Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Program 1000 Hpk Indah Yun Diniaty R; Arisna Kadir
Journal Pengabdian Masyarakat Politeknik Sandi Karsa Vol 1 No 1 (2022): Abdimas Polsaka
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.284 KB) | DOI: 10.35816/abdimaspolsaka.v1i1.13

Abstract

Stunting merupakan polemik yang sedang hangat dibicarakan dalam dunia kesehatan termasuk Indonesia. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait stunting dan pencegahan stunting dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Metode yang digunakan adalah Pendidikan kepada masyarakat dengan sasaran WUS yang berjumlah 23 orang. Pada pertemuan selama proses penyuluhan, membahas tentang stunting dan pencegahan stunting dalam 1000 HPK. Hasil pengabdian menunjukkan semakin pahamnya ibu tentang stunting dan pencegahan stunting dalam 1000 HPK serta ibu akan memperbaiki pemenuhan gizi sehari-hari agak dapat mencegah stunting pada anak.
Breast Self Examination (BSE) Training for Early Detection of Breast Cancer in Women of Childbearing Age Kadir, Arisna; Dahniar, Dahniar; Yun Diniaty Rosidi, Indah
Journal Pengabdian Masyarakat Politeknik Sandi Karsa Vol 2 No 2 (2023): Abdimas Polsaka
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/abdimaspolsaka.v2i2.48

Abstract

Among all cancers, breast cancer (BC) is the highest cause of mortality in women. In 2012 there were 1.7 million cancer sufferers with 20% of breast cancer cases, this number is expected to fluctuate up to four times by 2020. Treatment of breast cancer will be more optimal if it is detected early, screening techniques that can reduce mortality can be carried out by everyone independently and effectively known as breast self-examination (BSE). The purpose of this service is to provide BSE training for early detection of breast cancer in fertile women (WUS) using community education methods that focus on women of childbearing age so they can carry out breast self-examination with training, lecture and question and answer approaches. This service was carried out in the work area of ​​BPM Hj. Rismawati Maros Regency which was attended by 16 participants. Evaluation of post-test results showed an increase in participants' understanding of breast cancer and BSE as a first step in breast cancer screening and readiness to do it routinely independently at home.
The Frequency of Antenatal Care with The Risk of Failure to Breastfeeding for Infants Aged 3-6 Months Rosidi, Indah Yun Diniaty; Kadir, Arisna
Journal of Ners and Midwifery Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v8i2.ART.p196-200

Abstract

Antenatal care during pregnancy has an influence on fetal growth and a mother's readiness to prepare for labor and breastfeeding. Failure to provide exclusive breastfeeding can have a potential death impact on children, because exclusive breastfeeding is the basis for children's survival and children's health because of the irreplaceable nutritional content of breast milk for children's growth and development. This study aimed to determine the correlation between ANC frequency and the risk of breastfeeding failure to infants aged 3-6 months. The study method used Analytical Study with the Case Control approach. The sample in this study was 20 mothers who had babies aged 3 months and were divided into 2 groups, namely the case group and the control group with purposive sampling technique. In this study, cases and controls were not matched. The data analysis used the Fisher Extact test and the odds ratio of case exposure was indicated by a value of ρ <0.05 and an OR value> 1 to determine the amount of risk that occurred in the variable. The results showed that there was no correlation between ANC frequency and failure to administer breast milk for infants aged 3-6 months. The frequency of ANC that was incomplete could have a risk of failure of breastfeeding in infants aged 3-6 months by 2.333 times compared to mothers with the frequency of complete ANC. It is hoped that this study can be continued by paying attention to confounding factors and seeing the correlation between variables.
Balanced nutrition education as an effort to prevent stunting in toddlers Dahniar, Dahniar; Kadir, Arisna
Journal Pengabdian Masyarakat Politeknik Sandi Karsa Vol 4 No 2 (2025): Abdimas Polsaka: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/abdimaspolsaka.v4i2.105

Abstract

Nutritional problems in toddlers, including stunting, wasting, and overweight, remain a major global health concern. Stunting is closely linked to specific deficiencies in vitamins and minerals, influenced by factors such as maternal education, family income, maternal knowledge of nutrition, breastfeeding practices, complementary feeding age, micronutrient adequacy, infection history, and genetics. This community service program aimed to increase maternal knowledge of balanced nutrition to prevent stunting in toddlers. The activity was conducted on January 20, 2025, at the Posyandu in the Pattingalloang Community Health Center working area, involving 20 participants, supported by lecturers, students, midwives, and local health cadres. Educational interventions were delivered through lectures, discussions, and Q&A sessions. Pre-test results showed that 65% of participants had good knowledge and 35% had poor knowledge regarding balanced nutrition and stunting prevention. Post-test results indicated an improvement, with 80% demonstrating good knowledge and only 20% remaining in the poor category. The findings highlight that targeted nutrition education can significantly improve maternal understanding and awareness, which may contribute to reducing stunting prevalence. Follow-up programs and home-based health services were also recommended to sustain knowledge and improve child health outcomes.
PENGARUH EDUKASI KONSELOR LAKTASI TERHADAP PARTISIPASI IBU MELAKUKAN INISIASI MENYUSUI DINI Rosidi, Indah Yun Diniaty; Kadir, Arisna
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2019): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan faktor yang terpenting sebagai penentukeberhasilan ASI eksklusif, sebab produksi ASI akan terstimulasi sejak dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi konselor laktasi terhadap partisipasi ibu melakukan IMD di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar. Penelitian ini merupa jenis penelitian quasi experiment dengan desain post-test only, non-equivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan sampel sebanyak 60 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan daftar checklist. Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji statistik chi-square. Berdasarkan hasil analisis hubungan karakteristik responden dengan partisipasi ibu diperoleh nilai ρ = 0,223 pada umur; ρ = 0, 101 pada pendidikan; ρ = 0,322 pada pekerjaan dan ρ = 1,000 pada gravida berarti tidak ada hubungan bermakna antara karakteristik responden terhadap partisipasi ibu dalam melakukan IMD. Sedangkan pengaruh edukasi konselor laktasi dengan partisipasi ibu diperoleh nilai ρ = 0,014 berari ada pengaruh yang signifikan antara edukasi konselor laktasi terhadap partisipasi ibu dalam melakukan IMD. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah edukasi laktasi yang diberikan konselor sebanyak 4x saat prenatal secara berkesinambungan berpengaruh terhadap tingginya partisipasi ibu dalam melakukan IMD. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan dikembangkan secara lebih mendalam terutama variabel sosial budaya masyarakat, dukungan keluarga, serta pelatihan bidan terhadap pelaksanaan IMD.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PELAKSANAAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU NIFAS Indah Yun Diniaty R; Arisna Kadir
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bounding attchment memegang peranan penting yang akan memberikan kenyamanan dan kehangatan pada si bayi, dimana bayi akan merasa dicintai, diperhatikan, dipercayai serta dapat menumbuhkan sikap sosial, sehingga bayi dapat merasa aman dan berani untuk melakukan eksplorasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan dukungan suami terhadap pelaksanaan bounding attachment pada ibu nifas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknikpurposive samplingdan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji stastistik Fisher extact test dan tingkat kemaknaan ρ Value < 0,05. Berdasarkan hasil analisis uji confounding pada karakteristik responden, didapatkan hasil karakteritik paritas menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna terhadap pelaksanaan bounding attachment (ρ 0,000 < 0,05) yang berarti bahwa hasil dari penelitian dan intervensi yang diberikan terdapat pengaruh dari karakteristik sampel penelitian. Hasil analisis uji fisher pada pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan bounding attachment diperoleh nilai ρ= 0,014 berarti ada pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan bounding attachment. Sedangkan pengaruh dukungan suami terhadap pelaksanaan bounding attachment diperoleh nilai ρ= 1,000 berarti tida ada pengaruh dukungan suami terhadap pelaksanaan bounding attachment. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh karakteristik paritas terhadap hasil dan intervensi penelitian, ada pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan bounding attachment dan tidak ada pengaruh dukungan suami terhadap pelaksanaan bounding attachment. Diharapkan adanya upaya untuk bagi keluarga, kiranya berperan aktif dalam mengawasi, membimbing, dan memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu untuk melakukan bounding attachment.