Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology

SUMBER ALTERNATIF BAHAN BAKU OBAT THYPOID DARI HERBA DAUN MENGKUDU ( Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella sp Ferna Indrayani; Muthmainnah B; Reski Yalatri Wirastuty
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L) adalah tanaman yang sejak lama digunakan masyarakat sebagai bahan makanan sekaligus pengobatan. Salah satu bagian dan tumbuhan mengkudu(Morinda citrifolia L) dapat digunakan sebagai obat adalah daun. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui apakah daun mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung senyawa aktif sebagai bakterisida terhadap Salmonella sp.. Penelitian ini merupakan orservasi langsung pada laboratorium dengan tahapan meliputi . Ekstraksi senyawa aktif daun mengkudu , uji aktivitas antibakteri, identifikasi ekstrak daun mengkudu, kemudian analisa data. Adapun hasil dari penelitin ini yaitu menujukkan bahwa ekstrak etanol daun mengudu (Morinda citrifolia L) mengandung flavonoid dengan nilai Rf 0,89, alkaloid dengan nilai Rf 0,30, saponin dengan nilai Rf 0,78, dan tannin dengan nilai Rf 0,60sedangan metode spektrofotometri UV-Vis dengan konsentrasi 20ppm dengan nilai absorben 0,149,konsentrasi 40ppm dengan nilai absorben 0,214, konsentrasi 60ppm dengan nilai absorben 0,306, konsentrasi 80ppm dengan nilai absorben 0,395 dan konsentrasi 100ppm dengan nilai absorben 0,480. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa herba daun mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung senyawa aktif bakterisida yaitu flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin.
ANALISIS BIAYA TERAPI PENYAKIT STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE DESEMBER 2010 – DESEMBER 2011 Ferna Indrayani
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 5 No. 1 (2020): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke non hemoragik adalah tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Penyakit stroke non hemoragik membutuhkan perawatan dan penyembuhan dalam jangka panjang dimana perawatan dan pengobatan untuk stroke non hemoragik memerlukan biaya yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan stroke non hemoragik, rata-rata biaya total pengobatan, mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya serta untuk mengetahui kesesuaian biaya riil pasien jamkesmas dengan pembiayaan kesehatan berdasarkan INA CBGs. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan rancangan penelitian cross-sectional menurut perspektif rumah sakit. Metode pengambilan data dilakukan secara retrospektif yang di ambil dari bagian rekam medik meliputi karakteristik dan diagnosa penyakit, bagian instalasi farmasi meliputi data pengobatan dan perawatan, dan bagian keuangan meliputi data biaya pengobatan di RSUD Pandan Arang Boyolali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji deskriptif untuk demografi pasien, uji korelasi untuk dua variabel yang berhubungan, dan uji one sample t-test untuk menyimpulkan adanya perbedaan yang bermakna pada rata-rata biaya pengobatan dengan kesesuain INA CBGs dengan menggunakan program SPSS statistik 17.0. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya total pengobatan pasien rawat inap stroke non hemoragik berdasarkan jenis pembiayaan yaitu untuk pasien Umum sebesar Rp 2.500.802,- pasien Askes sebesar Rp 3.278.433,- dan pasien Jamkesmas Rp 1.411.961.-. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya penyakit stroke non hemoragik yaitu penyakit penyerta dan lama rawat inap. Besarnya biaya riil pengobatan stroke non hemoragik pasien jamkesmas di RSUD Pandan Arang Boyolali lebih kecil dibandingkan dengan besarnya pembiayaan kesehatan berdasarkan INA CBGs. Kata kunci: Analisis biaya, Stroke Non Hemoragik, INA CBGs, RSUD Pandan Arang Boyolali.
PENGKAJIAN RESEP BERDASARKAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Ferna01 Indrayani; Novianti Novianti
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v6i1.591

Abstract

Pengkajian resep merupakan proses pemeriksaan resep yang pertama kali dilakukan setelah resep diterima. Resep berdasarakan aspek administratif merupakan skrining awal pada saat resep dilayani yang bertujuan untuk menganalis adanya masalah terkait pengobatan sehingga dapat meminimalisirkan terjadinya medication error pada resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelengkapan administratif resep di Puskesmas Tamalanrea. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan menggunakan metode purposive sampling. Data tersebut diam bil secara retrospektif sebanyak 80 resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan resep secara administratif resep yakni meliputi tanggal resep 100%, nama pasien 100%, usia 100%, jenis kelamin 100%, berat badan 0%, nama dokter 96.255, dokter 100%, ruang resep 0%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa resep yang dikaji di Puskesmas Tamalanrea kota Makassar terdapat ketidaklengkapan resep berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
THE COMMUNITY KNOWLEDGE ON USE OF TRADITIONAL MEDICINE FOR SELF-MEDICATION IN MANGNGI HAMLET, NOSU SUB-DISTRICT Indrayani, Ferna; Muin, Rahmatullah; Datu, Jumiati
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 9 No. 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional medicines are ingredients or ingredients in the form of plants, animals, minerals, galenic preparations or mixtures of various ingredients that have been used for generations as medicine and can be used by the community in accordance with applicable norms. Self-medication or self-medication is an attempt by the community to treat complaints or symptoms of illness on their own without the help of medical personnel. This study aims to determine the description of public knowledge about the use of traditional medicine as self-medication in Mangngi' Hamlet, Nosu District. The type of research used is descriptive research. The research was conducted on June 20-22 2023 for respondents who live in Dusun Mangngi' with the number of respondents using a questionnaire. The description of the use of traditional medicine as self-medication in Dusun Mangngi' is that people who know well (94.74%) and less (5.26%).
STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT HIPERGLIKEMIA PADA MASYARAKAT Suryanita; Indrayani, Ferna
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 8 No. 2 (2023): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v1i1.1422

Abstract

Etnofarmakologi adalah ilmu yang mempelajari kegunaan tanaman yang memiliki efek farmakologi yang memiliki hubungan dengan pengobatan. Tumbuhan obat dapat diartikan sebagai tanaman ataupun tumbuhan yang secara ilmiah memiliki kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengurangi rasa sakit, mencegah ataupun menyembuhkan penyakit, dan untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat. Dari sekian banyaknya tanaman yang digunakan sebagai obat, salah satu fungsinya adalah sebagai pengobatan Hiperlikemia atau diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengobatan tradisional penyakit Hiperglikemia pada masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional bersifat deskriptif dan analitik dan teknik pengambilan sampel yakni menggunakan puposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 orang dan hanya sebanyak 42 responden yang menggunakan tanaman sebagai pengobatan Hiperglikemia atau Diabetes Mellitus. Berdasarkan observasi lapangan dengan membagikan kuesioner di ketahui bahwa koleksi tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan Hiperglikemia adalah daun kelor, daun sambiloto, mengkudu, bawang merah dan lidah buaya. Bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun, buah, dan pelepah dengan cara pengolahan tanaman obat oleh masyarakat setempat yaitu dengan cara direbus, diparut, ditumbuk dan dikonsumsi dua kali sehari tiap pagi dan sore hari.
SWAMEDIKASI DENGAN OBAT TRADISIONAL: STUDI EVALUATIF DI KELURAHAN CEMPANIGA, KABUPATEN MAROS Indrayani, Ferna; Adinda Nisa Shakila
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 10 No. 1 (2025): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The traditional medicine is a mixture of plant materials, animal materials, mineral materials, juice preparations (jamu) that have been used for generations to overcome health issues. The research aims to determine the use of traditional medicine for self-medication in the community of Cempaniga Village, Camba District, Maros Regency. The method used was descriptive non-experimental research. The data was collected based on interview instruments, observation, and questionnaire distribution using purposive sampling method. This research was conducted on June 12 to 19, 2024 with a population of 717 people, 183 men and 534 women. The results of this study indicate that the distribution data based on age is 41-65 years as much as 56.8% with the most gender is female as much as 55.7%, where the level of knowledge is in high school as much as 79.6%, and in terms of work there are 36.3% self-employed and 83.0% married status. Meanwhile, according to the use of medicinal plants commonly used by the community, there were 16 plants that were most widely used in the leaves as much as 66.0%, with the processing method boiled as much as 63.6%, for the use of drugs taken as much as 65.4%, the rules of use 1x a day as much as 46.6%, the purpose of using drugs to cure diseases as much as 100% and the reason for using drugs because they are inexpensive as much as 61.4%. The use of traditional medicine in Cempaniga Village for self-medication with a value of 97.7% can be considered as a good category.