Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua “Toxic Parents” bagi Kesehatan Mental Anak Sanggar Bimbingan Kepong Kuala Lumpur Malaysia Kurniati, Nining; Rejeki, Sri; Nizar, Muhammad; Purwanti, Okti Sri; Fitria, Cemy Nur
Buletin KKN Pendidikan Vol. 5, No. 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v5i2.23174

Abstract

Orang tua secara naluriah mengalami rasa cinta, perlindungan, dan perlindungan, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Namun, banyak orang tua yang menunjukkan kasih sayang mereka kepada anak-anak mereka dengan berbagai cara yang merugikan anak-anak mereka secara fisik, mental, dan emosional. Dalam hal pengasuhan yang Toxic Parents, itu tidak hanya merujuk pada orang tua yang bertindak buruk, seperti melecehkan anak-anak mereka secara fisik atau verbal. Orang tua yang bertindak dengan cara yang dapat membahayakan kesehatan mental anak mereka juga tunduk pada istilah "Orang Tua Beracun" dalam gaya pengasuhan mereka. Teknik pengasuhan orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak. Pengasuhan beracun dapat dihasilkan dari pendekatan pengasuhan yang tidak tepat. Perkembangan emosional anak-anak dapat dipengaruhi oleh pola asuh yang selektif dalam beberapa cara, termasuk pertumbuhan emosional, harga diri yang rendah dan rasa takut yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh mempengaruhi kesehatan mental anak. Di Malaysia 2022–2023 di Sanggar Bimbingan Kepong, Jalan Prima, Kuala Lumpur. Metode korelasi, pendekatan kualitatif berdasarkan korelasi momen produk, digunakan dalam penelitian ini. Temuan ini mengecilkan hati, menunjukkan bahwa pola asuh beracun berdampak buruk pada kesehatan mental anak-anak di Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia. Terbukti dan dapat di simpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh beracun dengan pertumbuhan dan kesehatan mental anak di Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia.
Uji Toksisitas Akut (Lethal Dose50) Ekstrak Etanol Buah dan Biji Pare (Momordica charantia Linn) Terhadap Mencit Jantan Mus Musculus Zaini, Wawan Sofwan; Kurniati, Nining; Fadillah, Muhammad Arief; Hamtini, Hamtini
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.745

Abstract

Tanaman Pare (Momordica charantia L) adalah salah satu tanaman yang paling banyak mendapat perhatian karena khasiat anti diabetiknya. Diperkirakan bahwa sepertiga dari pasien diabetes menggunakan beberapa bentuk pengobatan komplementer dan alternatif. Dilakukan pengujian toksisitas bertujuan untuk menentukan nilai LD50 pada pemberian ekstrak etanol buah dan biji pare menggunakan metode Thompson-Weil pada mencit putih jantan (Mus musculus) sebanyak 23 ekor dengan bb 25 gram. Pemberian ekstrak buah dan biji pare peroral dengan dosis awal 0,5 mg/kgBB. Adapun variasi dosis toksisitas yang yaitu 100 mg/kgbb, 50 mg/kgbb, 25 mg/kgbb dan 12,5 mg/kgbb serta aquadest sebagai kontrol. Mencit diamati secara individu selama 1 jam, 2 jam, 4 jam dan 24 jam setelah pemberian ekstrak dengan melihat jumlah hewan yang mati dan gejala toksik. Hasil penelitian pada ekstrak buah pare mencit mati pada dosis 100 mg/kgbb : 1 ekor (20%). Pada ekstrak biji pare mencit mati pada 100 mg /kgbb : 1 ekor (20%), dosis 50 mg/kgbb : 2 ekor (40%), dan pada dosis 12,5 mg/kgbb : 1 ekor (20%). Hal ini menunjukkan ekstrak buah dan biji pare termasuk kategori tidak toksik. Pemberian bahan uji ektrak tidak menimbulkan gejala toksik di mana semua tikus beraktifitas normal, sehingga buah dan biji pare aman dikonsumsi.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L), Sambiloto (Andrographis paniculata), Miana (Coleus scutellarioides L) Sebagai Antibakteri (Studi Literatur Review) Kurniati, Nining; Zaini, Wawan Sofwan; Hamtini, Hamtini; Pratama, Muhammad Reza Taufiq; Ridwanulloh, Mohammad
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v2i2.746

Abstract

Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya, kelompok tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis. Tanaman herbal adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, dan biasanya dikenal sebagai tumbuhan obat. Daun papaya, (Carica papaya) daun Sambiloto (Andrographis paniculata), daun Miana (Coleus scutellarioides L) mengandung beberapa zat aktif yang diduga dapat mempengaruhi/menghambat pertumbuhan koloni bakteri. Konsentrasi terendah dari ekstrak daun pepaya dan daun Sambiloto dan daun Miana yang memberikan antiadhesi (50, 25, 15%), dijadikan sebagai konsentrasi ekstrak yang digunakan sebagai antiadhesi (indikator daya tahan tubuh). Daya hambat adhesi ekstrak daun papaya dan daun Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri TBC-Resisten Rifampisin yang memiliki adhesin yang dihasilkan bakteri akan tergantung kepada lamanya variasi waktu kontak antara daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana dengan bakteri uji. Hasil konsentrasi antiadhesi dari masing masing ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana digunakan untuk konsentrasi antibakteri antara ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri uji, dengan pengamatan ada tidaknya pertumbuhan koloni bakteri uji. Berdasarkan hasil dari artikel yang telah direview terlihat bahwa ekstrak daun pepaya, daun sambiloti dan daun miana dapat berpotensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri. Hal ini dapat disebabkan komponen senyawa metabolik yang di miliki oleh tanaman tersebut. Kandungan senyawa metabolit sekunder telah terbukti bekerja sebagai derivat antikanker, antibakteri dan antioksidan, antara lain adalah golongan alkaloid, tanin, golongan polifenol dan turunanya.
ANALISIS KANDUNGAN BAHAN AKTIF FITOKIMIA EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L) Kurniati, Nining; Zaini, Wawan Sofwan; Hamtini, Hamtini; Armal , Hadits Lissentiya
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol. 11 No. 2 (2024): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan secara cepat dan instan. Kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga dan stres dapat menyebabkan daya tahan tubuh akan terus menurun. Kondisi tersebut menyebabkan mikroba patogen seperti virus, bakteri, parasit, fungi mudah masuk dan menyerang tubuh sehingga timbul berbagai penyakit infeksi dan penyakit degeneratif, bahkan dapat menyebabkan penuaan dini. Upaya untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh menjadi sangat penting dilakukan melalui pemberian imunomodulator. Imunomodulator atau biological response modifiers, yaitu zat-zat yang mempengaruhi reaksi biologis tubuh terhadap zat-zat asing. Imunomodulator terdiri dari imunostimulator yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi dan aktivitas sistem imun dan imunosupresor yang dapat menghambat atau menekan aktivitas sistem imun. Tujuan penelitian akan melakukan uji kemampuan Imunomodulator dari ekstrak daun pepaya, untuk mengetahui kandungan fitokimia yang terkandung dari ekstrak daun pepaya, menggunakan desain deskriptif analitik diawali dengan pembuatan ekstrak, kemudan di lakukan 6 kelompok analisis yaitu, Uji Organoleptik, Uji kandungan kualitatif fitokimia, Uji mikrobiologi, Uji kandungan logam berat, Uji kandungan kuantitatif fitokimia, Uji Kandungan Abu, Air, Serat dan sari larut etanol. Hasil analisis kandungan ekstrak etanol daun pepaya berbentuk kental, berbau khas dan berwarna hijau bebas dari kapang, bakteri, kelompok Coliform dan bebas dari logam berat Pb, Cd dan AS. Kadar Abu 4,66 %, Air 21,85 %, Serat kasar 0,25 %, sari larut etanol 13,75 %. Hasil analisis kualitatatif Positif adalah Flavonoid, Tanin Saponin Steroid dan hasil negatif untuk Alkaloid, Quinon dan Triterpenoid. Hasil analisis kuantitatif dari Total Fenol 2,70 % (b/b), Total Flavonoid 3,90 % (b/b), Xanthorrizol 0,98 mg/g, Tanin 0,23 mg/g, Kuersetin 0,004 mg/g, Katekin 0,09 mg/g. Toksisitas LC50 158,19 ppm.