ABSTRACT Land conversion due to human activities, such as clearing forest land for agricultural use, has led to a decline in land quality. This decline is characterized by a deterioration in the physical properties of the soil, reduced water absorption capacity, and increased surface runoff. Land use changes in highland areas generally involve slopes with gradients exceeding 15%. The village of Mukai Pintu is situated in the Siulak Mukai sub-district of Kerinci District. The area has undergone land use changes, where land on steeper slopes has a high potential for erosion and landslides. The objective of this study is to investigate changes in several physical properties of soil resulting from land conversion from forest to agricultural land on slopes with gradients of 25-40% and greater than 40% in Mukai Pintu Village. This study employed a survey method with a purposive sampling approach. The study focused on three land uses: forest, mixed gardens, and fields, as well as two slope classes: 25-40% and greater than 40%. The results of this study indicate that the conversion of forest land into agricultural land (mixed gardens and fields) causes changes in several physical properties of the soil, particularly on slopes with gradients of 25-40% and 40%, including a decrease in soil porosity, soil organic matter, percentage of formed aggregates, aggregate stability, soil permeability, and an increase in soil bulk density. Significant changes in soil physical properties occurred in fallow fields Keywords: forest conversion, Kerinci, land use, soil physical properties ABSTRAK Konversi lahan akibat aktivitas manusia dalam membuka lahan hutan menjadi lahan pertanian menyebabkan penurunan kualitas lahan. Penurunan kualitas lahan ditandai dengan penurunan kualitas dari sifat fisika tanah, kemampuan menyerap air, dan meningkatnya aliran permukaan. Perubahan penggunaan lahan pada kawasan dataran tinggi umumnya memiliki kemiringan lereng diatas 15%. Desa Mukai Pintu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci. Daerah tersebut mengalami perubahan penggunaan, yang dimana lahan tersebut digunakan pada kemiringan lereng agak curam memiliki potensi erosi serta longsor yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perubahan beberapa sifat fisika tanah akibat konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian pada kelerangan 25-40% dan >40% di Desa Mukai Pintu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan pendekatan purposive sampling. Penelitian ini difokuskan pada tiga penggunaan lahan yaitu hutan, kebun campuran dan tegalan serta pada dua kelas kemiringan lereng yaitu lereng 25-40% dan >40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konversi hutan menjadi lahan pertanian (kebun campuran dan tegalan) menyebabkan perubahan beberapa sifat fisika tanah khususnya pada kemiringan lereng 25-40% dan 40% yaitu penurunan porositas tanah, bahan organik tanah, persentase agregat terbentuk, kemantapan agregat, permeabilitas tanah dan peningkatan bobot volume tanah. Perubahan sifat fisika tanah yang signifikan terjadi pada lahan tegalan. Kata kunci: Kerinci, konversi hutan, penggunaan lahan, sifat fisik tanah