Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SOSIALISASI KELENGKAPAN DAN KETEPATAN PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH DALAM MEMENUHI PERSYARATAN PENGAJUAN KLAIM BPJS DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2022 Erlindai, Erlindai; Sitorus, Mei Sryendang; Christy, Johanna; Khairani
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.589 KB) | DOI: 10.52943/ji-somba.v2i2.1288

Abstract

Analisa Kuantitatif adalah telaah /review bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan, khususnya yang berkaitan dengan pendokumentasian rekam medis. Klaim BPJS Kesehatan adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit kepada pihak BPJS Kesehatan yang dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya. BPJS Kesehatan akan melakukan persetujuan klaim dan melakukan pembayaran untuk berkas yang layak, namun untuk berkas yang tidak layak klaim atau pending (unclaimed) harus dikembalikan. Permasalahan yang ditemukan di RSU Imelda Pekerja Indonesia disamping perbedaan sistem tarif yang disebutkan diatas adalah masalah ketidaklengkapan dan ketidaktepatan pencatatan pada rekam medis yang menyebabkan terkendalanya proses klaim dan rendahnya tarif INA-CBG's. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mensosialisasikan tentang kelengkapan dan ketepatan pengisian rekam medis disesuaikan dengan persyaratan pengajuan klaim manfaat pelayanan kesehatan dalam Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 tahun 2018. Sosialisasi diberikan kepada petugas administrasi klaim BPJS dan petugas rekam medis yang dilakukan dengan menggunakan metode diskusi, ceramah dan tanya jawab. Peserta sosialisasi adalah petugas administrasi klaim BPJS sebanyak 5 orang dan petugas rekam medis sebanyak 13 orang. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemaparan materi tentang persyaratan pengajuan klaim sesuai Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018 yang difokuskan pada kelengkapan administrasi umum, kelengkapan khusus dan kelengkapan pendukung pengajuan klaim. Sosialisasi ulang Standar Prosedur Operasional (SPO) yang sudah ada dan memberikan masukan untuk perbaikan (revisi) SPO dan membuat lembar ceklist kelengkapan rekam medis yang disesuaikan dengan persyaratan pengajuan klaim manfaat pelayanan kesehatan di FKRTL dalam Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu bertambahnya pengetahuan petugas tentang kelengkapan dan ketepatan pengisian rekam medis sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018.Kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan baik berkat kerjasama yang baik serta dukungan dari semua pihak baik tim pelaksana, petugas administrasi klaim BPJS, pegawai rekam medis, dan Direktur RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.
PENYULUHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN REMAJA TENTANG PENTINGNYA GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI DI SMK KESEHATAN IMELDA TAHUN 2023 Khairani, Khairani; Putri, Maidina; Christy, Johanna
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/ji-somba.v3i1.1542

Abstract

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi secara dinamis dan pesat baik fisik, psikologis, intelektual, sosial, tingkah laku seksual yang dikaitkan dengan mulai terjadinya pubertas. Penyebab terjadi makin awalnya tanda-tanda pertumbuhan ini diperkirakan karena faktor gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-ekonomi. Salah satu cara untuk mengetahui pertumbuhan remaja adalah dengan melakukan pengukuran status gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah berupa penyuluhan pentingnya gizi dalam kesehatan reproduksi. Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Jumlah responden dalam pengabdian ini berjumlah sebanyak 77 siswa/i dilaksanakan pre test dan post test untuk mmengukur tingkat pemahaman siswa/siswi. Keberhasilan dalam pengabdian kepada masyarakat ini ditunjukan pula dengan peningkatan pemahaman peserta tentang pentingnya gizi dengan nilai rata-rata pre test dan post test pada siswa/siswi dengan pengetahuan kategori baik nilai pre test 35,1% Menjadi nilai post test 52%. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan keberhasilan dan kemanfaatan, hal ini dapat dilihat sebagian besar pengetahuan dari siswa/i SMK Kesehatan setelah diberikan pengetahuan rata-rata pengetahuanya menjadi baik dan mengerti tentang pentingnya gizi dalam kesehatan reproduksi.
SOSIALISASI KESESUAIAN PELAYANAN REKAM MEDIS DENGAN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2023 DI PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN Sitorus, Mei Sryendang; Erlindai, Erlindai; Hutasoit, Theresia; Christy, Johanna; Lase , Kristalina
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/ji-somba.v3i2.1676

Abstract

Akreditasi merupakan salah satu bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Implementasinya dilaksanakan sesuai dengan Permenkes RI No. 34/2022 yang menyebutkan bahwa akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan puskesmas, klinik, Labkes, unit transfusi darah, praktik mandiri dokter, dan praktik mandiri dokter gigi setelah dilakukan penilaian (Permenkes RI, 2022). Hasil akhir yang diharapkan dari pelaksanaan akreditasi yaitu untuk menjamin pelayanan kesehatan berkualitas. Adapun standar akreditasi yang terbaru sesuai dengan Kepmenkes RI No. HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Pemenuhan Standar Akreditasi Puskesmas (Kepmenkes RI, 2023).Data yang diperoleh mayoritas puskesmas masih menggunakan Standar Akreditasi SIAP 2019. Tujuan pengabdian melaksanakan sosialisasi perubahan standar akreditasi dan menganalisa kembali kesesuaian pelayanan rekam medis dengan standar Akreditasi terbaru.Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mensosialisasikan Standar Akreditasi Puskesmas terbaru. Sosialisasi diberikan kepada staf rekam medis dan petugas administrasi yang berperan dalam pelayanan rekam medis serta pengunjung yang dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode presentasi materi dan tanya jawab. Peserta sosialisasi adalah petugas rekam medis dan petugas administrasi 7 orang dan pengunjung sebanyak 11 orang. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemaparan materi, analisis kesesuaian pelayanan rekam medis, sosialisasi kembali SOP yang ada untuk memenuhi elemen penilaian akreditasi dan memberikan masukan untuk pembaharuan SOP. Hasil pelaksanaan kegiatan ini diharapkan meningkatnya pengetahuan petugas puskesmas tentang pentingnya akreditasi dalam peningkatan mutu puskesmas serta regulasi dan sarana prasarana yang diperlukan dalam pemenuhan standar tersebut. Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena dukungan dari semua tim pelaksana, Kepala Puskemas dan seluruh petugas puskesmas khususnya pegawai rekam medis Puskesmas Pasar Merah Medan.
Faktor-Faktor Penyebab Pending Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2022 Christy, Johanna; Nengsih, Yeyi Gusla; Sitorus, Mei Sryendang; Widyasari, Savira
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Februari
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v9i1.1311

Abstract

BPJS claims are submissions for patient care costs for BPJS participants in claiming that there are problems pending claims which are influenced by several factors. The implementation of BPJS claims in submitting files is still delayed so it must be pending, and there are still patient BPJS claim files that are returned for repair, as a result of delays in submitting BPJS claims causing delays in disbursing funds that should be received by the hospital. the factors that cause pending BPJS claims at RSUD Dr. Pirngadi Medan City. The purpose of this study was to determine the factors causing pending claims of BPJS Inpatients at RSUD Dr. Pirngadi Medan City in 2022. This type of research uses a qualitative descriptive method, in this study the population used by officers in the medical record amounted to 4 people and 49 pending files. The results of this study indicate that the cause of pending BPJS claims is caused by differences in perceptions between INA CBG's officers and Verifiers in filling out patient diagnoses, causing obstacles for hospitals, incomplete BPJS claim requirements, diagnoses that are not in accordance with the action, drugs that are not in accordance with diagnostics and the hospital network which is sometimes slow, resulting in errors in the INA-CBGs application and the computer takes a long time to load. Suggestions from this study should be routine checking of the completeness of medical record documents, so that the requirements for submitting BPJS claims have been filled out correctly. The hospital network is further developed so that the work using computer networks is more effective. To equate the perception between the coder and the verifier, it is recommended that officers collaborate more often with doctors regarding diagnosis and disease codes.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Kode Diagnosa External Cause Kasus Kecelakaan Sepeda Motor Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2023 Simanjuntak, Marta; Christy, Johanna; Erlindai, Erlindai; Berutu, Novita Sari
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v9i2.1533

Abstract

Codefication classification is an activity that groups diseases based on certain. Coding of disease diagnoses must be carried out accurately and completely. The assignment of disease diagnosis codes is in accordance with ICD-10 rules. External cause is a code used to classify the external cause of an illness whwther caused by accidents, injuries, burns, poisoning, side effects of other cause. Factors thar influence the accuracy of external cause diagnosis codes are discrepancies in giving diagnosis codes, erros and discrepancies in giving additional codes for descriptions of activity and place of occurrence. As a passenger or driver, do not include the external cause code in the wxisting diagnosis. This research was conducted at RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan with the aim of research to determine the factors that influence the accuracy of the external cause diagnosis code for motorbike accident cases at RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan in 2023. This research uses quantitative analytical methods with a cross sectional approch. The research results showed that there was a significant influence of the variable completeness of assessment eith coding accuracy with a value (p value 0.002 < 0,05), there was an influence of completeness of laboratory examination with coding accuracy with a value ( p value 0.045 < 0,05), there was an influence og the quality of code officers according to length of service with value (p value 0.003 < 0,05) and there is an influence on the quality of code officers according to training followed by value (p value 0.017 < 0,05).
Sosialisasi Terkait Pentingnya Ergonomi Pada Ruang Unit Kerja Rekam Medis di Puskesmas Belawan Nengsih, Yeyi Gusla; Sihite, Geovani Arta; Christy, Johanna; Hutauruk, Puput Melati
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 2 (2024): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan puskesmas merupakan bagian yang terpenting dalam menunjang kesehatan masyarakat. Puskesmas merupakan suatu lembaga kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat. Maka dari itu penting untuk memperhatikan sarana dan prasarana pendukung di unit kerja rekam medis seperti peralatan kerja, tata cara kerja, proses atau sistem kerja, lingkungan kerja, fisiologis dan psikis karyawan agar petugas rekam medis lebih produktif dalam bekerja. Berdasarkan observasi yang dilakukan di Puskesmas Belawan ditemukan bahwa luas ruangan unit rekam medis 5 x 5 m2 dengan tinggi langit-langit 3 m, menggunakan lantai keramik berwarna putih, terdapat 2 buah jendela, 1 pintu, 3 meja kerja petugas dan 2 buah lemari untuk menyimpan surat menyurat dan lembar penting lainnya. Pencahayaan diruang unit rekam medis sebesar 259 lux, kebisingan 53,3-62.0 dB, suhu ruang unit rekam medis sebesar 33.1oC serta kelembapan sebesar 70%. Diruang unit rekam medis tidak terdapat zat-zat kimia baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas, serta juga tidak ditemukan vektor atau hewan pembawa penyait seperti lalat, nyamuk dan tikus. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan sosialisasi terkait ergonomi pada unit kerja rekam medis di Puskesmas Belawan. Metode pelaksanaan terdiri-dari perencanaan, tindakan pelaksanaan, evaluasi dan tahap pembuatan laporan kegiatan. Hasil pengabdian ini yaitu dapat meningkatkan pengetahuan petugas rekam medis dan petugas kesehatan lainnya tentang pentingnya ergonomi dalam unit kerja rekam medis sehingga menghasilkan sistem kerja yang produktif, efekstif, efesien serta aman dan nyaman.
Sosialisasi Tentang Perlindungan Informasi, Privacy, Kerahasiaan Data Rekam Medis Di Puskesmas Sering Medan Tahun 2024 Christy, Johanna; Sari, Nila; Simanjuntak, Marta; Erlindai, Erlindai; Zebua, Berlian Oktarianis; Lase, Chrisman
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 3 (2024): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam bidang kesehatan di Indonesia adalah Rekam Medis Elektronik (RME). Rekam Medis Elektronik (RME) adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan rekam medis (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022). Adapun tantangan yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi informasi adalah masalah keamanan data. Oleh karena itu, pemilik dan pengelola sistem informasi harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa data yang disimpan tetap aman dari kerusakan dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Tujuan pengabdian masyarakat ini melaksanakan sosialisasi tentang perlindungan informasi, privacy dan kerahasiaan data rekam medis. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mensosialisasikan pengimplementasian perlindungan informasi, privacy, dan kerahasiaan data rekam medis. Sosialisasi diberikan kepada staf rekam medis dan petugas administrasi yang berperan dalam pelayanan rekam medis serta pengunjung yang dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode presentasi materi dan tanya jawab. Peserta sosialisasi adalah petugas rekam medis dan petugas administrasi 7 orang serta pengunjung 4 orang. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemaparan materi, analisis kesesuaian SOP, sosialisasi kembali SOP yang ada terkait perlindungan informasi, privacy, dan kerahasiaan data rekam medis dan memberikan masukan untuk pembaharuan SOP. Hasil pelaksanaan kegiatan ini diharapkan meningkatnya pengetahuan petugas puskesmas tentang pentingnya perlindungan informasi, privacy, dan kerahasiaan rekam medis yang diperlukan untuk melindungi data dari ancaman yang disengaja maupun tidak disengaja terhadap akses dan integritasnya. Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena dukungan dari semua tim pelaksana, Kepala Puskemas dan seluruh petugas puskesmas khususnya pegawai rekam medis Puskesmas Sering Medan.
SOSIALISASI PENGGUNAAN APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI RS IMELDA PEKERJA INDONESIA Erlindai, Erlindai; Nengsih, Yeyi Gusla; Sitorus, Mei Sryendang; Simanjuntak, Marta; Christy, Johanna; Hutauruk, Puput Melati
Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN) Vol. 2 No. 01 (2024): Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN), Februari 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/abdimassean.v2i01.518

Abstract

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat khususnya bayi dan anak-anak yang disebabkan karena virus rhinoviruses, RSV, adenovirus, virus influenza atau virus parainfluenza. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui apa saja gejala-gejala yang timbul dari penyakit ISPA yang diderita oleh anak sebelum mendatangi dokter terlebih dahulu. Oleh karena itu bahasa pemrograman PHP dan Mysql dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah mengetahui diagnosa penyakit yang diderita tanpa harus bertemu dengan dokter. Metode yang dipakai pada pengabdian masyarakat ini yaitu dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan penggunaan sistem pakar yang akan dibangun untuk memudahkan seseorang dalam mendiagnosa penyakit ISPA dengan cara mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam sistem komputer, sehingga sistem pakar mampu menyelesaikan permasalahan mulai dari mengetahui diagnose, obat dan edukasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya ISPA atau penanganan dasar yang bisa dilakukan penderita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari tahap persiapan dengan membangun aplikasi certainty factor mulai dari tahap penginputan gejala dan penyakit, tahap proses penyusunan variabel gejala dan penyakit kedalam bentuk rules sampai tahap output berupa hasil rules relasi hasil diagnose dan bobot gejala. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISPA pada anak dengan menggunakan metode certainty factor (metode penulusuran kedepan) berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan serta menemukan solusi atau memperoleh keyakinan besarnya persentase diagnose penyakit yang diderita. Sistem pakar dibuat dengan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Kegiatan ini berhasil dilakukan dengan baik berkat kerjasama tim pelaksana, pakar IT dan dokter diRSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Factors Influencing Stunting among Children Aged 0–59 Months Sari, Nila; Christy, Johanna
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 4 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i4.6572

Abstract

Stunting is a condition characterized by impaired growth and development in children under five, caused by chronic nutritional deficiencies, resulting in a child being too short for their age. Objective to identify the factors associated with the incidence of stunting among children under five in West Nias Regency. This study was an analytical observational research with a case-control design conducted in West Nias Regency. The sample consisted of 25 children under five in the case group and 25 children in the control group, selected using purposive sampling. Data were collected using questionnaire and analyzed using the Chi-square test, and cross-tabulation was employed to assess the strength of the association between variables by examining the Odds Ratio (OR) values. The study showed that energy adequacy (OR = 8.333; CI = 2.280–38.762), protein adequacy (OR = 8.000; CI = 1.839–38.175), maternal knowledge (OR = 8.000; CI = 1.839–38.175), maternal education (OR = 23.677; CI = 4.385–118.568), and family income (OR = 14.222; CI = 2.690–61.680) were identified as risk factors for stunting. In contrast, other variables in this study, including low birth weight (OR = 1.678; CI = 0.346–10.604), breastfeeding history (OR = 0.463; CI = 0.35–5.988), and maternal occupation (OR = 1.356; CI = 0.563–4.64), were not found to be significant risk factors for stunting. Inadequate energy and protein intake, limited maternal knowledge, low maternal education, and low family income are risk factors for stunting among children aged 0–59 months.
Penyuluhan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi Keluarga Di Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat Sari, Nila; Christy, Johanna; Rizki, Lina
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 4 No 2 (2025): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data SSGI Tahun 2024 menunjukkan bahwa prevalensi stunting masih cukup besar di Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat sejumlah 25,4%. Hal ini akan menyebabkan masalah jangka panjang jika tidak diatasi. Stunting di Indonesia masih menjadi masalah serius, namun prevalensinya menunjukkan penurunan. Pada tahun 2024, prevalensi stunting turun menjadi 19,8%, menurut Tim Percepatan Penurunan Stunting. Ini berarti ada sekitar 4.482.340 balita yang mengalami stunting. Meskipun ada penurunan, angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan, yaitu 14% pada tahun 2024. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Beberapa faktor yang berkontribusi dalam stunting yaitu, kurangnya asupan gizi, penyakit infeksi, faktor lingkungan, budaya dan pola asuh. Dengan adanya massalah ini, maka program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat di Mandrehe Utara, kabupaten Nias Barat supaya lebih mengetahui tentang stunting dan cara pencegahannya melalui pendidikan keluarga yang berfokus kepada keluarga. Hasil yang diharapkan melalui kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat ini adalah masyarakat lebih memahami, pengetahuan bertambah dan lebih melek terhadap stunting dan pencegahannya.