Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kendali Optimal Model Diversifikasi Beras dan Non-beras dengan Target Akhir Konsumsi Dewanti, Retno Wahyu; Subchan, Subchan
SPECTA Journal of Technology Vol 1 No 3 (2017): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v1i3.88

Abstract

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 22 Tahun 2009 disebutkan bahwa dua sasaran dari upaya diversifikasi pangan masyarakat Indonesia meliputi perbaikan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, dan seimbang serta mengurangi konsumsi beras per kapita sebesar 1,5% per tahun. Upaya tersebut dilakukanuntuk menghindari ketergantungan pada satu jenis pangan pokok yaitu beras. Disisi lain ketersediaan pangan lokal merupakan alternatif terbaik sebagai pengganti beras karena lebih mudah dijangkau secara sik maupun ekonomi, seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, gembili, yang biasa dikenal dengan istilah non-beras. Pada jurnal ini dibahas permasalahan kendali optimal model diversifikasi beras dan non-beras dengan penerapan target akhir konsumsi. Target akhir konsumsi adalah tingkat konsumsi beras dan non-beras yang diharapkan oleh pemerintah pada tahun yang sudah ditentukan. Model dinamik yang digunakan untuk mengintepretasikan adalah Model Lotka-Volterra. Persentase tingkat konsumsi beras dan non-beras dijadikan sebagai variabel pengendali yang bertujuan untuk meminimumkan biaya. Metode penyelesaian yang digunakan adalah Prinsip Minimum Pontryagin. Berdasarkan hasil simulasi ditunjukkan bahwa konsumsi beras menurun secara optimal sedangkan konsumsi non-beras meningkat, sehingga biaya yang dikeluarkan minimum.
Kendali Optimal Model Diversifikasi Beras dan Non-beras dengan Target Akhir Konsumsi Retno Wahyu Dewanti; Subchan Subchan
SPECTA Journal of Technology Vol. 1 No. 3 (2017): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.694 KB) | DOI: 10.35718/specta.v1i3.88

Abstract

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 22 Tahun 2009 disebutkan bahwa dua sasaran dari upaya diversifikasi pangan masyarakat Indonesia meliputi perbaikan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, dan seimbang serta mengurangi konsumsi beras per kapita sebesar 1,5% per tahun. Upaya tersebut dilakukanuntuk menghindari ketergantungan pada satu jenis pangan pokok yaitu beras. Disisi lain ketersediaan pangan lokal merupakan alternatif terbaik sebagai pengganti beras karena lebih mudah dijangkau secara sik maupun ekonomi, seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, gembili, yang biasa dikenal dengan istilah non-beras. Pada jurnal ini dibahas permasalahan kendali optimal model diversifikasi beras dan non-beras dengan penerapan target akhir konsumsi. Target akhir konsumsi adalah tingkat konsumsi beras dan non-beras yang diharapkan oleh pemerintah pada tahun yang sudah ditentukan. Model dinamik yang digunakan untuk mengintepretasikan adalah Model Lotka-Volterra. Persentase tingkat konsumsi beras dan non-beras dijadikan sebagai variabel pengendali yang bertujuan untuk meminimumkan biaya. Metode penyelesaian yang digunakan adalah Prinsip Minimum Pontryagin. Berdasarkan hasil simulasi ditunjukkan bahwa konsumsi beras menurun secara optimal sedangkan konsumsi non-beras meningkat, sehingga biaya yang dikeluarkan minimum.
Analisis IPM di Kalimantan Timur Tahun 2021 Dengan Pendekatan Metode OLS dan GWR Tama, Yanuar Bhakti Wira; Ardila, Dwiki Jaya; Simatupang, Syalam Ali Wira Dinata; Dewanti, Retno Wahyu
Jurnal Statistika dan Komputasi Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Statistika dan Komputasi
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/statkom.v2i2.2315

Abstract

Latar   Belakang:  Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi ekonomi yang signifikan di Indonesia. Namun, untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan analisis yang mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia atau IPM di wilayah ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis regresi spasial pada IPM di Kalimantan Timur tahun 2021. Metode: Metodologi penelitian mencakup sumber data yang digunakan dan variabel penelitian yang terdiri dari variabel dependen (IPM) dan variabel independen yang meliputi harapan lama sekolah, umur harapan hidup, rata-rata lama sekolah, rasio ketergantungan, tingkat pengangguran terbuka, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Kemudian akan dibandingkan dengan dua metode yaitu metode Ordinary Least Square (OLS) dan Geographically weighted regression (GWR). Hasil: Model GWR Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Timur lebih baik dibandingkan model OLS. R square yang didapatkan dengan pemodelan GWR lebih kecil yaitu sebesar 0.984551, Sedangkan Model OLS didapatkan nilai sebesar 0.985. Kesimpulan: Setiap wilayah di Kalimantan Timur memiliki karakteristik yang berbeda-beda atau memiliki unsur spasial. Nilai IPM tertinggi adalah Kota Samarinda, sedangkan terendah adalah Kabupaten Mahakam Ulu.
STABILITY ANALYSIS OF GAMBLING BEHAVIOR MODEL WITH COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TREATMENT Asfa Niswah, Fazat; Nugraheni, Kartika; Fitria, Irma; Dewanti, Retno Wahyu
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 19 No 3 (2025): BAREKENG: Journal of Mathematics and Its Application
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/barekengvol19iss3pp1879-1892

Abstract

Gambling, driven by the desire for quick profits, involves individuals or groups betting money, often resulting in significant financial consequences. Gambling behavior can be influenced by the environment or society. Thus, the dynamics of environmental influences on gambling behavior can be mathematically modeled using differential equations. This study presents a mathematical model of the environmental impact on the dynamics of the SI1I2T (Susceptible-Infective1-Infective2-Treatment) population of gamblers undergoing cognitive behavioral therapy (CBT). The model replaces the recovered sub-population with a treatment sub-population, representing individuals receiving CBT, as there is no definitive cure for gambling addiction. It consists four sub-populations: It consists of four sub-populations: (S) individuals susceptible to gambling, (I₁) gamblers who are not yet addicted, (I₂) addicted gamblers, and (T) individuals undergoing treatment but at risk of relapse. Mathematical analysis identifies two equilibrium points: a gambling-free equilibrium and an endemic gambling equilibrium. Furthermore, the results of the stability analysis using the linearization method shows that the balance point has a asymptotically stability characteristic requirement. The basic reproduction number ( ) was calculate and resulted if < 1, then the free gambler population equilibrium point is asymptotically stable, and vice versa. Based on the results of the data analysis, the value of = 0.5. This value is less than 1, so the equilibrium point obtained is the free gambler population and asymptotically stable equilibrium point. This means that the population will be free from gambling behavior. Numerical simulation represents the results of the analysis that has been obtained. Providing cognitive behavioral therapy (CBT) to gamblers in treatment can help reduce the gambler population. The population growth will decrease in such a way that it will eventually lead to a gambling-free population
Mathematical Model for the Growth of Mycobacterium Tuberculosis Infection in the Lungs: Dewanti, Retno Wahyu; Widianto, Wisnu Prasojo; Apri, Mochamad; Nuraini, Nuning; Fakhruddin, Muhammad
Communication in Biomathematical Sciences Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : The Indonesian Bio-Mathematical Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/cbms.2025.8.1.8

Abstract

In this work, we develop a population dynamics model of Mycobacterium tuberculosis (Mtb), the bacteria responsible for tuberculosis (TB), to evaluate the impact of bacterial competition on infection prevalence. We consider two types of Mtb population growth: The first is caused by bacteria that grow inside each infected macrophage and is believed to be correlated with the number of infected macrophages; The second is that extracellular bacteria grow through self-replication. In this study, we modeled the immune response to Mtb bacterial infection in the lungs using a five-dimensional differential equation system. This model represents changes in the number of healthy macrophages, infected macrophages, activated macrophages cells, extracellular bacterial particles, and naive T cells. Qualitative analysis and numerical results reveal the existence of two equilibrium points: disease-free equilibrium and endemic equilibrium, which represent latent or active tuberculosis based on the number of bacteria. In addition, a sensitive analysis of the model parameters shows that macrophages are not sufficient to control the initial invasion of Mtb. The immune system must therefore employ more complex defense mechanisms to contain Mtb infection, such as recruiting various elements of immune system and forming granulomas.