Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN HEMODINAMIK PASIEN SECTIO CAESAREA DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSI BANJARNEGARA Nurjanah, Dzawi; Susanto, Amin; Apriliyani, Ita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12424

Abstract

Abstrak: Gambaran Hemodinamik Pasien Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi Di RSI Banjarnegara. Pemilihan anestesi saat persalinan sectio caesarea harus mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin. Anestesi spinal banyak diminati, khususnya di Amerika Serikat mencapai angka 95 % serta mengakibatkan perubahan hemodinamik yang terjadi karena blockade simpatis vasomotor. Seorang penata anestesi harus siap siaga mengawasi keadaan hemodinamik pasien secara terus menerus sehingga segala kejadian yang merugikan pasien cepat terdeteksi dan dengan segera pula dapat diatasi. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran hemodinamik pasien Sectio Caesarea dengan anestesi spinal di RSI Banjarnegara Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasional. Tempat penelitian terletak di ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Penelitian dimulai tanggal 28 Maret- 28 April 2023. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode convenience sampling dengan sambel sebesar 54 pasien. lembar observasi adalah instrument penelitian yang digunakan. Analisis data berupa univariat menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel. Pada penelitian ini menunjukkan perubahan tekanan darah yang signifikan pada menit ke 10 tekanan darah siastolic yaitu dengan nilai rata-rata 82,28 dan berubah (24%) sedangkan untuk tekanan darah diastolic dengan rata rata 57,50 dan berubah (24 %). Pada penelitian ini menunjukkan perubahan heart rate pada menit ke 15 yaitu dengan nilai rata-rata 78,56 (24%). Perubahan nadi ini masih dalam batas normal. Didapatkan bahwa perubahan saturasi oksigen tidak begitu signifikan Perubahan tekanan darah pada pasien terjadi sejak menit ke 5 setelah injeksi spinal anestesi.
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ARRAHMAN RUMAH SAKIT ISLAM PURWOKERTO: NURSING CARE OF VERBAL COMMUNICATION DISORDERS WITH NON-HEMORRHAGIC STROKE IN THE ARRAHMAN ROOM PURWOKERTO ISLAMIC HOSPITAL Haryanti, Dianita; Sukmaningtyas, Willis; Sebayang, Septian Mixrova; Susanto, Amin
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 11 No. 2 (2023): Desember
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi penyakit stroke di Indonesia berdasarkan hasil riskesdas 2018 meningkat dibandingkan tahun 2013. Prevalensi stroke meningkat dari 7% menjadi 10,9%. Secara nasional, prevalensi stroke di indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada umur ?15 tahun sebesar 10,9% atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang. Karya tulis ilmiah ini menggunakan rancangan studi kasus deskriptif yang menggambarkan asuhan keperawatan gangguan komunikasi verbal pada Tn. S dengan stroke non hemoragik di ruang arrahman Rumah Sakit Islam Purwokerto. Hasil penelitian adalah prioritas masalah keperawatan diagnosa keperawatan pada Tn.S yaitu diagnosis keperawatan yang muncul adalah gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskuler. Setelah merencanakan tindakan keperawatan, penulis melaksanakan tindakan keperawatan selama 3 hari sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat. Setelah melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan kemudian penulis melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan. Evaluasi tersebut berfungsi untuk menilai tingkat keberhasilan dan intervensi yang telah dilakukan. Hasil evaluasi dapat menyatakan bahwa masalah yang muncul teratasi sebagian. Diharapkan ilmu dan pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan dapat dijadikan sebagai acuan oleh penulis agar kedepannya lebih baik terutama pada pasien gangguan komunikasi verbal.
GAMBARAN KUALITAS PEMULIHAN PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT JATIWINANGUN PURWOKERTO Sari, Dias Permata; Susanto, Amin; Sebayang, Septian Mixrova
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.12926

Abstract

Abstrak : Gambaran Kualitas Pemulihan Pada Pasien Pasca General Anestesi Di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto. General anestesi dapat menyebabkan pasien kehilangan sensasi dan mengalami amnesia ketika pembedahan berlangsung. Pasien juga dapat mengalami komplikasi pasca operasi dengan General anestesi yang tidak segera ditangani akan berdampak kematian pasien. Maka dari itu, pemulihan pasca General anestesi menjadi satu hal yang penting untuk dinilai sebagai hasil akhir pelayanan anestesia. Salah satu instrumen yang sering digunakan adalah kuesioner Quality of Recovery-40 (QoR-40). Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif dengan desain survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling melibatkan 37 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Quality of Recovery-40 (QoR-40). Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden pada pasien pasca General anestesi mayoritas berusia 26-35 tahun (37,8%) berjenis kelamin laki-laki (54,1%) memiliki tingkat pendidikan SMA (43,2%) dan berstatus ASA  I (54,1%). Kualitas pemulihan pada pasien pasca General anestesi mayoritas dalam kategori baik (83,8%). Kesimpulan penelitian menunjukan kualitas pemulihan pada pasien pasca General anestesi mayoritas dalam kategori baik.
HUBUNGAN WAKTU LAMA TUNGGU DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN Putri, Vilda Ardya; Susanto, Amin; Haniyah, Siti
Jurnal Keperawatan Malang Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v8i2.225

Abstract

Background:Most patients before sectio caesarea surgery using spinal anesthesia have different waiting times, which affects preoperative anxiety. Overreaction due to this anxiety is feared to affect the success of the surgery. The long waiting time of preoperative sectio caesarea patients (?30 minutes) has moderate anxiety. While inappropriate pre anesthesia waiting time (>30 minutes) has severe anxiety. Therefore, the longer the waiting time experienced by patients can affect the level ofanxiety in patients. Purpose:This study aims to determine the relationship between waiting time and anxiety of preoperative sectio caesarea with spinal anesthesia Methods:This study used quantitative correlation analytics with a cross sectional approach.Data collection was carried out before the respondent entered the operating room by giving the Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) questionnaire. The sample in this study was 66 respondents who were taken using purposive sampling technique. Data analysis used isu nivariate and bivariate analysisusing the spearman rank test. Result:The results of the correlation statistical test using Spearman rank showed that the coefficient method was 0.5 and p value 0.000. From this study it is known that out of 51 people in the category of waiting time ?30 minutes, there are 26 people (39.4%) with moderate anxiety, in the >30 minute category, there are 8 people (12.1%) with severe anxiety. Conclusion:There is a relationship between waiting time and anxiety in preoperative sectio caesarea patients with spinal anesthesia at RSUD Dr.Soedirman Kebumen.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Pre Operasi Dengan General Anestesi Di RSUD Cilacap Nabillah, Destiara Putri; Susanto, Amin; Sebayang, Septian Mixrova
Jurnal Keperawatan Malang Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v8i2.226

Abstract

Background: Most people before performing surgery using general anesthetic actionhave emergency surgery. Excessive anxiety reactions are concerned to affect the success of surgery, which can raise blood pressure which improves heart performance while pumping blood throughout the body. Purpose: This investigation aims to find out the relationship between anxiety levels and blood pressure in pre-operative patients under general anesthesia Methods: This study uses a descriptive design of correlation with a cross-sectional approach. Data collection and blood pressure measurement were performed before the respondents entered the operating room by giving them the Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale questionnaire (APAIS). Samples in thisstudy were taken from 54 respondents using consecutive sampling techniques. Data analysis used is univariate and bivariate analysis using spearman rank tests. Result: The results of correlation statistical test using Spearman rank show that the significance value for systolic blood pressure is 0.007 < 0.05 and for diastolic blood pressure is 0.005 < 0.05. Most of the people who answered experienced systolic blood pressure in stage 1 hypertension, namely 26 people, and diastolic blood pressure in prehypertension, namely 24 people. Conclusion: There is a correlation between the level of anxiety and blood pressure in pre-operative patients under general anesthesia at RSUD Cilacap.
Hypertension Self Management Behaviors dan Ketercapaian Target Terapi Hipertensi Essensial Grade 1 khasanah, Suci; Prapto Sasongko, Didik; Soniawati, Diah; Susanto, Amin; Tri Yudono, Danang; Dewi, Pramesti
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 21 No. 1 (2023): Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v21i1.190

Abstract

Latar belakang: Tekanan darah yang tidak terkontrol pada hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler. Manajemen diri hipertensi berkorelasi dengan tekanan darah yang terkontrol dan tekanan darah. Penelitian saat ini menggunakan parameter tekanan darah terkontrol berdasarkan klasifikasi hipertensi, tidak menggambarkan jenis hipertensi yang diteliti dan sejauh mana target terapi yang dicapai berdasarkan waktu. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Hypertension Self Management Behavior (HSMB) dengan Pencapaian Target Terapi Hipertensi Esensial grade 1. Metode: Desain penelitian adalah korelasional. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner HSMB, dokumentasi tekanan darah 3 bulan terakhir dan pengukuran tekanan darah pada bulan keempat. Seluruh responden yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 34 responden. Hasil: Sebagian besar responden memiliki HSMB baik dan target terapi tekanan darah sistolik (TDS) tercapai (41,2%) dan target terapi tekanan darah diastolik (TDD) tidak tercapai (58,8%). Hasil uji korelasi: HSMB dengan pencapaian target TDS dan TDD diperoleh nilai p sebesar 0,475 dan 1,000. Kesimpulan: tidak adanya hubungan Hypertension Self Management Behavior dengan pencapaian target pengobatan hipertensi grade 1 baik pada tekanan darah sistolik maupun diastolik, bukan berarti perilaku tersebut tidak penting dalam tatalaksana hipertensi. Perlunya study lebih lanjut untuk mengetahui korelasi HSMB dengan ketercapaian target terapi hipertensi dengan pendekatan waktu prospektif studi dengan instrumen yang lainnya. Background: Uncontrolled blood pressure in hypertension will increase the risk of cardiovascular disease. Hypertension Self Management correlates with controlled blood pressure and correlates with blood pressure. The current study used the controlled parameter of blood pressure based on the classification of hypertension, with measurements at that time, it does not describe the type of hypertension studied and the extent to which the target of therapy was achieved based on time. Objective: to determine the correlation of Hypertension Self Management Behavior (HSMB) with Target Achievement of Essential Hypertension Therapy. Methods: research design was correlational. Data collection using the HSMB Questionnaire, documentation of blood pressure for the last 3 months and blood pressure measurements in the fourth month. All respondents who met the criteria to be the research sample, namely as many as 34 respondents.Results: most of the respondents had good HSMB and SBP therapy targets were achieved (41.2%) and DBP therapeutic targets were not achieved (58.8%). The results of correlation test: HSMB with the achievement of SBP and DBP targets obtained p values of 0.475 and 1.000. Conclusion: The absence of a relationship between Hypertension Self Management Behavior and achievement of treatment targets for grade 1 hypertension for both systolic and diastolic blood pressure does not mean that these behaviors are not important in the management of hypertension. Further studies are needed to determine the correlation between HSMB and achievement of hypertension treatment targets with a prospective study time approach with other instruments.
Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada Ny. S dengan Hipertensi di Puskesmas Kembaran 1 Banyumas: Acute Pain Nursing Care for Mrs. S with hypertension at the Public Health Center in Kembaran 1 Banyumas Solikhati, Nuki; Khasanah, Suci; Susanto, Amin
Journal of Nursing Education and Practice Vol. 2 No. 3 (2023): Journal of Nursing Education & Practice
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jnep.v2i3.143

Abstract

Introduction: Hypertension is abnormally high blood pressure. In general, a person who is said to have hypertension if his blood pressure is 140/90 mmHg.   Some of the signs and symptoms that often appear in people with hypertension, namely headaches when awake, blurred vision due to hypertensive damage to the retina, and the way of walking begins to be disturbed due to the beginning of damage to the nervous system. However, the typical signs and symptoms found in hypertensive patients are headaches. Objectives: To describe nursing care in hypertensive patients with acute pain. Method: This research uses qualitative descriptive methods in the form of case studies. Nursing care was provided to Mrs.S during 3 home visits. Data collection techniques were obtained from the results of interviews, observations, and physical examinations. Result: The results of the study found that Mrs. S patient was 57 years old, had an elementary school education, and worked as a housewife. Mrs. S was diagnosed with hypertension with a blood pressure value of 160/100 mmHg. During the assessment, Mrs.S complained of pain in her head 3 days ago. Mrs. S got the drugs amlodipine and antalgin. Based on the data obtained, the patient experiences acute pain. Researchers provided interventions in non-pharmacological administration of warm compress for three days, as well as teaching and explaining to families related to warm compress. Conclusion: The action of a warm compress for 3 days shows a decrease in pain complaints and the patient's pain level, so it can be concluded that the administration of a warm compress is effective for treating pain in patients.
Implementasi Pemberian Aromaterapi Lemon dalam Penurunan Mual Muntah Pasien Post Sectio Caesarea Harfiyanto, Naufal Putra; Susanto, Amin; Jerau, Emiliani Elsi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4260

Abstract

Masalah kesehatan yang sering ada pada pasien post sectio caesarea salah satunya yaitu mual muntah. Penanganan mual muntah dapat diatasi dengan pendekatan nonfarmakologi seperti aromaterapi lemon. Aromaterapi lemon digunakan untuk memberikan sensasi kenyamanan dan relaksasi pada tubuh dan pikiran serta mengurangi mual muntah. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini untuk mengurangi mual muntah pasien post sectio caesarea menggunakan Aromaterapi Lemon. Kegiatan PkM dilakukan dengan mengimplementasikan aromaterapi lemon dengan pre test yaitu menilai tingkat mual muntah peserta menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) lalu pemberian intervensi selama 10-15 menit kemudian post test dilakukan dengan menilai kembali tingkat mual muntah pasien post sectio caesarea. Peserta dalam kegiatan PkM ini adalah pasien post sectio caesarea yang mengalami mual muntah. kegiatan PkM menunjukkan sebelum intervensi, tingkat mual muntah berada dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata 4,8 dan setelah intervensi skala mual muntah berada dalam kategori ringan dengan nilai rata-rata 2,3. Rata-rata tingkat penurunan mual muntah sebesar 2,5. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini adalah aromaterapi lemon dapat di aplikasikan untuk mengurangi tingkat mual muntah pada pasien post sectio caesarea. Kegiatan PkM memiliki luaran berupa leaflet, SOP dan jurnal tentang implementasi pemberian aromaterapi lemon dalam penurunan mual muntah pasien post sectio caesarea.
GAMBARAN KEJADIAN POST OPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) PADA PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD CILACAP Gisbella, Choirunisa; Susanto, Amin; Suryani, Roro Lintang
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 12 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Operasi Sectio Caesarea (SC) merupakan tindakan untuk membantu persalinan yang tidak bisa dilakukan secara normal akibat masalah kesehatan ibu atau kondisi janin. Umumnya tindakan SC dilakukan teknik anestesi spinal yang merupakan pilihan utama dalam tindakan SC, tetapi karena kerja anestesi spinal menekan saraf simpatis sehingga terjadi peningkatan kontraksi dan Post-Operative Nausea & Vomiting (PONV). PONV dapat terjadi karena berbagai faktor resiko yang berhubungan dengan pasien diantaranya karena faktor umur, berat badan/obesitas, riwayat PONV, lama operasi dan jenis anestesi. Tahun 2023 terdapat 339 tindakan SC dengan 35 pasien yang mengalami PONV di RSUD Cilacap. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian PONV berdasarkan umur, berat badan, riwayat PONV, lama operasi dan jenis anestesi. Penelitian menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross- sectional, populasinya adalah pasien pasca SC yang mengalami PONV. Pengambilan sampel dengan tehnik total sampling sebanyak 35 sampel pasien yang mengalami PONV. Pengolahan data sekunder yang bersumber dari rekam medis dengan analisis data univariate secara distribusi frekuensi. Gambaran kejadian PONV pada pasien pasca operasi SC berdasarkan umur diketahui bahwa sebagian besar (45,71%) pada tingkatan umur 36 – 45 tahun kategori reproduksi tua, berdasarkan berat badan pasien dalam IMT diketahui bahwa sebagian besar (40,00%) pada tingkatan IMT >27kg/m2 kategori berat badan obesitas, berdasarkan riwayat PONV sebelumnya diketahui sebagian besar (85,71%) pada kategori tidak ada riwayat PONV sebelumnya, berdasarkan lama operasi diketahui bahwa sebagian besar (54,29%) pada tingkatan waktu >1 jam kategori beresiko, dan berdasarkan jenis anestesi diketahui bahwa secara keseluruhan (100%) diberikan jenis anestesi regional.
Gambaran Status Hemodinamik Sebelum dan Sesudah Injeksi Spinal Anestesi Pada Pasien Transurethal Resection of The Prostate di RSI Purwokerto Rumadan, Elsafika; Susanto, Amin; Sebayang, Septian Mixrova
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 8 (2024): Vol. 2, No. 8, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13624081

Abstract

Transurethral Resection of the Prostate (TURP) is a common surgical intervention for patients with benign prostatic hyperplasia. Spinal anesthesia is the preferred technique for TURP but carries a primary risk of hypotension. This study aims to describe the hemodynamic status before and after spinal anesthesia injection in TURP patients and to present general patient characteristics such as age and physical status according to the American Society of Anesthesiologists (ASA). This descriptive quantitative study uses a cross-sectional approach. Data were collected from 30 patients undergoing TURP with spinal anesthesia, observing hemodynamic changes before and after spinal anesthesia injection. The results showed that the majority of respondents were aged 55-64 years (56.7%) and had an ASA physical status of 1 (53.0%). Before spinal anesthesia, 36.7% of patients were hypertensive, and 63.3% were normal. All patients had normal pulse, oxygen saturation, respiration, and body temperature before spinal anesthesia. At the 5th minute after spinal anesthesia, 96.7% of patients experienced hypotension, all patients maintained normal pulse, oxygen saturation, and respiration, but 23.3% of patients experienced hypothermia. In conclusion, spinal anesthesia in TURP patients causes significant hemodynamic changes in blood pressure, with the majority of patients experiencing hypotension. Pulse, oxygen saturation, and respiration remained stable, while body temperature decreased in some patients. These findings highlight the importance of proper monitoring and management to anticipate hemodynamic complications during TURP procedures.
Co-Authors Aditrisna, Dita Arum Adriani, Prasanti Afifah, Ishma Rayhana Akbar, Fazri Alan Marbase, Festus Amanda Sri Utari Amba, Pither Batu Amiarti, Winda Anisa Anisa Apriliyani, Ita Apriliyanti, Risni Ardan, Achmad Azzahra, Salsabila Agung Budi, Martyarini Burhan, Asmat Darmawan, Wisnu Dwi Dedi, Dedi Irawan Desy Rahayu Dewandana, Rizal Rizky Diputera, Vi Paradise Dwi Novitasari Faristanty, Audria Noviand Firdaus, Eza Kemal Ghofur, Amin Ghoni Gisbella, Choirunisa Hadi Kurniawan, Hadi Haniyah, Siti Harfiyanto, Naufal Putra Haryanti, Dianita Hasan, Adhariannur Heliyana HR, Okto Hidu, Asfan La Hikmanti, Arlyana Husnul Khotimah Muliono, Siti Indah Susanti Jerau, Emiliani Elsi Kabnani, Melinda Winarti Koban, Leonardo Ekarynansya Ola Belatan Lana One, Vinsensius Lintang Suryani, Roro Made Suandika Mawarti, Mustika Ari Mixrova Sebayang, Septian Nabillah, Destiara Putri Nabitha, Kanaya Nuraeni, Novi Yulianti Nurdiamsyah, Pratomo Nurjanah, Dzawi Pangestika, Widia Pramesti Dewi Prapto Sasongko, Didik Pratama, Ilham Pratiwi, Syavira Salsabilah Putri Nola Primadiyadi, Syaikh Azib Esa Priyatama, Rajendra Putri, Ferra Ayu Apriliya Putri, Vilda Ardya Putriwardian, Kensa Dwimelita Rahmaya Nova Handayani Rena Fitri, Rena Rudiati, Rudiati Rumadan, Elsafika Sari, Dias Permata Sebayang, Septian Sebayang, Septian Mixrova Setyawati, Martyarini Budi shelina , shelina Solikhati, Nuki Soniawati, Diah Suandik, Made Suci Khasanah Sukmaningtyas, Willis Suryani, Roro Lintang Sutanto Sutanto Tarsono Tarsono Tri Sumarni Tri Yudono, Danang Waldi Rahman Wibowo, Tophan Heri Wijayanti, Indri Wilis Sukmaningtyas Wirakhmi, Ikit Netra Yudono, Danang Tri Zaky Ariyanto, Hafizh Zamron, Muhammad