Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembuatan dan Pelatihan Penggunaan Aplikasi Permohonan Surat Keterangan Berbasis Website di Desa Sariwangi Vauzia, Farrah; Kirana, Nurista Wahyu; Rosulindo, Parisya Premiera; Wusqo, Urwatul; Akmal, Muhammad
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.790

Abstract

Salah satu pelayanan administratif yang diselenggarakan pada tingkat desa adalah penerbitan surat keterangan. Di Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat, proses pengajuan surat keterangan masih dilakukan secara manual. Proses ini dianggap kurang efektif karena memerlukan waktu yang agak lama serta adanya biaya untuk fotokopi dokumen dan formulir. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dibuat suatu aplikasi permohonan surat keterangan berbasis website yang dapat diakses secara mandiri oleh warga sewaktu-waktu. Pelaksanaan kegiatan PKM dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, perancangan dan pembuatan aplikasi, serta pelatihan penggunaan website. Pada saat pelatihan, peserta mendemonstrasikan penggunaan aplikasi dan mengisi survei terkait kualitas layanannya. Berdasarkan hasil survei tersebut diperoleh data bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan fitur yang dimiliki sudah sesuai dengan kebutuhan desa. Aplikasi ini efektif dalam pelayanan permohonan surat keterangan namun masih memerlukan pengembangan. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan dalam layanan administrasi desa.
INVESTIGASI KUALITAS UDARA RUANG PERKULIAHAN DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN VENTILASI PASIF Rosulindo, Parisya Premiera; Prasetyo, Bowo Yuli
Jurnal Teknologi Terapan Vol 11, No 2 (2025): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jtt.v11i2.775

Abstract

Indoor air quality has become a critical concern due to its significant impact on human health, as 80%-90% of human activities are conducted indoorsThis study aims to assess the air quality in a university classroom in Bandung City that utilizes passive ventilation, focusing on CO₂ concentration, temperature, and humidity parameters. A quantitative approach involving observational and experimental methods was employed by varying the opening levels of passive ventilation into three conditions: fully open, half-open, and fully closed. The results indicate that fully open ventilation effectively maintains good air quality with stable CO₂ concentration, temperature, and humidity. Conversely, under fully closed ventilation conditions, there is a significant increase in CO₂ concentration, temperature, and humidity, which can reduce comfort and pose health risks.The findings emphasize the importance of managing passive ventilation to ensure a healthy and comfortable classroom environment.
PENINGKATAN KAPASITAS PETANI DI DESA CIKANDE DALAM MENDAYAGUNAKAN SAMPAH ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN Mitrakusuma, Windy Hermawan; Yuningsih, Nani; Kurniasetiawati, Annisa Syafitri; Akmal, Muhammad; Susilawati; Rosulindo, Parisya Premiera; Pramudantoro, Triaji Pangripto; Badarudin, Apip; Arman, Muhammad; Setyawan, Andriyanto
Jurnal Difusi Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v7i2.6328

Abstract

Desa Cikande merupakan desa yang terletak di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Luas area Desa Cikande, yaitu berkisar 6,93Km2 atau sekitar 13,47% dari total luas Kecamatan Saguling. Dari segi geografis, lanskap yang mendominasi area di Desa Cikande adalah wilayah tanah lapang yang digunakan sebagai lahan pertanian. Desa Cikande merupakan desa yang memiliki potensi ekonomi dari pertanian yang melimpah, tetapi pemanfaatannya masih minimal. Kegiatan ekonomi yang telah dilakukan di Desa Cikande terkait dengan potensi pertanian ini, barulah berupa pertanian keluarga yang digunakan sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah. Produksi pertanian harus ditingkatkan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Kebutuhan akan produksi-produksi pertanian meningkat, sehingga diperlukan teknologi untuk meningkatkan hasil. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan di bidang pertanian yaitu faktor pemupukan. Pengertian pemupukan yaitu penambahan bahan (yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, biologi tanah) ke tanah agar tanah tersebut menjadi lebih sehat dan subur. Termasuk di antaranya yaitu pengapuran, pemberian legin, pemberian pembenah tanah (soil condition), pemberian urea dan lain sebagainya. Eco enzyme merupakan hasil dari fermentasi sampah dapur organik seperti ampas buah atau sayuran dengan air dan substrat gula. Berdasarkan hasil pengamatan dari penelitian pengaplikasian pupuk organik eco-enzyme menghasilkan rata-rata pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik bukan Eco enzyme. Dengan kata lain, pengaruh dari pemanfaatan Eco-enzyme mampu meningkatan hasil produksi pertanian sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan usahatani bila harga tetap atau tidak turun. Dari hasil analisis permasalahan prioritas, didapatkan bahwa masalah kebergantungan pupuk subsidi sebaiknya diprosiataskan terlabih dahulu, karena dengan diselesaikannya permasalahan ini dapat membantu penyelesaian kedua permasalahan lainnya. Dengan dilakukannya konversi sampah organik ke pupuk organik, maka dapat mengurangi volume sampah. Selain itu, dengan menggunakan pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga secara berangsur dihaarapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di Desa Cikande.
UJI KINERJA FREEZER MENGGUNAKAN DIMETHYL ETHER SEBAGAI REFRIGERAN PENGGANTI R134a Mawaddati Sofwah Utami; Mitrakusuma, Windy Hermawan; Simbolon, Luga Martin; Rosulindo, Parisya Premiera
Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional
Publisher : LPPM, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPTV.6.1.19

Abstract

R134a is widely used as a refrigerant in refrigeration systems, but this refrigerant has an impact on increasing global warming. This impact can be reduced by using dimethyl ether as an alternative refrigerant to replace R134a. In this research, the performance of dimethyl ether was tested as a substitute refrigerant for R134a in refrigeration system applications in the form of freezers. Tests were carried out by comparing the performance of the freezer when using refrigerant R134a and using dimethyl ether refrigerant. The use of dimethyl ether in the test was varied based on mass, namely 60 grams, 70 grams and 80 grams, or in percentages as much as 30%, 46.7% and 53.3% of the total mass of R134a. The results of this test indicate that the COP value for freezer performance is higher when using dimethyl ether than when using R134a, the efficiency is higher than refrigerant R134a, and the compressor power is lower than R134a. Testing for variations in the mass of dimethyl ether that approached the condition of R134a was at a mass of 70 grams, so that the amount of refrigerant filled with dimethyl ether as a substitute for R134a was reduced to 46,7% of the amount of R134a.
Analisis Kenyamanan Ruang Berbasis Aspek Termal dan Visual pada Kafe X di Kota Bandung Kirana, Meta Nur; Simbolon, Luga Martin; Rosulindo, Parisya Premiera; Nuryati, Neneng
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 16 No. 1 (2025): Vol. 16 No. 1 (2025): Prosiding 16th Industrial Research Workshop and National
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v16i1.6699

Abstract

Kenyamanan ruang merupakan faktor penting dalam menciptakan suasana yang mendukung aktivitas pengguna, terutama pada ruang publik seperti kafe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kenyamanan termal dan visual pada salah satu kafe di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui pengukuran langsung menggunakan Thermogun, Anemometer, dan Hot Wire Anemometer, mengacu pada standar SNI 03-65722001 untuk kenyamanan termal dan SNI 6197:2020 untuk pencahayaan. Selain itu, analisis PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Predicted Precentage of Dissatisfied) dilakukan berdasarkan standar ASHRAE 55 (2017). Pendekatan kualitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada pengguna ruang untuk mengetahui persepsi kenyamanan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur udara berkisar antara 24,17°C hingga 26,55°C, kelembapan antara 56,82% hingga 66,43%, dan kecepatan udara 0,15–0,16 m/s. Nilai PMV berada pada rentang -0,27 hingga +0,50, dan PPD di bawah 10%, yang mengindikasikan kondisi termal yang masih cukup nyaman berdasarkan standar ASHRAE. Pencahayaan tercatat antara 150200 lux, di mana beberapa titik masih berada di bawah standar minimum SNI. Secara keseluruhan, kondisi ruang di kafe tidak memenuhi standar kenyamanan, namun diperlukan peningkatan pada aspek pencahayaan dan kelembapan untuk mencapai kenyamanan optimal bagi pengguna.
Liquid-Cooled Thermoelectric Modules: Potential for Efficient Water Harvesting Through Air Condensation Prasetyo, Bowo Yuli; Yuliane, Aindri; Rosulindo, Parisya Premiera; Wang, Fujen
Makara Journal of Technology Vol. 28, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water is one of the essential natural resources for the sustaining life of all beings on this planet. In general, groundwater is used to meet daily needs, although the availability of this water source becomes a major concern, particularly in some areas with limited access to it. Air condensation is a solution for providing water in such areas. This study aims to explore the potential of utilizing the thermoelectric technology as an alternative solution for water provision. An experiment is conducted using a system consisting of single liquid-cooled thermoelectric cooling devices/modules (TECs). Three types/variants of TECs with different cooling capacities are tested at three different operating voltages. During the tests, changes in physical quantities are recorded for analysis, along with amount of water produced. The results demonstrate notable performance differences between all TEC variants. The highest cooling capacity is achieved by the TEC-1 variant, albeit with higher current usage. The TEC-3 variant delivers the lowest performance of all. TEC-2 obtains the highest water yield, producing 46.9 g of water at 12 V, while TEC-1 and TEC-3 produce 34.4 and 13.2 g, respectively. The highest condensation rate, i.e., 3.72%, is achieved by TEC-2, at 9 V, while the lowest energy consumption, i.e., 3.74 kWh/L, is shown by TEC-2, at 12 V.