Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Risiko Ergonomi, Karakteristik Penjahit, Dan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Pada Penjahit Di Tanjungpinang Kota MF, M. Yusuf; Ikhwan, Zainul
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i3.479

Abstract

Aktivitas menjahit yang melibatkan postur tubuh yang statis, gerakan tangan berulang, dan penggunaan peralatan yang tidak ergonomis meningkatkan risiko MSDs seperti nyeri otot dan sendi. Penelitian ini mengeksplorasi gambaran risiko ergonomi, karakteristik penjahit, dan keluhan MSDs di Tanjungpinang Kota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk menilai risiko ergonomi, Nordic Body Map (NBM) untuk keluhan MSDs, dan kuesioner untuk karakteristik penjahit. Hasil penelitian menunjukkan hanya 3,33% penjahit memiliki postur kerja yang masih dapat diterima, sedangkan 56,67% berada dalam kategori yang memerlukan investigasi lebih lanjut dan 40% memerlukan perubahan segera. Dari 30 penjahit yang diteliti, 2 orang (6,67%) tidak mengalami keluhan MSDs, 10 orang (33,33%) mengalami keluhan ringan, 14 orang (46,67%) mengalami keluhan sedang, dan 4 orang (13,33%) mengalami keluhan berat. Karakteristik seperti posisi duduk membungkuk (60%), durasi kerja > 8 jam sehari (56,67%), dan waktu istirahat ≤ 1 jam sehari (96,67%) berkontribusi pada tingginya risiko MSDs. Penelitian ini menyarankan perlunya perbaikan ergonomis di tempat kerja serta intervensi yang lebih baik untuk mengurangi risiko MSDs dan meningkatkan kesejahteraan penjahit. Upaya yang dapat direkomendasikan untuk mengurangi keluhan MSDs pada penjahit yaitu memberi jedah istirahat 10-15 menit dengan melakukan peregangan.
RUMAH SEHAT BER-PHBS, CEGAH STUNTING SEBELUM GENTING! MF, M. Yusuf; Zainul Ikhwan
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.714

Abstract

Sumber Daya Manusia yang unggul merupakan syarat untuk membawa Indonesia Maju pada tahun 2045. Namun, penyiapan SDM unggul masih menghadapi tantangan masalah stunting. Jumlah kasus stunting di Kota Tanjungpinang tahun 2023 sebanyak 353 anak usia bawah lima tahun dan 50 anak usia dua tahun, dengan kasus tertinggi berada di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Program cegah dan tangani stunting di Tanjungpinang Timur lebih didominasi pada upaya perbaikan gizi cukup dan seimbang, sementara untuk faktor kesehatan lingkungan belum optimal dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan internalisasi dan sosialisasi sanitasi lingkungan rumah dan PHBS sebagai upaya dalam pencegahan stunting pada ibu menyusui dan ibu baduta/balita. Metodologi kegiatan ini mencakup penjajakan, survei lokasi, koordinasi dengan mitra kegiatan, persiapan pelaksanaan kegiatan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi kegiatan. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik dan lancar. Hasil rekapitulasi penilaian rumah sehat peserta menunjukkan bahwa hanya 3 variabel kriteria rumah sehat yang diterapkan di rumah peserta, sedangkan hasil penilaian penerapan 10 pilar PHBS menunjukkan bahwa hanya 2 variabel PHBS yang sudah diterapkan oleh keluarga peserta. Kegiatan internalisasi dan edukasi rumah sehat ber-PHBS sebagai upaya cegah stunting sebelum genting, telah memberikan sumbangsih serta manfaat yang positif bagi peserta dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman sebesar 90-100%. Upaya intervensi dan program keberlanjutan seperti pembentukan kader sanitarian Posyandu, program konseling rumah sehat, dan implementasi PHBS dalam tatanan rumah tangga sangat diperlukan untuk mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030 dan Indonesia Emas 2045.
Risiko Ergonomi, Karakteristik Penjahit, Dan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Pada Penjahit Di Tanjungpinang Kota MF, M. Yusuf; Ikhwan, Zainul
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i3.479

Abstract

Aktivitas menjahit yang melibatkan postur tubuh yang statis, gerakan tangan berulang, dan penggunaan peralatan yang tidak ergonomis meningkatkan risiko MSDs seperti nyeri otot dan sendi. Penelitian ini mengeksplorasi gambaran risiko ergonomi, karakteristik penjahit, dan keluhan MSDs di Tanjungpinang Kota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk menilai risiko ergonomi, Nordic Body Map (NBM) untuk keluhan MSDs, dan kuesioner untuk karakteristik penjahit. Hasil penelitian menunjukkan hanya 3,33% penjahit memiliki postur kerja yang masih dapat diterima, sedangkan 56,67% berada dalam kategori yang memerlukan investigasi lebih lanjut dan 40% memerlukan perubahan segera. Dari 30 penjahit yang diteliti, 2 orang (6,67%) tidak mengalami keluhan MSDs, 10 orang (33,33%) mengalami keluhan ringan, 14 orang (46,67%) mengalami keluhan sedang, dan 4 orang (13,33%) mengalami keluhan berat. Karakteristik seperti posisi duduk membungkuk (60%), durasi kerja > 8 jam sehari (56,67%), dan waktu istirahat ≤ 1 jam sehari (96,67%) berkontribusi pada tingginya risiko MSDs. Penelitian ini menyarankan perlunya perbaikan ergonomis di tempat kerja serta intervensi yang lebih baik untuk mengurangi risiko MSDs dan meningkatkan kesejahteraan penjahit. Upaya yang dapat direkomendasikan untuk mengurangi keluhan MSDs pada penjahit yaitu memberi jedah istirahat 10-15 menit dengan melakukan peregangan.
Risiko Kerja Disadari, Produktivitas Terkendali : Program Penyuluhan dan Pembekalan K3 bagi UMKM Penjahit di Kota Tanjungpinang MF, M. Yusuf; Hanum, Ulfa; Silalahi, Santa Novita Yosephin
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol. 7 No. 3 (2025): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v7i3.1115

Abstract

Tailors are at high risk of occupational accidents, hypertension, and musculoskeletal disorders (MSDs) due to prolonged static sitting postures, extended working hours, and unhealthy lifestyles. These conditions negatively affect both productivity and occupational health. This community service program aimed to improve tailors’ knowledge and awareness of Occupational Safety and Health (OSH) through interactive education. The methods included counseling, pre-test and post-test assessments, and evaluation of program success indicators covering OSH application, work behavior awareness, and healthy lifestyle practices. The results showed a significant increase in knowledge scores, with the mean rising from 5.4 in the pre-test to 9.5 in the post-test, a difference of +4.1 points. Program evaluation revealed high achievement in OSH implementation (100%), work awareness (100%), program benefits (100%), and healthy lifestyle awareness (90%). This program proved effective in enhancing tailors’ capacity to understand and apply OSH principles, thereby potentially reducing the risks of occupational accidents, MSDs, and hypertension. In conclusion, the Program of OSH education and provision is a crucial strategy to create a healthier, safer, and more productive working environment for tailors.