Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KUALITAS SUB DAS SIULAK DAN BATANG MERAO DAERAH MUKAI TINGGI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIULAK MUKAI, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI Wandira, Nita Ayu; Deliana s, Anggy; Junedi, Heri
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.018 KB)

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) ataupun anak sungai (Sub DAS) mempunyai peran yang penting bagi masyarakat. Berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri dan rumah tangga menyebabkan pengaruh kualitas air sungai. Kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan bertambah penduduk, namun ketersediaan akan air semakin berkurang dari segi kuantitas dan kualitasnya. Pada daerah Mukai Tinggi dan sekitarnya, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi terletak di sepanjang Bukit Barisan, yang memiliki tatanan geologi yang cukup kompleks dengan kondisi air sungai yang layak pamakaian, namun dibeberapa tempat terdapat kondisi yang tidak layak pemakaian. Penelitian ini bertujuan untuk perbedaan kualitas air sungai di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Sub DAS yang didapatkan dari hasil observasi lapangan dan analisa laboratorium didapatkan bahwa kualitas air daerah penelitian termasuk kedalam tidak layak konsumsi baik secara fisik, kimia dan biologi berdasarkan kriteria kelas air PP NOMOR 82 TAHUN 2001. Hasil dari analisa diagram stiff dan piper didapatkan bahwa daerah penelitian termasuk kedalam asam Kuat (SO4-2+Cl-) melebihi asam lemah (CO3-2+HCO3-) sifat tersebut menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari formasi pembawa material vulkanik dan litologi sedimen. Pada formasi pembawa material vulkanik yang memiliki kandungan Fe dan Cl tinggi pada batuan yang mengalami pelapukan yang kuat dan jatuh mengalir kesungai yang membuat sungai tersebut menjadi terganggu secara kualitasnya, selain dari pembawa formasi batuan juga adanya pengaruh aktivitas masyarakat yang membuat sungai tersebut menjadi tercemar seperti pembuangan limbah rumah tangga yang sebagian besar didaerah penelitian masyarakat sekitar membuang limbah ke sungai, adanya pengaruh TPA yang berada dipinggir sungai, terdapatnya limbah rumah tangga, terdapatnya pembuangan septitank ke sungai, terdapatnya penambangan liar dibagian hulu daerah penelitian, dan disekeliling sungai adanya persawahan yang pengaruh pestisida tersebut sungai nya menjadi tercemar secara kualitasnya.
Analisis Spasial Terhadap Tingkat Kerawanan Banjir DAS Kenali Kecil Menggunakan Metode SNI 8197:2015 Heri Muda Setiawan; Heri Junedi; Mohd Zuhdi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1990

Abstract

Floods are the most common disasters in almost all places, including Indonesia and Jambi City in particular. Areas that are directly exposed to the threat of flooding are in the Watershed. Land conversion is one of the causes of flooding in the Kenali Kecil watershed. This study uses the standard SNI 8197:2015 regarding the Flood Hazard Mapping Method 1:50,000 and 1:25,000 scale. The approach used is landscape analysis, which emphasizes the process of forming natural systems on the earth's surface. This study aims to analyze and produce a map of the level of flood vulnerability in the Kenali Kecil watershed area. The data needed in this study are ten days of rainfall data, slope data and land cover data. Slope data was obtained from DEMNas data processing and land cover data was obtained from manual digitizing of Google Earth's High-Resolution Satellite Imagery data. Data processing uses ArcMap software with scoring and overlay techniques. The results showed that the Kenali Kecil watershed had a dendritic pattern with an area of 15.68 km2 and located in 5 villages, namely: Bagan Pete, Kenali Besar, Penyengat Rendah, Mendalo Darat and Pematang Gajah. The basic rainfall of the Kenali Kecil watershed is 204.21 mm, the slope is mostly >4% and the land cover is mostly residential. Based on the SNI 8197:2015 procedure and the results of the scoring and overlay process with ArcMap, the flood susceptibility level of the Kenali Kecil watershed is at a medium hazard level of 8.25 km2 (52.6%) and a height of 7.43 km2 (47.4%).
KUALITAS SUB DAS SIULAK DAN BATANG MERAO DAERAH MUKAI TINGGI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIULAK MUKAI, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI Nita Ayu Wandira; Anggy Deliana s; Heri Junedi
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.995

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) ataupun anak sungai (Sub DAS) mempunyai peran yang penting bagi masyarakat. Berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri dan rumah tangga menyebabkan pengaruh kualitas air sungai. Kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan bertambah penduduk, namun ketersediaan akan air semakin berkurang dari segi kuantitas dan kualitasnya. Pada daerah Mukai Tinggi dan sekitarnya, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi terletak di sepanjang Bukit Barisan, yang memiliki tatanan geologi yang cukup kompleks dengan kondisi air sungai yang layak pamakaian, namun dibeberapa tempat terdapat kondisi yang tidak layak pemakaian. Penelitian ini bertujuan untuk perbedaan kualitas air sungai di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Sub DAS yang didapatkan dari hasil observasi lapangan dan analisa laboratorium didapatkan bahwa kualitas air daerah penelitian termasuk kedalam tidak layak konsumsi baik secara fisik, kimia dan biologi berdasarkan kriteria kelas air PP NOMOR 82 TAHUN 2001. Hasil dari analisa diagram stiff dan piper didapatkan bahwa daerah penelitian termasuk kedalam asam Kuat (SO4-2+Cl-) melebihi asam lemah (CO3-2+HCO3-) sifat tersebut menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari formasi pembawa material vulkanik dan litologi sedimen. Pada formasi pembawa material vulkanik yang memiliki kandungan Fe dan Cl tinggi pada batuan yang mengalami pelapukan yang kuat dan jatuh mengalir kesungai yang membuat sungai tersebut menjadi terganggu secara kualitasnya, selain dari pembawa formasi batuan juga adanya pengaruh aktivitas masyarakat yang membuat sungai tersebut menjadi tercemar seperti pembuangan limbah rumah tangga yang sebagian besar didaerah penelitian masyarakat sekitar membuang limbah ke sungai, adanya pengaruh TPA yang berada dipinggir sungai, terdapatnya limbah rumah tangga, terdapatnya pembuangan septitank ke sungai, terdapatnya penambangan liar dibagian hulu daerah penelitian, dan disekeliling sungai adanya persawahan yang pengaruh pestisida tersebut sungai nya menjadi tercemar secara kualitasnya.
Analisis Dan Simulasi Banjir Das Kenali Kecil Dengan Menggunakan Sig Dan Model Hidraulika Hec-Ras Heri Muda Setiawan; Heri Junedi; Moch Zuhdi
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v5i1.18624

Abstract

Floods are the most common disasters in almost all places, including Indonesia and Jambi City in particular. Areas that are directly affected by the threat of flooding are in the Watershed. Kenali Kecil watershed is one of the sub- watersheds of Batanghari which is administratively located in Jambi City and Muaro Jambi Regency. The Kenali Kecil watershed is influenced by the rapid growth of Jambi City. Land conversion is not the only cause of flooding in the Kenali Kecil watershed. Floods also occur because the discharge/volume of water flowing in a river or drainage system exceeds its drainage capacity. This study analyzes the level of flood vulnerability based on SNI 8197:2015 and Head of BNPB Regulation No. 02 of 2012. The approach used in the SNI method is landscape analysis which emphasizes the process of forming natural systems on the earth's surface. Analysis of the level of flood vulnerability based on the Regulation of the Head of BNPB is based on the results of flood simulations using the HEC-RAS hydraulic model. The parameters used in this model are the manning’s coefficient, data geometry, discharge plan and terrain. The terrain used in this research is DEMNas. Discharge plan are obtained using the HEC-HMS application. In making the discharge plan, rainfall data for the last 10 years is needed, to get the CN and Impervious values, soil type maps and land use maps are needed. Based on the procedure of Indonesian National Standard (SNI) 8197:2015) the level of flood vulnerability in the Kenali Kecil watershed is in the medium level of 8.25 km2 (52.6%) and high level of 7.43 km2 (47.4%). Based on the HEC-RAS modeling for the 2-year return period (Q2), the flood area is 1.08 km2, the 5-year return period (Q5) is 1.2 km2 and the 10-year return period (Q10) is 1.3 km2. Based on the Regulation of the Head of BNPB No. 02 of 2012 the flood vulnerability level of the Kenali Kecil watershed is in the low level (<0.76) Q2 = 0.33 km2, Q5 = 0.31 km2, Q10 = 0.32 km2, medium level (0.76 – 1 ,5) Q2 = 0.32 km2, Q5 = 0.31 km2, Q10 = 0.34 km2 and high level (> 1.5) Q2 = 0.43 km2, Q5 = 0.58 km2, Q10 = 0.64 km2
Changes to Some Physical Properties due to Conversion of Secondary Forest of Peat into Oil Palm Plantation Heri Junedi; M Edi Armanto; Siti Masreah Bernas; Momon Sodik Imanudin
Sriwijaya Journal of Environment Vol 2, No 3 (2017): Low Land
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.366 KB) | DOI: 10.22135/sje.2017.2.3.76-80

Abstract

The purpose of this study was to study how the physical properties of peat change due to the conversion of secondary forest into oil palm plantations.  It was done by comparing the three conversion stages of the secondary forest into shrubs and oil palm plantations.  The study was conducted in Ogan Komering Ilir District, South Sumatera Province, about 100 km south of Palembang, Indonesia from August to December 2016.  Data collection was done randomly at all sites, each of five points for field sampling, observation of soil profile and measurement of hydraulic conductivity and water table depth.  The samples were collected at a depth of 0-30 cm, both for undisturbed cores and bulk samples.  The hydraulic conductivity was measured in the field using the auger holes method.  The peat strength was determined by using the hand operated cone penetrometer.  Data analysis was done descriptively and regression correlation test.  The results showed that conversion of secondary forests into oil palm plantations has led to the decline in the quality of some of the physical properties of peat by decreasing total porosity, water table depth, hydraulic conductivity, organic matter content, moisture content and increasing the bulk density and peat strength.
Managing Actual Problems of Peatsoils Associated with Soil Acidity M Edi Armanto; M.S. Imanudin; Elisa Wildayana; Heri Junedi; Mohd. Zuhdi
Sriwijaya Journal of Environment Vol 1, No 3 (2016): Biodiversity
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.237 KB)

Abstract

Abstract: The research objective is to manage actual problems of peatsoils associated with soil acidity. The research has been conducted on peatsoils in river backswamps located in Subdistricts of East Pedamaran and Pedamaran, District of OKI South Sumatra. Soil sampling was taken in cultivated and uncultivated types of landuse; cultivated peatsoils consist of Site A (intercropping between oil palm and pineapple) and Site B (oil palm), uncultivated peatsoils are divided into Site C (peat forest), Site D (swamp bush) and Site E (swamp grass). The research resulted that actual problems of soil acidity is associated with base saturation, cations exchange capacity, soil organic matters and C/N ratio, balances of soil nutrients, and toxicity potency. The climatic condition and drought can accelerate the occurrence of actual problems of peatsoils associated with acidity peatsoils. Some ameliorant have been applied in order of importance in the fields, namely lime/dolomite, mineral soils, organic fertilizers, combustion ash, and volcanic ash. Application of ameliorant materials is capable to minimize the actual problems of peatsoils associated with soil acidity.Keywords: Managing, actual problems, peatsoils, acidityAbstrak (Indonesian): Tujuan penelitian ini adalah untuk mengelola masalah aktual tanah gambut yang terkait dengan keasaman tanah. Penelitian ini telah dilakukan pada tanah lebak gambut yang terletak di Kecamatan Pedamaran Timur dan Pedamaran, Kabupaten OKI Sumatera Selatan.  Contoh tanah diambil berdasarkan jenis penggunaan lahan; untuk tanah gambut yang digarap dibagi menjadi Site A (tumpang sari antara kelapa sawit dan nanas) dan Site B (kelapa sawit), tanah gambut tidak digarap dibagi menjadi Site C (hutan gambut), Site D (rawa semak) dan Situs E (rumput rawa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah aktual keasaman tanah dikaitkan dengan kejenuhan basa, kapasitas kation tukar, bahan organik tanah dan C/N rasio, keseimbangan nutrisi tanah, dan potensi toksisitas. Kondisi iklim dan kekeringan dapat mempercepat terjadinya masalah aktual tanah gambut yang terkait dengan keasaman tanah.  Amelioran yang telah diterapkan, yaitu kapur/dolomit, tanah mineral, pupuk organik, abu pembakaran, dan abu vulkanik. Bahan amelioran mampu meminimalkan masalah-masalah aktual tanah gambut yang terkait dengan keasaman tanah.Kata kunci: Mengelola, masalah aktual, tanah gambut, keasaman
PEMETAAN POTENSI SUMBERDAYA LAHAN DI DESA IBRU KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Mohd. Zuhdi; Agus Kurniawan Mastur; Heri Junedi; Asmadi Sa&#039;ad; Diah Listyarini
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1898

Abstract

Peta sebagai alat komunikasi dan perencanaan penggunaan lahan sangat dibutuhkan. Peta menyajikan sebaran spasial objek sehingga menjadi mudah dikenali dan dipahami. Informasi potensi desa yang tertuang pada peta menjadi acuan dalam perencanaan kegiatan di desa. Potensi sumberdaya lahan di Desa Ibru cukup luas, namun belum terinventarisasi dan dikelola dengan maksimal. Perencanaan penggunaan lahan belum optimal dilakukan, karena tidak diketahui sebaran dan luasan potensi lahan yang ada. Selain itu, pengetahuan peta bagi mitra pengabdian perlu ditingkatkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan pemahaman Aparat Pemerintahan Desa dan Pengelola BUMDES Suka Makmur tentang peta, fungsi peta dan tahapan pembuatan peta. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu: survey pendahuluan, sosialisasi, penyuluhan dan Forum Grup Discussion (FGD), survey lapangan, analisis data dan evaluasi. Partisipasi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat baik dan terjadi peningkatan pemahaman mitra. Pada tahap akhir kegiatan pengabdian yaitu menghasilkan Peta Potensi Sumberdaya Lahan Desa Ibru Skala 1:10.000. Potensi sumberdaya lahan yang terluas yaitu perkebunan karet dan kelapa sawit masing-masing seluas 1.130 ha dan 350 ha yang merupakan perkebunan milik rakyat
KAJIAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH YANG DITANAMI KELAPA SAWIT PADA UMUR DAN KELERENGAN YANG BERBEDA (Studi Kasus Perkebunan Sawit Kelurahan Simpang Tuan, Kecamatan Mendahara Ulu,Tanjung Jabung Timur) Laddy Megayanti; Zurhalena Zurhalena; Heri Junedi; Najla Anwar Fuadi
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.446 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2022.009.2.22

Abstract

Land clearing for oil palm plantations using heavy equipment will affect the physical properties of the soil, namely increasing soil compaction and decreasing soil porosity and soil moisture content. However, along with the growth of plantation crops such as oil palm, it is suspected that it can restore the physical properties of the soil. The aim of the study was to examine the differences in the physical characteristics of the soil at various ages of oil palm and the slope. The study was conducted in one of the oil palm plantations, Simpang Tuan Village, Mendahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency from March to May 2021. The study was carried out using the survey method, selecting representative areas using the Purposive Random Sampling method on oil palm plantation areas with various ages (newly planted, 5 years old, and 12 years old) and various marbles (0-3%, 3-8%, and 8-15%) with 3 replications. Parameters observed were soil texture, soil organic matter content, bulk density, water content, and soil permeability. The results showed that the older the age of oil palm plantations, the increase in organic matter content, total pore space, water content and soil permeability and a decrease in volume weight. The steeper the slope, the greater the weight of the soil volume and a decrease in the organic matter content, total pore space, water content and soil permeability.
Cadangan Karbon pada Lahan Gambut Bekas Terbakar di Desa Gambut Jaya Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi Ilham Berliandi; Heri Junedi; Sunarti Sunarti
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v5i1.22827

Abstract

Lahan gambut merupakan salah satu sumberdaya alam yang mempunyai fungsi hidrologi dan fungsi lingkungan yang penting bagi kehidupan seluruh mahluk hidup. Perubahan penggunaan lahan dari lahan gambut alami menjadi lahan pertanian yang dilakukan secara tidak tepat mengakibatkan terganggunya ekosistem lahan gambut. Kesalahan pengelolaan mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kandungan karbon pada lahan gambut bekas terbakar tahun 2015 dan lahan gambut bekas terbakar tahun 2015 yang terbakar kembali pada tahun 2018. Penelitian berlangsung dari bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Maret 2020. Penelitian dilakukan di lahan gambut seluas lebih kurang 249,6 ha, yang terbagi atas lahan terbakar tahun 2015 seluas 48 ha dan lahan gambut yang terbakar lagi pada tahun 2018 seluas 201,6 ha. Metode penelitian menggunakan metode survei pada tingkat semi detail. Pengambilan sampel atau titik pengamatan dibuat tegak lurus terhadap saluran drainase. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kedalaman gambut (pengukuran langsung di lapangan), tingkat kematangan gambut (metode Humifikasi Von Post), berat volume (metode box sample) dan kandungan C-organik (metode loss on ignition) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebakaran lahan mengakibatkan menurunnya cadangan karbon pada lahan gambut. Jumlah cadangan karbon pada lahan yang terbakar hanya pada tahun 2015 sebanyak 920,82 ton ha-1 m-1 dan pada lahan yang-1 -1 terbakar pada tahun 2015 dan terbakar kembali pada tahun 2018 sebanyak 849,68 ton ha m .
Dampak Erosi Terhadap Kehilangan Hara Makro Pada Lahan Agroforestry Kopi Dan Kayu Manis Di Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Zefa Wahyu Pratama; M. Syarif; Heri Junedi
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v5i2.23036

Abstract

Kabupaten Kerinci terletak pada posisi 01°40’ dan 02°26’ Lintang Selatan, serta 101°08’ sampai dengan 101°50’ Bujur Timur. Wilayah Provinsi Jambi sepenuhnya berada di selatan garis 2 khatulistiwa. Luas wilayah Kabupaten Kerinci adalah 332.814 Ha atau 3328,14 km . Tanah di Kecamatan siulak memiliki unsur hara yang rendah serta pH berkisar (4,6-5,18). Kondisi tanah dengan unsur hara yang rendah dalam tanah yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehilangan hara makro akibat tererosi pada lahan agroforestry kopi dan kayu manis. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci dengan metode pengukuran langsung di lapangan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode C-organik (Kurmis), N Total (Kjeldhal), P-tersedia (Bray I), dan K-dd (NH4OAc pH 7.0 1N). Hasil Penelitian menunjukkan3 -1 erosidanaliranpermukaansertakehilanganharasebesaraliranpermukaan10,71m ha ,erosi0,987 3 -1 ton ha−1, pada lahan P1 lebih besar dari lahan P2 dengan aliran permukaan 1,32 m ha , erosi 0,011 -1 -1 -1 ton ha−1. Jumlah kehilangan, N 4,83 g l , P 0,82 g l , dan K 0,0723 g l , pada lahan P1 lebih tinggi -1 -1 -1 darilahanP2dengan(N0,82gl ,P0,00042gl ,danK0,00240gl ).