Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Sintesis Produk Biofoam Berbahan Baku Pati Sorgum dan Selulosa Jerami Padi sebagai Filler Darni, Yuli; Rifqi Fadhilah Irsa; Haviz, Muhammad; Lismeri, Lia; Utami, Herti; Lesmana, Donny
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA) 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biofoam merupakan produk kemasan pengganti styrofoam yang ramah lingkungan karena terbuat dari bahan baku alami berupa pati sorgum dengan tambahan serat berupa selulosa jerami padi dan polivinil alkohol untuk memperkuat strukturnya. Jerami padi yang telah lolos ayakan 100 mesh didelignifikasi menggunakan larutan NaOH 3% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:25 (gram/ml) selama 6 jam pada suhu 100°C kemudian dilakukan bleachingmenggunakan campuran larutan NaOH 4% dan H2O2 24% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:40 (gram/ml) selama 2,5 jam pada suhu 50°C. Selulosa yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai filler pada biofoam. Pembuatan biofoam diawali dengan proses plastisasi di atas hot plate pada suhu 95°C selama 3 menit kemudian adonan dicetak menggunakan alat thermopressing selama 3-5 menit. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk biofoamdengan bahan baku pati sorgum dan matriks polivinil alkohol serta penambahan selulosa jerami padi sebagai filler dapat menjadi alternatif penggunaan styrofoam. Variasi komposisi pada penelitian ini yaitu komposisi massa pati sorgum dengan selulosa jerami padi yaitu 50:0 ; 25:25 ; 20:30 dan 30:20 gr dan komposisi PVOH 50% dari berat kering. Pembuatan Biofoam ini dilakukan dengan metode thermopressing. Hasil terbaik dari penelitian ini ialahbiofoam dengan penambahan filler 30 gr, yaitu densitas sebesar 0,402 gr/cm3, daya serap air sebesar 36,3%, kuat tekan sebesar 0,360 N/mm2, biodegradasi selama 14 hari sebesar 36,03% dan titik leleh (Tm) 187,24oC
Synthesis of Biofoam from Cassava Peel Starch, Banana Peel Starch and Chitosan as Additives Darni, Yuli; Mayanti, Eva; Anandati, Ghea Maulidaco; Ginting, Simparmin Br.; Lismeri, Lia; Nugrahini, Panca; Utami, Herti
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 12, No 2 (2023): December 2023 [Nationally Accredited Sinta 2]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v12i2.44842

Abstract

Biodegradable Foam (Biofoam) material has been made for application of styrofoam substitute food packaging material from a mixture of starch with chitosan as an additive. The purpose of this study was to determine the effect of molding temperature on biofoam products and to determine the effect of chitosan addition on the physical, mechanical, and biodegrability properties of biofoam made from cassava peel starch (a) and banana peel starch (b) which is close to commercial biofoam standards. The production of biofoam uses variations in molding temperature of 125, 150 and 175 °C and variations in chitosan weight with variations of 0, 1, 2 and 3 grams. The resulting biofoam product was then tested for density, water absorption, compressive strength, biodegradation and functional groups with Fourier Transform Infrared  (FTIR). Based on the results of the study, it is known that biofoam that is close to commercial standards is found in the addition of 3 gr chitosan weight with a molding temperature of 125 °C with a density value of 0.423gr/cm3, water absorption of 42.54% and compressive strength of 0.0045 Mpa. As for biodegradation, biofoam products will decompose 55.17% for 55 days in 0 g chitosan weight with a thermopressing temperature of 175 °C. The spectrum results obtained on biofoam have C-H, C-O, C-N, N-H, C=O and O-H functional groups.
Pengaruh Konsentrasi dan Variasi Zat Pemutih terhadap Preparasi Mikrokristal Selulosa dari Batang Ubi Kayu Lismeri, Lia; Rizky, Agita Amy; Azhar; Darni, Yuli
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 9 No. 1 (2024): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v9i1.82

Abstract

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 produksi ubi kayu di Provinsi Lampung sebanyak 6.683.758 ton. Dari tinggi batang ubi kayu, hanya 10% yang dimanfaatkan untuk di tanam kembali. Batang ubi kayu mempunyai kandungan selulosa sebesar 39,17% sehingga berpotensi menjadi sumber selulosa yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan mikrokristal selulosa sehingga meningkatkan nilai tambah pemanfaatan batang ubi kayu dan diharapkan dapat mengurangi jumlah limbah pertanian. Proses pembuatan mikrokristal selulosa meliputi isolasi α-selulosa (delignifikasi dan bleaching) dan perlakuan hidrolisis asam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan konsentrasi NaOCl dan H2O2 selama reduksi kadar lignin pada alfa-selulosa batang ubi kayu serta mengetahui karakteristik mikrokristal selulosa batang ubi kayu, meliputi indeks kristalinitas dan ukuran partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bleaching dengan pemutih NaOCl 4% v/v merupakan preparasi mikrokristal terbaik. Variasi mikrokristal selulosa ini memiliki kandungan selulosa hingga 78%, kristalinitas 80% dan volume partikel < 25% sebesar 26,30 µm. Oleh karena itu, peningkatan konsentrasi pemutih dapat meningkatkan kristalinitas dan memperkecil ukuran partikel mikrokristalin selulosa
Pengaruh Suhu Dan Waktu Pretreatment Alkali Pada Isolasi Selulosa Limbah Batang Pisang Lismeri, Lia; Darni, Yuli; Sanjaya, Mitra Dimas; Immadudin, Muhammad Iqbal
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v4i1.834

Abstract

Limbah batang pisang yang dihasilkan dari perkebunan pisang merupakan biomassa yang kandungan selulosanya dapat diisolasi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan serat selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan yield selulosa dari batang pisang dengan perlakuan pretreatment alkali. Pelarut alkali yang digunakan adalah NaOH 1% dengan variabel operasi berupa temperatur 60, 70, dan 80°C dan waktu 60, 90, dan 120 menit. Proses delignifikasi dilakukan dengan menggunakan Na2SO3 20% dan H2O2 2% sebagai agen pemutih. Dari hasil analisis kadar lignoselulosa, pretreatment yang menghasilkan rendemen selulosa terbesar yaitu 51,64% pada kondisi operasi suhu 80°C selama 60 menit. Dari hasil Uji FTIR dan SEM dapat diketahui bahwa isolasi selulosa dari batang pisang dengan pretreatment alkali memperlihatkan keberadaan gugus fungsi utama penyusun selulosa serta struktur permukaan serat selulosa.
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN KONSEP REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DI SMAN 2 KOTA AGUNG Darni, Yuli; Utami, Herti; Lismeri, Lia; Lesmana, Donny; Ginting, Simparmin Br; Pandiangan, Kamisah Delilawati; Achmad, Feerzet
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 8 No 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v8i3.538

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kemampuan Siswa dan Siswi SMAN 2 Kota Agung untuk mengelola sampah plastik menjadi suatu produk yang lebih bermanfaat. Selain untuk meningkatkan nilai tambah sampah plastik, upaya ini juga bertujuan untuk mengatasi masalah kebersihan lingkungan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam zero waste program. Dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan sosialisasi pengelolaan sampah dengan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), dan peningkatan nilai ekonomis sampah plastik yang masih dapat dijual. Melalui kegiatan pengabdian ini mitra yang merupakan siswa dan siswi SMAN 2 Kota Agung mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan memiliki kemampuan untuk memilah sampah, khususnya sampah plastik. Dengan demikian semakin banyak sampah yang dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali menjadi produk lainnya. Kegiatan ini perlu dilakukan karena daur ulang sampah untuk mengurangi atau mengatasi terjadinya pencemaran lingkungan sangat membantu program pemerintah. Kata kunci: sampah plastik; metode 3R; siswa SMAN 2 Kota Agung; lingkungan
Kajian Awal Pembuatan Biofoam Berbahan Baku Campuran Pati dan Batang Sorgum Darni, Yuli; Aryanti, Annisa; Utami, Herti; Lismeri, Lia; Haviz, Muhammad
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v2i2.33

Abstract

Biofoam merupakan produk kemasan yang dapat menggantikan styrofoam untuk mengurangi penggunaan styrofoam yang terbuat dari bahan baku alami berupa pati dengan tambahan serat untuk memperkuat strukturnya. Di Indonesia berpotensi besar untuk membuat biodegradable foam karena banyak tanaman penghasil pati yang tumbuh seperti tanaman Sorgum (Sorgum bicolor L.) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk biofoam dengan bahan baku pati dan batang sorgum dapat menjadi alternatif penggunaan styrofoam. Variasi komposisi pada penelitian ini yaitu komposisi batang sorgum 0% dan 5% dari berat kering dan komposisi PVOH 0% dan 30% dari berat kering. Pembuatan Biofoam ini dilakukan dengan metode thermopressing. hasil terbaik dari penelitian ini ialah biofoam 4 dengan variasi komposisi pati : batang : pvoh yaitu  6,5:0,5: 3 dengan densitas sebesar 0,72 gr/cm3 , daya serap air sebesar 25%, kuat tekan sebesar 0,384 Mpa, biodegradasi 55,5% selama 60 hari dan titik leleh (Tm) 93,25oC.
Pengaruh Pemlastis Dietilen Glikol terhadap Karakteristik Mekanik Bioplastik Selulosa Asetat Mikrofiber Darni, Yuli; Sudibyo, Sudibyo; Anggraeni, Pangesti; Lismeri, Lia
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v2i1.27

Abstract

Sintesis bioplastik selulosa asetat mikrofiber telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh karakteristik mekanik bioplastik selulosa asetat dengan penambahanpemlastis dietilen glikol. Penelitian diawali dengan sintesis selulosa asetat Mikrofiber dengan metode ultrasonikasi. Ultrasonikasidilakukan pada suhu 70 oC selama 120 menit dengan panjang gelombang 40 kHz. Tahap selanjutnya pembuatan bioplastik dengan selulosa asetat hasil ultrasonikasi. Selulosa asetat dilarutkan dengan aseton dengan perbandingan 1:15 wt/wt. Kemudian ditambahkan pemlastis dietilen glikol (0, 15, 20, dan 25% wt). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi pemplastis dietilen glikol meningkatkan karakteristik mekanik bioplastik terutama elongation. Karakteristik bioplastik selulosa asetat mikrofiber terbaik diperoleh pada konsentrasi pemlastis 20% wt, yaitu penyerapan air 6,9939%, kuat tarik 78,6173 Mpa, elongation 4,1405%, dan modulus young 1900,0435 Mpa.
Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Filler dalam Pembuatan Biodegradable Foam (Biofoam) Darni, Yuli; Amalia, Faza; Azwar, Edwin; Utami, Herti; Lismeri, Lia; Azhar, Azhar; Haviz, Muhammad
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v3i2.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biofoam sebagai kemasan makanan yang ramah lingkungan dengan bahan baku pati sorgum dan polivinil alkohol serta penambahan selulosa jerami padi sebagai filler untuk meningkatkan sifat-sifat biofoam yang dihasilkan. Jerami padi yang telah lolos ayakan 100 mesh didelignifikasi menggunakan larutan NaOH 3% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:25 (gram/ml) selama 6 jam pada suhu 100°C kemudian dilakukan bleaching menggunakan campuran larutan NaOH 4% dan H2O2 24% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:40 (gram/ml) selama 2,5 jam pada suhu 50°C. Selulosa yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai filler pada biofoam. Pembuatan biofoam diawali dengan proses plastisasi di atas hot plate pada suhu 95°C selama 3 menit kemudian adonan dicetak menggunakan alat thermopressing selama 3-5 menit. Pada biofoam dilakukan uji sifat mekanik yaitu kuat tekan dan uji sifat fisik yang meliputi densitas, daya serap air, uji biodegradasi untuk mengetahui waktu terurai biofoam di dalam tanah, uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam biofoam, uji SEM untuk mengetahui struktur morfologi biofoam, serta uji DSC untuk mengetahui Tg dan Tm biofoam. Hasil terbaik dari penelitian ini ialah biofoam dengan penambahan filler pada suhu thermopressing 125°C, yaitu daya serap air sebesar 28,368%, densitas sebesar 0,449 gr/cm3, kuat tekan sebesar 0,159 N/mm2, biodegradasi selama 14 hari 30,95% dan titik leleh (Tm)  sebesar 456,36⁰C.
Sintesis Produk Biofoam Berbahan Baku Pati Sorgum dan Jerami Padi sebagai Filler Hakim, Rifqi Amirul; Darni, Yuli; Lismeri, Lia
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v5i1.88

Abstract

Biofoam merupakan produk kemasan pengganti styrofoam yang ramah lingkungan karena terbuat dari bahan baku alami berupa pati sorgum dengan tambahan serat berupa selulosa jerami padi dan polivinil alkohol untuk memperkuat strukturnya. Jerami padi yang telah lolos ayakan 100 mesh didelignifikasi menggunakan larutan NaOH 3% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:25 (gram/ml) selama 6 jam pada suhu 100°C kemudian dilakukan bleaching menggunakan campuran larutan NaOH 4% dan H2O2 24% dengan rasio serat dan larutan adalah 1:40 (gram/ml) selama 2,5 jam pada suhu 50°C. Selulosa yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai filler pada biofoam. Pembuatan biofoam diawali dengan proses plastisasi di atas hot plate pada suhu 95°C selama 3 menit kemudian adonan dicetak menggunakan alat Thermopressing selama 3-5 menit. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk biofoam dengan bahan baku pati sorgum dan matriks polivinil alkohol serta penambahan selulosa jerami padi sebagai filler dapat menjadi alternatif penggunaan styrofoam. Variasi komposisi pada penelitian ini yaitu komposisi massa pati sorgum dengan selulosa jerami padi yaitu 50:0 ; 25:25 ; 20:30 dan 30:20 gr dan komposisi PVOH 50% dari berat kering. Pembuatan Biofoam ini dilakukan dengan metode Thermopressing. Hasil terbaik dari penelitian ini ialah biofoam dengan penambahan filler 30 gr, yaitu densitas sebesar 0,402 gr/cm3, daya serap air sebesar 36,3%, kuat tekan sebesar 0,360 N/mm2, biodegradasi selama 14 hari sebesar 36,03% dan titik leleh (Tm) 187,24 oC.
Ekstraksi Likopen dari Buah Tomat (Solanum lycopersicum) Menggunakan Pelarut Etil Asetat dengan Metode Ultrasonik Lismeri, Lia; Oktapia, Sri; Utami, Herti; Darni, Yuli; Azhar, Azhar
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v4i2.76

Abstract

Warna merah yang cerah pada tomat berasal dari senyawa karotenoid terutama likopen. Buah tomat yang kaya akan likopen dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mencegah kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yield likopen yang dihasilkan dari ekstraksi tomat. Proses ekstraksi ini menggunakan metode ultrasonik untuk meningkatkan yield likopen dan waktu ekstraksi yang lebih cepat dari pada metode konvensional. Ekstraksi dilakukan dengan pelarut semi polar berupa etil asetat 98% (v/v). Variabel yang digunakan yakni rasio bahan dengan pelarut yaitu 1:3, 1:4 dan 1:5 (b/v) serta waktu ekstraksi selama 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit. Ektrak tomat yang dihasilkan dianalisa menggunakan  spektrofotometri dan FTIR (Fourier Transform Infrared). Hasil terbaik pada proses ekstraksi ini ialah pada rasio bahan dengan pelarut yakni 1:5 (b/v) dengan waktu ekstraksi 60 menit diperoleh total hasil likopen yaitu 0,139 mg/ g bubuk tomat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likopen yang terekstrak sudah sesuai standar pada penelitian terdahulu dan terjadi peningkatan yield likopen yang diekstraksi menggunakan metode ultrasonik yakni sebesar 83% dari metode konvensional.