Nur Adriyani, Fauziah Hanum
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Latihan Batuk Efektif Dalam Upaya Pembersihan Jalan Nafas Pada Pasien Pasca Anestesi Umum Di Ruang Pemulihan Rachmasari, Astry; Suryani, Roro Lintang; Nur Adriyani, Fauziah Hanum
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 5 (2024): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v4i5.407

Abstract

Introduction: Common side effects of general anesthesia, particularly when administered by inhalation, include sore throat, coughing, and hoarseness after surgery. An effective cough is an attempt to alleviate sore throat, cough, and hoarseness in individuals who have had general anesthesia. In order to keep the lungs clean, it is important to cough properly so that secretions may be removed swiftly and efficiently. Objective: At Jatiwinangun Surgical Specialty Hospital, we aim to teach our patients how to cough effectively so that they can reopen their airways following general anesthesia. Method: After one round of general anesthesia, 30 participants will undergo effective coughing activities as part of this activity's methodology. One technique to evaluate a cougher's ability to clear their airways is with the use of a checklist and an observation sheet for airway clearing. This method takes into account the cougher's breathing rate, the noises they make when coughing, the strength of their breathing muscles, and how easily they clear their airways. Result: Ten participants (or 33.3% of the total) fell within the 26–35 age bracket, while nineteen (or 63.3% of the total) were female, fourteen (or 46.7% of the total) had only completed high school, and ten (or 33.3% of the total) were housewives. At least 21 participants (70.0%) had more knowledge regarding how to effectively apply cough training after receiving good-quality education, whereas 6 participants (20.0%) had adequate knowledge and 3 participants (10.0%) had less. After undergoing general anesthesia, 24 subjects (80.0%) had effective coughing abilities, whereas 6 people (20%) shown less competence. When it came time to observe airway clearance, the results showed that 93.3% of participants breathed normally, 83.3% did not make any extra ronchi breath sounds, 90.0% did not use any additional breathing muscles, and 80.0% of participants had no trouble clearing their airways. Conclusion: From the results of PkM it can be concluded that effective cough training can clear the airway in patients after general anesthesia.
Indeks Massa Tubuh, Rasio Lingkar Pinggang, Tinggi Badan terhadap Sindrom Metabolik pada Stunted Obesity Nur Adriyani, Fauziah Hanum; Hikmanti, Arlyana; Dewi, Feti Kumala
Midwifery Care Journal Vol. 6 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i2.12372

Abstract

 Stunted was a major nutrition problem in Indonesia. Obesity caused metabolic changes caused by endothelial dysfunction and oxidative stress mechanisms defined by waist size, HDL, triglycerides, calm blood glucose, and blood pressure. The purpose of this study is to determine the relationship between stubborn obesity and metabolic syndrome in female adolescents. Study design was case control with 150 students in the Banyuma district. Subject selection was performed using multistage random samples. The case group was 75 students who inhibited obesity, and the control group was 75 students with stunted and non-attended. Determine nutritional status by measuring size, weight and waist size. Metabolic syndrome was determined using three criteria: obesity, blood glucose level above 100 mg/dL, and lipid profile. Triglyceride levels ≥150 mg/dL and HDL levels ≤ 0 mg/dL; Data were analyzed on a descriptive test for univariate analysis and a Chi-square test for determining relationships.The mean values of HDL levels (39.80 ± 3.96 mg/dL), fasting blood sugar (112.6 ± 8.75 mg/dL), and triglycerides (102.34 ± 17.54 mg/dL) in the case group were higher than the mean values in the control group. There is a relationship between Stunted obesity and the incidence of metabolic syndrome in adolescents with ρ = 0.0479. This indicates that there is a higher risk of experiencing metabolic syndrome in the case group.
PENERAPAN SLOW DEEP BREATHING DAN LAVENDER ESSENTIAL OIL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA CALON AKSEPTOR KB IMPLANT nuyulia, vivi ibnia; Hikmanti, Arlyana; Nur Adriyani, Fauziah Hanum
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31167

Abstract

Efek samping dari penggunaan KB Implant adalah mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan adalah gangguan yang menyebabkan perasaan takut, cemas, atau khawatir yang mendalam dan terus-menerus, atau kekhawatiran yang berlebihan tentang masalah yang nyata atau yang dibayangkan, kecemasan sering terjadi pada sebelum pemasangan implant oleh karena itu penerapan Slow Deep Breathing dengan menarik napas dari hidung menahan napas kurang lebih 6 detik hembuskan dari mulut dan lavender essential oil dengan diffuser berisi 30 ml air dengan 15 tetes sejauh 20 cm dari pasien selama 5-10 menit mengurangi kecemasan pada calon akseptor KB Implant. Tujuan karya tulis ini adalah untuk melakukan studi kasus tentang “Penerapan Slow Deep Breathing dan Lavender Essential Oil Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Calon Akseptor KB Implant Di Puskesmas Purwanegara 1”. Metode yang digunakan yaitu studi kasus ini adalah metode deskriptif objektif untuk mendapatkan gambaran tentang studi kasusnya, responden berjumlah 5 orang yng mengalami kecemasan saat dipasang akseptor KB implant, teknik pengumpulan data menggunakan anamnesa, pemeriksaan fisik, observasi dan dokumentasi. Hasilnya yang diperolah pada penelitian ini adalah Pernapasan dalam yang lambat dan penggunaan minyak esensial lavender dapat mengurangi kecemasan ibu sebesar 18,8 poin pada skala kecemasan STAI. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah pernapasan dalam yang lambat dan minyak esensial lavender dapat mengurangi kecemasan pada pasien yang menggunakan kontrasepsi implant.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUDING DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN BERAT BADAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI PUSKESMAS KLAMPOK 1 Safitri, Dewi; Nur Adriyani, Fauziah Hanum; Hikmanti, Arlyana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32259

Abstract

Anak prasekolah adalah anak-anak yang berusia antara 3 sampai 6 tahun. Untuk anak usia 4 hingga 6 tahun biasanya mengikuti program taman kanak-kanak (Saputri, 2019). Salah satu kondisi yang bisa dijumpai pada anak prasekolah yaitu stunting. Faktor pendukung terjadinya stunting yaitu pemberian asupan energi yang kurang baik dari masa kehamilan sampai usia dini Oleh sebab itu sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan status gizi yang baik dengan perbaikan pola asupan makanan, pola asuh dan sanitasi (Suhartini & Rahma, 2023). Salah satunya Puskesmas 1 Klampok pada bulan Mei tahun 2023 ada 35 anak stunting dari 370 anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu menilai efektivitas pemberian puding daun kelor sebagai upaya peningkatan berat badan pada anak prasekolah di Puskesmas Klampok 1. Metode yang dilakukan yaitu studi kasus. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 5 responden yaitu anak pasekolah dengan.di wilayah Puskesmas Klampok 1 Banjarnegara. Hasil yang didapatkan setelah pemberian makanan tambahan puding anak mengalami rata-rata kenaikan berat badan 1,8kg. Untuk tinggi badan setelah diberikan makanan tambahan puding daun kelor naik dengan rata-rata 3 cm. Oleh karena itu pemberian itu makanan tambahan puding daun kelor dapat digunakan sebagai upaya peningkatan BB pada anak prasekolah.