Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LOW BACK PAIN (LBP) EXERCISE UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH PADA KOMUNITAS PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKADAMAI, LAMPUNG SELATAN Pramesona, Bayu Anggileo; Komala, Ramadhana; Iqbal, Muhammad; Triyandi, Ramadhan; fauzi, ahmad; Zulfikar; Sormin, Merris Hartati; Cantika, Diana Helen
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 5 No. 3 (2024): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v5i3.837

Abstract

Karakter pekerjaan petani yang sering melakukan aktifitas berat dan sangat berisiko mengalami low back pain (LBP), maka dirasa perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi terjadinya LBP sehingga diharapkan angka kesakitan dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya dari komunitas petani dalam upaya mencegah dan mengurangi LBP serta mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh LBP melalui LBP exercise. Kegiatan PkM yang terdiri promosi kesehatan dan latihan peregangan otot ini dilaksanakan di Desa Rulung Mulya, wilayah kerja Puskesmas Sukadamai, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada 5 Juli 2024. Sasaran kegiatan adalah 45 orang yang terdiri dari petani sawit yang menjadi profesi mayoritas masyarakat setempat, kader kesehatan, dan petugas kesehatan. Pre dan post-test dilakukan untuk mengevaluasi pengetahuan peserta latih sebelum dan setelah pelatihan. Penilaian praktik latihan LBP dilakukan setelah promosi kesehatan dilakukan. Hasil rata-rata skor pengetahuan peserta latih meningkat sebesar 66,7% setelah diberikan pelatihan. Peserta latih juga dapat mempraktikkan cara latihan LBP dengan benar. Pelatihan low back pain (LBP) exercise efektif dalam meningkatkan pengetahuan petani di Wilayah Kerja Puskesmas Sukadamai, Kabupaten Lampung Selatan dalam upaya mengurangi nyeri punggung bagian bawah. Petani diharapkan dapat lebih memperhatikan posisi ketika bekerja agar mencegah terjadinya LBP. Selain itu, pihak Puskesmas Sukadamai diharapkan dapat secara rutin memberikan penyuluhan terkait upaya pencegahan LBP pada petani di wilayah kerjanya.
Path Analysis on Determinants Affecting Adherence to Pharmacological Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus in Farmers Sormin, Merris Hartati; Saftarina, Fitria; Suharmanto, Suharmanto; Pramesona, Bayu Anggileo; Angraini, Dian Isti
Jurnal Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v16i1.4539

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a non-communicable disease and is a major chronic and long-term health problem in society. If uncontrolled, it tends to worsen due to complications. Diabetes mellitus requires long-term treatment. This study aims to determine the factors that affect adherence to pharmacological treatment of type 2 diabetes mellitus in farmers. This study used a quantitative method with a cross-sectional approach. The sample size was 165 farmers who were selected by purposive sampling. This study was conducted from May to June 2024 in the working area of Sukadamai Community Health Center, Natar, South Lampung, Indonesia. Data were collected based on questionnaires. The results showed that adherence to pharmacological treatment of type 2 diabetes mellitus is directly related to age (b=-1.601; 95%CI=-3.260-0.583; p=0.059), self-motivation (b=2.500; 95%CI=0.856-4.144; p=0.003), duration of illness (b=1.587; 95%CI=0.209-0.964; p=0.024), and family support (b=2.840; 95%CI=1.311-4.369; p=0.000). There is an indirect relationship between education and adherence through the knowledge variable (b=0.962; 95%CI=0.307-1.617; p=0.004). Indirectly, education is related to adherence through income (b=2.363; 95%CI=1.618-3.107; p=0.000), self-efficacy to adherence through self-motivation (b=0.261; 95%CI=-0.657-1.180; p=0.577), and family support through self-motivation (b=2.287; 95%CI=1.361-3.214; p= 0.000). Healthcare workers should repeatedly provide counseling on primary education materials, such as the importance of continuous control, pharmacological and non-pharmacological interventions, and other secondary prevention measures to prevent complications in patients diagnosed with type 2 diabetes mellitus.