Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Olah Raga

Pengembangn Model Penanganan Cedera Olahraga Sprain Ankle Pada Olahraga Sepaktakraw di IKIP PGRI Pontianak Iskandar Iskandar; Ashadi Cahyadi; Suriani Sari; Mohammad Sabransyah
Jurnal Pendidikan Olah Raga Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Olah Raga
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpo.v10i1.2361

Abstract

Tujuan   penelitian   ini   adalah   mengembangkan model  penanganan cedera sprin ankle pada Olahraga sepak takraw di IKIP PGRI Pontianak. Penelitian  ini  menggunakan rancangan penelitian pegembangan dan memanfaatkan model pengembangan (Research and   Development)   yang   telah   dimodifikasi   oleh   peneliti. Dari hasil rekapitulasi data uji coba kelompok besar (n=20) dapat dideskripsikan bahwa dalam 20 bentuk latihan penanganan cedera yang di bagi mejadi 4 fase latihan, adalah 93,33% dapat di terapkan sehingga masuk dalan katogori baik atau dapat di terima. Berdasarkan   produk  yang dikembangkan   melalui   uji   ahli   dan   uji lapangan,  maka   penanganan cedera sprain ankle pada olahraga sepaktakraw telah terbukti efektif meningkatkan pemahaman pelatih dan atlet atau mahasiswa dalam penanganan  cedera olahraga khususnnya sprain ankle.
Pengembangn Model Penanganan Cedera Olahraga Sprain Ankle Pada Olahraga Sepaktakraw di IKIP PGRI Pontianak Iskandar Iskandar; Ashadi Cahyadi; Suriani Sari; Mohammad Sabransyah
Jurnal Pendidikan Olah Raga Vol. 10 No. 1 (2021): June: Jurnal Pendidikan Olah Raga
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpo.v10i1.2361

Abstract

Tujuan   penelitian   ini   adalah   mengembangkan model  penanganan cedera sprin ankle pada Olahraga sepak takraw di IKIP PGRI Pontianak. Penelitian  ini  menggunakan rancangan penelitian pegembangan dan memanfaatkan model pengembangan (Research and   Development)   yang   telah   dimodifikasi   oleh   peneliti. Dari hasil rekapitulasi data uji coba kelompok besar (n=20) dapat dideskripsikan bahwa dalam 20 bentuk latihan penanganan cedera yang di bagi mejadi 4 fase latihan, adalah 93,33% dapat di terapkan sehingga masuk dalan katogori baik atau dapat di terima. Berdasarkan   produk  yang dikembangkan   melalui   uji   ahli   dan   uji lapangan,  maka   penanganan cedera sprain ankle pada olahraga sepaktakraw telah terbukti efektif meningkatkan pemahaman pelatih dan atlet atau mahasiswa dalam penanganan  cedera olahraga khususnnya sprain ankle.
PENGEMBANGAN ALAT PELONTAR BOLA TAKRAW UNTUK LATIHAN SMASH Abdillah, Abdillah; Sabransyah, Mohammad
Jurnal Pendidikan Olah Raga Vol. 14 No. 1 (2025): June: Jurnal Pendidikan Olah Raga
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpo.v14i1.8933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui bagaimanakah kelayakan alat pelontar bola takraw untuk latihan smash, Spesifikasi Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat pelontar bola takraw untuk latihan smash. subyek penelitian adalah atlet sepak takraw rengit ranger club Pontianak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik komunikasi langsung dengan instrument berupa lembar validasi ahli, yang bertujuan untuk memvalidasi kelayakan alat pelontar sepak takraw untuk latihan smash. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian pelatih sepak takraw, yaitu yaitu untuk tingkat kenyamanan dalam penggunaaan alat pelontar 37,83 %, selanjutnya kemudahan komponen atau spere part diangka 16,21 %, selanjutnya kualitas dari alat pelontar itu sendiri 27,02 % yang terakhir yaitu desain alat yang kimbangkan 18,91 %, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat pelontar yang kembangkan dalam kategori layak untuk dipergunakandalam latihan sepak takraw. Berdasarkan nilai distribusi t, bila df = 21, untuk uji satu pihak dengan taraf kesalahan 5%, maka harga t tabel = 3, 027. Bila harga t- hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha, maka Ha yang menyatakan bahwa latihan sesudah menggunakan alat pelontar sepak takraw lebih baik dari latihan sebelumnya diterima. Berdasarkan perhitungan ternyata t hitung 7,325 jatuh pada daerah penerimaan Ha atau penolakan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh Latihan Menggunakan Alat Pelontar Sepak Takraw.