SAK EMKM adalah standar yang dirancang agar mudah digunakan, dengan metode pengukuran yang didasarkan pada biaya historis. Hal ini memungkinkan UMKM untuk mencatat aset dan kewajiban mereka sesuai dengan biaya perolehannya akan tetapi permasalahan pada pelaku UMKM yaitu belum mampu menghasilkan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterlibatan pihak eksternal, pertumbuhan UMKM, dan ukuran perusahaan terhadap penerapan SAK EMKM di kalangan UMKM. Penelitian ini adalah UMKM yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Sampel diambil secara acak, dengan total sebanyak 100 UMKM, menggunakan rumus Yamane untuk perhitungannya. Data dikumpulkan melalui penyebaran angket untuk menganalisis data, digunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan pihak eksternal dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan SAK EMKM. Di sisi lain, pertumbuhan UMKM tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap penerapan SAK EMKM. Secara keseluruhan, ketiga variabel tersebut memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap penerapan SAK EMKM Hal ini berarti bahwa semakin tinggi keterlibatan pihak eksternal, pertumbuhan UMKM, dan ukuran perusahaan, semakin baik pula penerapan SAK EMKM yang dilakukan.