Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

IDENTIFIKASI NEMATODA USUS GOLONGAN STH (Soil Transmitted Helimnth) MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN JATI (Tectona grandis) Husnul Khatimah; AR Pratiwi Hasanuddin; Amirullah Amirullah
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 7 No. 1 (2022): BIOMA
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v7i1.18421

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kasus kecacingan yang cukup tinggi. Kasus kecacingan ini disebabkan oleh infeksi cacing usus yang proses menularnya melalui perantara tanah (Soil Transmitted helmint). Penyakit kecacingan banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi terutama pada kelompok masyarakat dengan kebersihan diri dan keadaan lingkungan yang kurang baik. Cacing yang merupakan penyebab dari infeksi adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang. Infeksi cacing ini mengakibatkan beberapa masalah yakni gangguan pencernaan, penyerapan serta metabolisme makanan sehingga protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan darah dapat hilang dalam jumlah yang banyak. Eosin 2% merupakan pewarna yang selama ini digunakan dalam pewarnaan telur cacing nematode usus. Daun jati (Tectona grandis) merupakan tanaman yang memberikan warna alami karena mengandung.pigmen Antosianin. Antosianin mampu memberikan warna merah, biru, orange atau ungu. Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu untuk mengetahui gambaran cacing STH (Soil Transmitted Helminth) menggunakan ekstrak daun jati (Tectona.grandis). Penelitian ini merupakan penelitian dekskriptif dengan pemeriksaan cacing menggunakan metode sedimentasi yang dilakukan dengan pewarna ekstrak daun jati dengan pelarut ethanol dan esoin 2% sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menujukkan bahwa ekstrak daun jati konsentrasi 60% lebih baik dan mampu dijadikan sebagai pewarna pengganti eosin. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jati dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam pemeriksaan telur cacing. Kata Kunci: Daun jati, Eosin, Soil Transmitted Helminth, Telur cacing
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : PEMBUATAN KOPI JAHE CELUP DI DESA TAMAONA KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA Andi Suswani Makmur; AR Pratiwi Hasanuddin; A.Nurlaela Amin; Fatimah
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Abdimas Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.042 KB) | DOI: 10.37362/jap.v2i2.732

Abstract

Minuman kopi merupakan salah satu minuman yang terkenal karena citarasa khas yang ditimbulkan saat penyeduhan. Penambahan jahe pada kopi sangat bermanfaat disebabkan karena jahe dapat menghangatkan badan serta menambah nafsu makan. Selain itu jahe juga dapat memberikan efek yang psitif terhadap Kesehatan karena kan membangkitkan nafsu makan dan memperbaiki pencernaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang manfaat dan cara pengolahan kopi jahe celup dalam kemasan tea bag sebagai minuman tradisional peningkat daya tahan tubuh. Kegiatan ini bekerjasama dengan dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tamaona Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Kopi jahe celup yang dihasilkan berasal dari kopi dan hasil pertanian masyarakat Desa Tamaona. Metode dalam pelaksanaan pengabdian melalui penyuluhan dan mengajarkan cara pembuatan kopi jahe celup dengan komposisi 20 mg kopi dan 20 mg jahe. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani tentang manfaat kopi jahe khususnya untuk Kesehatan serta cara pembuatan kopi jahe celup yang bermanfaat bagi Kesehatan. Kata Kunci: Kopi Jahe Celup, minuman kesehatan
UJI EFEKTIFITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN KAPAS Gossypium hirsutum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Propionibacterium acnes Asyahratul hikma Hikma; Asdinar; A.R. Pratiwi Hasanuddin
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 1 (2023): Bioma : Januari - Juni 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Propionibacterium acnes merupakan penyebab utama munculnya jerawat. Jerawat dapat diredakan dengan penggunaan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik dikatakan dapat menyebabkan resistensi dalam menghambat atau membunuh bakteri. Antibiotik dapat diganti penggunaannya dengan tanaman herbal seperti daun kapas. Daun kapas memiliki kandungan senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibakteri yaitu: flavonoid, alkaloid, terpenoid, saponin dan steroid. Ekstrak daun kapas diperoleh dengan cara maserasi kemudian dilakukan destilasi selanjutnya divariasikan kedalam beberapa perlakuan konsentrasi yaitu 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% serta control positif tetracycline dan control negatif aquadest. Kemudian dilanjutkan dengan metode difusi agar cara cakram (Paper disk). Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji One Way Anova.Ekstrak daun kapas mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan daya hambat sedang hingga kuat.
Gambaran Telur Cacing Balita Stunting Menggunakan Pewarnaan Antosianin Dari Ekstrak Ubi Ungu Metode Flotasi Di Kabupaten Bulukumba Asman; Subakir Salnus; Andi Suswani; A.R Pratiwi Hasanuddin
Jurnal TLM Blood Smear Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.252 KB)

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan pada balita di dunia khususnya di Indonesia yang menyebabkan gagal pertumbuhan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis atau malnutrisi dan terjadi infeksi berulang. Masalah kekurangan gizi pada belita umumnya sering disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya infeksi Soil Transminted Helminth (STH). Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran telur cacing Soil Transminted Helminth (STH) pada balita stunting usia 24-60 bulan di kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Metode yang di gunakan adalah Jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini di dahului dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan kriteria yang sesuai dengan penelitian, di dapatkan 19 responden balita stunting kemudian dilakukan pemeriksaan feses menggunakan metode flotasi dengan menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS uji statistik frequensi. Hasil Penelitian berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari 19 sampel ditemukan 5 sampel positif yaitu telur cacing ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode 1,6, 17, dan telur cacing ascaris lumbricoides infertil dengan kode 3, 8 menggunakan pewarnaan antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan proporsi kecacingan pada balita stunting sebesar 26,3% dengan menggunakan ekstrak antosianin konsentrasi 80% sebagai pewarna metode flotasi di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut. Kata Kunci: Antosianin, Kecacingan, Stunting, Ubi Ungu.
Hubungan Infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Bulukumba A.R.Pratiwi Hasanuddin; Asdinar
Jurnal TLM Blood Smear Vol 3 No 1 (2022): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.285 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v3i1.535

Abstract

Malnutrisi dan infeksi kecacingan bertalian satu dengan yang lain, malnutrisi dapat menyebabkan cacingan dan sebaliknya cacingan dapat menyebabkan malnutrisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan infeksi kecacingan dengan stunting pada balita di Kabupaten Bulukumba. Metode penelitian Menggunakan rancangan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling. Balita berumur 24-59 bulan sebanyak 20 orang yang telah masuk kedalam kategori stunting. Pengumpulan data pada bulan Desember 2019 – Februari 2020 di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang di Kabupaten Bulukumba. Orang tua subjek di wawancarai menggunakan panduan kuesioner. Sampel tinja dikumpulkan dan diamati menggunakan metode natif (langsung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 666 balita di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang, hanya 20 balita yang memenuhi syarat penelitian dan telah dikategorikan stunting. Infeksi kecacingan memiliki persentase sebesar 20% (4 balita) dengan intensitas infeksi paling banyak adalah cacing Ascaris lumbricoides 15%. Hasil analisis hubungan antara infeksi STH dengan status gizi berdasarkan TB/U menunjukkan nilai p>0.05. Kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara infeksi STH dengan kejadian stunting pada balita yang ada di Kabupaten Bulukumba.
PELATIHAN PEMBUATAN DESINFEKTAN PADA MAYARAKAT DESA PAENRE LOMPOE KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA Islawati; A.R.Pratiwi Hasanuddin; Asdinar; Rahmat Aryandi; Subakhir Salnus; Asriyani Ridwan; Dzikra Arwie
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Abdimas Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jap.v3i2.907

Abstract

Desa Paenrelompoe berada di sebelah utara kota kecamatan Gantarang. Mitra PKM (Program Kemitraan Masyarakat) adalah masyarakat Desa Paenre Lompoe Kecamatan gantarang Kabupaten Bulukumba dengan berbagai kalangan masyarakat. Meningktanya kasus penyebaran corona atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 dan untuk menghadapi program berdamai dengan virus, maka perlu kiranya memberikan pelatihan pembuatan desinfektan pada masyarakat agar pemehaman masyarakat mengenai virus dan metode pencegahannya dapat meningkat. Hasil akhir dari pelatihan ini adalah dengan bertambahnya pengetahuan dari masayrakat peserta pelatihan. Kata Kunci : covid-19, Desinfektan, Paenre Lompoe ABSTRACT Paenrelompoe village is to the north of the sub-district town of Gantarang. PKM partners (Community Partnership Program) are the people of Paenre Lompoe Village, Gantarang District, Bulukumba Regency with various groups of people. With the increase in cases of the spread of corona or better known as Covid-19 and in order to deal with the program of making peace with the virus, it is necessary to provide training in making disinfectants to the community so that people's understanding of the virus and its prevention methods can increase. The end result of this training is to increase the knowledge of the community participating in the training.
ANALISIS KADAR ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK DAUN BINAHONG HIJAU (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) A.R Pratiwi Hasanuddin; Yusran; Islawati; Artati
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 2 (2023): Bioma : Juli - Desember 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Binahong (Anredera Cordifolia (ten) Steenis) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional di Indonesia. Daun binahongmemiliki kandungan alkaloid, flavonoid,dan triterpenoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas. Untuk mengetahui aktifitas antioksidan suatu tanaman, salah satu pengukuran yang paling umum digunakan adalah melalui penangkapan radikal bebas menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar antioksidan ekstrak daun binahong dengan menggunakan metode DPPH. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental Laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Analis Kesehatan STIKES Panrita Husada Bulukumba pada bulan juli sampai agustus 2022. Sampel pada penelitian ini adalah daun binahong yang diambil di Desa garuntungan, Kecamatan kindang Kabupaten Bulukumba. Hasil persamaan regresi linier untuk vitamin C yakni y=2,55x + 0,3901 dimasukkan dalam persamaan regresi dengan konsentrasi vitamin C (ppm) sebagai absis sumbu (X) dan nilai persentase inhibisi (antioksidan) sebagai kordinatnya (sumbu Y). Dengan mengganti nilai y= 50 diperoleh nilai IC50 yang sebesar 40 ppm. Persamaan regresi linier untuk ekstrak daun kelor adalah y= 0,021 x +118,1. Dengan memasukkan nilai y=50 diperoleh nilai IC50 yang sebesar 3.238 ppm. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong mempunyai nilai IC50 sebesar 3.238 ppm, sedangkan nilai IC50 vitamin C sebesar 36,397 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun binahongmempunyai aktivitas penangkal radikal DPPH dengan nilai IC50 lebih dari 200 ppm, sehingga dapat dikatakan bahwa daun binahong memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah.Hasil penelitian pengukuran aktifitas akntioksidan ekstrak daun binahong menggunakan metode DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa harga IC50 ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolia (ten) steenis)lebih dari 200 ppm yakni sebesar 3.238 ppm, sehingga aktifitas antioksidan ekstrak daunbinahong termasuk kategori sangat lemah.
Gambaran Telur Cacing Sth Pada Balita Stunting Metode Sedimentasi Menggunakan Ekstrak Ubi Ungu Di Kabupaten Bulukumba Andi Agus. S; Subakir Salnus; Muriyati; A.R Pratiwi Hasanuddin
Jurnal TLM Blood Smear Vol 3 No 2 (2022): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.319 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v3i2.397

Abstract

Stunting merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan infeksi seperti diare, panas, batuk, pilek, dan sering terkena penyakit pada anak balita normal karena kekurangan protein, gizi serta vitamin A yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak balita. Masalah kekurangan gizi pada belita pada umumnya sering disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya infeksi STH adalah salah satu penyakit kecacingan yang menyebabkan kekurangan gizi yang sering terjadi seperti di Negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk di ketahui antosianin dapat di gunakan dalam pemeriksaan telur cacing STH dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bulukumba. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan observasi laboratorik yang bersifat deskriptif kategorik. Penelitian ini di dahului dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan kriteria yang sesuai dengan penelitian, di dapatkan 19 responden balita Stunting kemudian di lakukan pemeriksaan feses menggunakan metode Sedimentasi dengan menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Analisi data dalam penelitian ini menggunakan SPSS uji statistik Frekuensi. Hasil penelitian berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis dari 19 sampel di temukan 4 sampel positif yaitu telur cacing ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode 1,3 dan telur cacing ascaris lumbricoides infertil dengan kode 8,11 menggunakan pewarnaan antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proporsi kecacingan pada balita stunting sebesar 21,1% di Kecamatan Ujung Bulu dan Gantarang Kabupaten Bulukumba dan pewarna antosianin yang di peroleh dari ekstrak ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai pewarna dalam pemeriksaan telur cacing STH. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian. selanjutnya dapat digunakan sebagai penambah wawasan khususnya dalam bidang sains.
Uji Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Alfahrul, Andi; Hasanuddin, A.R Pratiwi; Haerati
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 2 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i2.626

Abstract

Salmonella typhi biasanya diobati dengan antibiotika seperti kloramfenikol, tiamfenikol, ampisilin, dan kotrimokzasol dengan indikasi penyembuhan atau penangan penyakit seperti demam tifoid. Namun, penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping seperti resistensi terhadap antibiotika. Oleh karena itu mulai dikembangkan penelitian tentang bahan alam untuk meminimalisir efek samping dari penggunaan antibiotik yaitu dengan menggunakan tanaman jahe. Untuk diketahuinya daya hambat ekstrak jahe terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Penelitian ini merupakan Eksperimenal Laboratory, menggunakan desain True Experimental Design dengan rancangan penelitian post test-only control group design. Eksrak jahe diperoleh dengan metode maserasi yang kemudian divariasikan kedalam beberapa konsenrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% serta kontrol positif dan negatif. Kemudian dilanjutkan dengan metode difusi cakram untuk menguji daya hambat, hasil yang didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan uji spss menggunakan One Way Anova Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak jahe mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dari kategori lemah hingga sedang. Dari hasil analisis statistik menunjukkan data terdistribusi dengan normal yang memenuhi syarat untuk melakukan uji one-way anova dari hasil akhir menunjukkan nilai p<0,001 yaitu adanya perbedaan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan bakteri salmonella typhi. Kata Kunci : Ekstrak jahe, Salmonella typhi, daya hambat.
Uji Daya Hambat Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus inaya, Fidjrina rahma; A.R. Pratiwi Hasanuddin; Aryandi, Rahmat
Jurnal TLM Blood Smear Vol 4 No 1 (2023): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v4i1.794

Abstract

Staphylococcus aureus is a gram-positive bacterial pathogen that looks like grapes. Staphylococcus aureus can cause skin infections (boils, impetigo, furuncles, wound infections, staphyloccus scalded skin syndrome). Each plant produces chemical compounds produced by the plant itself (Fatimah et al., 2016). The plant in question is seaweed (Eucheuma cottonii) which contains nutrients such as polysaccharides and fiber which have antibiotic, anticoagulant, anticancer, antipriloferatif (anti-uncontrolled cell division), antiviral and anti-inflammatory (anti-inflammatory) activities. has antibacterial activity, which can be used as an antibiotic. Research objectives, the purpose of this study was to determine whether seaweed extract could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Research methods, The research method used is the disc diffusion method. The data were statistically tested using the Kruskal-Wallis test, the treatment group in this study consisted of a positive control of chloram phenicol, a negative control of sterile distilled water and a concentration group of 100%, 80%, 60%, 40%, and 20% with 3 repetitions for each group. Conclusion, It can be concluded that Seaweed Extract (Eucheuma cottonii) has an inhibitory power against the growth of Staphylococcus aureus in the weak category.