Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Penyiaran Dakwah Islam Berbasis Media Penyiaran Digital Wahyudi, Ryan; Tasruddin, Ramsiah
LUGAS Jurnal Komunikasi Vol. 8 No. 2: Desember 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/lugas.v8i2.4521

Abstract

In the current digital era, technological advancements are progressingrapidly and offer significant opportunities for preachers to disseminatetheir messages. The purpose of this article is to analyze strategies fordelivering Islamic da'wah through digital media. These strategiesinclude first, da'wah through graphic design; second, da'w ah throughwebsites; and third, da'wah through podcasts. Additionally, this articleaddresses the opportunities and challenges of da'wah in the digital age,including political factors, emotional support, spiritual intelligence, andthe importance of mental health from a religious perspective. Theresearch method employed in this article is library research. This workaims to assist preachers in continuously innovating their methods ofcommunication, ensuring they remain relevant in an increasinglysophisticated modern world.
Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Konten Dakwah Ustaz Abdullah Gymnastiar di Media Sosial Instagram ramdani, fauziah; Tasruddin, Ramsiah; Zelfia
Tabayyun Vol 5 No 2 (2025): Tabayyun
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61519/tby.v5i2.80

Abstract

Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di era digital. Media sosial dengan berbagai jenisnya menyajikan berbagai akses informasi berisi pesan atau teks-teks dengan maknanya yang plural.  Akses kemudahan dalam berkomunikasi  tanpa adanya sekat ruang dan waktu bagi para penggunanya juga menjadi bagian yang menarik bagi pengguna media sosial Instagram.  Penelitian ini membahas tentang konten dakwah ustaz Abdullah Gymanastiar  dengan analisis pada teks-teks dakwah menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan studi pengumpulan data studi pustaka (library research). Observasi secara online juga dilakukan dengan  mengidentifikasi isi konten dakwah yang dishare di platform media instagram ustadz Abdullah Gymnastiar. Hasil penelitian menunjukkan meliputi: (1) media sosial instagram yang digunakan Abdullah Gymnastiar yang  berisi  7.910 konten dakwah diantaranya memuat pesan-pesan dakwah yang sarat dengan realitas kehidupan sehari-hari. Seperti tentang hakekat kehidupan dunia dan hal-hal yang berkaitannya dikemas dalam bentuk konten dakwah baik berupa ayat, hadis maupun quote. (2) Analisis konten dakwah mengggunakan teori tentang tanda De Saussure menunjukkan bahwa disebut penanda atau signifier dalam konten dakwah Abdullah Gymnastiar merujuk pada diksi yang ditulis, warna dan gambar yang digunakan. Adapun Petanda atau Signified merupakan konsep/makna yang terkandung dalam penanda tersebut yang bebas makna atau multi tafsir. (3) Konten dakwah tersebut menunjukkan bahwa penanda dan petanda  memiliki hubungan makna yang logis dan kesepakatan sebuah tanda  pada konten dakwah Abdullah Gymnstiar menunjukkan adanya prinsip sinkronik, dimana ada penyesuian unsur ruang dan waktu untuk mendapatkan makna yang kuat dan konten dakwah tersebut.
Optimalisasi Pustakawan dalam Menumbuhkan Budaya Literasi Siswa Perpustakaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manggala Kota Makassar Andriani M, Rizka; Mulyadi, Irvan; Tasruddin, Ramsiah
Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol 5 No 1 (2025): Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji optimalisasi peran pustakawan dalam menumbuhkan budaya literasi siswa sekolah dasar di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi kegiatan literasi di perpustakaan sekolah, lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan budaya literasi, melalui berbagai kegiatan seperti pembiasaan baca buku, penyediaan koleksi yang sesuai untuk menarik minat baca siswa, dan kolaborasi antara pustakawan dengan guru dalam mengintegrasikan literasi ke dalam kurikulum. Kompetensi pustakawan dalam manajemen koleksi, pengembangan program literasi, serta komunikasi dan kolaborasi pustakawan dengan guru menjadi faktor kunci keberhasilan literasi di sekolah dasar. Profesionalisme kerja pustakawan yang meliputi dedikasi, etika kerja, dan inovasi berperan signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung budaya literasi. Keterbatasan sumber daya, rendahnya kompetensi pustakawan dan minat baca siswa, kurangnya kolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam meningkatkan minat baca siswa merupakan tantangan dalam menumbuhkan budaya literasi siswa perpustakaan sekolah dasar di Kecamatan Manggala Kota Makassar.
Tantangan Berdakwah di Era Disinformasi dan Hoaks Tasruddin, Ramsiah; Fauziah Ramdani; Arfan Sery Jusuf
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 24 No. 1 (2025): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pj.v24i1.7092

Abstract

The digital era has brought both new opportunities and challenges for da'wah activities. The rapid development of information technology facilitates the dissemination of da'wah messages, but at the same time, it has also given rise to a proliferation of disinformation and hoaxes that have the potential to mislead the public. This paper aims to analyze the challenges of da'wah amidst the rapid flow of information that is not always valid, and to formulate relevant strategies for da'wah (Islamic preachers) in dealing with this situation. Using a qualitative approach based on a literature review, the research results show that hoaxes not only obscure the truth but can also weaken the moral authority of da'wah and divide the community. Da'wah in the era of disinformation and hoaxes faces complex challenges due to the rapid, massive, and often unverified flow of digital information. Hoaxes disguised as religious narratives can undermine the authority of da'wah (Islamic preachers), cause polarization, and even carry legal consequences. Therefore, adaptive, critical, and digital literacy-based da'wah strategies are needed, including prioritizing information clarification, strengthening communication ethics, and building collaborative da'wah networks. Preaching in the era of disinformation requires preachers to be not only skilled in conveying religious messages but also proficient in media and technology literacy, so that their preaching remains relevant, authentic, and effective for society