Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Nyimak: Journal of Communication

Power Relations and Patriarchy Politics on Dating Violence Umaimah, Umaimah; Legino, Refeah
Nyimak: Journal of Communication Vol 7, No 1 (2023): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v7i1.7669

Abstract

The National Commission for Women (NCW) reported a troubling rise in cases of violence against women, documenting 2,500 incidents from January to July 2021. This figure surpasses the 2,400 cases recorded in the entirety of 2020 and represents a significant 68% increase from the 1,419 cases in 2019. Among the various forms of violence, dating violence—often rooted in patriarchal values—emerges as a prevalent issue. This research employs theories of violence, power relations, patriarchal politics, and dating violence to analyze the dynamics of abuse within romantic relationships. The study focuses on how power imbalances and patriarchal norms contribute to dating violence. Findings reveal that while psychological and emotional violence are common, sexual violence is less frequently reported in these contexts. Specific forms of dating violence include physical abuse, verbal harassment, emotional neglect, coercion, and controlling behavior. The research highlights that women are predominantly the victims, while men are frequently the perpetrators. It underscores the critical need for power relations in relationships to be founded on justice and equality, rather than dominance. The persistence of patriarchal cultural values, deeply ingrained in socio- cultural structures from the family level onward, continues to perpetuate these issues. Additionally, social media plays a role in exacerbating the problem, as it serves as a platform where violence can be both reflected and perpetuated. The study suggests that addressing these challenges requires a concerted effort to challenge patriarchal norms and foster equitable power dynamics in relationships. Keywords: Dating violence, power relations, patriarchal politics ABSTRAK Komisi Nasional Perempuan (KNP) melaporkan peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan yang memprihatinkan, dengan mendokumentasikan 2.500 insiden dari Januari hingga Juli 2021. Angka ini melampaui 2.400 kasus yang tercatat sepanjang tahun 2020 dan menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 68% dibandingkan dengan 1.419 kasus pada tahun 2019. Di antara berbagai bentuk kekerasan, kekerasan dalam pacaran—yang sering kali berakar pada nilai-nilai patriarki—muncul sebagai masalah yang umum. Penelitian ini menggunakan teori kekerasan, hubungan kekuasaan, politik patriarki, dan kekerasan dalam pacaran untuk menganalisis dinamika kekerasan dalam hubungan romantis. Studi ini fokus pada bagaimana ketidakseimbangan kekuasaan dan norma patriarki berkontribusi terhadap kekerasan dalam pacaran. Temuan menunjukkan bahwa meskipun kekerasan psikologis dan emosional sering terjadi, kekerasan seksual lebih jarang dilaporkan dalam konteks ini. Bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran yang spesifik meliputi kekerasan fisik, pelecehan verbal, pengabaian emosional, pemaksaan, dan perilaku mengendalikan. Penelitian ini menyoroti bahwa perempuan umumnya adalah korban, sementara laki-laki seringkali adalah pelakunya. Penelitian ini menekankan perlunya hubungan kekuasaan dalam hubungan didasarkan pada keadilan dan kesetaraan, bukan dominasi. Keberlanjutan nilai-nilai budaya patriarki, yang tertanam dalam struktur sosial dan budaya dari tingkat keluarga ke atas, terus memperpetuasi masalah ini. Selain itu, media sosial juga berperan dalam memperburuk masalah, karena menjadi platform di mana kekerasan dapat dipantulkan dan diperpetuasi. Studi ini menyarankan bahwa mengatasi tantangan ini memerlukan upaya bersama untuk menantang norma-norma patriarki dan mendorong dinamika kekuasaan yang setara dalam hubungan. Kata Kunci: Kekerasan dalam pacaran (dating violence), relasi kuasa, politik patriarki.
Unveiling the Hidden Struggles: Political Violence Against Women Through the Lens of Standpoint Theory Umaimah, Umaimah; Zainudin, Mohamad Zahir; Sumardi, Eko; Akbar, Muhammad; Putra, Ryanka Dizayani
Nyimak: Journal of Communication Vol 8, No 2 (2024): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v8i2.10893

Abstract

Violence against women in politics is fundamentally rooted in the patriarchal socio-cultural construct that creates unfair and unequal perspectives, disadvantaging women while benefiting men. This study focuses on the violence experienced by women due to the perspectives and power relations shaped by long-standing patriarchal values. Using Standpoint Theory and the theory of power relations in communication influenced by patriarchal culture, this research analyzes how differences in viewpoints between men and women can lead to divergent ideas, attitudes, knowledge, and behaviors regarding women. The study adopts a qualitative approach using a single holistic case study method. The research object is the perspective underlying violence against women in politics. The entrenched patriarchal culture has reinforced discriminatory understanding and awareness towards women. Consequently, this study emphasizes the importance of a continuous movement to eradicate political violence, aiming to establish a political communication framework that is free from violence and equitable for all, regardless of gender.Keywords: Political Violence, Patriarchy, Political Culture, Women, Standpoint Theory AbstrakKekerasan terhadap perempuan dalam politik pada dasarnya berakar pada konstruksi sosial-budaya patriarkal yang membentuk perspektif yang tidak adil dan tidak setara, merugikan perempuan dan menguntungkan laki-laki. Penelitian ini berfokus pada kekerasan yang dialami perempuan akibat perspektif dan relasi kuasa yang dibentuk oleh nilai-nilai patriarki yang telah lama mengakar. Dengan menggunakan Teori Standpoint dan teori relasi kuasa dalam komunikasi yang dipengaruhi oleh budaya patriarkal, penelitian ini menganalisis bagaimana perbedaan sudut pandang antara laki-laki dan perempuan dapat menghasilkan ide, sikap, pengetahuan, dan perilaku yang berbeda terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus holistik tunggal. Objek penelitian adalah perspektif yang melandasi kekerasan terhadap perempuan dalam politik. Budaya patriarkal yang mengakar kuat telah memperkuat pemahaman dan kesadaran diskriminatif terhadap perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya gerakan berkelanjutan untuk menghapus kekerasan politik, dengan tujuan membangun kerangka komunikasi politik yang bebas dari kekerasan dan adil bagi semua pihak, tanpa memandang gender.Kata kunci: kekerasan-politik, partiarki, budaya politik, perempuan, stanpoint theory