Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi Hasil Pemeriksaan Eritrosit Pada Sediaan Apusan Darah Tepi Menggunakan Zat Pewarna Alami Dari Ekstrak Ubi Ungu (Discorea alata) Nirmala Dewi; Rahmat Aryandi; Fitriani
Jurnal TLM Blood Smear Vol 3 No 2 (2022): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.69 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v3i2.645

Abstract

Sel darah merah adalah salah satu sel darah dengan jumlah paling banyak dibandingkan dengan sel darah lainnya.Sel darah merah berbentuk cakram bikonfaf dengan struktur sel yang tidak lengkap dengan ketebalan1,5-2,5 mikrom.fungsi eritrosit sebagai pembawah oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan .Didalam eritrosit atau sel darah merah terdapat suatu senyawa protein yaknik hemaglobin (Hb) dimana senyawa ini dapat mengikat zat besi sehingga dapat memberi warna merah pada dalam darah.Selain pewarnaan giemsa, pada penelitian ini juga akan digunakan ekstrak uwi ungu sebagai pewarnaan. Karna ekstran uwi ungu mengandung antosianin . Pemanfaatan ekkstrak uwi ungu yang dijadikan sebagai pewarnaan merupakan salah satu upaya pemanfaatan untuk dijadikan pewarna aternatif pengganti giemsa.Tujuan dalam pemenitian ini yaitu Diketahui kualitas eritrosit menggunakan zat pewarna alami dari ekstrak uwi ungu sebagai pengganti giemsa dengan konsetrasi 20%,40%,60%,80%,100%.Hasil dari penelitian ini hanya konsetrasi 100% yang bisa dilihat eritrositnya dengan bentuk samar samar dengan warna pucat dibanding dengan konsetrasi lain yang tidak terlihat jelas dan dari segi kualitas masih lebih bagus warna giemsa dibanding ekstrak uwi ungu. Kata Kunci: Erotrosit.Apusan Darah tepi Ekstrak Antosiani Uwi Ungu (Discorea alata)
Uji Daya Hambat Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus inaya, Fidjrina rahma; A.R. Pratiwi Hasanuddin; Aryandi, Rahmat
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 1 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i1.794

Abstract

Staphylococcus aureus is a gram-positive bacterial pathogen that looks like grapes. Staphylococcus aureus can cause skin infections (boils, impetigo, furuncles, wound infections, staphyloccus scalded skin syndrome). Each plant produces chemical compounds produced by the plant itself (Fatimah et al., 2016). The plant in question is seaweed (Eucheuma cottonii) which contains nutrients such as polysaccharides and fiber which have antibiotic, anticoagulant, anticancer, antipriloferatif (anti-uncontrolled cell division), antiviral and anti-inflammatory (anti-inflammatory) activities. has antibacterial activity, which can be used as an antibiotic. Research objectives, the purpose of this study was to determine whether seaweed extract could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Research methods, The research method used is the disc diffusion method. The data were statistically tested using the Kruskal-Wallis test, the treatment group in this study consisted of a positive control of chloram phenicol, a negative control of sterile distilled water and a concentration group of 100%, 80%, 60%, 40%, and 20% with 3 repetitions for each group. Conclusion, It can be concluded that Seaweed Extract (Eucheuma cottonii) has an inhibitory power against the growth of Staphylococcus aureus in the weak category.
Gambaran Parameter Hematologi Rutin Pada Pasien Yang Terkonfirmasi Covid-19 Yanti, Hikma; Aryandi, Rahmat; Hadijah, Sitti; Asdinar; Islawati
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 2 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i2.904

Abstract

Pemeriksaan hematologi rutin dilakukan untuk mengetahui keadaan darah baik sel darah maupun komponen darah yang terlarut dalam plasma, yang digunakan untuk memantau Kesehatan, diagnosis penyakit, pemantauan kondisi medis dan memantau pengobatan.Pemeriksaan hematologi rutin pada penelitian yang terkonfirmasi Covid -19 dilakukan dengan tujuan agar diketahui gambaran hasil pemeriksaan hematologi rutin pada pasien yang terkonfirmasi Covid -19 yang ada di Bulukumba. Metode Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian adalah obeservasi laboratories menggunakan data sekunder. Dengan jumlah populasi 587 pasien dan sampel sebanyak 86 pasien Hasil pemeriksaan data sekunder dari bulan januari – juli 2021. Kemudian di tabulasikan menggunakan Uji Chi Square. Didapatkan hasil bahwa dari 86 sampel pemeriksaan hematologi dengan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (53%) dan perempuan (46%). Diketahui pada pemeriksaan hematologi rutin untuk kadar hemoglobin didaptkan 52 orang yang memiliki kadar hemoglobin normal, 32 orang yang memiliki hemoglobin rendah dan 2 orang yang mengalami hemoglobin Tinggi. Kesimpulan Dari 86 sampel hasil pemeriksaan data sekunder pasien COVID-19 data tahun 2021 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan secara signifikan hanya pada kadar sel darah leukosit dikarenakan virus Covid -19 pada awalnya akan menyerang sistem imun manusia
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Hikma, Nurul; Fatimah; Gunawan; Aryandi, Rahmat; Salnus, Subakir
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 2 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i2.1098

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik apabila dikonsusmsi dalam jangka waktu panjang sehingga dapat menimbulkan masalah tersendiri. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat mengambil alternatif lain yaitu dengan menggunakan bahan alami yang mudah dijangkau seperti daun sukun yang digunakan sebagai pengganti antibiotik untuk menghindari terjadinya resistensi dan timbulnya efek samping dari antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sukun terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan pelarut etanol dengan metode difusi sumuran. penelitian ini adalah Experimental Laboratory, menggunakan desain True Eksperimental Design. Dimana ekstrak daun sukun diperoleh metode maserasi yang kemudian divariasikan kedalam lima perlakuan konsentrasi yaitu konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dan 20 % serta kontrol positif amoksisilin dan kontrol negatif aquadest. Kemudian dilanjutkan dengan metode difusi sumuran dengan cara membuat lubang pada media uji untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun sukun. Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa ekstrak daun sukun mampu menghambat pertumbuhan bakeri Staphylococcus aureus dengan kategori lemah hingga sedang. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sukun di semua variasi konsentrasi mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Perbandingan Hasil Led Berdasarkan Spesimen (EDTA Dan NaCl 0,9%) dengan Waktu Pemeriksaan Salnus, Subakir; Jusfika, Isma; Aryandi, Rahmat
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 2 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i2.1116

Abstract

Perubahan darah akan terjadi apabila darah disimpan selama 5 jam sehingga mengakibatkan LED berkurang, hal ini karena eritrosit mengalami perubahan bentuk menjadi sferis dan sulit untuk membentuk rouleaux. Permasalahan yang terjadi, LED tidak segera diperiksa karena keterbatasan tenaga dan alat pemeriksaan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai laju endap darah antara darah yang segera diperiksa dengan darah yang ditunda selama 5 jam. Metode : Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa DIII Analis Kesehatan tingkat 3 dan sampel dari penelitian ini adalah darah EDTA sebanyak 22 sampel. Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil laju endap darah yang signifikan antara darah segera periksa dan yang ditunda selam 5 jam. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa masing-masing data terdistribusi dengan normal yang memenuhi syarat untuk melakukan uji paired t-Test dari hasil akhir menunjukkan nilai p sebesar 0,007 < 0,05 yang artinya ada perbandingan laju endap darah yang signifikan pada darah yang segera diperiksa dan yang ditunda selama 5 jam. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari 22 sampel laju endap darah ada perbedaan hasil secara signifikan antara darah yang segera diperiksa dengan darah yang ditunda selama 5 jam
Perbedaan Nilai Laju Endap Darah Sampel Darah Na Citrat Segera Diperiksa Dengan Yang Disimpan Selama 3 dan 7 Jam Sahiruddin, Lala Andriani; Subakir Salnus; Rahmat Aryandi
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 1 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i1.1121

Abstract

Seiring dengan meningkatnya jumlah pemeriksaan, maka sampel yang dibutuhkan akan semakin banyak, untuk meminimalis pengambilan sampel, pemeriksaan laju endap darah (LED) cara yang banyak dilakukan dilapangan yaitu dengan memodifikasi penggunaan antikoagulan yang mana saat ini menggunakan antikoagulan Natrium Sitrat. Dalam buku (Gandasoebrata, 2010,) menyatakan bahwa pemeriksaan LED metode westegren menggunakan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemeriksaan LED yang segera diperiksa dan yang ditunda selama 3 dan 7 jam dilemari pendingin dengan suhu 4 derajat celcius menggunakan metode westegrenPenelitian ini dilakukan di Laboratorium klinik Stikes panrita Husada Bulukumba. populasi penelitian yaitu Mahasiswa Stikes Panrita Husada Bulukumba Prodi DIII analis Kesehatan Tingkat III kelas A yang berjumlah 11 orang.Instrumen penelitian diukur dengan pipet westegren. Hasil pemeriksaan LED dengan antikoagulan Natrium sitrat yang segera diperiksa yaitu 24,18 mm/jam sedangkan darah yang disimpan selama 3 jam yaitu 21,27 mm/jam dan yang ditunda selama 7 jam yaitu 15,82 mm/jam. Pada pengamatan darah simpan selama 3 dan 7 jam nilai LED lebih rendah dibandingkan dengan darah yang segera diperiksa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dismpulkan bahwa dari 11 sampel laju endap darah ada perbedaan yang signifikan antara nilai laju endap darah yang segera diperiksa dengan darah yang ditunda selama 3 dan 7 jam.
PERBEDAAN JUMLAH TROMBOSIT DARAH EDTA SEGERA DAN DITUNDA 50 MENIT Aryandi, Rahmat; Faizah, Nurul; faizah, Nurl
Jurnal TLM Blood Smear Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v5i1.1199

Abstract

Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponen di dalam darah. Darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, serta cairan yang berwarna ke-kuningan disebut dengan plasma Pemeriksaan hitung jumlah trombosit tidak boleh ditunda karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan bila terpaksa ditunda sebaiknya harus diperhatikan batas waktu penyimpanan untuk masing-masing pemeriksaan. Batas penyimpanan darah EDTA untuk pemeriksaan jumlah trombosit adalah satu jam, penundaan lebih dari satu jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit. Trombosit akan mudah pecah, terjadi proses agregasi dan adhesi sehingga menyebabkan trombosit bergabung satu sama lain. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah trombosit darah EDTA segera dan ditunda 50 menit. Metode : Metode penelitian ini adalah exsperimental laboratory. Hasil dan Kesimpulan : Dari hasil nilai rata-rata pemeriksaan trombosit segera 261,125 dan pemeriksaan trombosit yang ditunda rata-rata 272,625. Hasil uji T berpasangan mununjukkan adanya perbedaan bermakna antara jumlah trombosit yang segera diperiksan dan ditunda 50 menit (p=006).
Deteksi Dini HIV (Human Immunodefeciency Virus) Menggunakan Metode Immunochromatography pada Remaja di Desa Bonto Bulaeng Tiana, Kasratul; Aryandi, Rahmat; Muriyati , Muriyati
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 4 No 2 (2023): PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v4i2.11086

Abstract

Background: Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that weakens the human immune system, making people with the virus unable to fight various diseases that attack their bodies. Di sisi lain, Acquired Immunodeficiency Syndromes (AIDS) are symptoms that result from HIV infection that weakens the human immune system. Symptoms resulting from a weakening of the Human Immune System caused by HIV infection. The causes of Human Immunodeficiency Virus (HIV) are sexual intercourse, use of non-sterile syringes among drug users, use of piercings or tattoos, blood transfusions containing the HIV virus. Aim: The aim of the research is to determine the results of early detection of HIV (Human Immunodeficiency Virus) using the immunochromatography method in adolescents in BontoBulaeng Village. Method: This research method is descriptive research. This research was preceded by administering a questionnaire to obtain criteria in accordance with the research, HIV testing was carried out on adolescents using the immunochromatography method. This research began by giving questionnaires to respondents to obtain criteria that were appropriate to the research. Data analysis in this study used the SPSS frequency descriptive statistical test. Result: The results of this research were HIV tests on 30 teenagers, negative results were obtained (100%). Conclusion: Early detection of HIV using the immunochromatography method in adolescents in Bonto Bulaeng Village showed negative results for 30 samples (100%). Keywords: HIV, Teenager, Immunochromatografi
Gambaran Morfologi Leukosit Menggunakan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Sebagai Antikoagulan Hasma Kahar; Rahmat Aryandi; A. Suswani
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 1 No. 5 (2023): November
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leukosit (sel darah putih) adalah  komponen utama dari sistem pertahanan tubuh yang memiliki fungsi melawan mikroorganisme yang disebabkan oleh infeksi, sel tumor, dan benda asing berbahaya. Namun, Ketika darah berada di luar tubuh, darah akan lebih mudah untuk membeku . Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) merupakan salah satu tanaman rempah yang banyak ditemukan di Indonesia yang bermanfat sebagai obat dan dapat mencegah proses pembekuan darah dengan kandungan minyak atsiri yaitu senyawa Gingerol.  Penghambatan pembekuan darah oleh jahe diperkirakan terjadi melalui ion Ca2+. Proses transport Ca2+ ke dalam sitoplasma ke sel darah dihambat oleh minyak atsiri dari jahe yaitu gingerol, sehingga tidak terjadi pembekuan darah. Tujuan : Untuk melihat gambaran morfologi bentuk,warna dan ukuran leukosit  yang menggunakan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai antikoagulan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang akan dilakukan dua perlakuan untuk melihat gambaran morfologi bentuk,warna dan  leukosit menggunakan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai antikoagulan. Hasil Penelitian : Hasil pemeriksaan morfologi leukosit setelah penggunaan antikoagulan K2EDTA (perlakuan 1 sebagai standar) dan antikoagulan ekstrak jahe merah (Zingiber Officinalle Var. Rubrum) (perlakuan 2) tidak terjadi perubahan pada bentuk warna dan ukuran leukosit. Kesimpulan : penelitian tentang gambaran morfologi bentuk warna dan ukuran Leukosit menggunakan antikoagulan ekstrak jahe merah(zibbgiber officinale var.rubrum) didapat kan antikoagulan menggunakan hasil ekstrak jahe merah menunjukkan morfologi baik dari segi bentuk, ukuran dan warna khususnya pada  sitoplasma (membran sel), inti sel dan granula pada morfologi Leukosit, jarak antar sel darah lainnya dan kejelasan lapang pandang yang diamati tidak jauh berbeda jika menggunakan antikoagulan K3EDTA
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM PENCEGAHAN COVID-19 SERTA PEMBAGIAN MASKER Hasanuddin, A.R Pratiwi; Fatimah; Aryandi, Rahmat; Artati
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 4 No 2 (2023): Jurnal ABDIMAS Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jap.v4i2.903

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menyerang sistem pernapasan pada manusia. Virus tersebut telah menginfeksi jutaan orang di dunia sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi di seluruh dunia. Virus tersebut menyerang manusia tidak mengenal umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Anak-anak termasuk juga anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sangat rentan terhadap penularan COVID-19 ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada anak-anak Panti Asuhan Saadatul Banaat Kabupaten Bulukumba untuk menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari penularan COVID-19. Kegiatan ini juga diikuti dengan pembagian masker agar terbentuknya Gerakan menggunakan Masker (GEMAS), selain itu akan ada pemberian sembako kepada anak-anak panti asuhan agar dapat terpenuhi kebutuhannya selama pandemi COVID-19. Edukasi dilakukan menggunakan pendekatan partisipatif. Materi yang diberikan berupa pengenalan COVID-19 dan gejalanya, cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menerapkan etika batuk, cara physical distancing, cara menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta cara menggunakan masker yang tepat. Kegiatan edukasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan terhadap PHBS dalam pencegahan COVID-19 dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan demonstrasi. Penyampaian materi juga dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berupa poster. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberikan edukasi.