Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Kusuma Husada

PENGARUH PENDIDIKAN TEMAN SEBAYA (PEER EDUCATION) KESEHATAN MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN SISWI SD MENGHADAPI MENSTRUASI AWAL Istinengtiyas Tirta Suminar; Diah Nur Anisa
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 11 No. 2, Juli 2020
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.328 KB) | DOI: 10.34035/jk.v11i2.433

Abstract

Remaja yang akan mengalami menstruasi pertama membutuhkan kesiapan mental yang baik dan harus diberikan pengetahuan tentang proses menstruasi dan juga informasi tentang menarche agar siap secara mental untuk menghadapinya. Salah satu media anak dalam memperoleh informasi adalah dari teman sebayanya. Pendidikan melaui teman sebaya (peer education) merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untuk pelaksanaan intervensi promosi kesehatan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan teman sebaya (peer education) kesehatan menstruasi terhadap kesiapan menghadapi menarche siswi SD 2 Jambidan Banguntapan Bantul Yogyakarta. Metode penelitian adalah pre experimental dengan desain one group pretest - posttest. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019 di SD 2 Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan jumlah responden 39 orang. Uji statistik Paired t test digunakan untuk melihat pengaruh pendidikan teman sebaya (peer education) kesehatan menstruasi terhadap kesiapan menghadapi menarche. Kesiapan responden dalam menghadapi menarche sebelum intervensi peer education berada pada kategori baik dan cukup masing-masing sebanyak 16 (41%) responden. Kesiapan responden dalam menghadapi menarche sesudah intervensi peer education berada pada kategori baik sebanyak 27 (69,2%) responden. Hasil uji paired t test menunjukkan nilai signifikansi 0,03 (p<0.05). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kesiapan responden sebelum dan sesudah intervensi peer education. Metode peer education dapat digunakan sekolah dalam upaya meningkatkan kesiapan siswi dalam menghadapi menstruasi awal. Adolescents who are about to experience their first menstruation require good mental readiness and must be given knowledge about the menstrual process and also information about menarche to be mentally ready to face it. One of the children's media in obtaining information is from their peers. Peer education is one of the most frequently used methods for implementing health promotion interventions for adolescents. This study aims to determine the influence of peer education on menstruation toward readiness of menarche. This study uses a pre experimental research method with one group pretest - posttest design. This study has conducted in August 2019 at SD 2 Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta with 39 respondents. Paired t test statistical test was used to assess the effect of peer education on menstrual health on readiness to face menarche. The readiness of respondents in facing menarche before the peer education intervention was in the good category and quite as much as each of 16 (41%) respondents. The readiness of respondents in facing menarche after peer education intervention was in a good category of 27 (69.2%) respondents. Paired T test results obtained a significance value of 0.003 (p <0.05). Based on the results of this study, it can be concluded that there are differences between the readiness of students before and after menstrual health peer education interventions. The peer education method can be used to increase student’s readiness in confront early menstruation.
Kesiapan Belajar Online Mahasiswa Profesi Keperawatan di Masa Pandemi COVID-19 Istinengtiyas Tirta Suminar; Diah Nur Anisa
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.124 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i2.836

Abstract

Penggunaan tehnologi dalam pembelajaran daring merupakan alternatif pembelajaran di masa pandemi. Pengukuran terhadap kesiapan mahasiswa dalam menjalankan pembelajaran daring perlu dilakukan demi keberhasilan dan kepuasan penerapan pembelajaran daring. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesiapan mahasiswa profesi Ners dalam pembelajaran daring Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan survei. Sampel dalam penelitian ini adalah 41 mahasiswa Profesi Ners Program Studi Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta TA 2020/2021. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2021. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Student Online Learning Readiness (SOLR) untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran daring. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis Univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat kesiapan yang tinggi dalam pembelajaran online (63,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kesiapan siswa yang tinggi dalam melaksanakan pembelajaran online diperlukan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan pembelajaran online. The use of technology in online learning is an alternative to learning during a pandemic. Measurement of student readiness in carrying out online learning needs to be done for the success and satisfaction of implementing online learning. The purpose of this study was to determine the readiness of nursing professional students in online learning for Covid-19. This study was a quantitative descriptive study using a survey approach. The sample of study was 41 students of the Nursing Profession Program of the Nursing Profession Program at the University of Aisyiyah Yogyakarta 2020/2021. The sampling technique used purposive sampling and the study was conducted in June-July 2021. The instrument used in the study was Student Online Learning Readiness (SOLR) to measure student readiness in online learning. Analysis of the data used Univariate analysis. The results showed that most of the students had a high level of readiness in online learning (63.4%). The conclusion of the study is that high student readiness in carrying out online learning is needed to achieve the successful implementation of online learning.