Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 101737 KECAMATAN SUNGGAL Samgryce Siagian, Hartika; Samosir, Sri Rezeki; Anggraeni, Ratih
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/ji-somba.v3i2.1680

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diterapkan sebagai wujud kesadaran pada masalah kesehatan yang dapat dilakukan oleh seseorang. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut melalui edukasi PHBS dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. PHBS di lingkungan sekolah yaitu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan penyuluhan ini adalah meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 69 orang, siswa – siswi kelas 1,2,3 SDN Negeri 101737 Sunggal. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi dengan pemutaran video PHBS dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan tanya jawab kepada peserta. Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang PHBS dimana kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap PHBS. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi PHBS di sekolah mampu meningkatkan gaya hidup sehat sejak dini ditandai dengan peningkatan pengetahuan peserta tentang PHBS, dimana peserta menunjukkan sikap positif terhadap program PHBS serta mampu melakukan tindakan berkaitan dengan PHBS. Kegiatan pengabdian masyarakat serupa harus terus dilakukan sebagai bentuk penguatan dengan mencakup sasaran yang lebih banyak dan menjangkau area yang lebih luas lagi khususnya sekolah-sekolah yang belum pernah dijangkau.
EVALUATION OF ANTIBIOTICS USE IN DALU SEPULUH PUSKESMAS TANJUNG MORAWA anggraeni, Ratih; Samgryce Siagian, Hartika; Anggraini Sembiring, Syaiba
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v5i2.1308

Abstract

Antibiok sering digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik menjadi salah satu faktor resiko terjadinya peningkatan resiko bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman tentang penggunaan antibiotik di puskesmas Dalu sepuluh Tanjung Morawa. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tehnik sampel yaitu purposive sampling pada subjek sebanyak 70 orang tanjung morawa.
PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN PARACETAMOL PASCA IMUNISASI DASAR DI UNIT BALAI KESEHATAN IBU DAN ANAK (BKIA) RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN Samgryce Siagian, Hartika
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 6 No. 2 (2023): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jifarmasi.v6i2.1279

Abstract

Immunizations must be given to children from birth so that their bodies are protected from dangerous diseases. Complete basic immunizations that have fever side effects are DPT and measles immunizations, while BCG, polio and hepatitis B immunizations cause pain around the injection and redness. Antipyretics are used to treat high fever and seizures due to fever after immunization. This study aims to determine the level of experince of mothers about giving paracetamol after basic immunization to children at the mother and child health clinic (MCH) RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan. The sample used in this study was 30 people. This research is a quantitative descriptive study with a time series approach. The results of this study indicate that the characteristics of the mother's greatest level of work are housewives (66.7%) and the highest level of education of mothers is high school (53.3%). The mother's level of experince about giving paracetamol after immunization showed that the mother had a good level of experince (70%). In addition, the type of immunization that was given the most to children was BCG immunization (40%), where the age of the most immunized children was 2 months (20%). In addition, each child who was given paracetamol after BCG immunization was 4 children (13.3%). The average age of mothers who bring their children immunized is 24-26 years old (16.7%).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI TENTANG OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN DI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN Samgryce Siagian, Hartika; Samosir, Sri Rezeki; Gultom, Roby Pahala Januario
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 7 No. 2 (2024): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jifarmasi.v7i2.1577

Abstract

Obat Generik adalah obat dengan nama resmi International Non Propietary Name (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Obat paten adalah obat baru yang ditemukan berdasarkan riset industri farmasi yang diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya setelah melalui berbagai tahapan uji klinis. Mutu obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena bahan bakunya sama. Pada umumnya konsumen atau masyarakat lebih tertarik untuk mengkonsumsi produk obat bermerek/produk dagang dibandingkan produk generik, hal itu disebabkan adanya anggapan bahwa obat generik mutunya lebih rendah daripada produk yang bermerek/dagang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa sarjana farmasi di Universitas Imelda Medan tentang obat generik dan obat paten. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan kuesioner dibagikan kepada responden. Sampel berjumlah 67 mahasiswa aktif dari tingkat 1, 2, 3 dan 4. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling yaitu stratified random sampling. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan menampilkan persentase tingkat pengetahuan 76-100% tingkat pengetahuan baik, 56-75% tingkat pengetahuan cukup dan <55% tingkat pengetahuan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan mahasiswa sarjana farmasi tentang obat generik dan obat paten di Universitas Imelda Medan dikategorikan baik. Hal ini disebabkan dari data yang diperoleh sebanyak 66 responden (98,5%) memiliki pengetahuan baik dan 1 responden (1,5%) memiliki pengetahuan cukup.
GWANCANA (Women's Movement to Prevent Anemia) in Improving Adolescent Health Independence at PAB 8 Middle School Sampali Medan: GWANCANA (Gerakan Wanita Cegah Anemia) Dalam Peningkatan Kemandirian Kesehatan Remaja di SMP PAB 8 Sampali Medan Warnelis Sinaga, Elvalini; Gultom, Risatantry; Samgryce Siagian, Hartika; Christy, Johanna; Veronika, Ida; Priscillia, Prilly
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v5i1.1200

Abstract

One of the nutritional problems faced by adolescents is anemia. Anemia is defined as a decrease in blood hemoglobin (Hb) levels below normal values for age and gender. Common Hb values are <13.5 g/dL in adult men and <11.5 g/dL in adult women. Several factors that influence adolescents to experience anemia are unhealthy eating patterns, limited sources of knowledge and skills, lack of commitment from the school, and lack of student understanding of the dangers of anemia. The implementation of the GWANCANA program is to increase the independence of adolescent girls in preventing anemia by utilizing and reactivating the School Health Unit by forming a women's movement to prevent anemia. The target of community service counseling is adolescent girls at SMP PAB 8 SAMPALI Junior High School, Jl. Pasar Hitam No.69, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency, Sumatra Province, this aims to increase the independence of adolescent girls in preventing anemia by utilizing and reactivating the School Health Unit by forming a women's movement to prevent anemia (GWANCANA). Respondents from the counseling activities were all 124 young women. The method used was to measure knowledge first to see the increase in knowledge before and after the counseling was carried out using several media such as: questionnaires, posters, ppt and leaflets to attract the attention of female students of SMP PAB 8 SAMPALI. The knowledge of young women where the average previous knowledge value was 45.2 and after being given counseling increased to 89.1 This women's movement to prevent anemia plays a very important role in increasing the independence of young women in improving their health.
PENGEMBANGAN DAN STANDARISASI PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS X SEMESTER II SESUAI DENGAN TUNTUTAN KTSP Samgryce Siagian, Hartika
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 1 No. 1 (2017): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.238 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan standarisasi buku penuntun praktikum kimia. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui materi kimia kelas X semester II yang layak dan tepat dipraktikumkan sesuai dengan tuntutan KTSP. (2) untuk mengembangkan Penuntun Praktikum Kimia kelas X semester II sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (3) menstandarisasi Penuntun Praktikum Kimia SMA kelas X semester II yang telah disusun oleh peneliti. (3) untuk menghasilkan Penuntun Praktikum Kimia SMA kelas X yang dapat dipergunakan untuk mendukung minat belajar dan pemahaman siswa dalam pembelajaran kimia. Ada 3 tahap yang dilakukan dalam pengembangan Buku Penuntun Praktikum ini, yaitu: (1) tahap perencanaan, meliputi pengumpulan data terkait penggunaan buku penuntun praktikum di sekolah, mengumpulkan buku-buku sebagai acuan, (2) tahap pelaksanaan, meliputi uji kelayakan kepada guru dan dosen Kimia kemudian melakukan revisi, melakukan uji coba buku penuntun praktikum kepada siswa, (3) tahap menganalisis data berdasarkan teknik analisis kualitatif. Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA kelas X semester II yang disusun terdiri dari 3 (tiga) pokok bahasan yaitu Larutan Elektrolit-Non Elektrolit, Reaksi Redoks dan Hidrokarbon, yang terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, judul, tujuan, gambar alat yang digunakan, simbol serta bahaya dari zat yang digunakan, keselamatan kerja, dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, hasil pengamatan, serta tugas.Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada 5 (lima) guru kimia yang mengajar di kelas X SMA menyatakan penuntun praktikum layak (81%), 2 (dua) orang Dosen Kimia Unimed menyatakan penuntun praktikum sangat layak (95%) dan 93 orang siswa kelas X menyatakan penuntun praktikum sangat layak (88%) Produk penelitian ini berupa Buku Penuntun Praktikum Kimia yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia di kelas X SMA pada semester II berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KSTP).
STUDI DAYA SERAP FILM KITOSAN-MIKROKRISTAL SELULOSA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM KADMIUM (Cd) MENGGUNAKAN METODE ADSORPSI-FILTRASI KOLOM Samgryce Siagian, Hartika
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 1 No. 2 (2018): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.211 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pemanfaatan mikrokristal selulosa dari alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai bahan pengisi (filler) dalam film kitosan untuk menurunkan kadar logam kadmium (Cd) menggunakan metode filtrasi-adsorpsi kolom. Mikrokristal selulosa (MCC) yang ditambahkan ke dalam larutan film kitosan dengan variasi massa 0,1 g; 0,2 g; 0,3 g. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pertama adalah pembuatan MCC dari batang alang-alang yang didigesti dengan NaOH 17,5% menghasilkan ?-selulosa kemudian dihidrolisis dengan HCl 2,5 N menghasilkan MCC. Analisis ukuran partikel selulosa mikrokristal dengan PSA sebesar 82,278 µm. Tahap kedua adalah pembuatan film kitosan-MCC. Pengujian sifat mekanik terbaik terjadi pada film kitosan dengan penambahan 0,3 g MCC dengan ketebalan film sebesar 0,24 mm dan nilai uji kuat tarik sebesar 10,409 MPa. Hasil analisis sampel film sebagai adsorben logam kadmium menunjukkan bahwa film kitosan dengan penambahan 0,3 g MCC menghasilkan peningkatan daya serap logam kadmium (Cd) paling tinggi yaitu sebesar 79,519% dibandingkan film kitosan tanpa penambahan MCC. Hasil ini didukung oleh hasil analisis SEM menunjukkan bahwa di dalam film terlihat bahwa MCC tersebar merata.. Hasil analisis TGA film kitosan-MCC menunjukkan bahwa film kitosan-MCC memiliki termal yang lebih baik daripada kitosan dan MCC.
HUBUNGAN PERAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN PENERAPAN PRINSIP TUJUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA (IPI) MEDAN TAHUN 2018 Samgryce Siagian, Hartika; Elnovreny , Jane; Rosa, Mila
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 2 No. 2 (2019): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.45 KB)

Abstract

Supervisi adalah suatu proses fasilitasi sumber-sumber yang diperlukan staf dilaksanakan dengan cara perencanaan, pengarahan, bimbingan, motivasi, evaluasi dan perbaikan agar staf dapat melaksanakan tugasnya secara optimal. Pemberian obat oleh perawat dengan memperhatikan prinsip tujuh benar ini akan mempengaruhi keberhasilan pengobatan dan kesembuhan penyakit pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran supervisi kepala ruangan dengan penerapan prinsip tujuh benar pemberian obat di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Penelitian dilakukan pada Juli 2018 dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan dan sampel sebanyak 134 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik sampel random sampling. Analisis statistic yang digunakan uji chi square. Hasil analisis univariat, mayoritas responden mengatakan supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan baik yaitu sebanyak 54 orang (87,1%), mayoritas responden menerapkan prinsip tujuh benar pemberian obat dengan tepat yaitu 59 orang (95,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan Uji Chi Square yang dilakukan diperoleh nilai p = 0,004 (< 0,05) artinya ada hubungan peran supervisi kepala ruangan dengan penerapan prinsip tujuh benar pemberian obat. Disarankan bagi perawat agar dapat menginternalisasikan penerapan prinsip tujuh benar pemberian obat dengan optimal. Kepala ruangan juga dapat lebih mengoptimalkan pelaksanaan supervisi dalam penerapan prinsip tujuh benar pemberian obat.
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2018 Samgryce Siagian, Hartika; Harefa , Aktivitas
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 3 No. 1 (2019): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.322 KB) | DOI: 10.52943/jifarmasi.v3i1.206

Abstract

Gaya kepemimpinan adalah sebagai cara penampilan karakteristik atau tersendiri/khusus yang ditunjukkan oleh pimpinan. Gaya kepemimpinan autokratis: merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekaryaan. Gaya kepemimpinan demokratis: merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide-ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri. Berdasarkan gaya kepemimpinan mayoritas kepala ruangan memiliki gaya kepemimpinan demokratis yaitu sebanyak 43 orang (75,40%), minoritas dengan gaya kepemimpinan otokratis yaitu 14 orang (24,60%). Berdasarkan kinerja mayoritas kinerja kurang baik yaitu 1 orang (1,76%). Berdasarkan hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja diketahui bahwa dari 14 responden yang mempersepsikan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan gaya kepemimpinan otoriter, 13 orang dengan kinerja baik dan 1 orang dengan kinerja kurang baik, sedangkan dengan 43 responden yang mempersepsikan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan gaya kepemimpinan demokratis mayoritas kinerja perawat baik sebanyak 43 orang dan tidak ada kinerja perawat yang kurang baik. Uji Chi-Square diperoleh nilai phitung = 0,07 maka phitung > pvalue (0,05) maka dikatakan (H0) diterima dan (Ha) ditolak, artinya kedua variabel secara statistik tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA Samgryce Siagian, Hartika; Pahala Gultom, Roby; P.H.Munthe, Paian
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 3 No. 2 (2020): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.19 KB) | DOI: 10.52943/jifarmasi.v3i2.211

Abstract

Pelaksanaan pelayanan keperawatan akan optimal apabila perawat diberi kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme perawat dan merefleksikan praktik keperawatan yang sudah dilaksanakan sebagai upaya evaluasi untuk perbaikan. Kepuasan kerja bisa ditingkatkan dengan berbagai macam cara seperti menciptakan kondisi kerja, sistem supervisi yang baik, pemberian wewenang dan otonomi, umpan balik, kesempatan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis hubungan supervisi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Imelda Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan studi cross sectional. Penelitian dilakukan pada April tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap di RS Imelda Pekerja Indonesia sebanyak 57 orang. Tehnik sampling pada penelitian ini adalah tekhnik total sampling dengan demikian jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 57 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan supervisi klinis dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Imelda Medan dimana secara statistik nilai probabilitas (p) = 0,000 < 0,05. Disarankan bagi rumah sakit untuk meningkatkan supervisi klinis bagi kepala ruangan untuk membenahi kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan supervisi klinis.