Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Pada Orangtua Dan Guru Terhadap Penanganan Anak Tantrum TKA-TPA Wilayah Lenteng Agung Rokhmiati, Eka; Ghanesia, Hari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 2 No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 02 Nomer 02 Tahun 2021
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.087 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v2i02.1072

Abstract

Tantrum pada anak merupakan cara anak mengekspresikan perasaannya. Hal ini dikarenakan anak belum dapat mengkomunikasikan dengan baik. Tantrum seringkali terjadi pada anak usia toddler hingga prasekolah, yaitu pada usia 3-6 tahun. Pengabdian masyarakat diberikan pada orangtua dan guru dengan melakukan Pendidikan kesehatan cara penanganan anak tantrum. Kusioner merupakan alat evaluasi terhadap perubahan pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada orangtua dan guru. Menunjukan 43% terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Ada peningkatan Pengetahuan orangtua dan guru mengenai cara menangani anak tantrum.
Intervensi Keperawatan Komplementer sebagai Intervensi Pendamping Penyakit Degeneratif Purnama, Agus; Koto, Yeni; Susaldi, Susaldi; Yuliza, Emi; Lestari, Nur Eni; Sarwili, Indri; Herliana, Irma; Lannasari, Lannasari; Agustina, Marisca; Ghanesia, Hari; Tresya, Elvie
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 4 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 04 Nomer 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v4i02.2704

Abstract

Penuaan adalah proses alami dan tidak terhindarkan yang dialami oleh semua makhluk hidup yang memiliki umur tertentu, terutama manusia. Ini adalah perubahan berangsur-angsur dalam struktur, fungsi, dan kinerja tubuh yang terjadi seiring berjalannya waktu. Penuaan melibatkan perubahan dalam berbagai aspek, termasuk fisik, biologis, psikologis, dan sosial. Aspek fisik penuaan mencakup perubahan pada kulit, rambut, dan organ tubuh lainnya. Sel-sel tubuh mengalami kerusakan dan mengalami penurunan fungsi seiring bertambahnya usia. Misalnya, elastisitas kulit berkurang, massa otot menurun, dan kerapuhan tulang meningkat. Aspek biologis mencakup perubahan dalam proses biokimia dan hormonal yang memengaruhi keseimbangan tubuh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penuaan dan mengajarkan warga untuk dapat mengetahui dan mengatasi permasalahan kesehatan menggunakan intervensi komplementer serta dapat meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di RW 16 kelurahan Kapuk, kecamatan Cengkareng.
Gangguan Tidur dengan Perilaku Pada Anak Yang Menderita Autism Kurniasih, Dewi; Ghanesia, Hari
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 7 No 01 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Edisi Maret 2017
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.386 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v7i01.236

Abstract

Tumbuh kembang yang tidak optimal disebabkan salah satunya oleh kelainan otak, hingga menyebabkan gangguan pada tumbuh kembangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gangguan tidur dengan perilaku pada anak yang menderita autism. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian berjumlah 26 anak autism dengan sampel sebanyak 26 anak autism, teknik penelitian ini menggunakan total sampling yang diukur gangguan tidurnya dengan Children’s Sleep Habits Quistioner (CSHQ) dan perilaku dengan Clild Behavior Cheklist (CBCL) oleh pengasuhnya di 2 sekolah asrama pada yayasan anak berkebutuhan khusus di wilayah Kota Depok. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan antara gangguan tidur dengan perilaku yang dinyatakan p value 0,036. Variabel ini dapat berpeluang untuk kejadian gangguan tidur lebih dari 7 kali (Odd Rasio = 7.000) dengan nilai Convidance Interval terendah sebesar 1.014 dan nilai tertinggi sebesar 48.312 dibandingkan responden yang memiliki perilaku negatif anak autis. Penelitian ini direkomendasikan untuk orang tua dalam memperhatikan anak yang berada di sekolah berasrama dan guru dapat memberikan terapi untuk anak berkebutuhan khusus khususnya yang mengalami gangguan tidur dan perilaku seperti anak yang mengalami autism.
Pengaruh Kombinasi Kompres Dingin dan Teknik Distraksi Audiovisual Terhadap Tingkat Nyeri Saat Pemasangan Infus Pada Anak Usia Sekolah Anita Putri; Lestari, Nur Eni; Ghanesia, Hari
Journal of Nursing Education and Practice Vol. 4 No. 4 (2025): Journal of Nursing Education and Practice
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jnep.v4i4.458

Abstract

Introduction: Pain during invasive procedures such as IV insertion in school-age children can lead to trauma and non-cooperative behavior. Non-pharmacological interventions like cold compresses and audiovisual distraction are recommended to reduce pain perception.   Objective: To determine the effect of the combination of cold compress and audiovisual distraction on pain levels during IV insertion in school-age children.   Methods: This research used a pre-experimental post-test only control group design with a total of 30 respondents divided into intervention and control groups. The sampling technique used was purposive sampling. The research instrument used to measure pain level was the Wong-Baker FACES Pain Rating Scale. Data were analyzed using the Mann–Whitney U test.   Results: The intervention group experienced significantly lower pain scores compared to the control group with a p-value = 0.018 (p < 0.05), indicating a statistically significant difference.   Conclusion: The combination of cold compress and audiovisual distraction is effective in reducing pain during IV insertion in children. The combination of cold compress and audiovisual distraction can be applied by nurses as a non-pharmacological intervention to reduce pain during invasive procedures in children. Furthermore, this intervention can be established as a Standard Operating Procedure (SOP) for pain management during IV insertion in pediatric care settings.