Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Depresi pada Pasien Kanker Payudara Paska Mastektomi: Literature Review Sembiring, Erika Emnina
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/n6fjme25

Abstract

Mastektomi merupakan prosedur yang paling sering digunakan untuk penatalaksanaan kanker payudara dengan atau tanpa rekonstruksi dan pembedahan yang dikombinasi dengan terapi radiasi. Wanita yang mengalami mastektomi akan kehilangan payudara yang merupakan simbol seksualitas wanita. Mastektomi mengubah citra tubuh dan fungsi psikoseksual wanita sehingga memiliki kecenderungan tinggi untuk mengalami depresi, cemas bahkan bunuh diri. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel penelitian yang dipublikasi melalui ProQuest, EBSCHO, CINALH, dan Springerlink dari tahun 2005 – 2020. Dan hasil akhir mengidentifikasi 32 artikel penelitian yang terkait. Berdasarkan hasil pencarian di peroleh 32 artikel penelitian dan hanya 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian yang paling banyak digunakan yaitu Center For Epidemiological Studies Depression Scale (CES- D) dan Beck Depresion Scale (BDS). Pasien kanker payudara paska mastektomi mengalami depresi dengan tingkat yang bervariasi. Ada beberapa faktor yang menyebakan pasien mastektomi mengalami depresi seperti tidak siap kehilangan organ seksualitasnya, merasa tidak percaya diri, tidak puas melihat luka bekas operasi, merasa tidak menarik secara seksual, kurangnya dukungan dari pasangan dan takut akan perceraian. Penilaian depresi pada pasien kanker payudara paska mastektomi sangat penting dilakukan, dan pemilihan instrumen yang tepat akan mempengaruhi hasil penilaian depresi paska mastektomi yang lebih objektif. Depresi paska mastektomi harus diatasi dengan memberikan intervensi keperawatan yang tepat seperti perawat memberikan dukungan kepada pasien, melibatkan pasangan dan keluarga dalam merawat pasien serta perawat memberikan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien.
Edukasi Pencegahan dan Pertolongan Pertama Demam Berdarah Dengue di Rumah Sembiring, Erika Emnina
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/wn1tw996

Abstract

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dimana penularannya melalui melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Nyamuk aedes aegypti banyak ditemukan di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan nyamuk ini sangat mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Penyakit demam berdarah memiliki tanda dan gejala seperti demam, perdarahan di bawah kulit, nyeri ulu hati bahkan dapat menyebabkan dengue syok sindrom dan kematian pada penderitanya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pencegahan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dan penatalaksanaan demam berdarah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi tentang pencegahan demam berdarah dan penatalaksanaan demam berdarah pada keluarga pasien demam berdarah yang dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan dengan tatap muka, ceramah, tanya jawab dan diskusi tentang penyakit demam berdarah, pencegahan serta penatalaksanaan demam berdarah. Penyuluhan menggunakan leaflet yang dibagikan kepada keluarga pasien. Sebelum dan sesudah penyuluhan keluarga pasien diberikan kuesioner untuk menilai pengetahuan keluarga tentang materi yang disampaikan. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik, keluarga pasien sangat antusias dan mereka berkomitmen untuk menerapkan Langkah-langkah pencegahan demam berdarah sehingga kejadiaan yang saat ini dialami tidak terulang kembali.