Kesehatan mental individu, khususnya kaum muda, sangat dipengaruhi oleh fenomena sosial yang dikenal sebagai perundungan. Kematian, harga diri yang rendah, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya merupakan beberapa efek jangka panjang dari perundungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Kampar menggunakan layanan konseling interpersonal untuk menangani kesejahteraan emosional individu yang dirundung. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan. Informan penelitian meliputi anggota komunitas individu yang dirundung yang dipilih melalui purposive sampling, serta anggota pimpinan dan staf (konselor). Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan bagian dari pendekatan interaktif terhadap analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Pendekatan perilaku seperti pengembangan perilaku model, desensitisasi sistematis, taktik penghindaran, dan ketegasan digunakan dalam layanan terapi interpersonal. Implementasi layanan konseling interpersonal yang konsisten dan jangka panjang dapat membantu korban perundungan memulihkan kesehatan mental mereka, menurut temuan penelitian tersebut. Kendati demikian, ada sejumlah kendala yang harus diatasi agar layanan ini dapat dilaksanakan. Kendala tersebut meliputi kurangnya dana, perlunya pemahaman menyeluruh tentang kondisi psikologis setiap korban, dan pentingnya mempertahankan pendekatan yang konsisten dan berjangka panjang terhadap pemberian layanan.