Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGABDIAN MASYARAKAT PEER GROUP EDUKASI SENAM DIABETES DI POSYANDU LANSIA DESA DARUNGAN KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Lestari, Nove; Purnamasari, Vela; Tanoto, Wahyu
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i2.2179

Abstract

Senam DM merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita Diabetes Mellitus (DM) atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah. Dianjurkan bagi penderita DM dengan Gerakan ringan dan cepat, setidaknya dilakukan selama 150 menit setiap minggunya untuk membakar kalori dalam tubuh dan meningkatkan kepekaan insulin. Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri. Ketidaksanggupan pasien diabetes mellitus dalam melakukan self care dapat mempengaruhi kualitas hidup dari segi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial, dan hubungan lingkungan. Self care yang dilakukan pada penderita diabetes mellitus lebih dititik beratkan pada pencegahan komplikasi dan pengontrolan gula darah. Salah satu tindakan self care pada pasien DM adalah olahraga atau latihan fisik. Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Dimana salah satu foot exercise untuk pasien diabetes mellitus adalah senam kaki diabetic. Metode pengabdian masyarakat ini adalah observasional Program ini meliputi semua hal-hal yang bersifat teknis, manajerial dan penjadwalan (time schedule Modul manajemen meliputi teknik pendampingan, penanganan dan penyuluhan berkesinambungan. Persiapan sarana dan prasarana pelatihan. Persiapan ini meliputi penyediaan sarana dan prasarana tempat pelatihan dan penyuluhan. Koordinasi lapangan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa seluruh peserta (100%) memahami tentang Senam diabetes melitus, tujuan dilakukannya senam kaki, mengetahui manfaat senam DM, mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam kaki dan antusias, perhatian serta aktif selama kegiatan pelatihan senam DM.
Aspek Spiritual Pada Pasien Dengan Penyakit Kronis Di Rumah Sakit Amelia Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Purnamasari, Vela; Kartini, Fitri Indah
Khatulistiwa Nursing Journal Vol. 6 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v6i1.245

Abstract

Latar Belakang: Spiritualitas berkaitan dengan konsep yang luas dengan berbagai dimensi dan perspektif yang ditandai adanya perasaan keterikatan (koneksitas) kepada sesuatu yang lebih besar dari diri kita, yang disertai dengan usaha pencarian makna dalam hidup atau dapat dijelaskan sebagai pengalaman yang bersifat universal dan menyentuh. Aspek spiritual di identifikasi sebagai sumber yang penting untuk seseorang, yang mana dengan spiritual tersebut dapat membantu seseorang mengatasi berbagai distress disaat mengalami dan menderita sakit. Saat seseorang terdiagnosa mengalami penyakit kronis, seringkali mengalami perubahan dalam hidupnya seperti perubahan perilaku, perubahan sosial, perubahan psikologis serta distress spiritual. Perubahan tersebut dapat menjadi beban atau tekanan mental yang disebut dengan stresor psikologi bagi penderita penyakit kronis. Pada kondisi seperti penyakit kronis memerlukan banyak dukungan, dari orang terdekat salah satunya dukungan pada aspek spiritual. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Aspek Spiritual pada pasien penyakit kronis di RS Amelia Pare. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif, populasi penelitian 87 responden, besar sampel 26 responden, Teknik purposive sampling, variabel penelitian yaitu aspek spiritual pada pasien dengan penyakit kronis, instrument penelitian kuesioner SAS (Spiritual Assesment Scale), terdiri atas 21 item pertanyaan yang meliputi keyakinan pribadi, praktik keagamaan serta kepuasan spiritual. Analisa data menggunakan mean dan diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil: Hasil penelitian didapatkan dari 26 responden sebagian besar responden memiliki aspek spiritual terpenuhi dan hampir setengah responden memiliki aspek spiritual tidak terpenuhi. Kesimpulan: Sebagian besar responden didapatkan hasil aspek spiritual yang terpenuhi.
Community Ability In The Process Of Transporting Emergency Victims Due To Traffic Accidents Purnamasari, Vela; Wahyu Tanoto
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/janh.v5i1.135

Abstract

Background: Traffic accidents are unintentional incidents on the road that can result in casualties. Accident victims must be immediately moved to a safer place with the right process. The ability of a rescuer to carry out the process of transportation and relocation will greatly affect the victim's condition. This study aims to determine the community's ability in the transportation process transfer of accident victims in Bendo Village, Pare District, Kedir Regency. Method: The research design uses descriptive. The research population is 259 respondents, and the sample is 26 respondents. The research technique is purposive sampling, and the single variable is the community's ability to transport accident victims in Bendo Village, Pare District. The research instrument uses observation. Data analysis uses the percentage formula and is interpreted quantitatively. Results: The research results from 26 respondents showed that a small number had sufficient ability, 6 respondents (23%), and almost all respondents had less ability, 20 respondents (77%). Conclusion: The ability of the community in the process of transportation for the transfer of accident victims is influenced by age, educational background, gender, marital status, occupation, living status with family, how often they help accident victims, and whether or not they have received information about emergencies before. It is hoped that the community will be able to apply the transportation process for moving accident victims appropriately to minimize more serious injuries to the victims. In this case, researchers can socialize to increase the community's ability to the transportation process for moving accident victims.