Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Influence of Stannous Octoat Concentration as Catalyst on Poly Lactic Acid Synthesis from Banana Peel Waste (Musa Paradisiaca Linn) Pebriyanti, Dita; Azwar, Edwin; Darni, Yuli
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the biopolymers currently being researched is Poly lactic Acid (PLA). This is due to its high biodegradability so that it is classified as an environmentally friendly polymer. This study aims to obtain the best catalyst concentration and polymerization time of lactic acid in obtaining a high yield of poly lactic acid. PLA made in this study uses lactic acid from the raw material of Kepok banana peel waste. The polymerization of lactic acid into poly lactic acid was carried out using the Ring Opening Polymerization method. Where the stannous octoate catalyst concentrations varied were 5%, 6% and 7% and the reaction time was 80 minutes, 100 minutes and 120 minutes. The analysis used is functional group analysis using Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy, melting point test with Difference Scanning Calorymetry and Scanning Electron Microscope test. The results showed that, the values ​​of transition glass and transition melting were obtained, namely 60.5oC and 115.4oC, respectively. The highest amount of poly lactic acid was obtained from the addition of 7% catalyst and polymerization time of 120 minutes, with a yield of 47.442%.
The Influence of Stannous Octoat Concentration as Catalyst on Poly Lactic Acid Synthesis from Banana Peel Waste (Musa Paradisiaca Linn) Pebriyanti, Dita; Azwar, Edwin; Darni, Yuli
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the biopolymers currently being researched is Poly lactic Acid (PLA). This is due to its high biodegradability so that it is classified as an environmentally friendly polymer. This study aims to obtain the best catalyst concentration and polymerization time of lactic acid in obtaining a high yield of poly lactic acid. PLA made in this study uses lactic acid from the raw material of Kepok banana peel waste. The polymerization of lactic acid into poly lactic acid was carried out using the Ring Opening Polymerization method. Where the stannous octoate catalyst concentrations varied were 5%, 6% and 7% and the reaction time was 80 minutes, 100 minutes and 120 minutes. The analysis used is functional group analysis using Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy, melting point test with Difference Scanning Calorymetry and Scanning Electron Microscope test. The results showed that, the values ​​of transition glass and transition melting were obtained, namely 60.5oC and 115.4oC, respectively. The highest amount of poly lactic acid was obtained from the addition of 7% catalyst and polymerization time of 120 minutes, with a yield of 47.442%.
Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Filler dalam Pembuatan Biodegradable Foam (Biofoam) Darni, Yuli; Amalia, Faza; Azwar, Edwin; Utami, Herti; Lismeri, Lia; Azhar, Azhar; Haviz, Muhammad
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v3i2.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biofoam sebagai kemasan makanan yang ramah lingkungan dengan bahan baku pati sorgum dan polivinil alkohol serta penambahan selulosa jerami padi sebagai filler untuk meningkatkan sifat-sifat biofoam yang dihasilkan. Jerami padi yang telah lolos ayakan 100 mesh didelignifikasi menggunakan larutan NaOH 3% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:25 (gram/ml) selama 6 jam pada suhu 100°C kemudian dilakukan bleaching menggunakan campuran larutan NaOH 4% dan H2O2 24% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:40 (gram/ml) selama 2,5 jam pada suhu 50°C. Selulosa yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai filler pada biofoam. Pembuatan biofoam diawali dengan proses plastisasi di atas hot plate pada suhu 95°C selama 3 menit kemudian adonan dicetak menggunakan alat thermopressing selama 3-5 menit. Pada biofoam dilakukan uji sifat mekanik yaitu kuat tekan dan uji sifat fisik yang meliputi densitas, daya serap air, uji biodegradasi untuk mengetahui waktu terurai biofoam di dalam tanah, uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam biofoam, uji SEM untuk mengetahui struktur morfologi biofoam, serta uji DSC untuk mengetahui Tg dan Tm biofoam. Hasil terbaik dari penelitian ini ialah biofoam dengan penambahan filler pada suhu thermopressing 125°C, yaitu daya serap air sebesar 28,368%, densitas sebesar 0,449 gr/cm3, kuat tekan sebesar 0,159 N/mm2, biodegradasi selama 14 hari 30,95% dan titik leleh (Tm)  sebesar 456,36⁰C.
Karakterisasi Edible Film Dari Pati Jagung Dengan Plastisizer Gliserol Dan Filler CMC Sebagai Bahan Pengemas Makanan Azwar, Edwin; Asmara, Panji; Darni, Yuli
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v3i1.40

Abstract

Plastik merupakan bahan pengemas makanan yang banyak digunakan karena ekonomis, tetapi keberadaan plastik sangat tidak aman karena memiliki beberapa kelemahan yaitu menyebabkan terjadinya transfer senyawa-senyawa dari degradasi polimer, residu pelarut, dan biopolimerisasi ke bahan pangan sehingga dapat menimbulkan resiko toksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengganti penggunaan plastik konvensional dengan plastik yang lebih aman digunakan untuk bahan pengemas yaitu edible film. Edible film itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu lapisan tipis yang berfungsi sebagai bahan untuk melapisi makanan ataupun pengemas dimana produk yang dikemas dapat langsung dikonsumsi tanpa harus membuang lapisan filmnya. Dalam penelitian ini dilakukan suatu metode pembuatan edible film yang berasal dari pati jagung dengan menggunakan bahan tambahan berupa CMC yang berfungsi sebagai filler dan juga penggunaan gliserol yang berfungsi sebagai plastisizer dengan suhu gelatinasi pati jagung yaitu 75oC. Dimana berat total dari pati jagung yang digunakan sebanyak 20 gram dengan variasi CMC 1%, 2%, 3%(gr/gr) dan gliserol sebanyak 15 ml. Waktu pengadukan total 30 menit dengan kecepatan pengadukan 380 rpm dan temperatur pengeringan 60oC. Jika ditinjau dari sifat mekanik yang ditunjukan maka komposisi terbaik didapatkan pada konsentrasi CMC 3% dengan nilai kuat tariknya adalah 0,2555 Mpa, persen pemanjangan 10,6347%, dan modulus young 2,4026 Mpa. Sedangkan untuk hasil uji kelarutan air dan WVTR terbaik didapatkan pada percobaan dengan konsentrasi CMC 2% yaitu sebesar 294,017094% dan 66,9295 gr/m2.jam
Pengaruh proses ultrasonikasi terhadap ukuran serat selulosa dari batang sorgum Azwar, Edwin; Darni, Yuli; Sulha, Mutia; Lismeri, Lia
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v5i2.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis serat selulosa dari batang sorgum dengan metode alkali–hidrolisis asam–mekanik. Pada proses kimia serat diektraksi dari batang sorgum dengan KOH 4%. Variasi dilakukan pada  perlakuan  mekanik  yaitu  waktu  ultrasonikasi  selama  60,  90,  dan  120  menit.    Serat  selulosa  yang diperoleh  selanjutnya  dianalisis  morfologinya  dengan  menggunakan  SEM.  Hasil  pengamatan  morfologi  ini menunjukkan  bahwa  serat  tanpa  sonikasi  berukuran  10,21  mikron,  sedangkan  serat  dengan  ultasonikasi  60 menit,  90  menit,  dan  120  menit  berturut-turut  berukuran  10,64  mikron,  9,253  mikron,  dan  4,887  mikron. Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  semakin  lama  waktu  sonikasi  pada  rentang  yang  dilakukan diperoleh ukuran serat selulosa yang semakin kecil.