I Nyoman Kartika Yasa
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TRADISI LOGU SENHOR DI DESA SIKKA, KECAMATAN LELA, KABUPATEN SIKKA: Value Of Character Education In The Logu Senhor Tradition In Sikka Village, Lela District, Sikka District Aloysius Nong Ade; I Nyoman Bayu Pramartha; I Nyoman Kartika Yasa
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3112

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Setiap budaya dan tradisi memiliki makna dan tujuan tersendiri. Salah satu tradisi di Nusantara yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter adalah tradisi Logu Senhor, yang berlokasi di Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang (1) Latar Belakang tradisi Logu Senhor; (2) Proses pelaksanaan tradisi Logu Senhor; dan (3) Nilai-nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi Logu Senhor.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Para informan penelitian meliputi pelaku tradisi Logu Senhor, tokoh adat, dan ahli terkait. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik resepsi, komparasi, dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Logu Senhor memiliki berbagai nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam membentuk karakter bangsa. Beberapa nilai tersebut antara lain (1) Religius, (2) Jujur dan Amanah, (3) Toleransi, (4) Kerja keras, (5) Komunikatif,
Tradisi Upacara Tiga Bulan Menurut Agama Hindu Di Bali : Three Months Ceremony Tradition According to Hindu Religion in Bali I Nyoman Kartika Yasa
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/nirwasita.v5i1.3623

Abstract

Upacara manusa yadnya yaitu yadnya yang dilaksanakan kepada sesama manusia, yang diwujudkan dalam berbagai jenis dan bentuk upacara. Upacara Tiga bulan di ini dilakukan ketika bayi berumur 105 hari dari kelahiran atau tiga bulan. Rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah latarbelakang pelaksanaan Upacara manusa yadnya tiga bulan, 2. Bagaimana proses pelaksaan Upcara manusa yadnya tiga bulan, 3. Apakah makna dan tujua uapacara manusa yadnya tiga bulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui teori sistim Relegi, teori Ketahanan Kebudayaan dan teori Fungsionalisme struktural. Cara penententuan Imforman menggunakan metode purposiv sampling. Hasil penelitian yaitu merupakan latar belakang melaksanakan upacara manusa yadnya tiga bulan, proses uapacara nya dan makna serta tujuan uapacara. Sebagai pelasana atau mengantarkan upacara adalah orang suci Pemngku atau Sulinggih dengan diawali proses turun tanah lalu dilanjutkan upacara otonan. Memiliki makna untuk meningkatkan kesucian dari segala kekotoran baik jiwa maupun raga sibayi dengan tujuan dapat hidup sejahtra jasmani dan rohani setelah lahir di buana agung ( bumi /alam semesta ). Hasil penelitian dapat di katakan seiap orang Hindu yang mempunyai bayi umur 105 hari sudah harus melasanakan upacar tiga bulan ( nyambutin ) dengan tujuan dan makna agar si bayi dapat bersih kotoran dan godaan yang dibawa sejak lahir, sehingga dapat hidup nyaman dan sejahtra melalui doa doa pelaksanaan upacara tiga bulan ( nyambutin tersebut ).