Dampak yang mungkin timbul pada pasien perokok adalah penurunan kadar oksigen dalam aliran darah. Kondisi ini dapat mempengaruhi jalannya prosedur anestesi dan pembedahan karena kestabilan hemodinamik, termasuk pentingnya menjaga tingkat saturasi oksigen dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status perokok dengan saturasi oksigen pada pasien intra operasi dengan general anastesi inhalasi di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani operasi dengan tindakan general anestesi inhalasi, sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara consecutive sampling 69 sampel. Analisa data menggunakan uji Chi square, p-value 0,00 (p-value<0,050. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh responden dengan status merokok terdapat 36 orang (52,2%) dengan saturasi <95% dan 3 orang (4,3%) dengan saturasi oksigen ≥95%, responden dengan status tidak merokok diperoleh hasil 1 orang (1,4%) dengan saturasi oksigen <95% dan 29 orang (42%) dengan saturasi oksigen ≥95%,. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian Distribusi karakteristik responden tertinggi berdasarkan usia terdapat pada usia 20-44 tahun sebanyak 42 responden (60,9%), berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada responden laki-laki sebanyak 39 responden (56,5%), berdasarkan jenis tindakan GA tertinggi pada GA ETT sebanyak 33 responden (47,8%), berdasarkan responden yang memiliki riwayat merokok sebanyak 39 responden (56,5%), berdasarkan saturasi oksigen intra operasi tertinggi pada nilai <95% sebanyak 37 responden (53,6).