Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODEL KEPERCAYAAN KESEHATAN (HEALTH BELIEF MODEL) MASYARAKAT PADA PELAKSANAAN VAKSIN COVID-19 Nurul Laili; Wahyu Tanoto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 3 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN (EDISI KHUSUS COVID-19)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i3.625

Abstract

Pelaksanaan vaksin Covid-19 sebagai bentuk upaya pemerintah mengendalikan jumlah penularan Covid-19 dengan memberikan kekebalan secara masal pada masyarakat. Keberhasilan program vaksinasi Covid-19 dipengaruhi oleh persepsi dan keinginan individu untuk melakukan tindakan pencegahan penularan. Persepsi individu dalam memilih melakukan atau tidak melakukan tindakan pencegahan kesehatan dapat dikaji melalui health belief model yang berfokus pada sikap dan keyakinan individu.  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan deskriptif analitik, teknik pengambilan data yang digunakan yaitu purposive sampling. Peneliti mengambil sampel di Wilayah Kecamatan Pare sesuai kriteria penelitian sebanyak 150 responden. Variabel penelitian yaitu model kepercayaan kesehatan (health belief model) masyarakat pada pelaksanaan vaksin Covid-19. Pengukuran menggunakan kuesioner yang kembangkan dari beberapa evidence based. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar reponden mempunyai persepsi kerentanan dan persepsi hambatan positif pada usia 41-50 tahun, hampir seluruh responden memiliki persepsi keseriusan dan persepsi manfaat positif pada usia 20-30 tahun. Hampir seluruh responden berjenis kelamin laki laki mempunyai persepsi manfaat positif pada pelaksanaan vaksin Covid-19. Hampir seluruh responden memiliki persepsi keseriusan positif dengan tingkat pendidikan yang tinggi (PT) dan pekerjaan sebagai PNS. Keikutsertaan responden dalam program vaksin, hampir seluruh responden memiliki persepsi manfaat yang positif. Persepsi seseorang sangat mempengaruhi dalam mengambil keputusan, salah satunya dalam bidang kesehatan. Seseorang yang mendapatkan informasi yang tepat, menilai kondisi dan situasi terkait sesuatu yang mengancam kesehatannya, akan membentuk prilaku yang juga mengarah pada upaya pencegahan dan pengobatan pada tubuhnya. Perilaku menjaga kesehatan ditentukan oleh keyakinan atau persepsi personal individu mengenai suatu penyakit. Perilaku kesehatan dibentuk oleh keinginan seseorang untuk menghindari penyakit atau menjadi sembuh, dan juga oleh keyakinannya bahwa perilaku kesehatan ini akan membuatnya mencapai situasi bebas dari penyakit atau sembuh. Seseorang memiliki persepsi terhadap masalah kesehatan dipengaruhi oleh faktor demografis dan psikologisnya. Latar belakang usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pendidikan sangat berkontribusi pada bagaimana seseorang memahami situasi dan kondisi. Tekanan psikologis dari orang-orang, kebiasaan, keyakinan terhadap informasi yang didapatkan dari orang yang dipercayainya juga berperan pada pembentukan persepsi. Selain mempengaruhi persepsi, faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi motivasi individu melakukan tindakan, sebelum akhirnya tindakan tersebut benar-benar dilakukan.
Pendidikan Kesehatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Mengkonsumsi Minuman Berenergi Pada Organ Ginjal Wahyu Tanoto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i1.1551

Abstract

Masyarakat usia produktif merupakan masyarakat yang masuk dalam rentang usia 15 – 64 tahun yang memiliki banyak aktivitas dan target yang harus tercapai, ditambah dengan adanya tuntutan kerja yang membutuhkan energi yang lebih secara instan dengan mengkonsumsi minuman berenergi tanpa mengetahui dampak minuman berenergi bagi ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengetahuan Masyarakat Usia Produktif tentang Dampak Mengkonsumsi Minuman Berenergi pada Organ Ginjal di Dusun Putuk Kulon, Desa Ngluyu, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk. Desain penelitian deskriptif, populasi 304 responden, sampel 30 responden, menggunakan teknik purposive sampling, instrumen penelitian lembar kuesioner. Variabel penelitian yaitu pengetahuan masyarakat usia produktif tentang dampak mengkonsumsi minuman berenergi pada organ ginjal. Data dianalisa menggunakan rumus persentase dan hasil diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan dari 30 responden, setengah dari responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (50%), hampir setengah dari responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (27%), dan sebagian kecil dari responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 responden (23%). Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu usia, dan status pernikahan sehingga responden diharapkan dapat memiliki dan menambah wawasan tentang pengetahuan dampak mengkonsumsi minuman berenergi pada ginjal. Petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan konseling kesehatan secara teratur bagi masyarakat.
Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Aktivitas Fisik Yang Beresiko Stroke Di Desa Kampungbaru Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Wahyu Tanoto; Rohmatun Nur Fajira
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1805

Abstract

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah di atas normal 140/90-160/100 mmHg. Penderita hipertensi harus mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan tentang faktor terjadinya stroke salah satunya aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Aktivitas Fisik Yang Beresiko Stroke Di Desa Kampungbaru Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Desain penelitian menggunakan deskriptif, dengan populasi sebanyak 108 responden dan sampel 22 responden dengan teknik “purposive sampling”. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan penderita hipertensi tentang aktivitas fisik yang beresiko stroke, instrumen berupa kuesioner, data dianalisa dengan rumus persentase dan diinterpretasikan secara kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dari 22 responden di dapatkan sebagian besar responden yaitu 12 responden (54,54%) mempunyai pengetahuan cukup. hampir setengah dari responden yaitu 7 responden (32%) mempunyai pengetahuan baik, dan sebagian kecil dari responden yaitu 3 responden (14%) mempunyai pengetahuan kurang. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan penderita hipertensi yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menderita hipertensi, status, apakah pernah mendapatkan informasi, dari mana sumber informasi, rutin kontrol ke pelayanan kesehatan, minum obat, mengkonsumsi tanaman herbal, pola makan sehari hari dan tekanan darah. Dari penelitian ini diharapkan penderita hipertensi lebih memahami dan menerapkan pengetahuan tentang aktivitas fisik yang boleh dan tidak boleh bagi penderita hipertensi agar tidak terjadi komplikasi. Petugas kesehaan dapat lebih proaktif dalam menyampaikan pendidikan kesehatan terkait aktivitas fisik pada penderita hipertensi melalui penyuluhan pada saat posyandu lansia.
Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kasus Intoksikasi Makanan Di Wilayah Kasembon Desa Pondok Agung Wahyu Tanoto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama keracunan makanan adalah hal yang sangat penting dalam proses pelaksanaan tindakan pertolongan pertama keracunan makanan, karena dengan seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang penatalaksanaan keracunan makanan, sehingga masyarakat bisa melakukan dengan baik dan benar tindakan pertolongan pada intoksikasi makanan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang penanganan keracunan makanan pada masyarakat di Wilayah Kasembon Desa Pondokagung. Desain penelitian menggunakan deskriptif, dengan populasi penelitian sebanyak 240 responden dan sampel 17 reponden dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrument penelitian lembar kuesoiner, penelitiaan dilaksanakan tanggal 23 Maret 2023 - 30 Maret 2023 dengan menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada kasus intoksikasi makanan di wilayah kasembon desa pondokagung. Analisa menggunakan rumus persentase dan diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan dari 17 responden menunjukkan bahwa sebagian kecil dari responden yaitu 2 (11,77%) responden mempunyai pengetahuan dengan kategori baik, sedangkan sebagian besar dari responden yaitu 15 (88,23%) responden memiliki pengetahuan yang cukup. Pengetahuan tentang pertolongan petama pada intoksikasi makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, sumber informasi. Diharapakan masyarakat sekarang lebih meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kasus intoksikasi makanan, seperti menambah wawasan dan informasi dengan mencari informasi melalui tenaga medis maupun media informasi tentang penatalaksanaan pertolongan pertama keracunan makanan.
Tingkat Nyeri Pada Proses Perawatan Luka Gangren Yang Dilakukan Pemberian Musik Instrumental Di Klinik Pandawa Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Wahyu Tanoto; Rizal Alvin Nursafi’i
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i1.1555

Abstract

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tak menyenangkan. Berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual potensial yang terlokalisasi di suatu bagian tubuh, sering disebut distruktif dimana rasanya seperti tertusuk, panas terbakar, melilit, emosi, perasaan takut serta mual. Musik instrumental yaitu musik yang mengalun tanpa vokal, hanya instrument atau indera musik yang melantun mengakibatkan badan, pikiran, serta mental menjadi lebih sehat. Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana tingkat nyeri pada proses perawatan luka gangren dengan pemberian musik instrumental Di Klinik Pandawa Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Desain penelitian deskriptif, populasi penelitian 15 responden dan sampel 15 responden, menggunakan teknik Total Sampling, instrumen penelitian Numeric Rating Scale (NRS). Variabel penelitian yaitu Tingkat Nyeri Pada Proses Perawatan Luka Gangren Dengan Pemberian Musik Instrumental. Data dianalisa menggunakan rumus persentase dan hasil diinterpretasikan secara kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan 15 responden, menunjukkan hampir seluruh responden mengalami nyeri ringan dengan jumlah 14 (93,3%) responden, sebagian kecil mengalami nyeri sedang dengan jumlah 1 (6,7%) responden dan tidak satu pun mengalami tidak ada nyeri, nyeri berat dan sangat nyeri/coma dengan jumlah 0 (0%) responden. Hal ini dipengaruhi faktor yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan perbulan, lama menderita DM, petemuan saat ini, lokasi luka gangren dan datang berobat bersama keluarga. Selain itu musik instrumental juga berperan dalam upaya penurunan tingkat nyeri. Disimpulkan responden mengalami nyeri ringan, diharap tempat penelitian memberikan musik instrumental pada proses perawatan luka guna menurunkan tingkat nyeri yang dialami responden, untuk pasien diharap memanajemen nyeri secara mandiri guna menurunkan rasa nyeri yang dialami.