Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR METODE OPERASI PRIA (MOP) DI SUNDI KIDUL ARGOREJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA Rahmawati, Dechoni; Anggraeni, Fatimah Dewi; Ariningtyas, Ristiana Eka
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i1.422

Abstract

Latar Belakang: Program Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program yangdicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia. Salahsatu metode kontrasepsi untuk pria adalah MOP (Metode Operasi Pria). Kebiasaan masyarakatyang menganggap bahwa masalah KB adalah wilayah perempuan dan pria tidak perlu terlibatjuga menjadi salah satu penyebab kurangnya partisipasi pria dalam KB. Tujuan: Untukmengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan suami dalam mengikutiprogram KB.Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatancross-sectional. Lokasi penelitian ini di Sundi kidul, Argorejo, Sedayu, Bantul dengan sampelsebesar 30 responden dan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Teknik ujistatistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah chi square.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pendidikan didapatkanhasil suami yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi akan memiliki kemungkinan 9kali untuk bersedia menjadi akseptor KB MOP, pada variabel pekerjaan didapatkan hasilvariabel pekerjaan tidak berhubungan dengan kesediaan suamiKesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa factorpendidikan berpengaruh terhadap kesediaan suami menjadi akseptor KB MOP.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON 1 BANTUL, YOGYAKARTA, TAHUN 2016 Anggraeni, Fatimah Dewi
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 8 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.715 KB)

Abstract

Latar belakang: Penderita kanker serviks meningkat sebanyak 2,5 orang per jam. Wanita meninggal dikarenakan kanker serviks sebanyak 1,1 per jam. Indonesia merupakan negara kedua setelah Tiongkok dengan jumlah kejadian kanker terbanyak. Pap smear merupakan salah satu program skrining untuk mengurangi jumlah penerita kanker serviks. Skrining Pap smear di Indonesia masih relativ rendah yaitu kurang dari 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara sikap dengan perilaku pemerikasaan Pap Smear terhadap kanker serviks pada wanita di Puskesmas Sewon I Bantul. Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel total 96 wanita dengan 32 kasus dan 64 kontrol dengan metode pengambilan sampel penyakit tetap. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sikap perempuan dalam kategori positif yaitu sebanyak 53,13%. Dan sebagian besar wanita tidak pernah menjalani tes sebanyak 64 wanita. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemeriksaan Pap smear (p value <0,001), Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemeriksaan Pap Smear sebagai deteksi awal kanker serviks pada wanita di Puskesmas Sewon 1, Bantul.
Pengaruh Penggunaan KB Suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) Terhadap Kenaikan Berat Badan Di Praktek Mandiri Bidan Dwi Ekowati, Kulon Progo, Yogyakarta Putriningrum, Eva; Anggraeni, Fatimah Dewi
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 16 No 1 (2021): March Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v16i1.126

Abstract

Introduction: Family planning is one of the government strategies in solving population problems and prevent maternal mortality and morbidity. Progestin injections contraceptives method is very effective, easy, practical, and inexpensive for women. However, progestin-injected contraceptives can also cause various side effects, such as weight gain, menstrual disorders, and a slower return of fertility. Objectives: The purpose of this study was to analyze whether there was an effect of using DMPA injection contraceptive on weight gain (BB) in PMB Dwi Ekowati, Kulon Progo, Yogyakarta. Methods: The research method used a pre-experimental design. The sample of this study were 20 mothers who used progestin injection contraception. The sample technique used purposive sampling, and the analysis used Paired t-test. Results: The results of this study indicate that the body weight of the acceptors before using DMPA injection contraceptive was 52.3 kg and after using contraception was 56.7 kg. The average weight gain in the first year is 0.6 kg, the second year is 3.5 kg, and the third year is 4.4 kg. There is an effect of using DMPA contraceptive method in increasing the body weight in the second and third years (p value 0.001 and 0.000), while there is no effect in the first year (p value 0.515).
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SKRINING DETEKSI DINI KANKER SERVIKS BERDASARKAN REASONED ACTION THEORY (RAT) DI PUSKESMAS SEWON I, BANTUL, YOGYAKARTA Anggraeni, Fatimah Dewi; Putriningrum, Eva
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.287

Abstract

Fatimah Dewi Anggraeni 1), Eva Putriningrum2)1), 2) Prodi Kebidanan, Universitas Jenderal A. Yani Yogyakarta,E-mail: dewianggraeni303@gmail.com, vacovedant@gmail.comABSTRAKLatar Belakang : Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi. Kasus kanker serviks tertinggi di Indonesia yaitu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 1,5% dengan jumlah kasus 2.703. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Sewon 1 Bantul Yogyakarta diketahui bahwa jumlah pasangan usia subur (PUS) yang berusia 25-50 tahun sebanyak 6.601, dengan jumlah pemeriksaan IVA tahun 2015 yaitu 33 (0,49%). Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA test berdasarkan Reasoned action theory di wilayah kerja Puskesmas Sewon I. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur berusia 20-50 tahun sebanyak 6.601 orang yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas I Sewon Bantul. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 80 wanita usia subur. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan analisis regresi logistic. Hasil : responden tidak melakukan pemeriksaan IVA test sebanyak 76,3 % (61 wanita) dan melakukan  pemeriksaan IVA test sebanyak 23,8 % (19 wanita). Responden mempunyai niat rendah sebanyak 53,8 % (43 wanita) dan sebagian niat tinggi sebanyak 46,3 % (37 wanita). Responden mempunyai sikap negatif sebanyak 51,3 % (41 wanita) dan sikap positif sebanyak 48,8 % (39 wanita). Responden mempunyai norma subjektif rendah sebanyak 51,3 % (41 wanita) dan mempunyai norma subjektif tinggi sebanyak 48,8 % (39 wanita). Terdapat hubungan antara niat dengan pemeriksaan IVA test (nilai p=0,009 dan odd ratio=8,83). Terdapat hubungan antara sikap dengan pemeriksaan IVA test (nilai p=0,033, dan odd ratio=5,11). Terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemeriksaan IVA test (nilai p= 0,048, dan odd ratio=4,11). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara niat, sikap, dan norma subjektif dengan pemeriksaan IVA test.Kata Kunci : Iva Test, Niat, Sikap, Norma Subjektif.ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO SCREENING BEHAVIOR OF DYNAMIC CANCER DETECTION BASED ON REASONED ACTION THEORY (RAT) IN PUSKESMAS SEWON I, BANTUL, YOGYAKARTAABSTRACTBackground: Indonesia is one of the developing countries with the highest number of cervical cancer sufferers. The highest cases of cervical cancer in Indonesia is in Yogyakarta Special Region (DIY) of 1.5% with 2,703 cases. The results of a preliminary study at Sewon 1 Bantul Yogyakarta Public Health Center revealed that the number of fertile age couples (PUS) aged 25-50 years was 6,601, with the number of IVA examinations in 2015 being 33 (0.49%). Objective: To analyze the factors associated with the behavior of early detection of cervical cancer with the IVA test method based on the Reasoned action theory in the work area of Sewon I Health Center Method: This type of research is analytical survey research using a cross sectional approach. The population in this study were women of childbearing age aged 20-50 years as many as 6,601 people who lived in the Work Area of I Sewon Public Health Center Bantul. The sampling technique used purposive sampling as many as 80 women of childbearing age. The data collection used questionnaires and data the analysis used logistic regression analysis. Results: The result shown respondents who did not do IVA test as much as 76.3% (61 women) and conducted IVA test as much as 23.8% (19 women). Respondents had low intentions of 53.8% (43 women) and some high intentions were 46.3% (37 women). Respondents had a negative attitude of 51.3% (41 women) and positive attitudes as much as 48.8% (39 women). Respondents had low subjective norms of 51.3% (41 women) and had high subjective norms of 48.8% (39 women). There was a relationship between intention and IVA test (p value = 0.009 and odd ratio = 8.83). There was a relationship between attitudes and IVA test (p value = 0.033, and odds ratio = 5.11). There is a relationship between subjective norms and IVA test (p value = 0.048, and odds ratio = 4.11). Conclusion: There is a relationship between intention, attitude, and subjective norms with IVA test.Keywords: IVA Test, Intention, Attitude, Subjective Norm
HUBUNGAN BAYI LAHIR STUNTING DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI DI BPM YULIATI SEMANU GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA Putriningrum, Eva; ., Eniyati; Anggraeni, Fatimah Dewi
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.350

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. DIY merupakan daerah prioritas untuk intervensi stunting, prevalensi stunting tertinggi terdapat di Kabupaten Gunung Kidul yaitu 19,82%. Di BPM Yuliati, pada bulan Januari – Juni 2018, terdapat 20,45% bayi mengalami lahir stunting.  Tujuan: Diketahuinya hubungan bayi lahir stunting dengan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia maksimal 12 bulan pada saat dilakukan penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling sebanyak 61 bayi. Analisis data menggunakan analisis korelasi Chi Square.  Hasil : Sebagian besar responden dengan riwayat lahir stunting mengalami pertumbuhan dengan kategori normal yaitu sebanyak 27 responden (44,26%), dan 3 responden (4,92%) masuk dalam kategori tidak normal, dan pada perkembangan bayi dengan riwayat lahir stunting, sebagian besar responden mempunyai perkembangan yang normal yaitu sebanyak 25 responden (40,98%), dan terdapat 5 responden (8,20%) yang masuk ke dalam kategori meragukan. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara riwayat bayi lahir stunting dengan pertumbuhan pada bayi, dan terdapat hubungan antara bayi dengan riwayat lahir stunting dengan perkembangan pada bayi.Kata Kunci : Lahir Stunting, Pertumbuhan, Perkembangan RELATIONSHIP BETWEEN NEWBORN WITH STUNTING AND BABY’S GROWTH AND DEVELOPMENT IN BPM YULIATI SEMANU GUNUNG KIDUL YOGYAKARTAABSTRACTBackground: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake for a long time due to the provision of food that does not meet nutritional needs. Yogyakarya is the priority area for stunting intervention. The highest prevalence of stunting in Yogyakarta is in Gunung Kidul Regency as much as 19.82%. In January - June 2018, 20.45% of babies in BPM Yuliati suffer from stunting. Objective: The aim of this research is to acknowledge the relationship between newborn with stunting and baby’s growth and development. Method: This type of research was a correlation description study used a cross sectional approach. The population in this study were infants aged a maximum of 12 months at the time of the study. The sampling technique used consecutive sampling of 61 infants. Data analysis using Chi Square correlation analysis. Results: Most respondents with a birth history of stunting experienced growth in the normal category of 27 respondents (44.26%), and 3 respondents (4.92%) were in the abnormal category, and in the development of infants with a history of stunting, partly The large number of respondents has a normal development of 25 respondents (40.98%), and there are 5 respondents (8.20%) who fall into the dubious category. Conclusion: There is no relationship between the history of stunting born babies and babies’ growth and development, and there is a relationship between stunting birth history with development in infants.Keywords: Birth Stunting, Growth, Development
HAMBATAN IBU BEKERJA DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTOLO II, KULONPROGO, YOGYAKARTA Anggraeni, Fatimah Dewi; Putriningrum, Eva
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.351

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : ASI sangat diperlukan bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi serta kesehatan ibu. Data di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukan capaian ASI eksklusif tahun 2012 menunjukkan adanya kondisi yang menyebabkan adanya penurunan yaitu sebesar 48%. Penurunan yang terus menerus tanpa ada penanganan dan fokus khusus, maka banyak bayi yang tidak mendapatkan haknya yaitu memperoleh ASI. Dampak lebih jauh dapat terjadi penurunan status gizi bayi. Hal ini jika dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menurunkan kualitas generasi penerus bangsa. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif adalah kesibukan ibu bekerja. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hambatan manajemen laktasi pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Sentolo II Kabupaten Kulon Progo. Metode Penelitian adalah kualitatif. Pengambilan sampel informan dilakukan secara purposive dengan jumlah 20 informan. Analisis data yang digunakan adalah analisi kualitatif dengan metode deduktif. Hasil : Hambatan ibu dalam managemen laktasi yaitu kurangnya pengetahuan tentang manajemen laktasi, kurang maksimalnya sosialisasi dari tenaga kesehatan, anggapan Sindrom ASI kurang, Motivasi/kesadaran ibu dalam pemberian ASI Eksklusif masih rendah,  Dukungan ditempat kerja masih kurang,  dan Minimnya dukungan dari keluarga/pengasuhKesimpulan : Hambatan dalam pemberian ASI yaitu pengetahuan, presepsi tentang asi, motivasi ibu, dukungan keluarga, dukungan tempat kerja, dukungan tenaga kesehatan.Kata Kunci : Hambatan,  Bekerja, Pemberian ASI THE OBSTACLE OF WORKING MOTHER IN PROVIDING EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN INFANTS IN NURSING MOTHERS IN PUSKESMAS SENTOLO II, KULONPROGO, YOGYAKARTAABSTRACTBackground : ASI very important for baby’s health and growth and also maternal health. The Yogyakarta data profile shows the exclusive breastfeeding target in 2012 is decline as much as 48%. Babies will not get their right to obtain breast milk if the continuous decline do not get special handling and focus. Further impacts can occur in infant's nutritional status. This is if left unsealed it will likely decrease the quality of the nation's future generation.  One factor that can affect the failure of exclusive breast feeding is the busyness of working mothers. Research objectives is to know the obstacles of the lactation management of working mothers in the workplace Puskesmas Sentolo II Regency of Kulon Progo. Research methode is Qualitative research. Informant sampling is done in purposive with the number of 20 informant. Analysis of the data used is qualitative analyzers with deductive methods. Result: The mother barrier in the management of lactation is a lack of knowledge about the management of lactation, the maximum dissemination of health workers, the assumption of less breast syndrome, motivation/awareness of mothers in the provision of exclusive breastfeeding is still low, support in the workplace is still lacking, and lack of support from the family/caregiver. Conclusion: The barriers of mothers in the management of lactation in nursing mothers is low knowledge, conception of breastfeeding, mother motivation, family support, support of health workers, suport of health workers,Keywords: Barriers, Women Working, Breast Feeding
STUDI KORELASI ANTARA USIA DAN PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TM III DI PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA Anggraeni, Fatimah Dewi
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. NO.02, DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i02.390

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Anemia membawa akibat dan komplikasi yang tinggi selama kehamilan dan persalinan. Ketidakpatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe mengakibatkan anemia. Tingkat pendidikan dan umur menentukan seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh sehingga menentukan perilaku dalam konsumsi obat. Puskesmas Prambanan memiliki angka kejadian anemia tertinggi di Kabupaten Sleman pada tahun 2014 (25,34%) dan 2015 (25,43%). Studi pendahuluan terhadap 8 ibu hamil, 5 orang mengkonsumsi tablet Fe tidak sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan Antara usia dan pendidikan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil TM III di Puskesmas Prambanan Sleman Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil TM III yang berkunjung ke Puskesmas Prambanan. Jumlah sampel sebanyak 36 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan software SPSS 16. Hasil:  Sebagian besar responden berusia tidak bersiko 77,8 % , berpendidikan tinggi 66,7 % dan patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe 63,9%.  Hasil uji analisis bivariat didapatkan hasil bahwa ibu yang berusia reproduksi memiliki peluang 9 kali dalam kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p=0,016). Pada responden yang memiliki pendididikan tinggi memiliki peluang 7,6 kali dalam mengkonsumsi tablet Fe (p=,011). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara usia dan pendidikan dengan kepatuhan konsumsi. Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk dapat menyampaian informasi sesuai latar belakang pendidikan dan usia, sehingga informasi dapat di terima dengan efektif.Kata Kunci : Usia, pendidikan, Kepatuhan konsumsi Fe STUDY CORRELATION  BETWEEN AGE AND EDUCATION WITH COMPLIANCE WITH FE TABLET CONSUMPTION IN PREGNANT MOTHER TM III AT PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN, YOGYAKARTAABSTRACTBackground: Anemia brings high consequences and complications during pregnancy and childbirth. Mother's non-compliance in consuming iron tablets results in anemia. The level of education and age determines a person to absorb and understand the knowledge they acquire so that it determines the behavior in drug consumption. Prambanan Puskesmas had the highest incidence of anemia in Sleman Regency in 2014 (25.34%) and 2015 (25.43%). The preliminary study of 8 pregnant women, 5 of whom took Fe tablets was not according to the instructions given by health personnel. Objective: To analyze the relationship between age and education with compliance with Fe tablet consumption in TM III pregnant women at Prambanan Public Health Center, Sleman Yogyakarta. Methods: This type of research used an analytical survey using a cross sectional approach. The sample in this study were TM III pregnant women who visited Prambanan Public Health Center. The number of samples was 36 respondents with purposive sampling technique. Data collection using questionnaires and data analysis using chi square statistical test with SPSS 16 software. Results: Most of the respondents were at no risk 77.8%, most of them were highly educated 66.7% and most of them were compliant in consuming Fe tablets 63.9%. The results of the bivariate analysis test showed that mothers of reproductive age had 9 times the chance of consuming Fe tablets (p = 0.016). Respondents who have high education have 7.6 times the chance of consuming Fe tablets (p = .111). Conclusion: There is a relationship between age and education with consumption compliance. It is recommended for health workers to be able to deliver information according to educational background and age, so that information can be received effectively.Keywords: Age, education, compliance with Fe consumption 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN USIA TERHADAP KEJADIAN BLIGHTED OVUM PREGNANCY DI PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA Rahmawati, Dechoni; Anggraeni, Fatimah Dewi
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.477

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Blighted ovum adalah suatu keadaan hasil konsepsi yang tidak mengandung janin. Diperkirakan di seluruh dunia Blighted ovum merupakan 60% dari penyebab kasus keguguran, di ASEAN (association of southeast asian nations) mencapai 51%, di Indonesia ditemukan 37% dari setiap 100 kehamilan, di Provinsi Yogyakarta mencapai 30% dari 100 kehamilan dan di Kabupaten Sleman sebanyak 43,39% (WHO, 2015). Tujuan: Mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian kehamilan blighted ovum. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Waktu penelitian ini dari 27 Maret 2021-12 Agustus 2021. Lokasi penelitian di PKU Muhammadiyah Gamping dengan sampel ibu hamil di PKU Muhammadiyah Gamping sebesar 30 responden, teknik pengambilan sampel Total Sampling. Luaran Yang Ditargetkan : Luaran penelitian ini jurnal nasional terakreditasi sinta 1-6. Hasil Penelitian: Faktor yang berhubungan dengan kejadian blighted ovum pregnancy yaitu faktor usia yang ditunjukkan dengan nilai p-value 0,04 dimana nilai p-value lebih kecil dibandingkan nilai signifikansi dengan tingkat kesalahan 5 % (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel usia dengan kejadian blighted ovum pregnancy. Untuk variabel pengetahuan nilai p-value 0,077 dimana nilai p-value lebih besar dibandingkan nilai signifikansi dengan tingkat kesalahan 5 % (0.05). Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel pengetahuan dengan kejadian blighted ovum pregnancy.Kata Kunci: Hamil, Blighted OvumTHE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND AGE ON THE INCIDENCE OF BLIGHTED OVUM PREGNANCY AT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTAABSTRACTBackground: Blighted ovum is a state of product of conception that does not contain a fetus. It is estimated that worldwide Blighted ovum is 60% of the causes of miscarriage cases, in ASEAN (association of Southeast Asian Nations) it reaches 51%, in Indonesia it is found 37% of every 100 pregnancies, in Yogyakarta Province it reaches 30% of 100 pregnancies and in Sleman Regency. as much as 43.39% (WHO, 2015). Objective: To identify factors related to the incidence of blighted ovum pregnancy. Research Methodology: This type of research is analytic observational with a cross-sectional approach. The time of this research is from 27 March 2021-12 August 2021. The research location is at PKU Muhammadiyah Gamping with a sample of pregnant women at PKU Muhammadiyah Gamping with 30 respondents, the sampling technique is Total Sampling. Targeted Outcomes: The outputs of this research are national journals accredited by sinta 1-6. Research Results: Factors related to the incidence of blighted ovum pregnancy are age, which is indicated by a p-value of 0.04 where the p-value is smaller than the significance value with an error rate of 5% (0.05). This shows that there is a relationship between the age variable and the incidence of blighted ovum pregnancy. For the knowledge variable, the p-value is 0.077 where the p-value is greater than the significance value with an error rate of 5% (0.05). This shows that there is no relationship between the knowledge variable and the incidence of blighted ovum pregnancy.Keywords: Pregnant, Blighted Ovum
Hubungan Antara Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Di Griya Arin, Yogyakarta Anggraeni, Fatimah Dewi; Utami, Nendhi Wahyunia; Rahmawati, Dechoni
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v7i2.3522

Abstract

Approximately 10% of pregnant women experience depression and this condition is higher in developing countries, reaching 15.6% during pregnancy and 19.8% after delivery. Mothers who experience anxiety during pregnancy will affect the intrauterine environment and fetal development. The majority of Primigravida mothers do not have experience and how to handle pregnancy until the delivery process goes smoothly, causing anxiety when compared to multigravidas. The purpose of this study was to determine the relationship between parity and anxiety levels. To determine the relationship between parity and the anxiety level of pregnant women with TM II and III. The type of research used is an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women with TM II and III at Griya Arin using a purposive random sampling technique with a total of 30 respondents. The data analysis used was the Spearman rho correlation nonparametric statistical test.The parity of most pregnant women in the multigravida pregnancy category was 60% (18 people), while the anxiety level of most pregnant women was in the moderate category, namely 73.3% (22 people). There is a parity relationship with the level of anxiety in pregnant women at Griya Arin Yogyakarta with a p-value of 0.039 and an odds ratio of 1.000 . There is a relationship between parity and the level of anxiety in pregnant women at Griya Arin Yogyakarta.