Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Komunikasi Dakwah Rasulullah: Telaah Surat-surat Rasulullah Ramdani, Fauziah
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol 5 No 1 (2019): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.47 KB) | DOI: 10.36701/nukhbah.v5i1.50

Abstract

This study aimed to describe the background of letter’s used as a medium for da'wah by the Prophet Muhammad and the form of the Prophet Muhammad’s letters for da'wah conveyed to some rulers. To achieve this, the method employed was historical research. This type of research was qualitative using historical approach while the research specification was descriptive. The result shows that there were several reasons behind the sending of letters as a medium for da’wah by Prophet Muhammad to the rulers. First, sociologically it was due to the treaty of Hudaibiyah, then the successfulness of Prophet Muhammad in establishing people power in Medina, and the conflict between Emperor Heraclius and Khosrow Abrawiz, two rulers of two empires (those were Eastern Rome and Persian) which were the most powerful kingdoms in the earth. Second, politically, the letter of Prophet Muhammad had political nuance, that was to declare himself being the ruler of Medina. Third, theologically, it was the universality of Muhammad’s prophetic mission as the leader of the mankind, and the crisis of faith experienced by Negus (Ruler of Abyssinia) and Muqawqis (Ruler of Egypt). To sum up, the form of Prophet’ letters sent to the rulers were awesome, it is proven that the letters of the Prophet which were written by his secretary Zaid son of Thabit were always preceded with Basmalah, while the letters were addressed to disbelieving people. This study has implication on research or study on the importance of letter as a medium for da’wah of the Prophet which can possibly be a method of initiating and or developing da’wah in the present time.
Hablun Minannas Wanita Bercadar (Studi Fenomenologi Interaksi Sosial Wanita Bercadar di Kecamatan Manggala Makassar) Ramdani, Fauziah; Aswar, Aswar
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol 6 No 1 (2020): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v6i1.114

Abstract

Cultural identity of women with veil in the concept of the development of relationship with social ernironment perpetually becomes pros-and-cons phenomenon due to its accordance with the comprehension of religious symbols that is the wering of veil. The objectives were to recognize and describe the empirical reality of habluminannas concept that is the process of social interaction of women with veil. To comprehensively and deeply achieve these objectives, the methodology employed was descriptive qualitative research with in-depth interviews and observations (field research) as data collection techniques. The results show that the concept of habluminannas, that is social interaction of women with veil, is based on the essence of each need in daily social life. The process of interacting with other individuals both within the family and people in general depends on the interests and needs of each. Social interaction within the family is divided into two those are interaction that shows flexibility in communication and behavior patterns, and interaction that is closed and bounded. In the community, the process of social interaction that is associative process shows the flexibility of women with veil in the patterns of cooperation among citizens and relatives, mutual respect, and respect for the values ​​of decency and politeness. On the other hand, the attitude of acceptance by community in general towards women wearing veil is still not prevalent due to the negative stigma against the use of veils.
Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Konten Dakwah Ustaz Abdullah Gymnastiar di Media Sosial Instagram ramdani, fauziah; Tasruddin, Ramsiah; Zelfia
Tabayyun Vol 5 No 2 (2025): Tabayyun
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61519/tby.v5i2.80

Abstract

Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di era digital. Media sosial dengan berbagai jenisnya menyajikan berbagai akses informasi berisi pesan atau teks-teks dengan maknanya yang plural.  Akses kemudahan dalam berkomunikasi  tanpa adanya sekat ruang dan waktu bagi para penggunanya juga menjadi bagian yang menarik bagi pengguna media sosial Instagram.  Penelitian ini membahas tentang konten dakwah ustaz Abdullah Gymanastiar  dengan analisis pada teks-teks dakwah menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan studi pengumpulan data studi pustaka (library research). Observasi secara online juga dilakukan dengan  mengidentifikasi isi konten dakwah yang dishare di platform media instagram ustadz Abdullah Gymnastiar. Hasil penelitian menunjukkan meliputi: (1) media sosial instagram yang digunakan Abdullah Gymnastiar yang  berisi  7.910 konten dakwah diantaranya memuat pesan-pesan dakwah yang sarat dengan realitas kehidupan sehari-hari. Seperti tentang hakekat kehidupan dunia dan hal-hal yang berkaitannya dikemas dalam bentuk konten dakwah baik berupa ayat, hadis maupun quote. (2) Analisis konten dakwah mengggunakan teori tentang tanda De Saussure menunjukkan bahwa disebut penanda atau signifier dalam konten dakwah Abdullah Gymnastiar merujuk pada diksi yang ditulis, warna dan gambar yang digunakan. Adapun Petanda atau Signified merupakan konsep/makna yang terkandung dalam penanda tersebut yang bebas makna atau multi tafsir. (3) Konten dakwah tersebut menunjukkan bahwa penanda dan petanda  memiliki hubungan makna yang logis dan kesepakatan sebuah tanda  pada konten dakwah Abdullah Gymnstiar menunjukkan adanya prinsip sinkronik, dimana ada penyesuian unsur ruang dan waktu untuk mendapatkan makna yang kuat dan konten dakwah tersebut.
Analisis Jurnalisme Ideologi Islam (Studi Pada Media Dakwah Arrahmah.com) Ramdani, Fauziah; Selo , Arham
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v6i1.275

Abstract

Semakin berkembangnya teknologi mendorong pula pesatnya pertumbuhan dan perkembangan media dakwah Islam saat ini. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka baik dari telaah pada buku, jurnal maupun website. Juga dengan observasi online pada website media dakwah Arrahmah.Com. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis isi atau konten untuk menemukan ideologi khas dari media tersebut. Teori yang digunakan merupakan analisis framing Robert Etman dengan adanya seleksi dan makna penting pada berita akan membuat informasi tersebut semakin menjadi sorotan khalayak. Adapun berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Media dakwah Arrahmah.Com merupakan salah satu situs Islam yang tidak saja sekadar menyampaikan informasi agama, tetapi juga menginformasikan berita-berita umum baik peristiwa yang terjadi di Indonesia maupun di negara lainnya. Melalui sajian konten dan fitur yang bermacam-macam maka media dakwah Arrahmah.Com menunjukkan karakteristik media dakwah Islamnya yang inklusif. (2) peran jurnalisme dakwah islam yang ditunjukkan oleh media tersebut diantaranya meliputi aspek ; mauaddib (mendidik), mujaddid (pembaharu), dan musyaddid (meluruskan). (3) Ideologi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi menjadi landasan gerakan media dakwah tersebut, dipertegas pula dalam visi media Arrahmah.Com. (4) Jurnalisme Ideologi media tersebut dapat dikategorikan pada tiga unsur penting jurnalisme yaitu Investigatif, Argumentatif, dan Persuasif. Realitas yang disajikan oleh Media Arramah.Com melibatkan pembaca untuk dapat memahami ‘ideologis’ medianya, dengan ikut melibatkan diri menelaah secara substansial pada nilainilai dari informasi/ berita yang disajikan.
Prinsip Akuntabilitas Media (Studi Pada Media Online Mujahid Dakwah.com) Ramdani, Fauziah; Tajibu , Kamaluddin; Zelfia, Zelfia
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v6i2.286

Abstract

Penggunaan media online sebagai sarana dakwah dewasa ini mulai menjadi salah satu alternatif dalam berdakwah. Diantara etika bermedia yang menjadi perhatian baik bagi pemilik media tersebut maupun bagi khalayak atau masyarakat adalah prinsip akuntabilitas media. Media dakwah harus dapat menunjukkan prinsip-prinsip akuntabilitasnya dalam menyampaikan dan menyajikan informasi kepada khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam prinsip-prinsip akuntabilitas yang terkandung dalam kerja-kerja media. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan fokus kajian pada media dakwah Mujahid Dakwah.Com disertai dengan telaah sumber jurnal dari berbagai sudut pandang penting tentang akuntabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jika dikaji secara perorangan dalam tim yang terlibat pada suatu media, maka pada hakekatrnya setiap orang berpotensi menunjukkan akuntabilitas secara personal yang didasari dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang khas dengan karakter kerja transparansi data dan fakta dilapangan , jujur dan objektif dalam menyampaikan berita. Sebagaimana yang disebutkan oleh Mc Quial dalam menganalisis akuntabilitas media menggunakan beberapa dimensi penting; seperti; The frame of law and regulation, The Market Frame, The frame of public responsibility serta The frame of professional responsibility. Dimensi lainnya yang dapat digunakan dalam menelaah akuntabilitas media adalah pada kondisi fisik dari keberadaan media itu sendiri meliputi; fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi, kehandalan dan kemampuan untuk memberikan pelayanan media kepada khalayak. Serta daya tanggap (Responsiveness) dalam rangka merespon fakta yang berkembang di masyarakat. Akuntabilitas secara filosofis menunjukkan sikap pertanggungjawaban baik yang bersifat moril dam materil. kepada masyarakat/ pemberi amanah secara khusus. Jika prinsip akuntabilitas ini dapat diterapkan dengan baik, maka akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat secara umum terhadap lembaga atau organisasi serta tidak menutup kemungkinan tingkat kepercayaan akan meningkat. Sedangkan dalam konsep Islam disebutkan bahwa ciri khas dari sikap akuntabel itu dapat ditunjukkan dengan pelaksanaan amanah dengan shiddiq atau jujur, amanah dan fatonah serta istiqomah.
Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an (Fenomena Kekerasan Anak dan Konsep Perlindungannya dalam Al-Qur’an): Human Rights in the Qur'an (the Phenomenon of Child Abuse and the Concept of Protection in the Qur'an) Ramdani, Fauziah; Achmad Abubakar; Aisyah Arsyad
BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam Vol. 5 No. 3 (2024): BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/bustanul.v5i3.1861

Abstract

As creatures of Allah Swt. who are endowed with reason, humans are special creatures. His existence on earth with various roles and participation carried out as a form of implementation of the caliphate on this earth shows that humans are noble creatures. This research aims to describe the concept of human rights for children, both the concept of human rights in general and how the Qur'an reviews the issue of human rights, especially child protection in the Qur'an. The research method used is a qualitative approach with library research, reviewing books, journals and other references related to child protection in the perspective of the Qur'an. Child protection is a multitude attitude that must be given along with the increasing number of human rights violations committed both physically, sexually and psychologically in children.Keyword: Protection. Child, Violence, Human Rights, Qur'an. The number of 3,457 cases of child abuse shows that crimes against children are still not a major concern in the domestic sphere of the nuclear family, society and the state. Islam as a perfect religion, has clearly illustrated that the presence of children is a great gift that should be guarded and maintained properly. The protection of children can be found in several verses that establish the rights of children, such as the right to life (QS. Al-An'am: 151), the right to earn a living (QS. Al-Baqarah: 233), the right to be protected and get education (QS. Attahrim: 6).
Muslims' Challenges in the Era of Modernisation (The LGBT+ Phenomenon in Indonesia and the Strategy of Persuasive Da'wah Approach) Ramdani, Fauziah
Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa Vol 7, No 1 (2024): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v7i1.14402

Abstract

LGBT+ is a global phenomenon that challenges Muslims and da'wah actors in particular. This study aims to describe the phenomenon of LGBT+, especially in Indonesia, and explore several strategies of da'wah approaches that can be done both as a preventive measure and when LGBT+ deviations occur. The research method used is qualitative with library research using twenty-one scientific journal references to examine and find explanations related to LGBT+. The results showed (1) LGBT+ is a social deviation that is globally increasingly rapid development and even constitutionally in some countries recognized as an abnormal relationship as recognition of human rights that get special treatment. (2) Indonesia as one of the countries with data as many as 26 million Facebook users openly identify themselves as LGBT with the number of gays in Indonesia has reached 20,000 people and even more.  (3) From an Islamic perspective, the LGBT+ movement and struggle is considered a struggle that violates biological and theological foundations and principles. Qur'anic verses explain the prohibition of LGBT+ behavior, q.s.Annisa:119, Al-A'raf: 80-81 and surah Hud: 78.(4) Islam pays close attention to this phenomenon by implementing several distinctive da'wah approaches that can be carried out by da'i or da'wah groups. As a preventive measure, for example, by mainstreaming to children as early as possible about faith education, morals and morals, physical and sex education gradually. (5) A da'wah approach that touches cognitive, affective and behavioral aspects by always considering the principles of da'i ability, sociological, psychological principles as well as the principles of effectiveness and efficiency of da'wah. Two major strategies carried out are senitmentil and rational strategies. Touching the heart of the object of da'wah with reflective messages while presenting logical messages wrapped in scientific research built on the foundation of sharia to show and open the hearts and minds of LGBT+ people about the dangers of these bad actions.