon-S modifikasi lebih baik digunakan dalam pengolahan limbah black water daripada limbah domestik tercampur.
STRATEGI PENANGANAN SANITASI DI PERMUKIMAN KUMUH DENGAN PENDEKATAN PARTISIPASI STAKEHOLDER (STUDI KASUS KOTA BIMA, NUSA TENGGARA BARAT) Hutagaol, David Christian; Soewondo, Prayatni; Awfa, Dion; Setiyawan, Ahmad Soleh; Sarli, Prasanti Widyasih; Halomoan, Nico
Jurnal Reka Lingkungan Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v11i3.246-257

Abstract

ABSTRAKKebutuhan akan sanitasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai bagian dari upaya perlindungan kesehatan dan mendorong peningkatan ekonomi melalui peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten/kota untuk mengimplementasikan program sanitasi di Indonesia. Kota Bima sebagai lokasi studu dengan permasalahan sanitasi perlu didukung oleh stakeholder. Penelitian ini dapat melengkapi dokumen yang sudah dibuat. Penelitian ini dilakukan dengan metode campuran atau mixed method yang dilakukan secara kualitatif pada metode Stakeholder Analysis (SA) dan metode kuantitatif pada metode Social Network Analysis (SNA). Stakeholder Analysis dilakukan dengan focus group discussion (FGD) sedangkan Social Network Analysis dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh peserta FGD saat acara FGD berlangsung. Hasil rangkaian penelitian di Kota Bima: teridentifikasi 52 stakeholder yang memiliki kepentingan terkait sanitasi di permukiman kumuh; terpetakan ada 8 key actors, 7 important actors, 6 interested actors, dan 9 additional actors ; teridentifikasi 4 influential stakeholders yang juga adalah key actors. Secara umum kekohesifan (density) semua jenis kerja sama pada Kota Bima tidak cukup baik, yaitu 7,7%. Diperlukan peningkatan kerja sama dengan Perusahaan Swasta, Masyarakat, dan Akademisi untuk penanganan sanitasi di permukiman kumuh Kota Bima. Kata kunci: sanitasi, kawasan kumuh, stakeholder analysis, social network analysis, Kota Bima ABSTRACTThe need for sanitation is one of the basic human needs as part of efforts to protect health and encourage economic improvement to increase the capacity of district/city governments to implement sanitation programs in Indonesia. Bima City as a study location with sanitation problems needs to be supported by stakeholders. This research was carried out using mixed methods which were generally carried out qualitatively using the Stakeholder Analysis (SA) method and quantitatively using the Social Network Analysis (SNA) method. Stakeholder Analysis was carried out using a focus group discussion (FGD) while Social Network Analysis was carried out based on a questionnaire filled out by FGD participants during the FGD event. The results of research series in Bima City: identified 52 stakeholders who have an interest in sanitation in slum settlements; there are 8 key actors, 7 important actors, 6 interested actors, and 9 additional actors; there are 4 influential stakeholders who are also key actors. In general, the cohesiveness (density) of all types of cooperation in Bima City is not good enough, namely 7.7%. There is a need to increase cooperation with private companies, communities and academics to handle sanitation in Bima City slums. Keywords : sanitation, slum area, stakeholder analysis, social network analysis, Bima City