Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MEMBERDAYAKAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA PARINGAN KECAMATAN JENANGAN PONOROGO Mashudi, Sugeng; Nasriati, Ririn; Armyati, Eky Okyana
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v5i2.2104

Abstract

Rumah terapi ODGJ Margo Widodo berada di Desa Paringan  Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Rumah terapi ODGJ Margo Widodo merupakan tempat rehabilitasi ODGJ yang berada di Kecamatan Jenangan 10 KM dari pusat kota Ponorogo. Kapasitas ODGJ di Rumah Terapi ODGJ Margo Widodo sebanyak 20 penderita gangguan jiwa. Meskipun Rumah terapi ODGJ Margo Widodo merupakan pilihan utama untuk penderita gangguan Jiwa, namun pemberdayaan penderita gangguan  jiwa untuk  menunjang perbaikan kondisi penderita gangguan jiwa belum sepenuhnya dilaksanakan.    Permasalahan Mitra PKM secara umum adalah: 1) Mitra belum  menguasai prinsip dasar pemberdayaan  penderita gangguan jiwa;  2) penderita dengan gangguan jiwa belum memiliki kegiatan terapi okupasi yang menunjang perbaikan kondisi kejiwaan; 4) peralatan pendukung terapi okupasi  gangguan jiwa masih minim  5) Lingkungan ruang rawat inap belum di optimalkanMetode pelaksanaan  PKM Pemberdayaan Penderita Gangguan Jiwa  terdiri dari tiga kegiatan utama untuk memberikan solusi dari dua masalah, yaitu sebagai berikut: 1) Focus Group Discusion tentang  prinsip dasar Pemberdayaan ODGJ, 2) Focus Group Discusion dampak pemberdayaan terhadap perbaikan kondisi Penderita Gangguan Jiwa, 3 Pelatihan terapi okupasi untuk penunjang berbaikan kondisi Penderita Gangguan Jiwa. Luaran pelaksanaan pengabdian diantaranya adalah peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat, peningkatan ketentraman /kesehatan masyarakat (mitra masyarakat umum).
Stigma dan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Nasriati, Ririn
MEDISAINS Vol 15, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v15i1.1628

Abstract

Latar belakang: Gangguan jiwa adalah penyakit kronis yang membutuhkan proses panjang dalam penyembuhannya. Proses pemulihan dan penyembuhan pada orang dengan gangguan jiwa membutuhkan dukungan keluarga untuk menentukan keberhasilan pemulihan tersebut. Adanya stigma yang negatif terhadap ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan keluarganya menyebabkan ODGJ dan keluarganya akan terkucilkan. Pada keluarga, stigma akan menyebabkan beban psikologis yang berat bagi keluarga penderita gangguan jiwa sehingga berdampak pada kurang adekuatnya dukungan yang diberikan oleh keluarga pada proses pemulihan ODGJ. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan stigma dengan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa di desa Nambangrejo sejumlah 25 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa dengan jumlah 25 orang. Hasil : Hasil penelitian didapatkan stigma tinggi sejumlah 13 responden (52%) dan stigma rendah sejumlah 12 responden (47%). Sedangkan dukungan baik sejumlah 10 responden (40%) dan dukungan buruk sejumlah 15 responden (60%). Uji statistik dengan Fisher Exact didapatkan ada hubungan antara stigma dengan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa dengan (p value=0,0082). Kesimpulan : stigma pada keluarga berhubungan dengan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa sehingga perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi gangguan jiwa di masyarakat untuk meminimalkan stigma keluarga yang tinggi.
Mental Health Nursing: Pengaruh Edukasi Dengan Media Video Terhadap Kedaruratan Self Harm Pada Remaja Di Kabupaten Ponorogo Sukamto, Filia Icha; Nasriati, Ririn; Munawaroh, Siti; Dwi Rahayu, Yayuk
Nursing Sciences Journal Vol 8 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v8i2.6038

Abstract

Self Harm is a behavior that tends to harm oneself to overcome the pain experienced emotionally due to psychological problems and pressures that can lead to suicide and can cause death. Adolescents tend to do self harm as an effort to overcome various emotional pressures they experience. The purpose of this study was to determine the effect of education with video media on self-harm behavior in adolescents. The design of this study used pre-experimental research, one group pretest and post-test. The sample of this study was adolescents in Koripan Village, Bungkal District, Ponorogo with a total of 43 people taken using purposive sampling techniques. Data analysis used the Wilcoxon Sign Rank test. The results of the statistical test obtained a significance value (p value = 0.340 <a = 0.05, so it can be concluded that there is no effect of education with videos on self-harm behavior in adolescents. The results of this study indicate that to change self-harm behavior in adolescents is not effective enough to use educational videos alone but requires other interventions.
PEMBERDAYAAN POSYANDU REMAJA DALAM UPAYA RESILIENSI UNTUK MENURUNKAN KEDARURATAN PSIKIATRI PADA REMAJA Susanti, Sri; Nasriati, Ririn; Munawaroh, Siti
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v8i2.9788

Abstract

Posyandu Remaja merupakan kegiatan berbasis kesehatan yang diperuntukkan khusus untuk remaja, mengenai kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu perkembangan remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja sering disebut masa terlabil, di mana seorang anak berusaha mencari jati dirinya, dan mereka akan melakukan penyesuaian dengan lawan jenis, perubahan pola perilaku, serta sosialisasi dengan lingkungan sekitar. Saat memasuki masa remaja, seseorang akan cenderung memisahkan diri dari keluarga. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa masa remaja adalah masa rentan dengan berbagai permasalahan, mulai dari permasalahan dengan diri sendiri, keluarga, hingga permasalahan dengan perkembangan zaman. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi, penyuluhan dan pembinaan kepada remaja agar tidak terjerumus pada hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri atas perencanaan, pada tahap ini dilakukan koordinasi tim dengan mitra untuk penjadwalan pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya tahap pelaksanaan, yang dilakukan melalui kegiatan ceramah, penayangan video dan diskusi untuk menguatkan motivasi dan semangat resiliensi remaja agar tidak terjerumus kepada hal-hal negative yang mengarah pada tindakan melukai diri. Berikutnya adalah tahap evaluasi dan konseling bagi remaja yang terdeteksi kedaduratan psikiatri. Dari 40 remaja didapatkan hasil sebesar 15% atau sebanyak 6 remaja yang membutuhkan dukungan psikologis lebih lanjut. Sebagai tindak lanjut tim pengabdian memfasilitasi layanan konseling yang dipandu langsung oleh psikolog
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) PURNA SEBAGAI UPAYA RESILIENSI SOSIAL-EKONOMI KELUARGA Susanti, Sri; Munawaroh, Siti; Nasriati, Ririn
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 9, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v9i1.11728

Abstract

Pekerja migran purna merupakan komunitas yang belum banyak tersentuh wawasan kewirausahaan dan ketrampilan berbisnis. Namun banyak diantara mereka yang bergelut di bidang kewirausahaan. Faktor yang menodrong keputusan mereka menjadi wirausahawan adalah memiliki kebebasan dalam bekerja, tidak dibatasi oleh waktu dan optimis untuk keberhasilan dirinya. Kondisi di lapangan ditemukan kendala yang dihadapi yaitu minimnya pengetahuan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk bisnis, terutama kendala pemasaran pasca produksi. Transformasi perilaku ke produktif dan pemanfaatan teknologi digital merupakan rumusan masalah bagi tim pengabdian untuk mengadakan kegiatan pelatihan wirausaha bagi para pekerja migran purna. Teknologi digital saat ini telah menjadi bagian integral bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi pekerja migran purna. Program pemberdayaan ini bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan dan sukses menciptakan usaha-usaha baru agar mereka lebih mandiri di negeri sendiri, sebagai upaya resiliensi sosial dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri atas perencanaan, pada tahap ini dilakukan koordinasi tim dengan mitra perihal pelaksanaan kegiatan. Berikutnya tahap pelaksanaan, yang dilakukan melalui pelatihan untuk menguatkan motivasi dan semangat berwirausaha agar mampu menguasai teknik pemasaran secara digital sehingga mampu bersaing di pasar Nasional bahkan Internasional. Terakhir adalah tahap pendampingan dan evaluasi. Dari 25 pekerja migran purna didapatkan hasil sebesar 16% atau sebanyak 4 orang yang membutuhkan dukungan psikologis lebih lanjut. Sebagai tindak lanjut tim pengabdian memfasilitasi layanan konseling yang dipandu langsung oleh psikolog sekaligus membidangi masalah digital marketing.
Tingkat Stres dan Perilaku Manajemen Stres Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Nasriati, Ririn
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2020): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.488 KB)

Abstract

Diagnosis of mental disorders and the duration of treatment can lead to tension and despair so thatpsychological stress arises from the families of people with the mental disorders. Psychological stressfamilies of people with mental disorders should be in the management properly so no impact on thetreatment of family members who have mental disorders.The research objective was to analyze the stresslevel relationships with family stress management behaviors of people with mental disorders. The studydesign was a correlation with croossectional approach. The population was the entire family of people withmental disorders were 40 taken with the total sampling and analyzed using Chi Square. Results showedfamilies of people with mental disorders do not stress as much as 29 respondents (72.5%) and positiveattitude as much as 22 respondents (55%). There was a relationship with the stress level of family stressmanagement behaviors of people with mental disorders with p value <0.05.In conclusion the level of stressrelated with family stress management behaviors of people with mental disorders. Stress managementeducation and socialization needs to be done so that the psychological burden of the family can beminimized.
UNDERSTANDING THE BEHAVIOR OF PONOROGO COMMUNITY IN RECEIVING COVID-19 VACCINATION: A HEALTH BELIEF MODEL PERSPECTIVE Sari, Eka Permata; Purwanti, Lina Ema; Nasriati, Ririn
Indonesian Journal of Health Science Vol 9 No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v9i2.11333

Abstract

Community behavior in accepting the COVID-19 vaccination still contains a lot of controversy. Negative news causes differences in the community's perception and response to behavior. This study aims to analyze the perception and behavior of the community in receiving the COVID-19 vaccination with the health model theory approach. The design of this study is cross-sectional, with the population of the Banaran Village, Pulung District, Ponorogo Regency, a total of 2,220 people. The number of respondents in this study was 100 people chosen by purposive sampling techniques. Research instruments using a questionnaire. In addition, data were analyzed using the Chi-Squared test. The results showed the relationship between the perception and behavior of the people receiving the COVID-19 vaccination, with a value of 0,000 <0.05. Increasing public perception and behaviors, the importance of COVID-19 vaccination can be applied using the theory of health belief models. The role of health workers is vital in educating the public about the significance of COVID-19 vaccination in suppressing transmission, severity, to death from COVID-19.