Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI D.I LUNDAR KECAMATAN PANTI - KABUPATEN PASAMAN Ronaldo, Ronaldo; Priana, Surya Eka; Yusman, Ana Susanti
Ensiklopedia Sosial Review Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 No 3 Oktober 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/esr.v5i3.2374

Abstract

The Lundar area, Panti sub-district, Pasaman Regency, the majority of the people are farmers, but in that area there are still many plots of community rice fields where the flow is not sufficient, so there are still plots of rice fields that are not drained by water. The purpose of this research is to make it easier for farmers to manage their rice fields in order to get good yields for the farmers around them. The planning used is the planning of primary irrigation channels and secondary irrigation channels. The research method uses the haspers and gumbel calculation method. From the results of the calculation of the dimensions of the canal planning, the results of the calculation of the primary channel planning where the Q value of 7.17 m³/s is greater than the Qmax value of 5.28 m³/s and the planning of the secondary channel where the Q value is 5.57 m³/s is greater than the Qmax value of 5.28 m³/d. From the results of calculations using the gumbel method for R 5TH is 428 mm and the results of calculations using the haspers method with a Q value of 5.48 m³/s. The results of data analysis and calculations can be used as a reference for related agencies such as the Irrigation Service, or other agencies.
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Sofware PTV Vissim (Studi Kasus Simpang Tiga Asrama Polisi Batusangkar) Abista, Ghazi Ahmad; Ishak, Ishak; Yusman, Ana Susanti; Herista, Febrimen; Gusmulyani, Gusmulyani
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 2 (2025): Vol 19 No. 02 JANUARI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i2.6229

Abstract

Abstrak. Batusangkar sebagai daerah kujungan wisata yang sangat potensial hingga mempengaruhi kenaikan jumlah volume lalu lintas yang berada di jalan menyebabkan volume lalu lintas mendekati/melebihi kapasitas suatu jalan dikarenakan ketidak seimbangan antara penyedia jaringan jalan dengan volume lalu lintas sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan pada suatu ruas jalan dan persimpangan. Simpang yang memiliki permasalahan yaitu Simpang Tiga Asrama Polisi Kota Batusangkar. Pada simpang ini sering terjadi antrian kendaraan yang lumayan panjang pada saat jam-jam tertentu dikarenakan simpang ini menjadi jalur penghubung kota Batusangkar dan Bukittinggi , simpang ini juga menjadi akses menuju pusat kota batusangkar. Untuk mengetahui tingkat pelayanan simpang pada Simpang Tiga Asrama Polisi Batusangkar dilakukan analisis kinerja simpang, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanana simpang pada kondisi eksisting dan memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada simpang tersebut. Bersarakan anlisis mengguakan Software PTV Vissim 23 dapat diketahui bahwa nilai tundaan rata-rata sebesar 61,08 detik dan Los berupa E (Buruk) pada kondisi eksisting. Pada scenario 2 nilai tundaan rata-rata sebesar 35,44 Detik dan Los berupa C (Cukup) sebagai hasil merubah fase pada waktu siklus. Berdasarkan hasil analisi permodelan tersebut maka dapat disimpulkan skenario 2 sebagai alternatif solusi terabaik untuk meningkatakan kualitas pelayanan pada Simpang Tiga Asrama Polisi Kota Batusangkar. Kata kunci: Simpang Bersinya, PTV Vissim, Tundaan, Panjang Antrain, Tingkat Pelayanan
Analisis Keselamatan Jalan Di Jalan Lintas Sumatera Km 77 – Km 81 Nagari Palaluar Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung Refky, Muhammad; Yermadona, Helga; Yusman, Ana Susanti
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 2 (2025): Vol 19 No. 02 JULI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i2.6924

Abstract

Ruas Jalan Lintas Sumatera KM 77-81 Nagari Palaluar merupakan jalan kolektor primer penghubung Kabupaten Sijunjung dengan Kabupaten Tanah Datar. Kondisi geometrik jalan menunjukkan penyimpangan dari standar teknis keselamatan dengan prasarana perlengkapan jalan yang mengalami kekurangan seperti lampu penerangan mati, rambu-rambu rusak, tidak adanya pembatas jalan, dan marka jalan tidak terawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui daerah rawan kecelakaan, mengetahui temuan audit keselamatan jalan, dan merumuskan upaya penanganan kecelakaan lalu lintas berdasarkan temuan audit keselamatan jalan. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis daerah rawan kecelakaan dan analisis keselamatan jalan. Analisis daerah rawan kecelakaan dilakukan melalui sistem skoring dengan mempertimbangkan tingkat keparahan cedera, kerusakan material, klasifikasi fungsi jalan, dan status jalan. Audit keselamatan mencakup 13 komponen evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan pada Periode 2020-2024 terjadi 45 korban kecelakaan dengan 82% luka ringan dan 18% meninggal dunia. Accident Rate tertinggi tahun 2023 sebesar 4,0 kecelakaan/km dan Severity Index 31%. Teridentifikasi 2 lokasi black spot pada KM 77-78 (11 kategori kekurangan) dan KM 80-81 (8 kategori kekurangan). Rekomendasi penanganan untuk KM 77-78 meliputi 10 jenis perbaikan: pengadaan rambu, pemeliharaan marka jalan, pemasangan paku jalan, penebangan pohon penghalang, pemasangan pita penggaduh, pengadaan rambu stop, preservasi jalan, dan perbaikan drainase. Untuk KM 80-81 diperlukan 7 jenis perbaikan: pengadaan rambu, pemeliharaan marka jalan, pemasangan paku jalan, penggantian reflektor delineator, penebangan pohon, dan preservasi jalan. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Kata kunci: Audit keselamatan jalan, black spot, kecelakaan lalu lintas, Jalan Lintas Sumatera
EVALUASI PERKERASAN AIR SIDE BANDARA INTERNATIONAL MINANGKABAU (BIM) ishak; Juniawan, Mory; Yusman, Ana Susanti; Herista, Febrimen
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2025): BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin, Juli 2025
Publisher : Lembaga Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begibung.v3i3.208

Abstract

Awal tahun 2006, bandar udara Minangkabau segera perlahan mulai diajukan untuk penetapan akan fungsinya sebagai salahsatu embarkasi haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat melalui surat ketetapan dari Kementerian Agama, Bengkulu dan juga sebagian provinsi daerah Jambi. Mulai terhitung dari tanggal 1 Januari 2012, jam operasional yang pada akhirnya juga turut diperpanjang oleh pihak PT.Angkasa Pura II sampai dengan jam 02.00 WIB, yang sebelumnya hanya sampai dengan jam 09.00 malam, ini tentu saja berdampak dan ikut menjadikan Bandara Internasional Minangkabau turut mengalami lonjakan penumpang yang cukup ramai. Setelah dari semua tahapan-tahapan yang akan selesai di dalam pembangunan bandaranya, akan juga segera dibuatkan panjang landasan pacu pada bandara ini yang akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang juga mulai akan dibangunkan suatu landasan penghubung (taxiway) paralel pada landasan pacu yang direncanakan. Metode analisis data adalah merupakan kajian dari data yang ada yakni data primer dan sekunder yang berupa analisis kebutuhan akan peningkatan kapasitas runway pada jam puncak kedatangan pesawat, dengan memakai pesawat paling besar yang akan melayani Bandara Udara Minangkabau yakni pesawat Airbus A 330-300. Ketebalan lapisan perkerasan dengan cara hitung secara manual didapatkanlah ketebalan 34 inch, dengan perincian tebal lapis subbase 584 mm, base course 152 mm dan tebal lapis permukaan 127 mm, sedangkan menggunakan software FAARFIELD 2.1.1 didapatkan tebal perkerasan surface 102 mm, base course 127 mm, subbase 474 mm.
TINJAUAN ULANG SALURAN IRIGASI KE NAGARIAN KOTO TANGAH KECEMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM Pratama, Aan Sagita; Priana, Surya Eka; Yusman, Ana Susanti
Ensiklopedia Research and Community Service Review Vol 5, No 1 (2025): Vol. 5 No. 1 Oktober 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/err.v5i1.3442

Abstract

The problem faced by the Kamang Magek irrigation canal, Tilatang District, Kamang, Agam Regency, is that the availability of water for community needs is not sufficient, because the water discharge is insufficient for needs and the channel dimensions are inadequate to irrigate rice fields with a channel length of 295 m and the area of the rice fields covered. flow 28.58 ha. This research aims to find out the causes of the lack of water capacity for the community's rice fields, as well as find out how to solve the problem.the results of this research are expected to be useful, including: Find out the water flow in the secondary channel, plan the dimensions of the secondary channel. From the evaluation of irrigation canals in Kamang Magek, Tilatang Kamang District, Agam Regency, the following data was obtained: the condition of the secondary irrigation channel in the irrigation area is in accordance with the calculation plan, so it is concluded that the channel is unable to hold water when rainfall is high.channel dimensions obtained from field calculations: width of channel dimensions = 120 m,water surface height = 0.20 mGuard height = 1 m.Based on the calculation, the Qmax value is smaller than the planned Q, so the irrigation channel is unable to accommodate water discharge that is higher than the maximum rainfall data.channel dimensions obtained from planning calculations: Channel dimension width = 0.4 m,Guard height = 1 m,Water surface height = 1.5 m.So based on the calculation the Qmax value is greater than Qplan, from the rainfall analysis it is clear that channel planning with large dimensions can accommodate maximum rainfall.