Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Dalam Penguasaan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Lisnawati, Rika; Adman, Adman
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper) Vol 4, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpm.v4i2.18022

Abstract

This research is motivated by low level of competency skill of Office Administration skill by learner on Office Administration. The purpose of this study is to obtain a description of the effectiveness of the implementation of industrial work programs, obtain a description of the level of control of the competence of office administration expertise by learners, and to determine whether there is influence from the effectiveness of the implementation of industrial work programs to mastering the competence of administrative office skills by participants educate. This study uses a quantitative approach. The research method used is explanatory survey method. Data collection techniques were conducted through questionnaires. Members of the sample are 58 learners who have implemented prakerin program on Office Administration. Data analysis technique used in this research is simple linear regression test. Based on the results of research, obtained information that the implementation of industrial work programs in the category of very effective and control of the competence of office administration by students are in the high category. In addition, the results of the study prove that there is a positive and significant influence between the effectiveness of prakerin implementation to the mastery of the competence of office administration expertise by the learners of 17.78% in the Office Administration. Based on the results of the research, the authors suggest that the parties involved in the implementation of prakerin maintain and or improve the effectiveness of prakerin implementation in order to improve the mastery of the competence of administrative skills of the Office by the learners, especially in the supervision and guidance by the school / industry supervisor / mentor to the participants educated during prakerin implementation.ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi rendahnya tingkat penguasaan kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran oleh peserta didik pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas pelaksanaan program praktek kerja industri, memperoleh gambaran mengenai tingkat penguasaan kompetensi keahlian administrasi perkantoran oleh peserta didik, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari efektivitas pelaksanaan program praktek kerja industri terhadap penguasaan kompetensi keahlian administrasi perkantoran oleh peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey eksplanasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Anggota sampel yaitu 58 peserta didik yang sudah melaksanakan program prakerin pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa pelaksanaan program praktek kerja industri berada pada kategori sangat efektif dan penguasaan kompetensi administrasi perkantoran oleh peserta didik berada pada kategori tinggi. Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara efektivitas pelaksanaan prakerin terhadap penguasaan kompetensi keahlian administrasi perkantoran oleh peserta didik sebesar 17,78% pada pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran. Berdasarkan hasil penelitian, maka sarannya adalah  agar pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan prakerin mempertahankan dan atau meningkatkan efektivitas pelaksanaan prakerin guna meningkatkan penguasaan kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran oleh peserta didik terutama dalam aspek pengawasan dan bimbingan oleh tenaga/pembimbing dari pihak sekolah dan industri terhadap peserta didik selama pelaksanaan prakerin.
Peningkatan Literasi Keuangan Sejak Dini Dengan Metode Storytelling di Sekolah Dasar Depok Utie, Maulida Salmi; Walidain, Birrul; Windiarti, Faris; Tamimi, Yusrina Alyani; Lisnawati, Rika; Safitri, Nurfala; Alyssa, Heidy Puspa
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1143

Abstract

Financial Literacy is the knowledge, skills, and beliefs that influence attitudes and behaviors to improve the quality of decision-making and financial management to achieve the financial welfare of the community. Instilling financial literacy at school age will leave a mark on their memories. Financial literacy provided in schools has an impact on adulthood where the child has provisions in understanding financial literacy which will later become provisions to face financial problems. The purpose of the PKM (Community Service) Financial Literacy Program is to provide financial knowledge skills from an early age and shape the character of financially disciplined people when they grow up. This activity was carried out at SDIT At-Taufiq. Using the storytelling method. The results showed that students were very enthusiastic about learning about the meaning of saving, and we provided literacy such as financial discipline, budgeting, needs, and desires.ABSTRAKLiterasi Keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat. Penanaman literasi keuangan di usia sekolah akan membekas dalam ingatan individu. Literasi keuangan yang diberikan di sekolah berdampak pada usia dewasa dimana sang anak mempunyai bekal dalam memahami literasi keuangan yang nantinya akan menjadi bekal untuk menghadapi masalah keuangan. Tujuan dari Program PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) adalah membekali keterampilan pengetahuan keuangan sejak dini dan membentuk karakter masyarakat disiplin keuangan ketika dewasa nanti. Program ini dilakukan di SDIT At-Taufiq. Dengan menggunakan metode storytelling. Kegiatan  literasi ini menggunakan presentasi yang hasil kegiatan menunjukkan bahwa para siswa/i sangat antusias mereka mengetahui tentang arti menabung dan kami memberikan literasi seperti disiplin keuangan, penganggaran, kebutuhan, dan keinginan.
Peningkatan Literasi Industri Halal Melalui Masjid Zahra, Inas Afifah; Muhtasib, Ach.Bakhrul; Lisnawati, Rika; Arman, Ady; Anggraini, Desmitha Siachma; Melinda, Fina
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i2.5408

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Jakarta ini bertujuan untuk meningkatkan literasi industri halal bagi para khatib dan jamaah di sekitar Masjid Al Fauzien, Pesona Depok Estate. Latar belakang kegiatan ini didasarkan pada rendahnya pemahaman masyarakat terhadap industri halal, terutama dalam aspek regulasi dan peluang usaha. Kurangnya literasi ini berpotensi menghambat perkembangan industri halal di Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar global. Metode pelaksanaan PKM ini dilakukan melalui sosialisasi dengan materi bertema Industri Halal: Peluang, Tantangan, dan Regulasi. Kegiatan ini mencakup penyampaian informasi secara langsung melalui ceramah, diskusi interaktif, serta pembagian materi edukasi yang dapat diakses oleh peserta. Hasil PKM menunjukkan bahwa tingkat literasi industri halal para peserta sudah cukup memuaskan, terutama dari aspek penggunaan produk halal dan kesadaran halal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kuesioner sebesar 4,00, yang mencapai 44%-48%. Namun, dalam konteks pengetahuan terkait industri halal, masih diperlukan peningkatan, karena nilai maksimal kuesioner hanya mencapai 26%. Kegiatan sosialisasi ini telah selesai dilaksanakan dengan baik dan membuka peluang untuk keberlanjutan di masa mendatang. Keberlanjutan ini dianggap penting sebagai dukungan terhadap visi Indonesia dalam Master Plan Industri Halal 2023-2029, yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia