Pemanfaatan area parkir sebagai solar carport pada lingkungan pembangkit listrik menawarkan solusi ganda dalam meningkatkan efisiensi energi sekaligus mengoptimalkan aset lahan yang sebelumnya tidak produktif. Namun, implementasi sistem ini sering terkendala oleh tingginya biaya konstruksi, terutama ketika menggunakan struktur baja berat. Penelitian ini bertujuan merancang sistem solar carport berkapasitas 24,2 kWp dengan memanfaatkan struktur hibrida di PLTS Sengkol sebagai upaya menekan biaya investasi, sekaligus mensubstitusi beban pemakaian sendiri (auxiliary load) pada Main Station Building. Metode penelitian menggunakan simulasi PVSyst berbasis profil beban dinamis serta analisis ekonomi Discounted Cash Flow (DCF) untuk menilai performa teknis dan kelayakan finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi struktur hibrida mampu menurunkan biaya investasi menjadi Rp 9,05 juta/kWp, jauh lebih rendah dibandingkan standar industri. Sistem ini diproyeksikan menghasilkan energi sebesar 40,65 MWh/tahun dengan Performance Ratio (PR) sebesar 81,8%, sehingga mampu memenuhi 100% kebutuhan beban auxiliary gedung. Dari aspek ekonomi, proyek menjadi layak dengan nilai Net Present Value yang positif dan masa pengembalian modal kurang dari empat tahun. Temuan ini menegaskan bahwa solar carport dengan desain hibrida merupakan solusi efektif, ekonomis, dan aplikatif untuk pengembangan energi terbarukan pada infrastruktur pembangkit di Indonesia, sekaligus memberikan potensi implementasi lebih luas pada fasilitas industri lain yang membutuhkan efisiensi energi berkelanjutan.