Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA MESIN PEMBAGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN SIDOREJO TUBAN Ahmadi, Agus; Mizan, Saeful
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 12 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i12.6086

Abstract

Dalam kegiatan pembelajaran guru dan siswa mengalami permasalahan yaitu guru belum menggunakan media pembelajaran konkret, guru hanya menggunakan buku pegangan guru. Konsep dalam pembelajaran matematika kurang bervariasi mengakibatkan siswa kurang memahami materi perkalian dan pembagian yang telah disampaikan dan merasa bosan. Siswa kesulitan dan belum mahir berhitung perkalian dan pembagian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil analisis kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran mesin pembagi pada materi perkalian dan pembagian. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan angket kebutuhan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil data ini kemudian diuraikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Hasil wawancara menunjukan bahwa guru belum menggunakan media, kemampuan berhitung siswa kurangdalam perkalian & pembagian. Adapun hasil analisis kebutuhan sebagai berikutbahwa media pembelajaran mesin pembagi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran supaya siswa tertarik dan terbangun motivasi belajar perkalian & pembagian. Siswa senang apabila belajar sambil bermain dengan menggunakan media pembelajaran konkret, dengan adanya media pembelajaran mesin pembagi ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar perkalian dan pembagian siswakelas 3 sekolah dasar. Hasil inidijadikandasar perancangan pembuatan mesin pembagi.
Pencegahan Karies Gigi Anak Pada Masa Geligi Bercampur Dengan Meningkatkan Kebersihan Mulut Melalui Diet Tinggi Serat Khafid, Mohammad; Ananda, Alvi Annisa; Prasiska, Danik Iga; Ahmadi, Agus; Khabib, Muhammad
Journal of Oral Health Care Vol. 11 No. 1 (2023): 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/ohc.v11i1.1767

Abstract

Pendahuluan: Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial yang membutuhkan strategi pencegahan yang komprehensif khususnya pada anak-anak dalam masa gigi bercampur. Memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut tentang pentingnya diet tinggi serat merupakan faktor penting dalam upaya pencegahan karies pada anak.  Tujuan: untuk menganalisis pengaruh mengunyah makanan Pyrus bretshneideri terhadap peningkatan kebersihan mulut sebagai upaya pencegahan karies gigi pada anak. Metode: Penelitian Quasi-Experimental dengan desain non-equivalent control group digunakan untuk menilai 40 anak di sekolah swasta di kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Hasil yang dinilai adalah kebersihan mulut anak yang mengukur debris index (DI) menurut Green and Vermilion Debris Index (OHI-S). Uji normalitas menggunakan uji Kolmograf Smirnov dan uji T berpasangan untuk membandingkan data kuantitatif. Hasil: Rerata debris index anak setelah mengunyah makanan berserat tinggi mengalami penurunan yang menunjukkan penurunan yang signifikan sebesar 0,73 (t 23,086, p-value < 0,001). Kesimpulan: Tingkat debris index pada anak menurun setelah mengunyah makanan berserat tinggi, mengkonsumsi makanan berserat tinggi dapat meningkatkan kebersihan mulut anak, dan merupakan faktor utama dalam pencegahan karies gigi.
Motif Wayang Beber Gaya Pacitan Pada Tas Wanita Berbahan Kulit Dan Tapestry Sabina, Nisma Inas; Ahmadi, Agus
Ornamen Vol. 20 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v20i2.5487

Abstract

Motif Wayang Beber Gaya Pacitan Pada Tas Wanita Berbahan Kulit dan Tapestry, merupakan sebuah karya yang terispirasi dari motif Wayang Beber pada karya Wayang Beber dan pertunjukannya. Tujuan dari kekaryaan ini yaitu mensosialisasikan visual Wayang Beber Pacitan dengan cara menerapkan motif Wayang Beber Pacitan ke dalam karya tas. Landasan penciptaan karya ini mengacu pada 3 unsur estetika modern milik Monroe Beardsley yaitu; kesatuan, kerumitan, dan kesungguhan. Penciptaan karya ini dilakukan menggunakan teori SP Gustami yaitu metode “tiga tahap enam langkah penciptaan karya seni kriya”. Proses penciptaan karya dimulai dari tahap eksplorasi yaitu dengan melakukan pengamatan pada Wayang Beber, dilanjutkan tahap perancangan alternatif desain untuk dipilih sebagai motif hias yang diaplikasikan pada tas wanita dengan tapestry. Berikutnya merupakan teknik perwujudan penciptaan karya ini menggunakan teknik tatah sungging. Proses perwujudan karya diawali dengan proses pembuatan pola tas, pemotongan bahan, pemindahan motif hias pada pola tas, memahat kulit sesuai dengan motif, penyunggingan, proses pembuatan tapestry, menipiskan kulit, merakit pola tas, menjahit pola, pewarnaan tas, dan finishing. Penciptaan karya ini menghasilkan 2 tas wanita dengan judul; Sekartaji dan Naladerma. Dengan terciptanya karya tas wanita yang mengangkat Wayang Beber diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai Wayang Beber pada sebuah karya dapat juga diaplikasikan menjadi sebuah karya fungsional yang menarik.
Integrasi Teknik Tradisional dan Modern dalam Desain Souvenir Tokoh Wayang Orang Surakarta Ahmadi, Agus; Sayekti, Devi Nirmala Muthia
Ornamen Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v21i1.6023

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian terapan yang bertujuan untuk menghasilkan karya souvenir kreatif dengan dasar ide dan desain dari patung wayang orang di Kota Surakarta. Sejumlah patung wayang diseleksi dari bahan batu atau beton yang tergolong unik, keberadaannya sudah lama, dan berlokasi di jalan raya yang dikenal luas oleh masyarakat. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diwujudkan menjadi karya souvenir berbahan utama kulit dan kain.  Teknik yang digunakan adalah teknik tatah, sungging, dan turunannya seperti menggunakan teknik fotografi maupun desain digital. Selanjutnya produk souvenir baru ini dicetak menggunakan teknik printing modern. Metode penelitian terapan ini menggunakan pendekatan hermeunitik, yang menganalisis seni dengan cara mengobservasi seni itu sebagai fenomena yang berkembang dalam konteks sosial budaya, menguraiakan proses berkarya seni secara tekstual dan kontekstual. Target khusus dari penelitian terapan ini adalah peningkatan kualitas dan keberagaman produk souvenir, selanjutnya akan dilakukan uji coba pemasaran souvenir di lokasi wisata yang berada di Surakarta.
KRIYA KULIT KREATIF PENGEMBANGAN WAYANG KULIT PURWA Ahmadi, Agus
Acintya Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2776.748 KB) | DOI: 10.33153/acy.v8i1.1907

Abstract

Creativity is the ability to create something, which always develops in a person, including of crafts works and puppet. The study purposes were reviewed and data analyzed on: the creativity in the craft work, the diversity of puppet craft creations, design the creative puppet development and explain various examples of leather craft works on Purwa puppet development. The study method was adopted qualitative research character. The data analysis was used qualitative reasoning and iconography comparison. From the research results can be formulated the notion of creativity and creative craft creation. In practice of leather craft creation was required of art workmanship foundation, the datasource for exploration, and work practices methods. The diversity of the puppet art in Indonesia it can be noted that there are 55 types of puppets, which are mostly found in Java, and the most popular, widespread, and most of characters forms is the Purwa puppet. In the puppets creation was throughthe process of drawing, pattern or mbabon, inlaid, painting, and finishing. Subsequently reported the form of various creations of leather craft-themed puppet with an explanation, which including of the creation of puppets development for performances, works of leather craft was developed from Purwapuppet element, some new creations puppets, puppet crafts for wall hangings, decorativelighting and puppets patterned shutter, and leather puppets craft for souvenirs.Keywords: puppets, creative, crafts, diversity.
POLA, TATAHAN DAN SUNGGINGAN BONEKA WAYANG KULIT DAGELAN GAYA SURAKARTA DAN YOGYAKARTA SERTA KREASI PENGEMBANGANNYA Ahmadi, Agus
Acintya Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2775.001 KB) | DOI: 10.33153/acy.v7i1.1985

Abstract

The choice of clown (painting) puppet as the object of research is because of its simple and funny shape. This simple shape of puppet is very appropriate for a reference in making the pattern, inlaying and painting of the leather puppet for the beginner. Clown leather puppet /panakawanis a typical thing in Indonesia and it cannot be found in Indian where the original story comes from. The objectives of research are: to classify and to elaborate the inlay pattern/shape, size and motive applied to the clown puppet group; to explain the process and result of painting applied to Surakarta and Yogyakarta styles of clown puppet; as well as to express the clown puppet development creation. The research method used in this current study is a qualitative research method so that the research process is conducted in cycle, with repeatedly, ongoing or sustainable data collection activity. The result of research shows that the clown puppet group could be divided into 5 types consisting of 13 puppet characters in which each character of clown puppet is given puppet pattern example, inlay motiveshapes, and painting manifestation, in both Surakarta and Yogyakarta styles. The pattern and in lay of clown leather puppet group is much different from that of other leather puppet group. The difference is that the pattern and inlay of clown leather puppet group are simpler than that of jangkahan or bokongan puppet group. The unity of inlay and painting has been seen clearly in the painting inlay shape that becomes an overlapping decoration.Inlay is the border of painting motive and painting is the filler/color of inlay motive.Keywords: clown, leather puppet, creation.
KRIYA KULIT KREATIF PENGEMBANGAN WAYANG KULIT PURWA Ahmadi, Agus
Acintya Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v8i1.1907

Abstract

Creativity is the ability to create something, which always develops in a person, including of crafts works and puppet. The study purposes were reviewed and data analyzed on: the creativity in the craft work, the diversity of puppet craft creations, design the creative puppet development and explain various examples of leather craft works on Purwa puppet development. The study method was adopted qualitative research character. The data analysis was used qualitative reasoning and iconography comparison. From the research results can be formulated the notion of creativity and creative craft creation. In practice of leather craft creation was required of art workmanship foundation, the datasource for exploration, and work practices methods. The diversity of the puppet art in Indonesia it can be noted that there are 55 types of puppets, which are mostly found in Java, and the most popular, widespread, and most of characters forms is the Purwa puppet. In the puppets creation was throughthe process of drawing, pattern or mbabon, inlaid, painting, and finishing. Subsequently reported the form of various creations of leather craft-themed puppet with an explanation, which including of the creation of puppets development for performances, works of leather craft was developed from Purwapuppet element, some new creations puppets, puppet crafts for wall hangings, decorativelighting and puppets patterned shutter, and leather puppets craft for souvenirs.Keywords: puppets, creative, crafts, diversity.
POLA, TATAHAN DAN SUNGGINGAN BONEKA WAYANG KULIT DAGELAN GAYA SURAKARTA DAN YOGYAKARTA SERTA KREASI PENGEMBANGANNYA Ahmadi, Agus
Acintya Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v7i1.1985

Abstract

The choice of clown (painting) puppet as the object of research is because of its simple and funny shape. This simple shape of puppet is very appropriate for a reference in making the pattern, inlaying and painting of the leather puppet for the beginner. Clown leather puppet /panakawanis a typical thing in Indonesia and it cannot be found in Indian where the original story comes from. The objectives of research are: to classify and to elaborate the inlay pattern/shape, size and motive applied to the clown puppet group; to explain the process and result of painting applied to Surakarta and Yogyakarta styles of clown puppet; as well as to express the clown puppet development creation. The research method used in this current study is a qualitative research method so that the research process is conducted in cycle, with repeatedly, ongoing or sustainable data collection activity. The result of research shows that the clown puppet group could be divided into 5 types consisting of 13 puppet characters in which each character of clown puppet is given puppet pattern example, inlay motiveshapes, and painting manifestation, in both Surakarta and Yogyakarta styles. The pattern and in lay of clown leather puppet group is much different from that of other leather puppet group. The difference is that the pattern and inlay of clown leather puppet group are simpler than that of jangkahan or bokongan puppet group. The unity of inlay and painting has been seen clearly in the painting inlay shape that becomes an overlapping decoration.Inlay is the border of painting motive and painting is the filler/color of inlay motive.Keywords: clown, leather puppet, creation.
Motif Wayang Beber Gaya Pacitan Pada Tas Wanita Berbahan Kulit Dan Tapestry Sabina, Nisma Inas; Ahmadi, Agus
Ornamen Vol. 20 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v20i2.5487

Abstract

Motif Wayang Beber Gaya Pacitan Pada Tas Wanita Berbahan Kulit dan Tapestry, merupakan sebuah karya yang terispirasi dari motif Wayang Beber pada karya Wayang Beber dan pertunjukannya. Tujuan dari kekaryaan ini yaitu mensosialisasikan visual Wayang Beber Pacitan dengan cara menerapkan motif Wayang Beber Pacitan ke dalam karya tas. Landasan penciptaan karya ini mengacu pada 3 unsur estetika modern milik Monroe Beardsley yaitu; kesatuan, kerumitan, dan kesungguhan. Penciptaan karya ini dilakukan menggunakan teori SP Gustami yaitu metode “tiga tahap enam langkah penciptaan karya seni kriya”. Proses penciptaan karya dimulai dari tahap eksplorasi yaitu dengan melakukan pengamatan pada Wayang Beber, dilanjutkan tahap perancangan alternatif desain untuk dipilih sebagai motif hias yang diaplikasikan pada tas wanita dengan tapestry. Berikutnya merupakan teknik perwujudan penciptaan karya ini menggunakan teknik tatah sungging. Proses perwujudan karya diawali dengan proses pembuatan pola tas, pemotongan bahan, pemindahan motif hias pada pola tas, memahat kulit sesuai dengan motif, penyunggingan, proses pembuatan tapestry, menipiskan kulit, merakit pola tas, menjahit pola, pewarnaan tas, dan finishing. Penciptaan karya ini menghasilkan 2 tas wanita dengan judul; Sekartaji dan Naladerma. Dengan terciptanya karya tas wanita yang mengangkat Wayang Beber diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai Wayang Beber pada sebuah karya dapat juga diaplikasikan menjadi sebuah karya fungsional yang menarik.
Integrasi Teknik Tradisional dan Modern dalam Desain Souvenir Tokoh Wayang Orang Surakarta Ahmadi, Agus; Sayekti, Devi Nirmala Muthia
Ornamen Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v21i1.6023

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian terapan yang bertujuan untuk menghasilkan karya souvenir kreatif dengan dasar ide dan desain dari patung wayang orang di Kota Surakarta. Sejumlah patung wayang diseleksi dari bahan batu atau beton yang tergolong unik, keberadaannya sudah lama, dan berlokasi di jalan raya yang dikenal luas oleh masyarakat. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diwujudkan menjadi karya souvenir berbahan utama kulit dan kain.  Teknik yang digunakan adalah teknik tatah, sungging, dan turunannya seperti menggunakan teknik fotografi maupun desain digital. Selanjutnya produk souvenir baru ini dicetak menggunakan teknik printing modern. Metode penelitian terapan ini menggunakan pendekatan hermeunitik, yang menganalisis seni dengan cara mengobservasi seni itu sebagai fenomena yang berkembang dalam konteks sosial budaya, menguraiakan proses berkarya seni secara tekstual dan kontekstual. Target khusus dari penelitian terapan ini adalah peningkatan kualitas dan keberagaman produk souvenir, selanjutnya akan dilakukan uji coba pemasaran souvenir di lokasi wisata yang berada di Surakarta.