Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEMBANGUNAN PROYEK SUNCITY RESIDENCE Wulandari, Rizka; Sandi, Enes Ariyanto; Ulfiyati, Yuni
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Februari 2023 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v1i2.2023.60-64

Abstract

Pekerjaan konstruksi seringkali terjadi masalah operasional sehingga hal tersebut menyebabkan pekerjaan konstruksi mengalami keterlambatan. Masalah operasional itu sendiri adalah kurangnya tenaga kerja, bahan material, dan peralatan yang akan digunakan, alokasi yang tidak sesuai dengan rencana, dan masalah lainnya di luar jadwal rencana kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pembangunan Suncity Residence. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada kontraktor yang terlibat dalam proyek tersebut. Pemilihan responden menggunakan metode sampling kuota yang meliputi 30 responden yang mengerjakan proyek pembangunan Suncity Residence. Selanjutnya data hasil kuesioner diolah menggunakan analisis factor dengan software SPSS. Hasil analisis data yang diperoleh terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek Suncity Residence Apartment yang dilihat dari nilai persentase variannya. Variabel tersebut adalah pekerjaan yang tidak tepat yang dilakukan oleh kontraktor, kesalahan pengolahan material oleh kontraktor, kekurangan bahan dan material masuk ke dalam faktor satu yang memiliki nilai varian sebesar 45,107%. Dan kesalahan dalam perencanaan dan spesifikasi, perubahan scope perkerjaan konsultan dan terdapat perubahan tipe dan spesifikasi material masuk ke dalam faktor dua yang memiliki nilai varian sebesar 23,423%.  Dilihat dari nilai persentase terbesar, maka faktor satu memiliki nilai varian terbesar yaiu 45,107% dengan 3 faktor didalamnya.
DESAIN PETA SITUASI JALAN DENGAN METODE POLIGON TERBUKA (STUDI KASUS JALAN LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI) Rohman, Hidayatur; Sandi, Enes Ariyanto; Wari, Wahyu Naris
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 2 No. 1 (2023): Agustus 2023 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v2i1.2023.40-47

Abstract

Peta Situasi dalam perkembangannya sering digunakan sebagai gambar pelengkap dokumen pembangunan proyek. Diperlukan suatu penyajian peta yang menarik  dan mudah dipahami dengan pendetailan setiap objek. Jalan lingkungan Politeknik Negeri Banyuwangi memiliki panjang 772,3 meter. Jalan ini merupakan jalan akses civitas akademika untuk menuju gedung perkuliahan. Jalan yang dibangun pada tahun 2009 tersebut belum memiliki peta situasi, dimana peta ini sangat penting untuk perencanaan perbaikan jalan. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan desain peta situasi untuk jalan lingkungan Politeknik Negeri Banyuwangi, karena belum ada gambar perencanaan sebelumya. Tujuan dari proyek akhir ini untuk mengetahui cara pembuatan peta situasi dengan metode poligon terbuka menggunakan alat Waterpass. Desain peta situasi jalan yang didapatkan akan dijadikan acuan pembangunan jalan atau sarana prasarana penunjang jalan lainnya. Metode yang dilakukan yaitu survei langsung ke lokasi dengan bantuan alat Waterpass. Data kontur  yang dihasilkan diolah kembali dan dijadikan gambar site plan dan profil jalan dengan bantuan software AutoCad, SkecthUp,dan Lumion. Hasil penelitian ini diperoleh desain gambar site plan, profil jalan, tampak existing tiga dimensi  maupun data yang dihasilkan dari survei pemetaan lahan dari alat Waterpass dan koreksi-koreksi perhitungan untuk titik penembakan.
PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN PELAT BOUNDECK DAN PELAT KONVENSIONAL (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU POLIWANGI) adhitya, Mifta; Sandi, Enes Ariyanto; Hilmy, Muhammad
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Februari 2024 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v2i2.2024.78-85

Abstract

Pembangunan gedung bertingkat tak lepas dari pekerjaan pelat lantai. Beberapa metode pelaksanaan pelat lantai diantaranya yaitu konvensional dan boundeck. Pemilihan metode pelaksanaan berpengaruh terhadap biaya dan waktu yang diperlukan. Jika diperkirakan dengan logika, penggunaan pelat konvensional pada gedung lebih dari dua lantai akan lebih ekonomis karena bekisting konvensional dapat digunakan secara berulang. Di Banyuwangi masih jarang ditemukan proyek gedung bertingkat yang menggunakan boundeck. Namun, di kota besar seperti Surabaya, boundeck sudah mulai umum digunakan sebagai pengganti bekisting konvensional. Empat dari lima penelitian terdahulu menunjukan bahwa pelat boundeck lebih murah sebesar 12,77%-38,90%. Kelima penelitian tersebut menggunakan bekisting sekali pemakaian, sedangkan pada proyek Gedung Kuliah Terpadu Poliwangi menggunakan bekisting 2 kali pakai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya dan waktu pelat lantai konvensional dan boundeck pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Poliwangi. Penelitian diawali dengan studi literatur, pengumpulan data, perhitungan volume, kemudian perhitungan biaya untuk masing-masing pelat lantai menggunakan AHSP Banyuwangi Tahun 2023.Pelat yang ditinjau yaitu mulai dari pelat lantai 2 hingga pelat dak atap atau sejumlah 7 pelat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pelat boundeck sebesar Rp5.584.870.281,34, sedangkan biaya pekerjaan pelat konvensional sebesar Rp6.765.876.899,97. Perbandingan biaya pelat boundeck dan pelat konvensional menunjukkan selisih biaya sebesar Rp1.181.006.618,63  atau sekitar 17,46%. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan pelat boundeck membutuhkan biaya yang lebih murah daripada pekerjaan pelat konvensional.
Perbandingan Penambahan Jam Kerja dengan Pembagian Shift Kerja Terhadap Biaya dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit X Royana, Mayya; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Safitri, Fikca Ayuk; Sandi, Enes Ariyanto; Pradita, Rahayu
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2024): October Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i3.5584

Abstract

Proyek konstruksi memerlukan manajemen waktu dan biaya yang tepat serta akurat. Pada pelaksanaannya, sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal yang telah direncanakan dengan realisasi di lapangan sehingga menyebabkan keterlambatan. Hal tersebut akan berdampak pada pembengkakan biaya penyelesaian proyek. Proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit X Kediri Jawa Timur terjadi keterlambatan proyek selama 14 hari. Sehingga diperlukan rencana percepatan untuk mengejar keterlambatan tersebut. Alternatif percepatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penambahan jam kerja dan pembagian shift kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penambahan jam kerja dan pembagian shift kerja terhadap biaya dan waktu. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menentukan jalur kritis pekerjaan, menghitung biaya percepatan pada penambahan jam kerja dan shift kerja, menghitung biaya langsung dan biaya tidak langsung pada setiap kegiatan yang berubah akibat perubahan durasi, perhitungan cost slope, serta penentuan biaya total berdasarkan target waktu percepatan, yaitu 14 hari dengan metode crashing. Biaya yang dihasilkan dari alternatif percepatan penambahan jam kerja sebesar Rp11.418.641.365,00 sedangkan dengan alternatif pembagian shift kerja sebesar Rp11.331.415.483,00. Percepatan shift kerja menghasilkan biaya total yang lebih kecil dibandingkan dengan metode lembur kerja dengan selisih sebesar Rp87.225.881,50. Untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan biaya yang timbul akibat risiko kerja baik penambahan jam kerja maupun shift kerja.
Pengaruh Kecepatan Angin dan Kelembaban Terhadap Akurasi Hasil Pengukuran Jarak Horizontal dengan Alat Total Station GM-55 Wiryasuta, I Ketut Hendra; Sandi, Enes Ariyanto; Varicatussholeha, Deva
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2023): October Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v15i2.4631

Abstract

Total Station merupakan alat ukur dengan tingkat sensitivitas tinggi. Beberapa faktor memengaruhi pengukuran menggunakan Total Station, salah satunya adalah faktor alam. Kecepatan angin dan kelembaban termasuk dalam faktor alam yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai koreksi jarak horizontal akibat pengaruh kecepatan angin dan kelembaban. Metode pengambilan data melibatkan pengukuran langsung di lapangan, yang mencakup pengukuran jarak, kecepatan angin, dan kelembaban udara secara simultan. Pengukuran dilakukan pada 5 patok dengan jarak masing-masing 20 m, 40 m, 60 m, 80 m, dan 100 m dari patok BM. Pengolahan data dilakukan per patok menggunakan regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS. Sementara itu, pengolahan data keseluruhan patok menggunakan trendline options linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan angin dan kelembaban memiliki pengaruh terhadap jarak horizontal. Nilai koreksi dari kecepatan angin setiap kenaikan 1 m/s terhadap jarak horizontal dapat dihitung menggunakan rumus persamaan y = 0.00009x – 0.00021, dengan x sebagai jarak horizontal yang ingin diketahui. Sedangkan untuk nilai koreksi kelembaban setiap kenaikan 1% RH terhadap jarak horizontal dapat dihitung menggunakan rumus persamaan y = 0,00001x + 0,0000012, dengan x sebagai jarak horizontal yang ingin diketahui.
Analisis Pengaruh Percepatan Pekerjaan Struktur dan Penundaan Pembayaran terhadap Cashflow Proyek Gedung X di Jawa Timur Purwandari, Desi Ayu; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Hardiyanti, Siska Aprilia; Safitri, Fikca Ayuk; Sandi, Enes Ariyanto
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2024): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i2.5217

Abstract

Construction projects require complex resources. One resource that needs to be considered is the project cash flow aspect. If cash flow is not calculated properly, it will result in negative impacts, namely losses resulting in the project being stopped. In project implementation, acceleration is often carried out for certain purposes and payments are often delayed due to administrative negligence or non-compliance with contract provisions. This research aims to analyze the effect of accelerating structural work and delaying payments on the cash flow of the building x construction project in East Java. The method used for this research is to use cash flow analysis which consists of calculating cash in, cash out and overdraft. Cash flow calculations are carried out, namely calculating cash flow according to the contract, cash flow by accelerating structural work for 2, 4 and 6 weeks. Apart from that, cash flow is also calculated with payment delays of 1, 2 and 3 weeks. Based on the results of the analysis, the faster the project is implemented, the smaller the peak overdraft value will be and the final overdraft value will be greater. This will provide benefits to the contractor in terms of overdraft value because it provides smaller cash and produces greater profits. On the other hand, if the term payment experiences a longer delay, it will result in a larger peak overdraft value and a smaller final overdraft value. This will have a detrimental impact on contractors because they have to provide increasingly large cash reserves, but produce increasingly smaller profits.
Perbandingan Estimasi Biaya Konstruksi Menggunakan Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2016 dan Nomor 8 Tahun 2023 (Studi Kasus pada Proyek XYZ) Wahyuningsih, Sri; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Safitri, Fikca Ayuk; Ulfiyati, Yuni; Sandi, Enes Ariyanto
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2024): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i2.5249

Abstract

Perkembangan regulasi konstruksi memiliki dampak signifikan terhadap estimasi biaya konstruksi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 28 tahun 2016 telah lama menjadi acuan dalam menentukan estimasi biaya proyek konstruksi di Indonesia. Namun, pada tahun 2023, Pemerintah menerbitkan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023 sebagai upaya untuk memperbarui pedoman estimasi biaya konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan estimasi biaya konstruksi menggunakan Permen PUPR Nomor 28 tahun 2016 dan Nomor 8 tahun 2023. Studi kasus yang digunakan penelitian ini adalah Proyek XYZ di Surabaya, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang digunakan untuk menganalisis biaya alat, bahan, dan upah tenaga kerja berdasarkan nilai indeks atau koefisien. Estimasi biaya hanya dilakukan pada pekerjaan struktur. Hasil analisa estimasi biaya konstruksi berdasarkan Permen PUPR Nomor 28 tahun 2016 sebesar Rp9.376.100.590 sedangkan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023 sebesar Rp8.617.159.980. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa menggunakan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023 menghasilkan estimasi biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan Nomor 28 tahun 2016, ditunjukkan oleh selisih anggaran sebesar Rp758.940.610 atau 8,09%, hal menunjukkan potensi penghematan yang signifikan dengan menggunakan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023.
VARIASI SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP CASH FLOW (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN LABORATORIUM TERPADU AKN BLITAR) Safitri, Aida Ayu; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Sandi, Enes Ariyanto
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 5, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/giratory.v1i1.19454

Abstract

Construction projects are a form of long-term investment that requires large capital. One important aspect in construction projects is the payment system. Therefore, it is necessary to vary the payment system on the cash flow of construction projects to determine the effect of the payment variation system on the safest cash flow for the contractor. In this research, the case study used for the calculation of payment system variations on cash flow is the AKN Putra Sang Fajar Blitar integrated laboratory construction project. The payment system used is the progress term payment system. The method used to obtain these results is done by varying the down payment and work progress. There are 6 variations (V) used, namely V1 down payment (0%) work progress 20%, V2 down payment (0%) work progress 25%, V3 down payment 10% work progress 10%, V4 down payment 10% work progress 25%, V5 down payment 20% work progress 20%, V6 down payment 20% work progress 25%. From the results that have been obtained, the highest peak overdraft is in V2 amounting to -Rp5,365,573,659.76 and the lowest is in V3 amounting to -Rp2,864,421,825.56. Meanwhile, the final overdraft value is the same in each variation, which is Rp824,863,740.58. Therefore, the safest variation is V3 with the lowest peak overdraft. The effect of the variation of the payment system that has been known is that the greater the down payment in each variation, the lower the peak overdraft, as well as the smaller the work progress term, the lower the peak overdraft.