Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI KONSELOR LAKTASI TERHADAP PARTISIPASI IBU MELAKUKAN INISIASI MENYUSUI DINI Rosidi, Indah Yun Diniaty; Kadir, Arisna
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.78 KB) | DOI: 10.35892/jikd.v14i1.106

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan faktor yang terpenting sebagai penentukeberhasilan ASI eksklusif, sebab produksi ASI akan terstimulasi sejak dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi konselor laktasi terhadap partisipasi ibu melakukan IMD di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar. Penelitian ini merupa jenis penelitian quasi experiment dengan desain post-test only, non-equivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan sampel sebanyak 60 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan daftar checklist. Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji statistik chi-square. Berdasarkan hasil analisis hubungan karakteristik responden dengan partisipasi ibu diperoleh nilai ? = 0,223 pada umur; ? = 0, 101 pada pendidikan; ? = 0,322 pada pekerjaan dan ? = 1,000 pada gravida berarti tidak ada hubungan bermakna antara karakteristik responden terhadap partisipasi ibu dalam melakukan IMD. Sedangkan pengaruh edukasi konselor laktasi dengan partisipasi ibu diperoleh nilai ? = 0,014 berari ada pengaruh yang signifikan antara edukasi konselor laktasi terhadap partisipasi ibu dalam melakukan IMD. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah edukasi laktasi yang diberikan konselor sebanyak 4x saat prenatal secara berkesinambungan berpengaruh terhadap tingginya partisipasi ibu dalam melakukan IMD. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan dikembangkan secara lebih mendalam terutama variabel sosial budaya masyarakat, dukungan keluarga, serta pelatihan bidan terhadap pelaksanaan IMD.
Sosialisasi dan Simulasi Tentang Pemijatan Bayi Untuk Mendukung Tumbuh Kembang Bayi Indah Yun Diniaty Rosidi; Lili Purnamasari
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v4i1.492

Abstract

AbstrakPijat bayi merupakan terapi sentuh paling tua dan paling populer yang dikenal manusia serta salah satu bentuk stimulasi dini yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat dilakukan oleh dukun bayi, dimana pelaksanaanya hanya pada saat bayi sakit. Pijat bayi akan optimal sebagai stimulasi tumbuh kembang jika dilakukan secara rutin saat sehat, bukan pada saat sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan praktek tentang pijat bayi kepada masyarakat terkhususnya ibu yang memiliki bayi agar dapat melakukan secara mandiri pijat bayi kepada anaknya. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat dengan sasaran ibu nifas beserta bayinya yang berjumlah 16 orang, dan dilakukan selama 2 hari. Kegiatan pada hari pertama yaitu penyuluhan dengan memberikan pengetahuan tentang pijat bayi dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang bayi, sedangkan hari kedua dilaksanakan pelatian pijat bayi kepada ibu dan bayi dipandu oleh instruktur bersertifikat. Hasil pengabdian menunjukkan ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pijat bayi dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang bayi, serta adanya sikap positif dan mampu melakukan secara mandiri pijat bayi di rumah bahkan enjoy bersama bayinya.Kata Kunci: Pijat Bayi, Baby Spa, Tumbuh Kembang, BayiAbstractBaby massage is the oldest and most popular touch therapy known to man and one of the most important forms of early stimulation to support a child's growth and development. In Indonesia, the implementation of infant massage in the community is carried out by traditional birth attendants, where it is only implemented when the baby is sick. Baby massage will be optimal as a stimulation for growth and development if it is done regularly when healthy, not when sick. This service aims to provide understanding and practice of infant massage to the community, especially mothers who have babies so that they can independently massage their babies to their children. The method used is training and education to the community with the target of postpartum mothers and their babies totaling 16 people, and is carried out for 2 days. The activity on the first day was counseling by providing knowledge about baby massage and its effect on infant growth and development, while on the second day, training was held for infant massage for mothers and babies guided by certified instructors. The results of this dedication show that mothers have good knowledge about baby massage and its effect on baby growth and development, as well as a positive attitude and are able to independently massage babies at home and even enjoy them with their babies.Key Word: Baby Massage, Baby Spa, Growth and Development, Baby
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN MP-ASI BAGI BALITA DI DESA TARAWEANG, KABUPETEN PANGKEP Indah Yun Diniaty Rosidi
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.13208

Abstract

Mother's milk (ASI) is the best and most basic food because it contains the nutrients needed to protect babies from various diseases, especially infectious diseases. However, along with the growth of children, the need for nutrients also increases, so complementary foods for breast milk (MPASI) are needed and can be given after 6 months. Between the ages of 6 to 24 months, the nutrients needed for the growth and development of babies are increasing, so it is necessary to give additional food while the breast milk produced does not meet the nutrients needed. This service aims to provide knowledge to mothers on how to give good MP-ASI for their toddlers. The method used is education to the community with the target of mothers who have toddlers with a total of 25 people, and carried out for 2 days. The first day activity was counseling with material providing knowledge about MP-ASI, while on the second day there was education about tips or tips for introducing MP-ASI to children and MP-ASI recipes according to age and type of food. The results of the service show that there is an increase in the knowledge of mothers about how to give good complementary feeding, starting to change parenting patterns and improving the MP-ASI menu that will be offered to their children in order to prevent the negative impact of stunting on children. --- Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan paling dasar karena mengan-dung zat gizi yang diperlukan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit, terutama penyakit infeksi. Namun seiring dengan pertumbuhan anak, kebutuhan akan zat gizi juga semakin meningkat, sehingga makanan tambahan ASI (MPASI) diperlukan dan  dapat diberikan setelah 6 bulan. Antara usia 6 - 24 bulan, zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkem-bangan bayi semakin meningkat, sehingga perlu diberikan makanan tambahan sedangkan ASI yang dihasilkan tidak memenuhi zat gizi yang dibutuhkan. Pengabdian ini bertujuan  memberi-kan pengetahuan kepada ibu tentang cara memberikan MP-ASI yang baik bagi balitanya. Metode yang digunakan adalah pendidikan kepada masyarakat dengan sasaran ibu-ibu yang mempunyai balita sebanyak 25 orang selama 2 hari. Kegiatan hari pertama yaitu penyuluhan dengan materi memberikan pengetahuan tentang MP-ASI, sedangkan hari kedua dilaksanakan edukasi tentang kiat-kiat atau tips memperkenalkan MP-ASI pada anak dan resep-resep MP-ASI yang sesuai dengan usia dan jenis makanan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan para ibu tentang cara memberikan MP-ASI yang baik, mulai mengubah pola asuh serta memperbaiki menu MP-ASI yang akan ditawarkan kepada anak-anaknya agar dapat mencegah terjadinya dampak negatif yaitu stunting pada anak.    
Impact of the covid-19 pandemic on maternal and child nutrition and health ser-vices (MCH) Indah Yun Diniaty Rosidi; Arisna Kadir
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 9, No 4 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2021.9(4).297-304

Abstract

Background: In Indonesia, East Java province, precisely in the Surabaya area, the number of mothers who are confirmed to be Covid-19 is 112 people. The Indonesian Pediat-rics Association (IDAI) conveyed data on child deaths due to Covid-19 in the country so far, overall, 70% of the cases of children died due to corona virus infection.Objectives: To describe the impact of the COVID-19 pandemic on nutrition and MCH servicesMethods: This research is a descriptive study with a quantitative approach and was carried out at the Makassar City Health Office in February - August 2021. In this re-search, secondary data was used with samples of nutrition and MCH service data, namely the coverage of K1 and K4 and the target of nutrition services for the period 2019-2020. . In this study, in-depth interviews were conducted online and in stages from the Health Office, Public Health Centre and preg-nant/breastfeeding/having children under five on changes in health services during the COVID-19 pandemic.Results: MCH services (K1 and K4 coverage) in 2019 K1 coverage was 96.8% and increased in 2020 by 97.14%, while K4 coverage in 2019 reached 92.58% and decreased to 92, 4% in 2020. Nutrition services that in 2019 the target for nutrition services is 84.52% and has decreased to reach 69.14% and will decrease further in 2021 (January-May) which is 67%.Conclusions: The description of the impact of the COVID-19 pandemic on nutrition and MCH services can be said that the number of visits to Nutrition and MCH services in the Makassar city area has generally decreased. This was mainly due to delays in IHC services. However, various efforts, such as maximizing home visits and monitoring the condition of mothers and babies via WhatsApp, can hamper the number of nutrition and MCH services.
Pelaksanaan Breast Self Examination Pada Wanita Usia Subur Berbasis Paparan Informasi Indah Yun Diniaty Rosidi; Dahniar Dahniar
Jurnal JKFT Vol 7, No 2 (2022): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v7i2.7057

Abstract

dapat dilakukan oleh setiap peremuan dengan mudah dan dapat dilakukan secara mandiri. Breast Self Examination dapat menurunkan angka kematian kanker payudara dengan mendeteksi sedini mungkin kanker payudara sehingga penderita dapat melakukan pengobatan pada saat ukuran kanker masih kecil atau sebelum kanker bermetastasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan Informasi terhadap pelaksanaan Breast Self Examination pada Wanita Usia Subur. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan di Wilayah Kerja BPM Hj. Rismawati, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sampel pada penelitian ini sebanyak 37 responden yaitu wanita usia subur dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik cluster sampling dengan menggunakan Uji Fisher Extact. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh antara informasi BSE responden dengan pelaksaaan BSE kanker payudara (ρ = 0,001 < 0,05). Nilai Odds Rasio (OR) yaitu 17,6 maka paparan informasi BSE merupakan faktor risiko pelaksanaan BSE. Sehingga dapat disimpulkan wanita usia subur yang tidak pernah mendapatkan informasi BSE akan 17,6 kali lebih berisiko tidak melakukan BSE dibandingkan dengan wanita usia subur yang mendapatkan informasi tentang BSE. Kata Kunci : Kanker Payudara, BSE ,Informasi WUS
Internal Factors Risk of Breastfeeding Failure in Infants Age 3-6 Months Arisna Kadir; Indah Yun Diniaty Rosidi
Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 10, No 2 (2022): August
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v10i2.59999

Abstract

Background: The coverage of breastfeeding in Indonesia has not yet met the target set by the government . Mother's awareness of breastfeeding in Indonesia is only 14%, and is only given until the baby is four months old. Based on these data, there are ± 86% of mothers who experience exclusive breastfeeding failure, or we can say there are 86% of mothers who give additional food/drinks other than breast milk to their babies before the age of 6 months Objective: To determine the internal factors that cause the risk of breastfeeding failure in infants 3-6 months old. Method: analytic study with case control approach . Sampling using purposive sampling technique with a sample size of 10 respondents in the case group and 10 respondents in the control group. Statistical test using fisher exact test and odds ratio. Results: Internal factors that become the risk of breastfeeding failure in infants 3-6 months are occupation (OR = 16.00), parity (OR = 2.25) and mother's knowledge (OR = 21.00). While the internal factors of age, education, nutritional status and condition of the mother have a low risk for the failure of breastfeeding for infants 3-6 months. Conclusion: Efforts to increase knowledge are needed such as education and counseling. It is hoped that there will be a lactation counselor in increasing the coverage of breastfeeding.
Edukasi Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Wanita Dusun Je’ne Tallasa Desa Panaikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Dahniar Dahniar; Indah Yun Diniaty Rosidi
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Maret 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v3i2.369

Abstract

Melalui edukasi pendidikan kesehatan diharapkan agar pengetahuan tentang kesehatan wanita meningkat dengan diterapkanya informasi yanga ada dalam pendidikan kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga meningkat. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Tujuan penyuluhan ini dilakukan agar pola pikir masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi wanita, memiliki kesehatan yang lebih baik, tidak ada lagi masyarakat yang memiliki tubuh yang tidak sehat. Wanita berhak mendapatkan informasi apapun, termasuk informasi kesehatan reproduksinya karena dari wanita dapat menghasilkan kualitas hidup ibu, bayi dan anak sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit menular seksual dan HIV AIDS, mencegah kanker alat reproduksi dan penanggulangan infertilitas. Kesimpulan dengan pendidikan kesehatan maka wanita akan lebih paham bagaimana pentingnya menjaga kesehatan untuk keluarga dan anak-anak mereka.
Manfaat Senam Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Ibu Hamil Pada Masa Pandemik Covid-19 Arisna Kadir; Indah Yun Diniaty Rosidi
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v8i1.210

Abstract

Kehamilan normal adalah suatu proses alamiah yang dimulai dari pertemuan sperma dan ovum, nidasi, konsepsi hingga lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40 hari terhitung dari hari pertama haid terakhir. Dalam proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fisiologi dan adaptasi psikologi yang memerlukan dukungan, suplai nutrisi dan istirahat yang optimal. Kualitas tidur yang baik adalah suatu kondisi tidur dimana seseorang memperoleh kesegaran dan kebugaran saat terbangun merupakan prinsip dasar dari istirahat yang optimal. Beberapa aspek dapat menjadi cakupan kuantitatif dari kualitas tidur diantaranya yaitu durasi, latency, serta aspek subjektif lainnya yang dapat ditingkatkan melalui aktifitas fisik seperti senam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji perubahan pola tidur ibu hamil trimester tiga selama pelaksanaan senam hamil. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive random sampling dengan total sample sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester tiga setelah mengikuti senam hamil sebanyak dua kali, awalnya keseluruhan responden memiliki kualitas tidur kurang, namun setelah senam kualitas tidur tiga responden menjadi cukup. Penelitian ini terlaksana di wilayah kerja puskesmas pattingalloang
PENGARUH EDUKASI KONSELOR LAKTASI TERHADAP KEBERHASILAN MENYUSUI 3 BULAN PERTAMA DI PUSKESMAS BONTOMARANNU Indah Yun Diniaty Rosidi
Jurnal Kebidanan Vokasional Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Kebidanan Vokasional
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sangat berperan besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan pencapaian pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih sangat rendah hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi konselor laktasi terhadap keberhasilan menyusui Eksklusif pada 3 bulan pertama. Desain penelitian adalah quasi experiment dengan pendekatan post-test only, non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah ibu hamil trimester III sebanyak 60 orang yang bersedia menjadi responden. Sampel akan diberikan edukasi dan diobservasi menggunakan daftar checklist teknik menyusui dan keberhasilan menyusui. Data dianalisi menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian, terdapat pengaruh edukasi yang diberikan oleh konselor laktasi dibandingkan dengan edukasi yang diberikan oleh bidan kepada ibu (ρ = 0,036) terhadap keberhasilan menyusui (ρ>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh edukasi konselor laktasi terhadap keberhasilan menyusui dengan saran perlu adanya edukasi yang intensif untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif dan media yang mendukung.
Faktor-Faktor Determinan Kejadian Menopause Pada Wanita di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar Dahniar, Dahniar; Rosidi, Indah Yun Diniaty
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 1 (2024): Supplemen Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.164

Abstract

Bagi banyak perempuan, mengalami menopause prematur dapat menjadi pengalaman menakutkan, sering kali menimbulkan rasa tidak percaya diri terhadap kecantikan dan kesehatan mereka. Tekanan psikologis yang muncul dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor determinan kejadian menopause pada wanita. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar dengan populasi dalam penelitian ini terdiri dari 50 responden dan sampel sebanyak 47 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Kuantitatif dengan Observasional Analitik, rancangan penelitian survei dengan rancangan pendekatan Kohort retrospektif dan analisa data yang digunakan adalah uji regresi linear berganda. Hasil penelitian yaitu faktor paritas (0,002), menarche (0,000), dan pola makan (0,001) mempunyai pengaruh terhadap kejadian menopause pada wanita. Kesimpulan faktor paritas, dan menarche merupakan faktor risiko terjadinya kejadian menopause dini pada wanita. Diharapkan wanita usia subur lebih mempelajari dan mempersiapkan diri untuk menghadapi menopause.