Ratna Wulan Purnami
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN NEONATAL Ine Nurhayati; Ratna Wulan Purnami
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.483 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v9i1.26

Abstract

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 memaparkan Angka Kematian Neonatal (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup, menurun dari 20 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2007. Angka kematian neonatal (usia 0-28 hari) dapat diturunkan dengan meningkatkan cakupan pelayanan neonatal sesuai standar pada 6-48 jam pertama setelah lahir (KN 1). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi ibu nifas dalam melakukan kunjungan neonatal 1 di Klinik Pratama Wikaden Bantul Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan PHBS masyarakat pada tatanan rumah tangga di Dusun Karang Tengah Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta tahun 2018. Desain penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel adalah ibu nifas yang datang memeriksakan bayi baru lahir (neonatal) usia 0-2 hari berjumlah 35 orang. Teknik sampel yang digunakan Total sampling. Metode pengumpulan dan pengolahan data menggunakan lembar observasi dan tabel frekuensi Hasil penelitian dari faktor predisposisi umur: sebagian besar 20-35 tahun 34 orang (97%), paritas: sebagian besar multipara 21 orang (60%), pendidikan: sebagian besar pendidikan dasar 18 orang (51%), pekerjaan: sebagian besar bekerja 20 orang (57%). Faktor pendorong: dukungan keluarga: sebagian besar suami berada 1 rumah 29 orang (83%), sosial ekonomi: sebagian besar
EFEKTIVITAS PIJAT PERINEUM PADA IBU HAMIL TERHADAP LASERASI PERINEUM Ratna Wulan Purnami; Endah Tri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.359 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v10i2.41

Abstract

Women are entrusted with the task of becoming a mother who will later give birth to superior quality babies as the next generation to strengthen the nation's pillar towards a moral and dignified life and build a noble civilization. One indicator of improving maternal health is the reduction in maternal mortality associated with improving the quality of childbirth assistance. The Maternal Mortality Rate in Indonesia in 2015 reached 161 / 100,000 live births, still quite high from the target of 102 / 100,000 live births. Maternal mortality in Indonesia is still dominated by three main causes of death, namely bleeding, hypertension in pregnancy and infection. One of the main causes of bleeding is a tear in the birth canal, including the perineal laceration. Birth road tears are experienced by 85% of women giving birth. One preventive effort that can be done to prevent tears in the perineum during labor is perineal massage. Perineal massage aims to increase blood flow and increase the elasticity of the perineum. Increased perineal elasticity will prevent the occurrence of perineal tears and episiotomy. This study is an analytical study with a quasi-experimental design and prospective direction of investigation. The study population was all third trimester pregnant women in the working area of ​​the Kalasan Sleman Health Center. The sampling technique used a purposive sampling method that is sampling according to the considerations and criteria set by the researcher, the sample amounted to 40 pregnant (20 controls and 20 treatments). The results of the Mann Whitney SPSS 23 statistical analysis showed a 2-tailed significance value of 0.433> 0.05 which means Ha was rejected, thus there were no significant differences between the two groups. Whereas the mean treatment rank is 19.30 and the mean rank control is 21.70, which means there are differences in the average between the two groups.
Paritas dan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Laserasi Perineum Ratna Wulan Purnami
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.582 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v8i2.134

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 161/100.000 kelahiran hidup, sementara target MDGs Indonesia adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Salah satu penyebab utama perdarahan adalah robekan jalan lahir, termasuk didalamnya laserasi perineum. Robekan jalan lahir dialami 85 % ibu bersalin. Salah satu upaya untuk memprediksi kejadian laserasi perineum adalah dengan mengetahui faktor-fakor risiko yang berhubungan dengan laserasi perineum. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei 2017 bertempat di BPM Mugi Rahayu. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian ini sejumlah 30 responden Hasil Penelitian dari 30 responden dengan uji spearman’s row didapatkan, faktor paritas tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian laserasi perineum karena p 0,081> 0,05, akan tetapi koefisien korelasi sebesar 0,324 menandakan ada korelasi rendah antara paritas ibu dengan kejadian laserasi perineum. Sedangkan faktor berat badan bayi baru lahir berhubungan secara sginifikan terhadap laserasi perineum dengan nilai p 0,012<0,05, Ada hubungan antara berat badan bayi baru lahir dan lasersi perineum dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,451. Dengan demikian, semakin tinggi paritas maka semakin kecil kemungkinan laserasi perineum dan semakin tinggi berat badan bayi baru lahir maka semakin besar pula laserasi perineum.
Hubungan Sosiodemografi dan Pengetahuan Ibu Tentang Merawat Anak Ispa di Rumah Ari Sulistyawati; Ratna Wulan Purnami
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.423 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i2.195

Abstract

ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang termasuk dalam tiga penyakit utama. Proses penyembuhan anak ISPA sangat ditentukan oleh pengetahuan ibu. Beberapa faktor berhubungan dengan pengetahuan ibu merawat anak ISPA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aspek sosiodemografi yang meliputi tingkat pendidikan, status pekerjaan, umur ibu, jumlah anak, dan pengambil keputusan kesehatan keluarga dengan pengetahuan ibu merawat anak ISPA di rumah. Jenis penelitian ini adalah studi korelasional kuantitatif dengan jumlah sampel 38 orang yang diperoleh melalui simple random sampling. Penelitian dilaksanakan di dusun Klenggotan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri atas tujuh pertanyaan sosial demografis dan 20 butir tentang pengetahuan ibu merawat anak ISPA di rumah. Data univariat dianalisis berdasarkan distribusi frekeunsi, sementara data bivariat dianalisis menggunakan uji Kendal’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan ibu merawat anak ISPA di rumah. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian ini dengan mengkaji variabel lain yang kemungkinan berhubungan dengan tingka pengetahuan ibu merawat anak sakit di rumah.
CLASSES OF PERINEAL MASSAGE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN LASERASI PERINEUM PADA KEHAMILAN Ratna Wulan Purnami; Endah Tri Wahyuni; Utami Nendiana
ABDIMAS Madani Vol 2 No 2 (2020): Journal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu ketakutan yang sering dirasakan oleh ibu hamil terutama trimester ketiga adalah takut robek dan takut di jahit. Terutama pada ibu yang pernah mengalaminya, hal ini bisa menjadikan trauma tersendiri baginya saat menghadapi proses persalinan berikutnya. Laserasi perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Hasil presurvey yang dilakukan pada bulan November-Desember 2016 di BPM Mugi Rahayu terhadap 10 ibu bersalin, diperoleh sebanyak 8 ibu (80%) mengalami laserasi perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum saat hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan untuk meningkatkan aliran darah dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Berdasarkan survey awal pada beberapa ibu hamil di wilayah Sleman, 8 dari 10 ibu hamil belum mengetahui tentang pijat perineum dan tertarik untuk mempelajari tentang pijat perineum. Oleh karena itu perlu diadakan pertemuan dengan jumlah terbatas di kelas yang akan membahas dan belajar bagaimana cara pijat perineum. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pijat perineum pada ibu hamil dalam rangka persiapan persalinan. Pedekatan klasikal dilakukan pada saat pemberian teori tentang laserasi perineum dan pijat perineum dan pedekatan individual dilakukan pada saat praktik demonstrasi pijat perineum pada phantom. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil dalam kegiatan ini yaitu kelas bisa berjalan 2 kelompok dengan masing-masing peserta 15 dan 11 ibu hamil dengan nilai rata-rata keterampilan perineal massage 79, antusisame kegiatan terlihat dari kedatangan ibu-ibu hamil dan beberapa suami yang turut mendampingi.
PEMBERDAYAAN ORANG TUA DALAM STIMULASI BAYI DENGAN PELATIHAN BABY MASSAGE Ratna Wulan Purnami; Fanny Aulia Azizah
ABDIMAS Madani Vol 1 No 1 (2019): Journal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Massage is the oldest known and most popular touch therapy. Massage is an art of health care and medicine that has been practiced for centuries. Stimulation is an important thing in children development. Parents provide stimulation to baby in order to provide good benefits for the development of children. A good growth and development stimulation can be given by parents to their babies by baby massage. The skills about baby massage are still not widely known by the public. Even some parents' awareness is still less related to stimulation of baby's growth. One of the problems in Dusun Karang Tengah is the low percentage of participation in monitoring the detection of child growth, which one of the indicators can be seen in the participation of children weighing activity (57.1%). Therefore it is necessary to encourage baby's parents in stimulating the growth and development of babies with baby massage training, so that the bounding between babies and parents can also be closer and the time of togetherness with the baby can be more qualified. The classical approach was conducted when giving the theory of baby massage and individual approaches are carried out during the practice of baby massage demonstrations to the baby or phantom. This activity increased understanding and skills of mothers who have babies about baby massage.
PEMBERDAYAAN ORANG TUA TERHADAP KEIKUTSERTAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA DI PONDOK PESANTREN JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Ratna Wulan Purnami; Sri Astuti
ABDIMAS Madani Vol 1 No 2 (2019): Journal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every parent wants children who are healthy, smart, quality and successful in the future, as well as every nation wants to have a next generation that is able to compete and excel amid the highly competitive global competition. The first five years of a child's life (infancy) is the most rapid growth and development of the human brain and a very sensitive period for the child's brain to receive various inputs from the surrounding environment. Early detection of growth and developmental deviations is an effort to prevent, stimulate and heal and recover. The purpose of this activity is to increase the participation of parents in the detection of growth and development of infants. The method used by conducting counseling, discussion and examination of child development. Counseling is done using the LCD and growth and development checks using a card to the health card (KMS) according to the sex of toddlers. The results of community service activities are there is an increase in understanding and awareness of parents in the early detection of growth and development in children and the results of 100% growth and development of toddlers in the normal category.
EFEKTIVITAS MASSASE NAPE TERHADAP PERCEPATAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM Endah Tri Wahyuni; Ratna Wulan Purnami
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i2.410

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) merupakan asupan yang sangat penting bagi bayi. Organisasi WHO (World Health Organization) dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI secara ekslusif semenjak lahir sampai usia 6 bulan pertama agar bayi mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan secara optimal. Pencapaian yang optimal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan menerapkan massase nape pada ibu post partum agar pengeluaran ASI lebih cepat keluar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan, bagaimana efektivitas massase nape terhadap percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman . Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan post test, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi kelompok yang diberikan intervensi dan kelompok kontrol yang diambil secara purposive sampling. Analisis data univariat dan bivariat..Hasil penelitian menunjukkan, efektivitas massase nape terhadap percepatan pengeluaran ASI menurut uji statistic Mann Whitney Test didapatkan hasil (p value 0,002) < 0,05, artinya massase nape efektiv dalam percepetan pengeluaran ASI.
Kombinasi Massage Nape dan Teknik Marmet terhadap Percepatan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum Endah Tri Wahyuni; Ratna Wulan Purnami
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i2.2116

Abstract

WHO in 2016 still shows the average rate of exclusive breastfeeding (ASI) in the new world is around 38%. In Indonesia, although a large number of women (96%) breastfeed their children in their lifetime, only 42% of babies under 6 months of age are exclusively breastfed. By the time children approach their second birthday, only 55% are still being breastfed. When compared with the WHO target of 50%, this figure is still far from the target. Maximum achievement can be applied by applying nape and marmot massage techniques for postpartum mothers so that breast milk can be released more quickly. This study aims to help and explain the combination of nape and marmet massage techniques to speed up the use of breast milk in postpartum mothers in the working area of Ngaglik II Sleman Health Center. This research is Quasi-Experimental research using quantitative and post-test designs, with a sample of 30 respondents divided into groups given intervention and control groups taken by purposive sampling. Univariate and bivariate data analysis. The results showed that the effect of nape massage combination and guinea pig technique on the acceleration of ASI use based on the Mann Whitney Test statistical test showed results (p-value 0,002)<0,05. The combination of nape massage and marmet technique has an effect on accelerating breastfeeding.
EFEKTIVITAS MASSASE NAPE TERHADAP PERCEPATAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM Wahyuni, Endah Tri; Purnami, Ratna Wulan
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i2.410

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) merupakan asupan yang sangat penting bagi bayi. Organisasi WHO (World Health Organization) dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI secara ekslusif semenjak lahir sampai usia 6 bulan pertama agar bayi mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan secara optimal. Pencapaian yang optimal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan menerapkan massase nape pada ibu post partum agar pengeluaran ASI lebih cepat keluar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan, bagaimana efektivitas massase nape terhadap percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman . Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan post test, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi kelompok yang diberikan intervensi dan kelompok kontrol yang diambil secara purposive sampling. Analisis data univariat dan bivariat..Hasil penelitian menunjukkan, efektivitas massase nape terhadap percepatan pengeluaran ASI menurut uji statistic Mann Whitney Test didapatkan hasil (p value 0,002) < 0,05, artinya massase nape efektiv dalam percepetan pengeluaran ASI.