Devi, Kadek Jeny Femila
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Distribusi Luxpati Berbasis Ubuntu Sebagai Penunjang Proses Belajar Mengajar di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Devi, Kadek Jeny Femila; Arthana, I Ketut Resika; Darmawiguna, I Gede Mahendra
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.57 KB) | DOI: 10.23887/janapati.v4i3.9783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan Distribusi Luxpati Berbasis Ubuntu Sebagai Penunjang Proses Belajar Mengajar Mengajar di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Ubuntu merupakan salah satu Distribusi Linux yang paling populer digunakan. Selain karena bersifat open source juga dikarenakan Ubuntu dilengkapi oleh beberapa aplikasi standar yang dibutuhkan oleh pengguna. Namun, baik ubuntu ataupun distro turunannya belum ada yang khusus dikembangkan untuk keperluan pemprograman, desain grafis dan jaringan. Pengembangan Distribusi Luxpati Berbasis Ubuntu Sebagai Penunjang Proses Belajar Mengajar di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika menggunakan siklus pengembangan perangkat lunak SDLC (Software Development Life Cycle) dengan model ADDIE, yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada Distribusi Luxpati nantinya terdapat aplikasiaplikasi penunjang belajar-mengajar untuk Jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang dibutuhkan oleh mahasiswa maupun dosen. Selain itu, proses remastering ini juga melingkupi pembuatan repository lokal, perubahan desain tampilan, pemberian identitas baru, penambahan command bahasa Indonesia pada terminal, serta pembuatan modul web penggunaan aplikasi. Pengembangan Distribusi Luxpati ini diimplementasikan pada Ubuntu 12.04.4 LTS dengan software Remastersys. Seluruh kebutuhan fungsional telah berhasil diimplementasikan sesuai dengan rancangan dan telah diuji pengunaan pada hardware komputer yang berbeda dan kebenaran proses dari perangkat lunak Distribusi Luxpati.
Strategi Implementasi Program Roots untuk Mewujudkan Sekolah Aman Bebas dari Perundungan di DKI Jakarta Devi, Kadek Jeny Femila; Hamka, Hamka; Istania, Ratri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 15 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13777189

Abstract

Bullying telah menjadi tantangan dalam dunia pendidikan karena memberikan dampak negatif, diantaranya adalah berkurangnya kesempatan anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Asesmen Nasional tahun 2022 menunjukkan 36,31% siswa berpotensi mengalami perundungan. Sebagai upaya memerangi bullying, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbudristek 46/2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, serta penerapan Program Roots sebagai intervensi anti-bullying yang fokus pada upaya menciptakan lingkungan yang aman. iklim di sekolah dengan melibatkan secara aktif peran siswa sebagai agen perubahan. Roots Program telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan masih akan dilaksanakan pada tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Roots Program dengan menggunakan model implementasi Van Meter dan Van Horn, serta strategi pelaksanaan Roots Program di DKI. Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kasus kekerasan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Roots di DKI Jakarta belum optimal dengan beberapa kendala yang ditemukan pada saat proses pelaksanaannya. Untuk memaksimalkan implementasi Program Roots di DKI Jakarta dapat dilakukan melalui penyesuaian rencana strategis, keterlibatan aktif Satgas dan Unit Pencegahan Kekerasan, sosialisasi fleksibilitas penggunaan dana BOS, penggunaan platform Merdeka Mengajar, mengadakan kelas empati, melibatkan orang tua dalam menumbuhkan budaya anti kekerasan, menginisiasi gerakan berani melaporkan kekerasan, dan membangun suasana kelas yang inklusif.