Penelitian ini berangkat dari latar belakang masalah yakni rendahnya resiliensi siswa di SMK Negeri 2 Purwodadi yang ditandai dengan munculnya perilaku siswa di sekolah antara lain: (1) sering putus asa manakala nilai ujiannya rendah, (2) tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri, (3) susah beradaptasi dengan orang yang baru dikenal, (4) tidak fleksibel dalam berperilaku, (5) motivasi untuk maju rendah, dan (6) mudah menyerah dalam menghadapi tugas yang diberikan oleh guru. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengungkap apakah pelaksanaan konseling teman sebaya dapat meningkatkan resiliensi siswa di SMK Negeri 2 Purwodadi. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan mengacu pada model spiral Kemmis dan Mc Taggart. Sesuai dengan prosedur, penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat rangkaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Dalam pelaksanaan sesungguhnya ada 2 siklus yang dilakukan oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 siswa yang dijadikan sebagai calon peer konselor dimana memiliki kriteria: (1) psikologis lebih dewasa dari teman pada umumnya, (2) populer secara positif, (3) memiliki kemampuan akademik lebih, minimal rerata, (4) proaktif, (5) emosi cukup stabil, dan (6) mampu menjaga rahasia dan dapat bekerjasama dengan konselor sekolah. Pengukuran tingkat resiliensi siswa subjek penelitian berdasarkan skala resiliensi yang meninjau indikator: (1) regulasi emosi, (2) pengendalian impuls, (3) optimisme, (4) empati, (5) analisis penyebab masalah, (6) efikasi diri, dan (7) reaching out. Setelah dilakukan penelitian dalam 2 (dua) siklus, bisa disimpulkan bahwa konseling teman sebaya secara efektif dapat meningkatkan resiliensi siswa subjek penelitian mencapai angka 97 (kategori tinggi). Disarankan guru bimbingan dan konseling tidak mengesampingkan masalah resiliensi siswa, tetapi sebaliknya harus serius menanganinya karena tinggi-rendahnya resliliensi siswa akan berdampak pada kualitas siswa saat proses pembelajaran. Kata Kunci : Resiliensi, Konseling Teman Sebaya, Siswa SMK