Darwati, Lestari Eko
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN RESPONS PSIKOLOGIS PENDERITA STROKE Sumbogo, Adhiguno; Sulisno, Madya; Darwati, Lestari Eko
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 5 No 1 (2015): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.246 KB) | DOI: 10.32583/pskm.5.1.2015.29-37

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Stroke dapat menimbulkan kelemahan, gangguan keseimbangan, gangguan berbicara atau berkomunikasi, gangguan menelan dan gangguan memori yang berdampak pada kemampuannya dalam melakukan kegiatan kesehariannya. Ketergantungan individu dengan stroke terhadap orang lain dalam melakukan aktifitas sehari-hari berdampak terhadap kondisi psikologiss pasien stroke. Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran respon psikologis penderita stroke. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil secara accidental sampling sebanyak 46 pasien stroke. Alat penelitian menggunakan kuesioner Karakteristik Pasien, Penerimaan Diri, Zung Self-RatingDepression Scale (ZSRDS), dan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anciety), yang dianalisa secara univariat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan penderita stroke sebagian besar kurang menerima dirinya (54,3%), tidak mengalami depresi (47,8%), mengalami kecemasan sedang (39,1%). Diskusi: Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan desain yang lebih bisa melihat secara tepat dukungan dan beban keluarga yang cukup sulit untuk diukur mengingat setiap keluarga bervariasi.   Kata kunci: Stroke, Penerimaan Diri, Depresi, Kecemasan.   ABSTRACT Introduction: Stroke can cause weakness, impaired balance, impaired speech or communication, swallowing disorders and memory disorders that affect the ability to perform daily activities. The dependence of individuals with stroke against others in doing daily activities affect the psychological condition of stroke patients. Methods: The purpose of this study is to describe the psychological responses in stroke patients. This research uses descriptive research design with cross sectional method. The sample in this study were taken by accidental sampling 46 stroke patients. Research tool questionnaire Patient Characteristics, Self-Acceptance, Zung Self-Rating Depression Scale (ZSRDS), and HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anciety), were analyzed by univariate. Results: These results indicate stroke patients mostly less accept themselves (54.3%), not depressed (47.8%), experienced moderate anxiety (39.1%). Discussion: Expected no further research with more design can see exactly support and family burden is quite difficult to measure given each family varies.   Keywords: Stroke , Self-Acceptance , Depression , Anxiety.
KARAKTERISTIK PERAWAT IGD PUSKESMAS Darwati, Lestari Eko; Desi, Siti Kurnia; Sulisno, Madya
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 6 No 1 (2016): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.533 KB) | DOI: 10.32583/pskm.6.1.2016.22-27

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Pelayanan pasien gawat darurat di puskesmas belum sesuai harapan masyarakat. Kasus pasien gawat di puskesmas kurang mendapatkan penanganan dengan baik.Diantara faktornya adalah kurangnya kualitas SDM perawat IGD.Kondisi pasien semakin memburuk sesampainya di RS rujukan dan tidak distabilisasi dengan baik.Perawat IGD puskesmas merasa tidak berdaya saat menangani pasien dengan kondisi gawat, perawat mengakui pula merasa kurang percaya diri dan takut salah memberi tindakan untuk pasien gawat. Metode: Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik perawat IGD Puskesmas yang meliputi pelatihan, pengalaman, pengetahuan BHD, dan kesiapan melakukan BHD. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif survey dengan membagi kuesioner kepada 40 perawat IGD Puskesmas.  Hasil: Perawat IGD Puskesmas masih cukup banyak yang belum pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan (15%), sebagian besar (77,3%) pernah menangani pasien gawat, berpengetahuan kurang tentag BHD (40%), dan mayoritas (75%) memiliki kesiapan yang baik untuk melakukan BHD. Diskusi: disarankan kepada pimpinan puskesmas untuk meningkatkan kualifikasi perawat IGD dengan memberi pelatihan kegawatdaruratan, dan bagi perawat untuk lebih meningkatkan pengetahuan perawat tentang BHD agar pelayanan kegawatan untuk masyarakat semakin meningkat.   Kata kunci: Karekteristik perawat IGD, Puskesmas   THE CHARACTERISTICS OF  EMERGENCY NURSES OF PUBLIC HEALTH CENTER   ABSTRACT Introduction: The emergency patient services at the Public Healt Center have not met the expectations of the community. Patient cases in Public Healt Center are poorly managed. Among the factor is the lack of emergency nurses?s human resources quality. The patients's condition worsened when they arrived at the referral hospital and was not stabilized properly. Emergency nurses inPublic Healt Center feel helpless when dealing with patients in serious condition, nurses also admitted to feel less confident and afraid of misbehavior for the patients. Methods: The purpose of research To know the characteristics of  emergency nurses of Public Health Center covering training, experience, knowledge of BHD, and readiness to do BHD. The research design that used was descriptive survey by dividing questionnaires to 40 emergency nurses of Public Healt Center. Results: There are still a lot of nurses who have never undergo emergency training (15%), most (77.3%) have had an emergency patient, less knowledgeable about BHD (40%), and the majority (75%) have good preparedness to do BHD. Discussion: It is suggested to the leaders of Public Healt Center to improve the qualification of emergency nurses by providing emergency training, and the nurses should improve their knowledge about BHD so the emergency services for the community will increase.   Keywords: Characteristics of emergency nurse ,Public Healt Center
KOMPRES HANGAT JAHE ATAU TANPA JAHE MENURUNKAN NYERI SENDI LUTUT LANSIA Selawati, Selawati; Darwati, Lestari Eko; Nugraha, Santoso Tri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 6 No 2 (2016): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.165 KB) | DOI: 10.32583/pskm.6.2.2016.45-53

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Nyeri sendi lutut merupakan salah satu masalah pada lansia yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Untuk mengatasi nyeri tersebut, intervensi keperawatan yang dapat digunakan yaitu kompres hangat tanpa tambahan bahan dan kompres hangat rebusan jahe.  Metode: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas kompres hangat tanpa tambahan bahan dengan kompres hangat rebusan jahe dalam menurunkan nyeri sendi lutut pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan pretest postest yang dilakukan pada 40 responden lanjut usia. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala nyeri muka. Uji statistik penelitian ini menggunakan Mann-Whitney. Hasil: Tidak ada beda kompres hangat tanpa tambahan bahan dan kompres hangat rebusan jahe terhadap penurunan tingkat nyeri sendi lutut pada lansia (p value 0,710 > 0,05).  Diskusi: Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian kedua intervensi tersebut menggunakan responden secara berpasangan.   Kata kunci: Nyeri sendi, Kompres hangat, Jahe.   ABSTRACT Introduction: Knee joint pain is one of the problems in the elderly that affects their daily lives. To overcome the pain, nursing interventions that can be used are warm compresses without additional ingredients and warm compresses of ginger stew. Methods: This study aims to determine the differences in the effectiveness of warm compresses without additional ingredients with warm compresses of ginger stew in reducing knee joint pain in the elderly. This study used quasi experimental design with pretest postest design done on 40 elderly respondents. The data collection tool uses an observation sheet of the scale of facial pain. The statistical test of this study used Mann-Whitney. Results: No difference of warm compress without additional ingredients and warm compress ginger stew to decrease knee joint pain level in elderly (p value 0,710> 0,05). Discussion: The next researcher is expected to conduct a second research intervention using respondents in pairs.   Keywords: Joint pain, warm compress, Ginger
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG AWAM TENTANG PENANGANAN OUT OF HOSPITAL CARDIAC ARREST MELALUI APLIKASI RESUSITASI JANTUNG PARU PADA SMARTPHONE Darwati, Lestari Eko; Setianingsih, Setianingsih
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.9 KB)

Abstract

Kejadian Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) terus mengalami peningkatan dan menjadi pembunuh nomor 1 di dunia. Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan tindakan untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung (cardiac arrest). Kelangsungan hidup jauh lebih tinggi ketika korban OHCA menerima RJP segera dari orang awam sambil menunggu tim medis datang. Remaja merupakan salah satu golongan masyarakat awam. Remaja cenderung memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, diantaranya penggunaan smartphone. Smartphone mempunyai fitur canggih dilengkapi dengan aplikasi yang berhubungan dengan internet. Salah satu aplikasi yang dapat diinstal adalah ?Resusitasi Jantung Paru?. Kemudahan akses aplikasi tersebut memungkinkan seseorang untuk menerapkan informasi yang diperoleh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas edukasi menggunakan aplikasi ?Resusitasi Jantung Paru? pada Smart phone terhadap tingkat pengetahuan orang awam tentang penanganan henti jantung. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pre post test without control group. Alat ukur menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan yang terdiri dari 20 pertanyaan terkait Resusitasi Jantung Paru. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kota Kendal yang berjumlah 207 orang. Hasil uji Wilcoxon (p=0,000). Karena nilai p < 0.05, secara statistic terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum test dengan sesudah test. Kata kunci : aplikasi smart phone; OHCA; RJP; orang awam IMPROVEMENT OF KNOWLEDGE PEOPLE ABOUT HANDLING OUT OF HOSPITAL CARDIAC ARREST THROUGH THE APPLICATION OF LUNG HEART RESUSITATION IN SMARTPHONE ABSTRACT Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) continues to increase and is increasing in the world. Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) is an action to save lives when a cardiac arrest (cardiac arrest) occurs. Survival is much higher compilation of OHCA victims receiving RJP immediately from lay people while waiting for the medical team to arrive. Teenagers are one of the ordinary people. Teenagers use more than information and communication technology, using smartphone usage. Smartphones have powerful features equipped with applications related to the internet. One application that can be installed is "Lung Heart Resuscitation". Ease of application access needed by someone to request the information obtained. Related research to determine the effectiveness of education using the application ?Cardio Pulmonary Resuscitation' on smartphones to the level of knowledge of lay people about the management of cardiac arrest. The research method uses quasi experiment with pre post test without a control group. The measuring instrument uses a knowledge level questionnaire consisting of 20 questions related to Pulmonary Resuscitation. The sample in this study were Kendal City Vocational School students studying 207 peoples. Wilcoxon test results (p = 0,000). Because the p value <0.05, different statistics of knowledge were questioned between tests before being followed by tests. Keywords: smartphone applications; OHCA; RJP; layperson
Study Deskriptif Sikap Menolong pada Siswa yang Mengalami Sinkop Setianingsih, Setianingsih; Faizah, Maulida Nurul; Darwati, Lestari Eko
Jurnal Ners Widya Husada Vol 7, No 1 (2020): MARET
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.308 KB) | DOI: 10.33666/jners.v7i1.357

Abstract

Sinkop merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat, sekitar 20% orang pernah mengalami sedikitnya sekali sinkop dalam hidupnya. Sinkop dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja, salah satunya siswa sekolah. Dampak sinkop jika tidak segera dilakukan pertolongan akan terjadi penurunan sirkulasi meliputi kondisi shock dan gangguan sirkulasi sehingga siswa akan ketinggalan pelajaran. Sebagian siswa hanya menonton saat siswa lain mengalami sinkop.  Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sikap siswa dalam memberikan pertolongan pada siswa lain yang mengalami sinkop. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Weleri pada 242 responden (siswa yang tidak mengalami sinkop). Desain penelitian ini menggunakan deskriptif observasional menggunakan kuesioner sikap menolong pada siswa sinkop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sikap siswa dalam menolong siswa lain yang mengalami sinkop mayoritas dalam menolong (62%) baik dari segi interpretasi situasi maupun pengambilan keputusan menolong. Diharapkan adanya perubahan sikap menjadi penolong yang dimulai dengan kesadaran dari diri siswa untuk memberikan pertolongan pada orang lain yang membutuhkan pertolongan dengan cara tidak panik, tenang, tidak takut, menolong dengan segera, tidak terburu-buru memindahkan siswa sinkop dan memindahkan ke tempat yang aman. Kata kunci: sikap, menolong, sinkop DESCRIPTIVE STUDY ATTITUDE OF HELPING STUDENTSWHO EXPRERIENCE SYNCOPEABSTRACTSyncope is a common disease in society, about 20% of people have experienced at least one syncope in their lives. Syncope can occur to anyone and anytime, one of them is a school student. The impact of syncope if not done immediately will help decrease circulation including shock and circulation disorders so that students will miss the lesson. Some students only watch when other students experience syncope. This research was conducted to identify the attitude of students in providing help to other students who experience syncope. This research was conducted at SMA Negeri 1 Weleri on 242 respondents (students who did not experience syncope). The design of this study used an observational descriptive using a helpful attitude questionnaire on syncope students. The results showed that the attitude of students in helping other students who experienced the majority of syncope in helping (62%) both in terms of situation interpretation and decision making helped. It is expected that a change in attitude to helping begins with the awareness of students to provide help to others who need help by not panicking, calm, not afraid, helping immediately, not in a hurry to move students in syncope and move to a safe place. Keywords: attitude, helping, syncopeÂ