Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STUDI POTENSI DEBIT DAN TINGGI JATUH AIR PADA SALURAN IRIGASI UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK KAWASAN EKOWISATA DI DESA SRIHARJO Fachri, Ahmad; Dewi Triastianti, Rita; Indrawati, Rosiana
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.396 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v19i1.15

Abstract

Salah satu sumber energi terbarukan adalah energi air (air). Jika pemanfaatan energi air (hidro) ditargetkan untuk mencapai 4% dari penggunaan energi nasional pada tahun 2025. Untuk mencapai target ini, perlu untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya air (hidro) yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai sumber energi terbarukan. Salah satu kategori pemanfaatan sumber daya air yang menjanjikan sebagai energi terbarukan (listrik) adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) (Marfudin, 2016). Kincir air adalah sarana untuk mengubah energi air menjadi energi mekanik dalam bentuk torsi pada poros roda. Roda air breastshot adalah kombinasi dari tipe overshot dan undershot dilihat dari energi yang mereka terima. Data dikumpulkan di Dusun Palemadu, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta karena tidak adanya data sebelumnya, peneliti melakukan observasi dan metode literatur dengan mengukur kecepatan aliran irasional sebelum memasuki pabrik, dan ukuran utama air. pabrik. Total energi yang dihasilkan oleh roda air Breashshot pada saluran irigasi dengan efisiensi adalah 50,49% dengan laju aliran 1,8 m3 / dtk, head adalah 0,3 kepadatan air 1000 kg / m3 dan gravitasi 9,81 diperoleh dengan daya listrik sebesar 267,46 watt. Dengan total daya 267,46 watt termasuk dalam jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air Picohidro, di mana daya listrik picohidro adalah kurang dari 500 watt. Desa Sriharjo adalah sebuah desa yang terletak di kawasan ekowisata dan pertanian. Daya yang dihasilkan dari roda air Breastshot tidak hanya untuk penerangan jalan, mereka juga dapat digunakan untuk mengusir hama yang menyerang petani padi.  
INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI GULA SEMUT DI TASIKMALAYA Indrawati, Rosiana; Cahyono, Sigit; Putra, Dhafid Etana
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.612 KB) | DOI: 10.28989/kacanegara.v3i1.477

Abstract

Gula merah merupakan produk olahan nira kelapa. Kabupaten Tasikmalaya merupakan kebupaten penghasil gula merah di Jawa Barat. Peluang pasar gula semut di Tasikmalaya belum diimbangi kemampuan pelaku usaha gula semut sekitarnya yang merupakan usaha berskala IKM. Promosi masih terbatas mulut ke mulut, variasi produk terbatas, motivasi pengembangan usaha yang rendah sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga usaha berskala IKM tidak dapat mengembangkan usahanya. Harga penjualan rendah karena dikuasai oleh tengkulak yang melakukan penadahan terhadap produk industri gula semut. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra, solusi yang ditawarkan: Membuat mesin pengolahan berskala IKM untuk meningkatkan mutu produk gula semut itu sendiri, penerapan teknologi pengembangan mesin pengolahan gula semut skala IKM menjadi produk tepat guna sehingga meningkatkan pelaku usaha gula semut di Kabupaten Tasikmalaya. Pembuatan alat disesuaikan kebutuhan mitra, dan diujicobakan pada salah dua mitra yaitu Amis Budi dan Penyadap bagja yang berlokasi di Kp.Gunung Pendeuy, Kel.Sukamenak Kec.Purbaratu Kota Tasikmalaya. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan. Antusias warga penggiat gula semut pada saat tim melakukan sosialisasi dan pelatihan terlihat sangat antusias. Kemampuan mitra dan masyarakat penggiat semut terkait penggunaan teknologi pengolahan gula semut semakin meningkat dan kegiatan pembuatan gula semut menjadi lebih ringan dari segi waktu dan tenaga. 
DISEMINASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI KABUPATEN PURWOREJO Indrawati, Rosiana; Hindarti, Fifin; Puspitasari, Amallia
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.184 KB) | DOI: 10.28989/kacanegara.v3i1.540

Abstract

Household waste is one of the sources of waste which has a big role in environmental pollution. The community as a waste producer still lacks a high level of concern for waste management itself. Partners in this case are Bandungrejo Village Youth and Youth Youth Association of ?Jaya Jaya? RT 02 RW 04 Bandungrejo Village Bayan District Purworejo District initiative to be able to manage the waste they produce so that it is not harmful to the environment while at the same time adding value to the income from the sale of processed waste. So in this case, the proposer has ideas to develop waste processing technology that can be utilized by partners in this case the community through the Appropriate Technology Application Program (PPTTG) in collaboration with the Ministry of Research, Technology and Higher Education with the House of Representatives Commission X. Activities undertaken i.e. to provide assistance in the form of an integrated waste processing machine as well as a waste management training. The tools provided include one unit of a plastic chopper machine, one unit of an organic chopper machine, one unit of an organic sieving machine, 20 unit of sorted waste bins, 20 units of composter and financial assistance for the construction of a waste processing building for the placement of these machines. This activity is expected to solve the problems of partners in waste management and improve the welfare of the community itself.
PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIR BAHAN TERHADAP KUALITAS BIOBRIKET ARANG KULIT KACANG TANAH Mu’minin, Amirul; Indrawati, Rosiana; Styana, Ucik Ika Fenti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v21i2.112

Abstract

Kebutuhan dan konsumsi energi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya perekonomian masyarakat, serta perkembangan industri di seluruh dunia. Oleh karena itu kita dituntut untuk memikirkan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan yaitu energi biomassa berupa biobriket dengan memanfaatkan kulit kacang tanah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran butir bahan terhadap kadar air, lama pembakaran, laju pembakaran, dan kekuatan tekan biobriket arang kulit kacang tanah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment dengan obyek penelitian adalah biobriket arang kulit kacang tanah dengan menganalisis kadar air, lama pembakaran, laju pembakaran, dan kekuatan tekan. Analisis data menggunakan metode deskripif. Pada pembuatan biobriket ini dilakukan variasi ukuran butir bahan dengan ukuran 10 mesh, 18 mesh, 30 mesh, dan 40 mesh, dengan menggunakan perekat getah karet dan dilakukan 2 kali pengulangan. Dari analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian diperoleh kadar air terendah pada ukuran butir bahan 10 mesh yaitu sebesar 19,5641 %, lama pembakaran tertinggi pada ukuran butir bahan 40 mesh yaitu selama 44,5 menit, laju pembakaran terendah pada ukuran butir bahan 40 mesh yaitu selama 0,898 gr/menit, kekuatan tekan biobriket sangat baik pada ukuran 30 mesh dan 40 mesh.
PEMANFAATAN PELET ECENG GONDOK DAN SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN BIOGAS Indrawati, Rosiana; Susilo, Joko
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v20i2.52

Abstract

salah satu sumber energi alternatif ramah lingkungan. Kemurnian biogas penting karena dapat meningkatkan nilai kalor biogas. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemanfaatan pelet eceng gondok dan sekam padi dalam meningkatkan kadar gas metan biogas.  Penelitian ini dilakukan pengamatan peningkatan konsentrasi CH4 dalam biogas melalui purifikasi dengan pelet eceng gondok dan sekam padi. Variabel ketinggian isian adsorben 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Variabel terikat yang diamati adalah prosentase kandungan CH4 sebelum dan pasca purifikasi. Pengambilan sampel dilakukan hari ke 20. Kemudian diambil sampel dengan variasi waktu kontak dan tinggi adsorben. Pengujian kromatografi menunjukkan kandungan gas CH4 terbesar pada reaktor pemurnian SPWT90TA5 yaitu adsorben Sekam Padi tinggi adsorben 5 cm dan waktu tinggal 90 menit sebesar 32,393 dengan prosentase kenaikan kandungan CH4 sebesar 26,3% dari kandungan awal CH4 sebelum proses pemurnian 8,99. Kandungan CH4 terendah pada sampel SPWT60TA10 yaitu adsorben Sekam Padi tinggi adsorben 10 cm waktu tinggal 60 menit yaitu 6,252 berkurang 30% dari kandungan CH4 awal sebelum purifikasi dilakukan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan pelet sekam padi dan eceng gondok sebagai adsorben dapat menyerap gas pengotor dalam biogas sehingga menaikkan kadar metan dalam biogas.
PERENCANAAN DESAIN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI DUSUN KARANGASEM, DESA MUNTUK, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL Prasetiyowati, Sri Haryanti; Indrawati, Rosiana
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v21i1.92

Abstract

Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Air bersih adalah air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi Sistem penyediaan air minum, dengan persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek sampingDusun  Karangasem, Desa Muntuk Kecamatan Dlingo,Kabupaten Bantul, Dusun Karangasem dengan jumlah penduduk sekitar 265 KK atau 1040 jiwa di mana sampai saat ini kondisinya belum mendapatkan pelayanan air minum yang memmadai Dusun Karangasem mempunyai sumber air berupa sumur bor sedalam kurang lebih 80 meter dengan debit aliran 2l/detik. Di Dusun Karangasem juga terdapat dua tempat wisata di mana sistem penyedian air minum belum tersediaMetode yang digunakan  dalam penelitian ini adalah metode survey dan perencanaan desain berdasarkan data primer dan data sekunderHasil perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum untuk Dusun  Karangasem,Desa Muntuk,Kecamatan Dlingo,Kabupaten Bantul menggunakan system pompa submersible kapasitas 5m3/jam dengan Head 100 m, 2,2 kw, 1 phase sejumlah satu buah. Pipa yang menghubungkan sumber air ke HU adalah pipa GI diameter 1,5” Pipa distribusi dari HU menggunakan pipa PVC dengan diameter 1” dan 1,5” .Untuk Hidran Umum diperlukan 4 buah Hidran dengan kapasitas 5m3. Sumber air (SA) berada pada koordinat 7°55'11.01"S/110°26'13.91"T dengan elevasi pada 455 mdpl. Koordinat lokasi rencana Hidran umum/reservoir berada pada 7°55'14.49"S/110°26'7.35"T dan elevasi 481 mdpl. Elevasi/beda tinggi antara sumber air dengan reservoir 24 m.  Rencana anggaran biaya direncanakan sebesar Rp 107. 621.700,00. Pembangunan Sistem Penyediaan Air minum dilakukan secara gotong-royong dengan melibatkan masyarakat di Dusun  Karangasem,Desa Muntuk,Kecamatan Dlingo,Kabupaten Bantul 
PENURUNAN BOD PADA BIOGAS KOTORAN SAPI CAMPURAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DENGAN VARIASI KECEPATAN DAN LAMA PENGADUKAN Indrawati, Rosiana
Journal of Research and Technology Vol. 3 No. 2 (2017): JRT Volume 3 No 2 Des 2017
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.937 KB) | DOI: 10.55732/jrt.v3i2.239

Abstract

The scarcity of energy sources, especially fuel oil (BBM) has become a world problem. The abundant cattle dung in the community has not been optimally utilized. In addition, the Tannery Industry (IPK) has not been optimally utilized. The aim of this research was to know the effect of speed and stirring duration to biogas volume and final BOD concentration on cow manure biogas mixed with tannery industry wastewater (IPK). The experiment used biodigester reactor as much as five pieces, one unit as a controller without stirring and four other unit as the test digester with stirring. IPK 0 as a control digester without stirring. Variation of stirring speed were 5 and 10 rpm, and stirring time were 10 and 15 minutes. The volume of biogas was measured for 20 days. BOD level was measured on the last day of fermentation process. The experiment results showed that the highest biogas volume was found on PK10L10 test digester that was mixture of cow manure and tannery industry wastewater (IPK) with variation of 10 rpm and duration of stirring 10 minutes ie 0.904 m3, and the lowest biogas volume was 0,158 m3 in IPK0 digester. The highest decreasing in BOD content was 20% in PK10L15 digester and the lowest decreasing IPK0 digester was 4%. The stirring process had a significant effect on biogas production and decreased BOD concentration in the digester. Keywords: BOD, Tannery Industry Wastewater, Biogas, Cow Manure.